BAB III
TINJAUAN PSTW BUDIMULYA MARGAGUNA 3
Pada bab ini akan diuraikan tentang asuhan keperawatan kelompok khusus fokus
pada lansia dengan scabies yang dilakukan oleh kelompok 2 di PSTW Budi Mulia
Margaguna 3 Jakarta Selatan khususnya diruangan Kenanga, Observasi, Gardenia,
Kutilang, Nuri yang dilaksanakan mulai tanggal 11 sampai dengan 23 Februari
2019. Dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok khususnya pada lansia
pendekatan yang digunakan yaitu proses keperawatan meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi.
A. Pengkajian
Dalam pengkajian metode yang digunakan adalah observasi, wawancara dan
pemeriksaan fisik yang diperoleh sebagai berikut :
Ruang kenanga adalah ruangan untuk WBS perempuan yang renta, dihuni 26
WBS. Terdapat 26 tempat tidur, 3 meja, 4 buah lemari, 1 buah kursi, 2buah kipas,
1 buah jam dinding, 1 buah dispenser, 1 buah televsi beserta remote, dan 2 kamar
mandi.
b. Ruang Observasi
Ruang observasi adalah ruangan untuk perempuan yang renta, dihuni oleh 13
WBS. Terdapat 12 tempat tidur, 1 buah lemari, 1 buah TV, 1 buah dispenser, 1
buah meja makan, 3 buah kursi , 2 kamar mandi, 1 tempat sampah, dan 1 buah
jam dinding.
c. Ruang Gardenia
Ruang gardenia adalah ruangan untuk WBS perempuan yang renta, dihuni 7
WBS. Terdapat 7 tempat tidur, 1 buah meja, 2 buah kursi, 1 buah lemari, 1 buah
dispenser, 2 kamar mandi, 1 buah rak piring, 1 buah jam dinding, dan 1 buah
kipas.
d. Ruang Kutilang
Ruang kutilang adalah ruangan untuk WBS laki-laki yang renta, dihuni 22 WBS.
Terdapat 22 tempat tidur, 22 kasur, 1 buah meja makan, 2 buah lemari, 1 buah
dispenser, 3 kamar mandi, 1 buah rak piring, 1 buah TV, 1 buah jam dinding, 3
buah kursi roda, 22 piring dan 22 buah sendok plastik.
e. Ruang Nuri
Ruang nuri adalah ruangan untuk WBS laki-laki yang tidak renta, dihuni 13 WBS.
Terdapat 13 tempat tidur, 13 kasur, 2 buah meja, 13 kursi, 2 buah sofa, 1 buah
lemari, 1 buah dispenser, 4 kamar mandi, 1 buah rak piring, 4 buah kipas, 1 buah
TV, 1 buah jam dinding, 1 buah wastafel, 13 piring dan 13 buah sendok plastik.
b. Ruang Observasi
25
c. Ruang Gardenia
Berdasarkan hasil observasi, pada ruang gardenia terdapat 7 WBS perempuan.
Pada ruangan gardenia hampir sebagian besar menderita scabies. Hampir
seluruhnya WBS perlu dibantu dalam aktivitasnya.
d. Ruang Kutilang
Berdasarkan hasil observasi, pada ruang kutilang terdapat 22 WBS laki-laki. Pada
ruangan kutilang hampir seluruh WBS mengalami masalah psikotik. Sebagian
besar WBS diruang kutilang dikategorikan mandiri.
e. Ruang Nuri
Berdasarkan hasil observasi, pada ruang nuri terdapat 13 WBS laki-laki. Pada
ruangan nuri sebagian besar WBS mengalami masalah demensia, dan WBS
diruang nuri seluruhnya dikategorikan mandiri.
aktivitas sehari – harinya dibantu oleh petugas. Hasil Wawancara dan Observasi
pada WBS diperoleh data sebagai berikut :
a. Kebersihan diri
Sebagian besar WBS mandi tetapi tidak bersih, sebagian lainnya mandi bersih.
Sebagian WBS mandi dan gosok gigi 2 kali sehari, namun ada beberapa WBS
yang hanya mandi 1x sehari, bahkan ada yang tidak mandi. Sebagian besar WBS
menggunakan handuk secara bersama sama. Sebagian besar WBS mandi
menggunakan sabun cair, namun tidak menggunakan waslap / spon mandi. Pada
beberapa WBS terdapat kotoran pada rangkaian gigi dan warna gigi yang
menguning. WBS keramas 2 - 3 kali setiap minggu dengan menggunakan
shampo, sebagian WBS mengganti baju 1 kali sehari dan sebagian 2 kali sehari.
b. Keadaan emosi
Dari 5 ruangan yang telah di observasi terdapat beberapa WBS yang sulit diajak
komunikasi (tidak kooperatif). Sehingga sering kali WBS tersebut nampak tidak
berkomunikasi dengan WBS yang lain maupun petugas.
c. Pengambilan Keputusan
Di panti tidak ada WBS yang berperan sebagai pengambil keputusan,
pengambilan keputusan sepenuhnya dilakukan oleh pihak panti. WBS hanya dapat
melakukan aktivitasnya sesuai dengan jadwal yang sudah diatur oleh pihak panti.
e. Rekreasi
Kegiatan rekreasi yang dilakukan WBS antara lain menonton TV, berbincang –
bincang dengan WBS disekitarnya. Pengurus panti juga biasanya mengadakan
program senam pagi pada hari selasa dan jumat. Selain itu, adapula kegiatan
gamelan yang biasanya diadakan di hari Senin.
g. Ketergantungan obat
Sebagian lansia menggunakan obat yang diberikan oleh dokter dari puskesmas.
27
h. Kecacatan
Ada beberapa WBS yang mengalami kecacatan pada anggota tubuhnya sehingga
untuk aktivitasnya di bantu oleh petugas di antaranya di ruangan kenanga 3 WBS,
ruangan kutilang 1 orang.
i. Keadaan ekonomi
Semua WBS di Panti Budi Mulia Margaguna 3 tidak ada yang mempunyai
tunjangan pensiunan, terkadang mereka mendapatkan uang dari tamu yang
datang, jumlahnya tidak pasti.
n. Spiritual
1) Ketaatan beribadah
Sebagian besar WBS di setiap ruangan beragama Islam, menjalankan ibadah
(shalat lima waktu) dan mengikuti pengajian yang diadakan oleh panti. Semua
WBS percaya akan adanya kematian dan WBS menerima bila kematian
menjemputnya.
biasanya jika hal itu terjadi ada beberapa WBS yang berobat ke poliklinik, namun
sebagian besar WBS tidak berobat.
3) Kultural
a) Adat yang mempengaruhi kesehatan
WBS di panti berasal dari berbagai macam daerah dan tidak ada adat istiadat yang
mempengaruhi kesehatan.
b) Tabu-tabu
Tidak ada pantangan budaya yang dianut oleh WBS di panti
3) Sirkulasi udara
Sirkulasi udara secara umum cukup baik karena di setiap ruang terdapat jendela
yang selalu dibuka setiap pagi selain itu dikamar – kamar WBS terdapat ventilasi.
4) Sumber Pencemaran
Letak panti cukup dekat dengan jalan raya utama namun tidak ada kebisingan.
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Kelompok WBS Berdasarkan Jenis Kelamin di
PSTW Budi Mulia 3 Jakarta Selatan Februari 2019
n = 81 orang
Jenis
Kenanga Observasi Gardenia Kutilang Nuri f %
Kelamin
Laki Laki 0 0 0 22 13 35 43,2%
Perempuan 26 13 7 0 0 46 56,8%
Total 26 13 7 22 13 81 100%
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Kelompok WBS Berdasarkan Usia Di PSTW Budi Mulia 3
Jakarta Selatan Februari 2019
n = 81 orang
Usia Kenanga Observasi Gardenia Kutilang Nuri f %
45 – 59 1 3 0 0 3 7 8,6%
60 – 74 17 8 5 19 8 57 70,4%
75 – 90 8 2 2 2 2 16 19,8%
>90 0 0 0 1 0 1 1,2%
Total 26 13 7 22 13 81 100%
30
Sebagian besar WBS berusia 60 – 74 tahun yaitu sejumlah 57 orang (70,4%), usia
75 – 90 tahun 16 orang (19,8%), usia 45 – 59 tahun 7 orang (8,6%), dan usia >90
tahun 1 orang (1,2%).
Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Kelompok WBS Berdasarkan Agama
Di PSTW Budi Mulia 3 Jakarta Selatan Februari 2019
Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Kelompok WBS Berdasarkan Pendidikan
Di PSTW Budi Mulia 3 Jakarta Selatan Februari 2019
n = 81 orang
Pendidikan Kenanga Observasi Gardenia Kutilang Nuri F %
Tidak Sekolah 10 9 5 17 3 44 54,3%
SD 15 3 1 0 10 29 35,8%
SMP 0 0 0 1 0 1 1,2%
SMA 1 1 1 4 0 7 8,7%
Total 26 13 7 22 13 81 100%
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Kelompok WBS Yang Bersedia Dikaji atau
Tidak Bersedia Dikaji di PSTW Budi Mulia 3 Jakarta Selatan
Februari 2019
n = 81 orang
Bersedia Dikaji Kenanga Observasi Gardenia Kutilang Nuri f %
Ya 22 12 6 20 10 70 86,4%
Tidak 4 1 1 2 3 11 13,6%
Total 26 13 7 22 13 81 100%
31
Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Status Kesehatan Kelompok WBS di PSTW Budi Mulia 3
Jakarta Selatan Februari 2019
n = 81 orang
Status
Kenanga Observasi Gardenia Kutilang Nuri f %
kesehatan
Sehat 0 0 0 0 2 2 2,5%
Sakit 26 13 7 22 11 79 97,5%
Total 26 13 7 22 13 81 100%
Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi WBS Berdasarkan Pola Mandi Di PSTW Budi Mulia 3
Jakarta Selatan Februari 2019
n = 81 orang
Pola Mandi Kenanga Observasi Gardenia Kutilang Nuri f %
Tidak mandi 1 0 1 0 0 2 2,5%
1x sehari 1 1 6 3 11 22 27,2%
2x sehari 24 12 0 12 2 50 61,7%
>2x sehari 0 0 0 7 0 7 8,6%
Total 26 13 7 22 13 81 100%
Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi WBS Berdasarkan Pola Ganti Baju Di PSTW Budi Mulia 3
Jakarta Selatan Februari 2019
n = 81 orang
Pola Ganti Baju Kenanga Observasi Gardenia Kutilang Nuri f %
1x sehari 4 12 4 22 11 53 65,4%
2x sehari 22 1 3 0 2 28 34,6%
Total 26 13 7 22 13 81 100%
Sebagian besar WBS di 5 ruangan kelolaan kelompok mengganti baju 1x sehari
berjumlah 53 orang (65,4%), dan 28 orang (34,6%) WBS mengganti baju 2x
sehari.
Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi WBS Berdasarkan Kondisi Tempat Tidur Di PSTW Budi
Mulia 3 Jakarta Selatan Februari 2019
n = 81 orang
Kondisi Tempat
Kenanga Observasi Gardenia Kutilang Nuri f %
Tidur
Bersih 13 0 4 1 6 24 29,6%
Kotor 13 13 3 21 7 57 70,4%
Total 26 13 7 22 13 81 100%
Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi WBS Berdasarkan Pola Ganti Sprei Tempat Tidur Di PSTW
Budi Mulia 3 Jakarta Selatan Februari 2019
n = 81 orang
Pola ganti Sprei Kenanga Observasi Gardenia Kutilang Nuri f %
1x seminggu 26 1 7 22 0 56 69,1%
>1x seminggu 0 0 0 0 0 0 0%
Tidak menggu
0 12 0 0 13 25 30,9%
nakan sprei
Total 26 13 7 22 13 81 100%
B. Analisa Data
Setelah data dikumpulkan selanjutnya dilakukan analisa sebagai berikut
No Data Masalah
1 Data Subyektif : Perilaku Kesehatan
- 29,6 % WBS yang berada di 5 ruangan kelolaan Cenderung Berisiko
kelompok mengeluh gatal-gatal di badan terutama
di malam hari
- 27,2 % WBS yang berada di 5 ruangan kelolaan
kelompok mengatakan dalam sehari WBS hanya
mandi 1x, dan 2,5% nya mengatakan tidak mandi.
- 65,4% WBS yang berada di 5 ruangan kelolaan
kelompok mengatakan hanya mengganti baju 1x
dalam sehari
Data Obyektif :
- 29,6 % WBS yang berada di 5 ruangan kelolaan
kelompok nampak menggaruk badan, tangan dan
kakinya
- 29,6 % kulit WBS yang berada di 5 ruangan
kelolaan kelompok nampak ruam bintik-bintik
kemerahan, pruritus, bersisik yang timbul di
ketiak, sekitar payudara, sela-sela jari, pinggang.
- 70,4 % tempat tidur WBS yang berada di 5
ruangan kelolaan kelompok nampak kotor, banyak
yang tidak menggunakan linen, dan jika
menggunakan linen diganti 1 minggu sekali.
Data Wawancara Petugas:
Petugas mengatakan banyak WBS yang tidak mandi
jika tidak dibantu atau diarahkan dengan benar untuk
mandi sehingga banyak yang mengeluh gatal gatal.
2 Data Subyektif : Ketidakefektifan
- Beberapa WBS mengatakan bahwa ketika keluhan Pemeliharaan
gatal timbul berobat ke poliklinik untuk meminta Kesehatan
obat, namun sebagian besar WBS hanya
mendiamkannya dan tidak berobat
- Beberapa WBS mengatakan saat mandi tidak
menggunakan sabun, dan sebagian besar
menggunakan sabun namun secara bersama-sama
- Sebagian besar WBS mengatakan menggunakan
handuk secara bersama sama
Data Obyektif :
- WBS nampak harus diarahkan dahulu untuk
mandi
- WBS nampak enggan ketika hendak diajak ke
poliklinik untuk berobat
- Pramu sosial nampak menggunakan handuk pada
WBS secara bersama sama
Data Wawancara Petugas:
Saat petugas ditanya mengenai perawatan kulit pada
WBS, petugas hanya mengetahui sedikit tentang
perawatan kulit seperti hanya diberikan bedak gatal
saja atau bedak biasa dikarenakan sering tidak
tersedianya kebutuhan untuk melakukan perawatan
pada kulit.
C. Penapisan Masalah
Kemampuan Ketersediaan Beratnya Mempercepat
Kesadaran Motivasi
perawat dalam ahli/pihak konsekuensi penyelesaian
Masyarakat masyarakat untuk
Masalah memengaruhi terkait terhadap jika masalah masalah dengan Total
akan Masalah menyelesaikan
penyelesaian penyelesaian tidak resolusi yang dapat
masalah
masalah masalah terselesaikan dicapai
Perilaku Kesehatan
3 3 3 2 3 3 17
Cenderung Berisiko
Ketidakefektifan
Pemeliharaan 2 2 2 2 3 3 14
Kesehatan
Keterangan Skor
0 : Tidak ada
1 : Rendah
2 : Sedang
3 : Tinggi
Berdasarkan penapisan masalah diatas, maka prioritas diagnosa keperawatan yang didapatkan adalah :
1. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (skor 17)
2. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan (skor 14)
D. Intervensi, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukan penapisan masalah langkah selanjutnya adalah intervensi,
implementasi dan evaluasi setiap masalah sebagai berikut:
Intervensi Keperawatan :
Prevensi Primer :
a. Targetkan sasaran pada kelompok beresiko tinggi dan rentang usia yang akan
mendapat manfaat besar
b. Kaji perilaku kesehatan yang cenderung berisiko terhadap status kesehatan
WBS khususnya yang menyebabkan scabies
c. Identifikasi faktor internal atau eksternal yang dapat meningkatkan atau
mengurangi motivasi WBS untuk berperilaku sehat
d. Rumuskan tujuan dalam program pendidikan kesehatan scabies
Prevensi Sekunder :
a. Bantu dan arahkan WBS pentingnya mandi 2 kali sehari
b. Bantu dan arahkan WBS untuk mengganti pakaian 2 kali sehari
c. Bantu dan arahkan WBS untuk memelihara kuku tetap bersih
d. Lakukan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) terkait Mencuci Tangan
Prevensi Tersier :
a. Evaluasi terkait adanya perubahan perilaku personal hygiene WBS
b. Evaluasi terkait perubahan status kesehatan WBS yang terjadi setelah
perilaku kesehatan meningkat
Implementasi Keperawatan :
Rabu, 13 Februari 2019
Pukul 16.00 WIB
Mengkaji perilaku kesehatan yang cenderung berisiko terhadap status kesehatan
WBS khususnya yang menyebabkan scabies. Respon yang didapatkan beberapa
WBS mengatakan mandi hanya 1x sehari, mengganti baju hanya 1x dalam sehari,
nampak WBS menggaruk-garuk badannya karena gatal dan timbulnya pruritus,
jarang berjemur dibawah sinar matahari saat pagi.
Pukul 16.30
Merumuskan tujuan dalam program pendidikan kesehatan scabies. Respon yang
didapatkan tujuan program pendidikan kesehatan scabies yaitu untuk menurunkan
angka kejadian scabies pada WBS, memperbaiki kebersihan diri yang kurang, dan
memelihara kebersihan diri seseorang agar terhindar dari scabies.
Pukul : 16.30
Membantu mengganti pakaian WBS dan mengarahkan WBS untuk mengganti
pakaian 2 kali sehari. Respon yang didapatkan masih ada beberapa WBS hanya
ingin mengganti pakaian 1 kali sehari
Pukul : 16.00
Membantu memandikkan WBS dan mengarahkan WBS pentingnya mandi 2 kali
sehari. Respon yang didapatkan sebagian besar WBS mengikuti saat diarahkan
untuk mandi oleh pramsos dan mahasiswa
Pukul : 16.30
Membantu mengganti pakaian WBS dan mengarahkan WBS untuk mengganti
pakaian 2 kali sehari. Respon yang didapatkan sebagian besar WBS mulai ingin
mengganti pakaian 2 kali sehari
Pukul : 16.00
Membantu memandikkan WBS dan mengarahkan WBS pentingnya mandi 2 kali
sehari. Respon yang didapatkan hampir seluruh WBS mengikuti saat diarahkan
untuk mandi oleh pramsos dan mahasiswa
Pukul : 16.30
Membantu mengganti pakaian WBS dan mengarahkan WBS untuk mengganti
pakaian 2 kali sehari. Respon yang didapatkan hampir seluruh WBS sudah
mengganti pakaian 2 kali sehari
Pukul : 17.00
Mengevaluasi terkait adanya perubahan perilaku personal hygiene WBS. Respon
yang didapatkan hampir semua WBS sudah mengganti baju 2 kali sehari, mandi
menggunakan air bersih dan sabun 2 kali sehari, dan menjaga kuku agar tetap
bersih dan tidak panjang.
Pukul : 17.30
Mengevaluasi terkait perubahan status kesehatan WBS yang terjadi setelah
perilaku kesehatan meningkat. . Respon yang didapatkan sebagian WBS merasa
gatal gatal berkurang, merah merah berkurang, dan hampir seluruh WBS terlihat
lebih rapih.
Evaluasi Keperawatan :
S : - Hampir seluruh WBS mengatakan sudah melakukan perawatan diri dengan
benar seperti mandi 2 kali sehari, mengganti baju 2 kali sehari, dan menjaga
kuku agar tetap bersih
- Sebagian WBS mengatakan gatal-gatal hilang setelah rajin membersihkan diri
- Beberapa WBS mengatakan lupa tentang faktor penyebab scabies
O : - Hampir seluruh WBS tampak bersih dan mengenakan pakaian dengan rapih
- Hampir seluruh kuku WBS tampak bersih dan tidak panjang
- Sebagian WBS tampak bingung saat ditanya kembali mengenai penyakit
scabies beserta penyebab terjadinya scabies
A : Tujuan sebagian tercapai, masalah belum teratasi
Prevensi Primer :
a. Kaji tingkat pengetahuan WBS terkait pemeliharaan kesehatan diri
b. Kaji pemenuhan kebutuhan terkait pemeliharaan kesehatan diri WBS
c. Rumuskan kegiatan dalam peningkatan pemeliharaan kesehatan diri WBS
d. Lakukan kegiatan Training of Trainer terkait Perawatan Kulit
Prevensi Sekunder :
a. Arahkan WBS untuk ke fasilitas kesehatan jika keluhan seperti gatal gatal
dirasa timbul
b. Anjurkan pihak panti untuk memisahkan pengelolaan linen WBS yang
memiliki penyakit kulit
c. Anjurkan pihak panti untuk mendesinfeksi terlebih dahulu linen WBS yang
memiliki penyakit kulit dan mencucinya dengan mesin cuci yang bisa
menggunakan air panas
Prevensi Tersier :
a. Evaluasi terkait adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan Pramu
Sosial terkait perawatan kulit
b. Pertahankan kondisi kesehatan kulit WBS yang sudah sembuh dari penyakit
scabies.
Implementasi
Kamis, 14 Februari 2019
Pukul : 15.30
Mengkaji tingkat pengetahuan WBS terkait pemeliharaan kesehatan diri. Respon
yang didapatkan sebagian besar WBS tidak mengetahui tentang pemeliharaan
kesehatan diri dengan baik
Pukul : 16.00
Mengkaji pemenuhan kebutuhan terkait pemeliharaan kesehatan diri WBS.
Respon yang didapatkan sebagian besar WBS tidak tercukupi pemenuhan
kebutuhan terkait pemeliharaan kesehatan diri seperti sabun mandi, sikat gigi dan
pasta gigi. Sebagian besar WBS juga mengatakan menggunakan handuk yang
sama secara bersama sama saat mandi.
Pukul : 15.30
Mengevaluasi terkait adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan Pramu
Sosial terkait perawatan kulit. Respon yang didapatkan kegiatan Training of
Trainer ini dilakukan pre test dan post test untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan kemampuan pramu sosial terkait perawatan kulit. Laporan pre
planning dan pelaksanaan TOT ada dilampiran
Evaluasi Keperawatan
S : - Sebagian besar WBS mengatakan jarang pergi ke klinik jika sakit yang dirasa
seperti gatal gatal timbul
- Hampir seluruh WBS mengatakan jika gatal timbul hanya diberikan bedak
atau minyak kayu putih jika ada, atau hanya digaruk garuk saja
- Pramu sosial mengatakan mengerti saat diajarkan perawatan kulit untuk WBS