Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“MANFAAT DAN EFEK SAMPING RADIASI IONIZING”

Oleh :
Bagus Hari Antoro
160210102009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
A. RADIASI PENGION

1. Radiasi pengion ( ionizing )


Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat mengionisasi atom-atom
atau materi, membangkitkan partikel-partikel bermuatan listrik yang
berlawanan. radiasi ini yang apabil amenumbuk atau menabrak sesuatu, akan
muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. peristiwa terjadinya ion
inidisebut ionisasi. ion ini kemudian akan menimbulkan efek atau pengaruh
pada bahan, termasuk benda hidupRadiasi pengion meliputi sinar kosmik,
sinar-x, partikel alpha, partikel beta, gamma, neutron dll. Berikut merupakan
penjabaran lebih luas dari unsur – unsur tersebut
a. Radiasi Neutron
Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron
bebas. Neutron ini bisa mengeluarkan selama baik spontan atau induksi fisi
nuklir, prosesfusi nuklir, atau dari reaksi nuklir lainnya. Ia tidak mengionisasi
atom dengan carayang sama bahwa partikel bermuatan seperti proton dan
elektron tidak (menarikelektron), karena neutron tidak memiliki muatan.
Namun, neutron mudah bereaksi dengan inti atom dari berbagai elemen,
membuat isotop yang tidak stabil dankarena itu mendorong radioaktivitas
dalam materi yang sebelumnya non-radioaktif. Proses ini dikenal sebagai
aktivasi neutron
Contoh reaksi dari neutron

b. Radiasi Partikel Alpha


Bermuatan positif 2, terdiri atas 2 proton & 2 neutron dan berinti helium
kecepatannya ½ kecepatan cahaya efektif memproduksi pasangan ion (di udara
memproduksi 30.000-100.000 pasangan ion). Mempunyai ukuran (volume)
dan muatan listrik positif yang besar dan tersusun dari dua proton dan dua
neutron, sehingga identik dengan inti atom helium. Daya ionisasi partikel alpha
sangat besar, kurang lebih 100 kali daya ionisasi partikel beta dan 10.000 kali
daya ionisasi sinar gamma. Karena mempunyai muatan listrik yang besar maka
partikel alpha tidak mampu menembus pori-pori kulit kita pada lapisan yang
paling luar sekalipun karena mempunyai ukuran yang besar.
- Sinar alfa dihasilkan Oleh pancaran-pancaran partikel partikel 𝛼 dari sebuah
sumber radioaktif.
- sinar alfa tidak lain adalah inti atom Helium bermuatan +2e dan bermassa 4
sma. jadi sinar alfa mengandung 4 nukleon yaitu 2 proton dan 2 neutron.
- merupakan komponen sinar yang dibelokkan ke kanan yaitu bermuatan positif
jika dilewatkan oleh medan magnetik.
- sinar alfa akan dibelokkan menuju keping negatif jika dilewatkanmelalui suatu
medan listrik.
- jika sinar alfa mengenai suatu materi, maka akan terjadi perpindahanenergi dari
sinar al!a ke materi tersebut melalui suatu tumbukan tidak elastis dengan
elektron luar dari at"m;at"m dalam materi tersebut.
- sinar alfa dapat menghitamkan film. jejak partikel alfa dalam bahan radioaktif
berupa garis lurus.
- radiasi sinar alfa memiliki daya tembus terlemah dibandingkan dengan sinar
beta dan sinar gamma.
- radiasi sinar alfa memilki jangkauan beberapa sentimeter di udaradan sekitar
10-2 mm dalam logam tipis.
- radiasi sinar alfa mempunyai daya ionisasi paling kuat.
- Berdasarkan percobaan dalam medan magnetik dan medan listrik dapat
ditentukan kecepatan dan muatan sinar alfa. kecepatan sinar alfa berharga
antara 0,054c sampai 0,0%07c, dimana c adalah kecepatan cahaya dalam sinar
vakum.
- sinar alfa bergerak lebih lambat daripada sinar beta karena massanyalebih besar
Contoh reaksi peluruhan yaitu unsur-unsur radioaktif yang intinya
melepaskan sinar alfa.
Reaksi umum :
c. Radiasi Partikel Beta
Bermuatan negatif 1 kecepatannya mencapai kecepatan cahaya di udara
memproduksi 200 ion radiasi yang diakibatkan dapat menembus beberapa cm
dari jaringan otot. Mempunyai ukuran dan muatan listrik lebih kecil dari
partikel alpha. Daya ionisasi di udara 1/100 kali daya ionisasi partikel alpha.
Partikel beta mempunyai daya tembus lebih besar dari partikel alpha karena
ukurannya lebih kecil. Dibelokkan oleh medan listrik dan magnetik. Defleksi
besar karena partikel beta lebih ringan daripada a-partikel. menghasilkan
sinarX ketika dihentikan oleh logam yangmempunyai nomor atom dan titik
leleh tinggi seperti tungsten. menyebabkan kerusakan radiasi yang lebih besar
karena dapatdengan mudah melewati kulit tubuh.
Reaksi umum :

d. Radiasi Sinar Gamma


Sinar gamma tidak mempunyai besaran volume dan muatan listrik sehingga
dikelompokkan kedalam gelombang elektromagnetik. Daya ionisasinya dalam
medium sangat kecil. Tidak terbelokkan oleh medan listrik yang ada
disekitarnya, sehingga daya tembusnya sangat besar dibandingkan dengan daya
tembus partikel alpha atau beta. dapat dengan mudah melewati tubuh manusia
danmenyebabkan kerusakan biologis yang besar

e. Sinar-X
Mempunyai kemiripan dengan sinar gamma, yaitu dalam hal daya jangkau
pada suatu media dan pengaruhnya oleh medan listrik. Yang membedakan
antara keduanya adalah proses terjadinya. Sinar gamma dihasilkan dari proses
peluruhan zat radioaktif yang terjadi pada inti atom, sedangkan sinar-X
dihasilkan pada waktu electron berenergi tinggi yang menumbuk suatu target
logam.
- Dapat menghitamkan pelat flim
- Dapat mengionkan gas karena memiliki energi tinggi
- Dapat menembus logam tipis
- Tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet
- Dipancarkan ketika sinar katode menumbuk logam
- Dapat mengeluarkan elektron-elektron foto dari permukaan logam yang
ditimbulkan.
- Tidak dapat dirasakan oleh panca indra
f. Mekanisme ionizing
Radiasi a, b (elektron atau positron), g, dan neutron ialah radiasi pengion
yang dihasilkan dari inti atom yang mengalami transformasi inti. Inti atom
yang mengalami transformasi (peluruhan) ialah inti atom yang bersifat tidak
stabil, dan radiasi pengion yang dipancarkannya disebut radiasi pengion nuklir.
Setelah mengalami peluruhan, inti atom yang tidak stabil akan menjadi inti
atom yang stabil. Inti atom yang mengalami transformasi inti disebut inti induk,
dan hasil transformasi inti disebut anak luruh atau inti hasil peluruhan. Jenis
sumber radiasi alam yang banyak dikenal antara lain U-238 dan Th-232,
masing-masing sebagai inti induk, sedang deret peluruhannya dikenal sebagai
deret uranium dan deret thorium.
Radiasi pengion yang dihasilkan oleh transisi elektron dalam kulit atom
akibat tumbukan elektron berkecepatan tinggi dengan atom logam berat,
misalnya Pb atau Cu, disebut sinar-X. Sinar-X ialah radiasi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik yang mempunyai daya tembus tinggi. Ion dari
atom helium, hidrogen, deuterium, tritium, dan lain-lain, yang dipercepat juga
bersifat pengion. Radiasi pengion berenergi tinggi yang berasal dari benda
angkasa dan menembus ke dalam atmosfer bumi disebut radiasi kosmik primer,
dan radiasi kosmik yang dihasilkan oleh interaksi radiasi kosmik primer
dengan inti atom yang ada di udara disebut radiasi kosmik sekunder. Radiasi
kosmik primer terdiri dari sekitar 90% proton, sisanya adalah inti helium
(partikel a) dan inti atom yang lebih berat. Radiasi kosmik masuk kedalam
atmosfer bumi berinteraksi dengan berbagai atom di udara dan menghasilkan
partikel misalnya elektron, positron, sinar g, partikel-antara fion (p
intermediate), m (muon), neutron, proton, n (neutrino), dan lain lain. Intensitas
radiasi kosmik sekunder di permukaan tanah adalah 1 menit-1.cm-2.

B. MANFAAT RADIASI PENGION

Berikut ini adalah manfaat radiasi ionizing dalam berbagai bidang.


a. Sinar-X
1. Dalam Ilmu Kesehatan

a. Foto Rongten
Sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi serta organ tubuh
yang lain tanpa melakukun pembedahan langsung pada tubuh pasien.
Biasanya, masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan ‘Foto Rongen’.
Pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran nuklir merupakan salah
satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi ini telah
cukup beragam mulai dari radiasi untuk diagnostic, pemeriksaan sinar-X
gigi dan penggunaan radiasi sinar-X untuk terapi. Radioterapi adalah suatu
pengobatan yang menggunakan sinar pengion yang banyak dipakai untuk
menangani penyakit kanker. Alat diagnosis yang banyak digunakan di
daerah adalah pesawat sinar-X (photo Rontgen) yang berfungsi untuk photo
thorax, tulang tangan,kaki dan organ tubuh yang lainnya. Alat terapi banyak
terdapat di rumah sakit-rumah sakit perkotaan karena membutuhkan daya
listrik yang cukup besar.
Penyerapan sinar-X oleh suatu bahan tergantung pada tiga faktor sebagai
berikut.
- Panjang gelombang sinar-X
- Susunan obyek yang terdapat pada alur berkas sinar-X
- Ketebalan dan kerapatan obyek
Jika kV rendah maka akan dihasilkan sinar-X dengan gelombang yang
panjang dan sebaliknya dengan kV tinggi maka panjang gelombang sinar-
X akan semakin pendek. Penyerapan sinar-X oleh suatu bahan juga
tergantung pada susunan obyek yang dilaluinya, sedangkan susunan obyek
tergantung pada nomor atom unsur, misalnya nomor atom alumunium lebih
rendah dari nomor atom tembaga. Ternyata penyerapan sinar-X alumunium
lebih rendah dari penyerapan sinar-X oleh tembaga. Timah hitam
mempunyai nomor atom yang besar, maka daya serap terhadap sinar-X juga
besar. Ketebalan dan kerapatan suatu unsur bahan juga berpengaruh
terhadap penyerapan sinar-X. Bahan yang tebal akan lebih banyak
menyerap sinar-X dibanding dengan bahan yang tipis, tentunya pada unsur
yang sama. Penyerapan sinar-X oleh tubuh manusia pada proses photo
Rontgen dapat dijelaskan sebagai berikut. Tubuh manusia dibentuk oleh
unsur-unsur yang sangat komplek. Oleh sebab itu, penyerapan sinar-X oleh
tubuh pada proses. Rontgen tidak sama, misalnya tulang akan lebih banyak
menyerap sinar-X dibanding dengan otot atau daging. Bagian tulang yang
sakit atau daging akan lebih besar menyerap sinar-X dibanding kondisi
normal. Usia juga akan menjadi penyebab perbedaan penyerapan sinar-X.
Tulang orang tua yang telah kekurangan kalsium, maka penyerapan sinar-
X akan berkurang dibanding tulang anak muda.
b. Radiograf
Sinar-X digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal
sebagai radiograf. Sinar-X boleh menembusi badan manusia tetapi diserap
oleh bahagian yang lebih tumpat seperti tulang. Gambar foto sinar-X
digunakan untuk mengesan kecacatan tulang, mengesan tulang yang patah
dan menyiasat keadaan organ-organ dalam badan.
c. Sinar-X digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker. Hal ini dikenal
sebagai radioterapi.
Metode pengobatan dengan sinar dilakukan dengan cara pemberian
sinar luar (radiasi eksterna) dan sinar dalam (brakhiterapi) yang masing-
masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk memperoleh hasil
yang optimal seringkali kedua metode diberikan secara kombinasi. Radiasi
eksternal dapat diberikan pada hampir semua jenis kanker tidak tergantung
pada stadium, baik awal maupun lanjut, seperti pada anak sebar sel kanker
di tulang. Cara pemberian sinar luar, radiasi terletak pada suatu jarak
tertentu (80 cm sampai 100 cm) dari tubuh pasien sinar diarahkan pada
lokasi jaringan kanker, biasanya diikutsertakan pula kelenjar getah bening
setempat yang mungkin sudah mengandung sel-sel kanker. Kelebihan cara
ini adalah diharapkan semua sel kanker beserta penyebaran ke sekelilingnya
akan memperoleh radiasi sehingga akan mengalami kematian. Sedangkan
kerugiannya, selain jaringan kanker jaringan normal yang sehat yang berada
di lapangan radiasi juga akan memperoleh sinar. Sekalipun jaringan normal
mengalami cedera yang lebih ringan daripada jaringan kankernya, seperti
telah diuraikan sebelumnya, namun apabila jaringan normal terlalu banyak
yang terlibat maka dikhawatirkan akan terjadi efek samping radiasi yang
terlalu berat. Karena itulah pemberian sinar luar ini harus dibatasi sampai
dosis tertentu. Untuk mengatasinya diperlukan dosis kompensasi
sedemikian rupa sehingga akan tercapai dosis yang mematikan sel kanker.
Dosis tambahan ini hanya dapat diperoleh dari cara pemberian sinar dalam.
2. Dalam bidang Perindustrian
Memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
3. Dalam Penyelidikan
Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan
antara atom-atom dalam suatu bahan hablur.
4. Dalam penerbangan
Sinar X digunakan untuk mengetahui instrument pesawat yang mengalami
kerusakan. Hasil dari penggunaan sinar X ini memudahkan tehnisi pesawat
untuk melakukan perawatan terhadap instrument pesawat yang mengalami
kerusakan
5. Dalam bidang seni
Sinar-X digunakan untuk mengesahkan sama ada suatu lukisan atau objek
seni purba itu benar atau tiruan.
b. Sinar Gamma
Sinar gamma ini memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Dari kehidupan sehari-hari hingga untuk industri dan kedokteran. Manfaat
sinar gamma antara lain :
1. Pemuliaan Tanaman
Beberapa hasil penelitian penggunaan iradiasi sinar gamma
menyebutkan bahwa iradiasi sinar gamma pada dosis rendah dapat
menginduksi perubahan secara fisiologi dan biokimia, menghasilkan
pertumbuhan vegetatif yang lebih cepat dan pembungaan lebih awal.
Iradiasi sinar gamma pada dosis rendah pada kultur jaringan meningkatkan
bobot kalus tanaman jeruk dan wortel.
2. Membunuh bakteri
Sinar gamma merupakan radiasi yang memiliki energi tinggi sama
seperti sinar-X, yang mana dengan energi tinggi tersebut dapat merusak
sel-sel makhluk hidup oleh karena itu tak heran jika sinar gamma dapat
membunuh bakteri. Karena itulah sinar gamma dapat digunakan untuk :
- Mensterilisasi makanan dan minuman
- Mensterilisasi peralatan dokter sebelum melakukan operasi.
- Menyembuhkan tumor, kanker, dan kelainan lain
Sinar gamma ternyata dapat digunakan untuk membunuh sel kanker dan
tumor serta kelainan lainnya karena sinar gamma dapat menghancurkan
sel-sel tersebut. Terapi ini disebut gamma knife. Gamma Knife adalah
suatu metode terapi sinar gamma (radiosurgery) yang digunakan untuk
pengobatan tumor dan kelainan-kelainan lainnya di otak tanpa membuka
tulang tengkorak. Radiasi sinar gamma ini digunakan untuk
menghancurkan sel-sel yang sakit sementara menjaga sel-sel lainnya yang
masih sehat.
3. Dalam bidang Industri, untuk mengetahui struktur logam.
4. Dalam bidang pertanian, bantuan dari sinar gamma mampu menjadikan
sebuah tanaman tumbuh dan memproduksi bibit-bibit yang terbilang
unggul. Selain itu juga mampu membuat waktu panen berlangsung lebih
cepat dibanding tanpa bantuan dari radio isotop. Sebab sinar gamma
digunakan untuk penyinaran dan mengarah pada perubahan bagian
kromosom tanaman atau lebih tepatnya adalah sifat dari kromosom
tanaman. Sehingga akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan
yang berbeda dari biasanya.
5. Teknik nuklir, untuk membuat radio isotope.
6. Farmasi, untuk sterilisasi.
Sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat
kedokteran, sebelum dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses
sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum dikemas, alat suntik sudah
disterilkan. Tetapi,pada proses pengemasan masih mungkin terjadi
kontaminasi, sehingga setelah alatsuntik tersebut dikemas dan ditutup
rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma.

c. Sinar Alfa
Sinar alfa sebagai sinar utama untuk memunculkan keberadaan dari
radio isotop itu sendiri. Tanpa keberadaan sinar alfa maka tidak akan ada
radioisotop di dunia. Sinar alfa ditembakkan pada inti suatu atom untuk
menghasilkan radioisotop (yang lebih sering digunakan untuk menembak
adalah neutron).
d. Sinar Beta
Sinar beta menjadi sinar yang bermanfaat untuk mendukung
penelitian-penelitian ekstrim. Para peneliti seperti arkeologi kerap
memanfaatkan pancaran sinar beta untuk menemukan fosil dan juga untuk
menentukan sudah berapa lama usia dari fosil yang ditemukan. Selain itu
juga sinar beta dapat digunakan di pabrik-pabrik yang mengunakan pipa
tertimbun di dalam tanah, untuk melihat apakah ada kebocoran pipa tanpa
harus membongkar setiap timbunan pipa yang ada. Sinar beta juga dapat
digunakan untuk mengukur ketebalan kertas.

C. EFEK SAMPING RADIASI IONIZING

Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetic dan sel somatic. Sel
genetic adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki,
sedangkan sel somatic adalah sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh.
Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan atas efek genetik dan
efek somatik. Efek genetik atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan
oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi. Sebaliknya efek
somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi.
Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi
dibedakan atas efek deterministik dan efek stokastik. Efek deterministik adalah
efek yang disebabkan karena kematian sel akibat paparan radiasi, sedangkan
efek stokastik adalah efek yang terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan
dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel. Paparan radiasi dosis
rendah dapat menigkatkan resiko kanker dan efek pewarisan yang secara
statistik dapat dideteksi pada suatu populasi, namun tidak secara serta merta
terkait dengan paparan individu.
Berikut ini merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi ionizing
dalam hal biologis tubuh kita :
1. Efek Samping pada Sel dalam Tubuh
Kerusakan sel akan mempengaruhi fungsi jaringan atau organ bila
jumlah sel yang mati/rusak dalam jaringan/organ tersebut cukup banyak.
Semakin banyak sel yang rusak/mati, semakin parah perubahan fungsi yang
terjadi sampai akhirnya organ tersebut akan kehilangan kemampuannya
untuk menjalankan fungsinya dengan baik sehingga menimbulkan kerusakan
yang dapat diamati secara klinik. Gangguan pada fungsi jaringan atau organ
tubuh ini menimbulkan efek deterministik. Banyaknya sel yang mengalami
kematian akan meningkat dengan meningkatnya dosis radiasi. Radiasi dapat
pula tidak membunuh sel tetapi merubah sel dengan fungsi yang berbeda yang
akan menimbulkan efek stokastik. Sel yang mengalami modifikasi atau sel
terubah ini mempunyai peluang untuk lolos dari sistim pertahanan tubuh yang
berusaha untuk menghilangkan sel seperti ini. Bila sel yang mengalami
perubahan ini adalah sel genetik maka sifat sel yang baru tersebut akan
diwariskan kepada turunannya sehingga timbul efek genetik atau efek
pewarisan. Apabila sel terubah ini adalah sel somatik maka sel-sel tersebut
dalam jangka waktu yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari bahan-
bahan yang bersifat toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi
jaringan ganas atau kanker.
2. Efek Samping pada DNA dalam Tubuh
Kerusakan pada DNA sebagai akibat radiasi dapat terjadi secara langsung
maupun tak langsung. Kerusakan yang parah adalah putusnya kedua atau
salah satu untai pasangan DNA yang masing-masing dikenal sebagai double
strand breaks atau single strand break, serta clustered damage sebagai
gabungan dari semua kerusakan yang berada pada suatu tempat yang sama.
Selain itu radiasi juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur
molekul gula atau basa, hilangnya gula atau basa dan lainnya. Kerusakan-
kerusakan yang terjadi dapat diperbaiki secara alamiah tanpa kesalahan
sehingga struktur DNA kembali seperti semula dan tidak menimbulkan
perubahan fungsi pada sel. Tetapi dalam kondisi tertentu, proses perbaikan
tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat
diperbaiki tetapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga menghasilkan
DNA dengan struktur yang berbeda, yang dikenal dengan mutasi.
3. Efek Radiasi Lokal pada Jaringan/Organ/Sistem Tubuh
Respon dari berbagai jaringan dan organ tubuh terhadap radiasi pengion
sangat bervariasi. Selain bergantung pada sifat fisik radiasi juga bergantung
pada karakteristik biologi dari sel penyusun jaringan/organ tubuh terpajan.
Tingkat sensitivitas dari jaringan penyusun organ berbeda-beda bergantung
antara lain pada tingkat proliferasi dan diferensiasi yang akhirnya akan
mempengaruhi tingkat sensitivitas dari organ terhadap pajanan radiasi.
Berikut ini adalah efek radiasi pada sebagian organ tubuh akibat pajanan
radiasi eksternal (dari luar tubuh) yang terjadi secara akut.
- Sistem Pembentukan darah
Sumsum tulang adalah organ sasaran dari sistem pembentukan darah
karena pajanan radiasi dosis tinggi akan mengakibatkan kematian dalam
waktu beberapa minggu. Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan
jumlah sel basal pada sumsum tulang secara tajam.
- Kulit
Efek deterministik pada kulit bervariasi dengan besarnya dosis.
Pajanan radiasi sekitar 2-3 Gy dapat menimbulkan efek kemerahan
(eritema) sementara yang timbul dalam waktu beberapa jam. Dosis
sekitar 3-8 Gy menyebabkan terjadinya kerontokan rambut (epilasi) dan
pengelupasan kering (deskuamasi kering) dalam waktu 3-6 minggu
setelah pajanan radiasi. Pada dosis yang lebih tinggi, 12-20 Gy, akan
mengakibatkan terjadinya pengelupasan kulit disertai dengan pelepuhan
dan bernanah (blister) serta peradangan akibat infeksi pada lapisan dalam
kulit (dermis) sekitar 4-6 minggu kemudian.
- Mata
Lensa mata merupakan bagian dari struktur mata yang paling sensitif
terhadap radiasi. Terjadinya kekeruhan atau hilangnya sifat transparansi
lensa mata sudah mulai dapat dideteksi setelah pajanan radiasi yang
relatif rendah yaitu sekitar 0,5 Gy dan bersifat akumulatif.
- Organ Reproduksi
Efek deterministik pada organ reproduksi atau gonad adalah
sterilitas atau kemandulan. Pajanan radiasi pada testis akan mengganggu
proses pembentukan sel sperma yang akhirnya akan mempengaruhi
jumlah sel sperma yang akan dihasilkan. Pengaruh radiasi pada sel telur
sangat bergantung pada usia. Semakin tua usia, semakin sensitif terhadap
radiasi karena semakin sedikit sel telur yang masih tersisa dalam
ovarium. Selain sterilitas, radiasi dapat menyebabkan menopuse dini
sebagai akibat dari gangguan hormonal sistem reproduksi.
- Paru
Paru dapat terkena pajanan radiasi secara eksterna dan interna. Efek
deterministik berupa pneumonitis biasanya mulai timbul setelah
beberapa minggu atau bulan. Efek stokastik berupa kanker paru.
- Sistem Pencernaan
Bagian dari sistim ini yang paling sensitif terhadap radiasi adalah
usus halus. Kerusakan pada saluran pencernaan menimbulkan gejala
mual, muntah, diare, dan gangguan sistem pencernaan dan penyerapan
makanan. Dosis radiasi yang tinggi dapat mengakibatkan kematian
karena dehidrasi akibat muntah dan diare yang parah. Efek stokastik yang
timbul berupa kanker pada epitel saluran pencernaan.
4. Efek Samping pada Kromosom dalam Tubuh
Radiasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan baik pada jumlah
maupun pada struktur kromosom yang disebut dengan aberasi kromosom.
Perubahan jumlah kromosom, misalnya menjadi 47 buah pada sel somatik
yang memungkinkan timbulnya kelainan genetik. Sedangkan kerusakan
struktur kromosom berupa patahnya lengan kromosom yang terjadi secara
acak dengan peluang yang semakin besar dengan meningkatnya dosis radiasi.
Aberasi kromosom yang mungkin timbul adalah (1) fragmen asentrik sebagai
hasil dari proses delesi yaitu patahnya fragmen kromosom yang tidak
mengandung sentromer, (2) kromosom cincin, (3) kromosom disentrik yaitu
sebuah kromosom dengan dua sentromer, dan (4) translokasi yaitu terjadinya
perpindahan atau pertukaran fragmen dari dua atau lebih kromosom.
Kromosom disentrik merupakan aberasi yang ternyata hanya dapat
terjadi akibat pajanan radiasi. Dengan demikian jenis aberasi kromosom ini
digunakan sebagai dosimeter biologik yang dapat diamati pada sel darah
limfosit. Frekuensi terjadinya kelainan kromosom bergantung pada besar
dosis, energi dan jenis radiasi yang diterima.
DAFTAR PUSTAKA
- Aryawijayanti. 2015. ANALISIS DAMPAK RADIASI SINAR X PADA
MENCIT MELALUI PEMETAAN DOSIS RADIASI DI
LABORATORIUM FISIKA MEDIK. JURNAL MIPA. ISSN 0215-9945.
- Bachtiar, at all. 2010. Pengantar dasar fisika dan radiologi kedokteran gigi bagi
mahasiswa kedkteran gigi.
- Ikawati, Yuni, dkk. 2008. 50 Tahun BATAN Berkarya. Jakarta : Badan Tenaga
Nuklir Nasional.
- https://www.scribd.com/doc/264326157/Pemanfaatan-radiasi-ionizing
- https://www.academia.edu/16609479/Radiasi_Ionizing_dan_Non_Ionizing

Anda mungkin juga menyukai