Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR & PRINSIP KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengajar : Dra. Erna Mesra, M. Kes

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

Fransisca Windiani (P27901117054)

Siti Miftahul Fauziah (P27901117078)

Siti Nanda Masleha (P27901117079)

Tantri Liliani (P27901117081)

TINGKAT 3B/ SEMESTER V

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang dengan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “KONSEP DASAR & PRINSIP KEWIRAUSAHAAN”, dalam
memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam menuntut ilmu. Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungannya
kepada :
1. Ibu, Dra. Erna Mesra, M. Kes, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Kewirausahaan.
2. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga ke depannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, Juli 2019

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2

1.3 Tujuan Makalah ........................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kewirausahaan .......................................................... 3

2.2 Tujuan Kewirausahaan ................................................................ 5

2.3 Manfaat Kewirausahaan .............................................................. 6

2.4 Fungsi Kewirausahaan ................................................................ 8

2.5 Keuntungan dan Kelemahan Kewirausahaan ............................. 9

2.6 Kewirausahaan Dalam Bidang Keperawatan/Kesehatan ............. 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................. 14

3.2 Saran ............................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... iii

ii
DAFTAR PUSTAKA

Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kasali.

Rhenald. 2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta Selatan : PT Mizan Publika.

Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan Teori, Praktek, dan Kasus-Kasus.


Jakarta: Salemba Empat.

Takdir, Dedy dan Mahmudin. 2015. Kewirausahaan. Yogyakarta: Wijana


Mahadika Karya.

Wibowo Agus, Pendidikan Kewirausahaan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada
awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya,
entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in
order to combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis
lainnya, yaitu Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep
entrepreneur sebagai pemimpin. Say menyatakan bahwa entrepreneur adalah
seseorang yang membawa orang lain bersama-sama untuk membangun sebuah
organ produktif.
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal
dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang
ada dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal
(baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang.
Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil mungkin
tingkat kemiskinan yang tinggi. Mengandalkan investor asing untuk membuka
lapangan kerja tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-
PHK karyawan atau buruhnya juga sulit diwujudkan. Salah satu cara atau jalan
terbaiknya adalah mengandalkan sector pendidikan utnuk mengubah pola pikir
lulusannya dari berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja
sendiri alias menjadi wirausahawan mandiri.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
2. Apa tujuan kewirausahaan?
3. Apa manfaat kewirausahaan?
4. Apa fungsi kewirausahaan?
5. Apa keuntungan dan kelemahan kewirausahaan?
6. Bagaimana kewirausahaan dalam bidang keperawatan/kesehatan?

1.3 Tujuan Makalah


1. Memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kewirausahaan.
3. Mengetahui apa tujuan kewirausahaan.
4. Mengetahui apa manfaat kewirausahaan.
5. Mengetahui apa fungsi kewirausahaan.
6. Mengetahui apa keuntungan dan kelemahan kewirausahaan.
7. Mengetahui bagaimana kewirausahaan dalam bidang keperawatan/kesehatan.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Memahami tentang kewirausahaan.
2. Memahami tujuan kewirausahaan.
3. Memahami manfaat kewirausahaan.
4. Memahami fungsi kewirausahaan.
5. Memahami keuntungan dan kelemahan kewirausahaan.
6. Memahami kewirausahaan dalam bidang keperawatan/kesehatan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kewirausahaan


Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada
awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya,
entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in
order to combine them”. Adapun makna secara etimologis wirausaha/wiraswasta
berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari tiga suku kata: “wira”, “swa”, dan
“sta”. Wira berarti manusia unggul, teladan, tangguh, berbudi luhur, berjiwa
besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang kemajuan, memiliki keagungan
watak. Swa berarti sendiri, dan Sta berarti berdiri.
Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan
entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go
between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk
menggambarkan seorang aktor yang memimpin proyek produksi. Konsep
wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu sebagai
orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang
dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah
bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis
yang baru atau pun yang telah ada.
Kewirausahaan dalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan
hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 2008).
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (Zimmerer, 2008)
Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES)
No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakat-kan dan
Membudayakan, Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah

3
pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besa.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu
yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada, setidaknya terdapat 6 hakekat penting
kewirausahaan. Di antaranya :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(startup phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,
1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi
nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan
cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,

4
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.

2.2 Tujuan Kewirausahaan


Kewirausahaan merupakan proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang,
cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut
adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian. Tujuan Kewirausahaan yaitu:
1. Meningkatkan Jumlah Wirausaha yang Berkualitas
Tujuan kewirausahaan yang pertama ini berdasarkan pemikiran apabila seorang
pebisnis, tentu membutuhkan banyak sumber daya manusia yang lain, dalam
membantu membangun suatu kegiatan ekonomi atau industri. Dengan
dilakukannya bimbingan yang tepat, sumber daya manusia tersebut tak hanya
bisa diberdayakan kemampuannya saja, melainkan juga bisa dilatih dan
ditumbuhkembangkan agar menjadi calon wirausaha yang lebih berkualitas
lagi.
2. Mewujudkan Kemampuan dan Kemantapan Para Wirausaha Untuk
Menghasilkan Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat
Dengan berkurangnya jumlah pengangguran yang ada di masyarakat, berarti
suatu bisnis sudah berhasil dalam mewujudkan tujuan kewirausahaan, dalam
memajukan dan ikut serta menyejahterakan masyarakatnya.
3. Membudayakan Semangat, Sikap, Perilaku, dan Kemampuan Kewirausahaan
di Kalangan Masyarakat yang Mampu, Handal, dan Unggul.
Wirausahawan bisa dikategorikan sebagai orang-orang yang mempunyai jiwa
yang tangguh, kompetitif, ide kreatif, inovasi hebat dan pandai dalam mencari
peluang yang ada. Semangat wirausahawan yang tak akan pernah padam
tersebut begitu baik apabila mampu ditularkan kepada masyarakat lain sebagai
suatu tujuan kewirausahaan yang berikutnya. Tujuan kewirausahaan
membudayakan akan semangat wirausaha di lingkungan masyarakat, yang bisa
diwujudkan dengan cara yang begitu sederhana, dengan bersikap seperti apa

5
adanya seorang manusia biasa, tidak menjadi bos. Sikap tangguh dan pantang
menyerah tersebut yang sebaiknya lebih diperlihatkan dan ditonjolkan, agar
kewirausahaan mampu membangun semangat orang muda di masyarakat dan
membeikan manfaat bagi khalayak ramai untuk ikut bekerja keras dan
mendapatkan keberhasilan.
4. Menumbuh Kembangkan Kesadaran dan Orientasi Kewirausahaan yang
Tangguh dan Kuat Terhadap Masyarakat
Dengan itulah, adanya peran penting kewirausahaan, yang bisa ikut serta
membantu dalam menyadarkan masyarakat di Indonesia, di mana menjadi
salah satu bukti jika wirausahawan adalah orang-orang yang hebat dan tidak
boleh dipandang sebelah mata saja. Wirausahawan adalah sosok yang mampu
meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan warga di sekitar dengan berbagai
macam ide-ide brilian mereka.
5. Menyebarluaskan Semangat Inovasi Dalam Bermasyarakat
Gunakan ide untuk mewujudkan inovasi yang terbaru, jika ide atau inovasi
muncul, tentu akan banyak atau muncul beragam produk yang bisa dihasilkan.
6. Memberikan Sumbangan Sosial
Tujuan kewirausahaan dalam hal ini ialah mampu memberikan suatu bentuk
apresiasi berupa sumbangan sosial kepada masyarakat, yang bisa dalam artian
materi ataupun dalam bentuk fisik

2.3 Manfaat Kewirausahaan


Kegiatan kewirausahaan dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik.
Menurut Zimmerer dkk (2008) manfaat kewirausahaan yaitu:
1. Membuka Peluang dan Kebebasan untuk Menentukan Nasib Anda Sendiri
Memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kebebasan dan peluang
bagi para wirausaha untuk mencapai apa yang penting baginya atau
mewujudkan apa yang menjadi cita-citanya.
2. Memberikan Peluang untuk Melakukan Perubahan
Semakin banyak pembisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat
menagkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka

6
sangat penting. Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana yang sehat
dan layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan sumber
daya alam yang terbatas, pebisnis kini menemukan cara untuk
mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah
ekonomi dengan sosial dengan harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik.
3. Memberikan Peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali
membosanka, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak
berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan
antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja.
Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk
menyatakan aktualisasi diri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang
ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Memiliki
usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka,
kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau hobinya sendiri.
4. Mempunyai Peluang untuk Meraih Keuntungan
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan,
keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk
mendirikan usaha sendiri, seringkali pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya,
tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi berkecukupan.
Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes)
merupakan wirausahawan generasi pertama.
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif
Dalam masyarakan dan mendapatkan pengakuan atas usahanya pengusaha atau
pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling
dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan
saling merhormati adalah ciri pengusaha kecil. Pemilik menyukai kepercayaan
dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia
selam bertahun-tahun. Peran yang sangat penting dijalankan dalam sistem
bisnis pada lingkungan setempat dan juga kesadaran bahwa kerja mempunyai

7
dampak yang nyata dalam membuat lancar fungsi sosial dan ekonomi nasional
yang merupakan imbalan untuk manajer perusahaan kecil.
6. Mempunyai Peluang Untuk Melaksanakan Sesuatu yang Disukai
Dengan menjadi wirausahawan akan mempunyai peluang melakukan sesuatu
yang disenangi dan menimbulkan rasa senang dalam mengerjakan hal yang
didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa
aktivitas usaha mereka sesungguhnya bukanlah bekerja. Banyak kewirausahaan
yang bisa berhasil mempunyai masuk dalam bisnis tertentu, karena mereka
tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut.

2.4 Fungsi Kewirausahaan


Pada dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan
sebagainya. Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan
zaman yang menuntut manusia untuk melakukan kegiatan komsumtif.
Pengangguran yang semakin meningkat jika tidak ditanggulangi akan membuat
manusia berpotensi ke arah negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa
kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan jumlah pengangguran.
Setiap wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:
1. Membuat keputusan-keputusan yang penting serta mengambil resiko mengenai
tujuan dan sasaran perusahaan
2. Membuat keputusan tujuan dan sasaran perusahaan
3. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani
4. Menghitung skala usaha yang dikehendaki
5. Menetapkan modal yang dikehendaki (modal sendiri, atau modal dari luar)
6. Memilih dan menentukan kriteria pegawai atau karyawan dan memotivasinya
7. Melakukan pengendalian dengan efektif dan efisien
8. Membuat terobosan baru dalam memperoleh masukan atau input dan juga
mengelolanya menjadi barang atau jasa yang menarik
9. Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk membuat pelanggan puas dan juga
bisa memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.

8
10. Mengetahui atau mengenali lingkungan sekitar perusahan dalam rangka
mencari dan menciptakan peluang usaha
11. Melakukan pengendalian lingkungan pada arah yang membuat untuk bagi
perusahan
12. Menjaga lingkungan usaha supaya tidak membuat rugi masyarakat ataupun
merusak lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin dihasilkan
13. Meluangkan dan peduli pada CSR. Setiap pengusaha wajib peduli dan ikut
serta bertanggung jawah pada lingkungan sekitar.

2.5 Keuntungan dan Kelemahan Kewirausahaan


Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam kewirausahaan:
A. Keuntungan Kewirausahaan
1. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal
2. Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh
3. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha
4. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki
B. Kelemahan Kewirausahaan
1. Bekerja keras dan waktunya sangat panjang
2. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan resiko yang sangat besar
3. Tanggung jawab sangat besar.

2.6 Kewirausahaan Dalam Bidang Keperawatan/Kesehatan


Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa disebut Nursepreneur
terdiri dari dua kata yaitu nurse dan entrepreneur. Entrepreneur adalah seorang
individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan
memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang
diidealkan. Seorang entrepreneur adalah seorang individu yang mengasumsikan
tanggung jawab total dan risiko untuk menemukan atau membuat peluang
menggunakan bakat pribadi, ketrampilan dan energi, dan seseorang yang

9
mempekerjakan proses perencanaan strategis untuk mentransfer peluang tersebut
menjadi sebuah layanan yang bernilai atau produk (ICN, 2004).
Nursepreneur merupakan istilah baru dalam mempopulerkan
entrepreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan. Khusus
untuk para mahasiswa ilmu keperawatan, maka istilah nursepreneur dipakai untuk
mengenalkan dan memberi pengetahuan dasar tentang kewirausahaan. Hal ini
diupayakan sebagai sebuah upaya lompatan pola berpikir menanggulangi
pengangguran melalui dunia pendidikan. Lebih jauh lagi memang ditujukan agar
dapat membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat berkontribusi bagi
kesejahteraan masyarakat, di samping memiliki soft skill dan keterampilan yang
kompeten dalam bidang profesi keperawatan sesuai dengan disiplin studi yang
dijalani (Winarto, 2005).
Nurse entrepreneur adalah seorang pemilik bisnis yang menawarkan
pelayanan keperawatan meliputi perawatan lagsung, pendidikan, penelitian,
administratif atau konsultasi. Perawat yang bekerja secara mandiri atau perawat
wirausaha bertanggung jawab langsung kepada klien, kepada siapa, atau atas
nama siapa, pelayanan keperawatan yang disediakan (ICN, 2004).
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari
peran dan fungsi perawat. Pengembangan karir tersebut dapat menjadi pengelola
klinik atau sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi,
manager Nursing Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan
refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain
sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal,
penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji karyawannya
(Winarto, 2005).
Jenis - Jenis Kewirausahaan dalam Bidang Pelayanan Keperawatan:
Dalam bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola,
pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner:
1. Home Care
Definisi Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home
care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif

10
yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit. Selain itu, home care merupakan pelayanan yang dikelola oleh suatu
unit atau sarana ataupun institusi baik aspek administrasi maupun aspek
pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga professional dibantu
tenaga non professional dibidang kesehatan maupun non kesehatan.
Tujuan dari home care terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum dari home care adalah untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian, dan meminimalkan akibat dari penyakit
untuk mencapai kemampuan individu secara optimal selama mungkin yang
dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan. Sedangkan, tujuan
khusus dari home care adalah sebagai berikut:
a. Terpenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-spiritual) secara mandiri.
b. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan dirumah
Prinsip dari home care adalah sebagai berikut: Pengelolaan home care
dilaksanaka oleh perawat/ tim, mengaplikasikan konsep sebagai dasar
mengambil keputusan dalam prakti, mengumpulan data secara sistematis,
akurat dan komrehensif, dan menggunakan data hasil pengkajian dalam
menetakan diagnosa keperawatan.
2. Konsultan Keperawatan
Definisi Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa
nasihat ahli dalam bidang keahliannya. Perbedaan antara seorang konsultan
dengan ahli biasa adalah konsultan bukan merupakan karyawan di perusahaan,
melainkan seseorang yang menjalankan usahanya sendiri serta berurusan
dengan berbagai klien dalam satu waktu. Tidak hanya menyediakan jasa,
konsultan juga bisa memberikan layanan konsultasi atau konseling secara
langsung pada klien. Konseling adalah proses membantu pasien untuk
menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial, untuk
membangun hubungan interpersonal yang baik, dan untuk meningkatkan

11
perkembangan seseorang dimana didalamnya diberikan dukungan emosional
dan intelektual. (Mubarak dan Nur Chayatin, 2009).
3. Terapi Komplementer
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional. Terapi komplementer
pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh,
terutama Sistem Kekebalan dan Pertahanan Tubuh, agar tubuh dapat
menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh sebenarnya
mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendir dengan asupan
nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat. Menurut WHO
(World Health Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan
non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi
untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer
tetapi merupakan pengobatan tradisional. Di Indonesia ada 3 jenis teknik
pengobatan komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
untuk dapat diintegrasikan ke pelayanan konvesional antara lain; akupuntur
medik, terapi hiperbarik, terapi herbal medik,
4. Nursing Care Center
Merupakan lembaga keperawatan yang memberikan akses langsung pada kien
dalam pelayanan keparawatan profesional yang berorientasi pada kebutuhan
masyarakat sesuai dengan masalah yang dihadapi masyarakat.
5. Fisioterapi
Perawat yang dibekai ilmu dan kompetensi terkait fisioterapi memiliki
kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan tersebut kepada klien
yang membutuhkannya, misalnya fisioterapi dada atau metode pemenuhan
kebutuhan oksigen.
6. Klinik Kesehatan Swatsa dalam Bidang Penelitian
Banyak permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi oleh
lembaga penyelenggaraan pelayanan kesehatan juga membuka peluang usaha
tersendiri bagi perawat. Dengan membentuk tim riset profesional seperti;
teknik perawatan luka, terapi modalitas.

12
7. Dalam bidang pendidikan dan pelatihan
Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan
dirumah dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan
ataupun konsultan yang bergerak dibidang pendidikan seperti; lembaga
pelatihan baby sister, pelatihan perawatan lansia atau anak.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan
kepribadian seseorang. The officer of Advocacy of Small Business
Administration. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki
sifat-sifat kepribadian.
Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang
inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat
benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai
semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha
karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive).
Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.

3.2 Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk
meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa
yang tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk
menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan
membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak
putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus
berkarya dengan usaha yang di jalankannya.

14

Anda mungkin juga menyukai