Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Disetujui Oleh :
KATA
Endang Sri Rejeki, M. Si., Apt PENGANTAR
Tiara Ajeng Listyani, S. Farm., Apt
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat melaksanakan Praktek Kerja Profesi
Apoteker (PKPA) dan menyusun Laporan PKPA di Apotek Bouty Medika pada
Laporan PKPA ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Penysunan Laporan PKPA ini tidak lepas dari segala bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
1. Dr. Djoni Tarigan, MBA., selaku Rektor Fakultas Universitas Setia Budi.
2. Prof. Dr. R.A. Oetari, SU., MM., M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
3. L.V. Yulie Andriati selaku PSA Apotek Bouty Medika yang telah memberikan
Apoteker USB yang telah memberikan izin kepada kami untuk melaksanakan
mengenai perapotekan.
5. Tiara Ajeng Listyani, S. Farm, Apt selaku APA di Apotek Bouty Medika, yang
6. Semua staf dan karyawan Apotek Bouty Medika, yang telah membantu dan
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis hingga PKPA ini
selesai.
Kerja Profesi Apoteker ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
Penulis berharap semoga Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu farmasi khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
C. Manfaat ......................................................................................... 4
3. Bangunan ............................................................................. 11
F. Personalia .................................................................................... 18
lainnya .................................................................................. 22
4. Administrasi ......................................................................... 27
3. Obat Keras............................................................................ 34
5. Psikotropika ......................................................................... 40
M. Perpajakan ................................................................................... 49
APOTEKER ....................................................................................... 52
3. Administrasi ......................................................................... 55
4. Pembantu Umum.................................................................. 55
1. Perencanaan ......................................................................... 57
2. Pengadaan ............................................................................ 58
3. Penerimaan ........................................................................... 61
1. Buku Defecta........................................................................ 63
8. Map Resep............................................................................ 65
5. Bangunan ............................................................................. 72
6. Perpajakan ............................................................................ 73
A. Kesimpulan ................................................................................. 81
B. Saran ............................................................................................ 82
LAMPIRAN .......................................................................................................... 85
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Etiket dan Kemasan Bungkus Puyer Apotek Bouty Medika ......... 86
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manajemen pengelolaan obat (drug oriented) dan hanya sedikit yang berorientasi
kefarmasian dari drug oriented menjadi patient oriented maka membuat seorang
kefarmasian lebih terfokuskan pada pelayanan pasien, seorang apoteker juga harus
tetap memperhatikan drug oriented agar pelayanan pada pasien tetap berjalan
dengan baik. Adanya interaksi apoteker dengan pasien adalah agar tercapainya
Menkes/SK/IX/2004.
mampu memberikan pelayanan terapi obat yang rasional. Terapi obat yang
rasional adalah tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, waspada efek samping obat
dan tepat harga obat yang disesuaikan dengan ekonomi pasien. Dalam mencapai
Informasi dan Edukasi) yang baik dengan pasien. Seorang apoteker harus mampu
memiliki komunikasi yang baik dan mudah dipahami pasien dalam meyampaikan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan resep tradisional.
Praktek Profesi Kerja Apoteker yang dilakukan ini dengan harapan agar
pasien. Salah satu upaya untuk mengenali lingkungan kerja apotik adalah dengan
Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi dengan Apotek “Bouty
jawabnya terlaksana sesuai dengan fungsinya, maka seorang calon Apoteker akan
sangat memerlukan pendidikan yang memadai. Tidak hanya memahami teori saja
akan tetapi harus terjun langsung untuk mengenal lebih jauh profesinya.
Pengalaman yang diperoleh melalui Praktek Profesi Kerja Apoteker ini akan
sangat membantu calon Apoteker untuk menambah wawasan dan wacana bila
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
Perpajakan apotek
C. Manfaat
ketika bekerja di apotik baik tugas berdasarkan patient oriented dan drug oriented
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Apotek
penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
lainnya kepada masyarakat. Sediaan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan
obat, obat tradisional dan kosmetik. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan
Permenkes RI No. 35 Tahun 2014, sedangkan tentang ketentuan dan tata cara
yaitu:
1. Apoteker adalah sarjana farmasi yang lulus sebagai apoteker dan telah
di Indonesia.
2. Surat Izin Apotek (SIA) adalah surat izin yang diberikan oleh Menteri kepada
dan atau menggantikan pada jam-jam tertentu pada hari buka apotek.
tersebut tidak berada di tempat lebih dari tiga bulan secara terus-menerus,
telah memiliki SIK dan tidak bertindak sebagai APA di apotek lain.
Apoteker.
jabatan.
hewan. Pelayanan resep adalah menjadi tanggung jawab APA. Apoteker wajib
melayani resep sesuai tanggung jawab dan keahlian profesinya dan dilandasi pada
obat secara tepat, aman dan rasional kepada pasien, termasuk pelayanan
Penyimpanan Narkotika.
No.278/Menkes/SK/V/1981).
persyaratan luas dan jarak antar apotek yang serta batas antara apotek yang satu
dengan apotek yang lain yang penting pelayanan obat dapat dilakukan dengan
dalam pasal 2 dicantumkan bahwa ijin apotek berlaku untuk seterusnya selama
persyaratan.
pembekuan izin, pencairan izin dan pencabutan izin apotik sekali setahun kepada
Apoteker Pengelola Apotek (APA) saja tetapi juga harus memenuhi persyaratan
apotek yang ketentuan dan tata cara persyaratan apotek dinyatakan dalam
6 yang meliputi:
1. Untuk mendapatkan izin apotek, apoteker atau apoteker yang bekerja sama
dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan
generik sesuai dengan DaftarObat Esensial Nasional atau Rumah Sakit tipe C.
3. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan
farmasi.
Ijin apotek berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbarui kembali serta
harus dilampirkan:
d. Surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik / sewa /
kontrak.
h. Asli dan salinan/ Foto copy surat ijin atasan bagi pemohon Pegawai Negeri,
i. Akte perjanjian kerja sama APA dan Pemilik Sarana Apotek (PSA).
bidang obat.
Jarak minimum antara apotek satu dengan apotek yang lain tidak
ditinjau dari segi pemerataan dan pelayanan kesehatan, jumlah dan kondisi
ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja dan
kursi serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien, selain itu tempat
parkir juga berperan penting, karena dengan adanya tempat parkir yang luas
3. Bangunan
penyerahan resep, ruang administrasi dan ruang kerja apoteker, ruang tunggu,
ruang penyimpanan obat, ruang pencucian alat dan WC. Secara teknis ventilasi
cukup, alat pemadam kebakaran harus berfungsi dengan baik, papan nama
4. Perlengkapan Apotek
gram dengan anak timbang yang sudah ditera, gelas ukur, labu
penyerahan obat.
kartu stock obat, blanko salinan resep, blanko faktur dan nota
5. Perbekalan Apotek
dan provinsi.
3) Data pemilik sarana, meliputi nama pemilik sarana, alamat dan nomor
NPWP.
b. Ketetapan Pemerintah
X/ 2002 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek BAB I
kegiatan.
formulir APT – 4.
Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek BAB I pasal
8 menyatakan :
Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek BAB I pasal
8 menyatakan :
apotek, terjadi perubahan nama jalan dan nomor bangunan untuk alamat apotek
tanpa pemindahan lokasi apotek, surat ijin apotek hilang atau rusak, terjadi
bukan sebagai Pemilik Sarana Apotek, terjadi pemindahan lokasi apotek, bila
jangka waktu dua kali dua puluh empat jam ahli waris Apoteker Pengelola
Kesehatan Kabupaten atau Kota. Apabila pada apotek tersebut tidak terdapat
Apotek telah meninggal dunia kepada Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota
psikotropika.
Propinsi dan Kepala Balai Besar POM. Pencabutan dilakukan setelah diberi
peringatan tiga kali berturut-turut dengan selang waktu 2 bulan atau telah
F. Personalia
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA), yaitu apoteker yang telah memiliki Surat
Izin Kerja (SIK) atau Surat Penugasan (SP) oleh Menteri Kesehatan dan
pada hari buka apotek yang telah memiliki Surat Izin Kerja.
Apotek (APA) selama APA tersebut tidak ada di tempat lebih dari 3 (tiga)
bulan secara terus–menerus, telah memiliki Surat Izin Kerja (SIK) dan tidak
sebagai TTK yang memiliki SIK dari Dinas Kesehatan. TTK melakukan
5. Juru resep, yaitu personil yang membantu pekerjaan TTK untuk meracik obat
pengeluaran uang yang dilengkapi dengan kwitansi, nota tanda setoran dan
lain-lain.
keuangan apotek.
Sikap karyawan yang baik, ramah dan cepat melayani pembeli, mengenal
baik, sehingga peran karyawan sangat penting dalam laba yang diinginkan atau
dilakukan kegiatan-kegiatan:
d. Merekrut calon karyawan dan mendidik sebagai calon pengganti yang tua.
dibutuhkan masyarakat.
3. Menjamin setiap orang atau masyarakat yang menggunakan obat atau alat
4. Memiliki tanggung jawab bersama dengan tenaga kesehatan lain dan pasien
sepanjang karier dan membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk
meningkatkan pengetahuan.
masyarakat. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis
nama apotek. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota
dari aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna untuk
penyerahan. Masyarakat harus diberi akses secara langsung dan mudah oleh
dijaga kebersihannya. Apotek harus bebas dari hewan pengerat dan serangga/pest.
Apotek memiliki suplai listrik yang konstan, terutama untuk lemari pendingin.
obat dan barang-barang lain yang tersusun dengan rapi, terlindung dari debu,
kelembaban dan cahaya yang berlebihan serta diletakkan pada kondisi ruangan
lainnya.
informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya yang diberikan baik
material (arus barang) dan bagian yang berhubungan dengan fungsi Apotek.
Menurut Anief (1998) agar dalam pengelolaan suatu Apotek dapat berjalan
dengan baik, ada empat aktifitas dalam manajemen yang bisa diterapkan, yaitu:
a) Perencanaan (Planning)
daya yang ada serta mempunyai komitmen untuk mencapai suatu tujuan.
Perencanaan dapat dibuat sebagai alat untuk memonitor semua kegiatan yang
b) Pengorganisasian (Organizing)
c) Penggerakan (Actuating)
d) Pengawasan (Controlling)
biaya yang dikeluarkan, menjaga aktivitas agar tidak digunakan secara boros,
3.1. Perencanaan
kegiatan dalam rangka menetapkan jenis dan jumlah obat sesuaidengan pola
Terdiri dari:
pengadaan obat diharapkan obat yang tepat jenis, tepat jumlah dan tepat
langkahnya yaitu:
6. Penyesuaian kerugian.
penyesuaian.
3.2. Pengadaan
3.3. Penerimaan
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam surat
3.4. Penyimpanan
Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam
hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka
harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas
tanggal kadaluarsa. Semua bahan obat harus disimpan pada kondisi yang
dengan memperhatikan bentuk sediaan dan kelas terapi obat serta disusun
secara alfabetis. Pengeluaran obat memakai system FEFO (First Expire First
3.5. Pemusnahan
Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan
4. Administrasi
Kefarmasian.
a. Buku defecta
b. Surat Pesanan
lebih dari satu obat. Akan tetapi untuk surat pesanan narkotika,
c. Kartu hutang
pelunasan.
a. Daftar harga
Apotek).
b. Laporan harian
akhir.
J. Pengelolaan Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan,
dan praktisi lain yang berizin kepada Apoteker Pengelola Apotek (APA) untuk
diserahkan kepada pasien. Informasi meliputi cara penggunaan obat, dosis dan
kemungkinan efek samping dan hal-hal lain yang diperhatikan pasien. Apabila
apoteker menganggap dalam resep terdapat kekeliruan atau penulisan resep yang
tidak tepat, harus diberitahukan kepada dokter penulis resep (Anonim 1993).
Selain resep asli, apotek dapat pula melayani salinan resep atau copy
resep. Copy resep yang diterima juga harus memenuhi kelengkapan antara lain:
6. Nama sediaan obat, dosis dan aturan pakai, sesuai dengan aslinya
8. Tanda detur untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet untuk obat
Pengelola Apotek dan apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggung
pasien mengenai cara penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional.
a. Resep yang telah dibuat disimpan menurut urutan tanggal dan nomor
penerimaan/pembuatan resep.
c. Resep yang telah disimpan melebihi lima tahun dapat dimusnahkan dan cara
pemusnahannya adalah dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang
memadai.
dengan bentuk yang telah ditentukan dalam rangkap empat dan ditandatangani
oleh Apoteker Pengelola Apotek dan seorang petugas apotek yang ikut
memusnahkan. Berita acara pemusnahan ini harus disebutkan hari dan tanggal
pemusnahan, tanggal yang terawal dan terakhir dari resep, berat resep yang
sebelumnya. Untuk obat rusak atau yang telah kadaluwarsa dan tidak dapat
L. Penggolongan Obat
obat yang dapat ditimbulkan di dalam tubuh dan bahayanya obat tersebut bagi
pasien, maka penggolongan obat dibagi menjadi obat bebas, obat bebas terbatas,
pengawasan agar obat dapat digunakan dan terdistribusi dengan tepat, benar,
aman dan rasional sehingga perlu adanya penggolongan obat. Menurut Peraturan
dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib Apotek, obat keras, psikotropika
dan narkotika.
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang tidak dinyatakan sebagai obat narkotika atau
psikotropika atau obat keras atau obat bebas terbatas yang dapat diberikan tanpa
lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam, tanda khusus
dimaksud harus diletakkan sedemikian rupa sehingga jelas terlihat dan mudah
dikenali. Logo obat bebas tersaji sebagaimana pada gambar no. 2. Adapun contoh
Obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan kepada pasien
tanpa resep dokter dalam jumlah terbatas. Pada surat Keputusan Menteri
khusus untuk obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna
hitam dan tanda khusus dimaksud harus diletakkan sedemikian rupa sehingga
jelas terlihat dan mudah dikenali. Contoh obat bebas terbatas yang beredar
tanda peringatan P. No.1, P. No.2, P. No.3, P. No.4, P. No.5, atau P. No.6 yang
Obat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria sesuai
3. Obat Keras
a. Semua obat yang pada bungkus luar oleh si pembuat disebutkan bahwa
dengan cara pemakaian lain dengan jalan merobek rangkaian asli dari
jaringan.
kesehatan Manusia.
d. Yang dimaksud dengan obat baru disini yakni semua obat yang tidak
tercantum dalam Farmakope Indonesia dan Daftar Obat Keras atau obat
yang hingga saat dikeluarkannya Surat Keputusan ini secara resmi belum
tanda khusus yang berupa lingkaran bulat berwarna merah dengan garis
tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi. Selain hal
itu harus dicantumkan pula kalimat “Harus dengan resep dokter” . Logo
d) Chloramphenicol, dll
4. Obat Narkotika
a. Pengertian Narkotika
bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
b. Penggolongan Narkotika
Difenoksilat.
Pengelola Apotek dan dilengkapi dengan nomor Surat Ijin Kerja (SIK)
Lemari khusus harus ditaruh di tempat yang aman dan tidak terlihat
berikut : Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat
dengan ukuran 40x80x100 cm, harus mempunyai kunci yang kuat, dibagi
diberi tanda merah berarti resep narkotik. Resep tersebut harus dipisahkan
dengan resep lainnya dan dicatat di buku khusus dengan catatan narkotika.
jumlah obat, nama dan alamat pasien, nama dan alamat dokter.
secara online.
hanya berdasarkan resep dokter. Resep yang diberi tanda merah berarti
resep narkotika. Resep tersebut harus dipisahkan dengan resep lainnya dan
nomor resep, tanggal pengeluaran, jumlah obat, nama dan alamat pasien,
nama dan alamat dokter. Penulisan resep narkotika tidak boleh ada
pengulangan (iter) dan jika belum detur menggunakan salinan resep yang
Agustus 1981 yaitu Apotek yang berada ditingkat provinsi disaksikan oleh
Balai Pengawasan Obat dan Makanan dan Apotek yang berada ditingkat
Tingkat II.
Apoteker pengelola Apotek, nama saksi dari pemerintah dan seorang saksi
lain dari Apotek tersebut, nama dan jumlah narkotika yang dimusnahkan,
cara pemusnahan dan tanda tangan penanggung jawab Apotek dan saksi–
arsip Apotek.
5. Psikotropika
psikotropika adalah zat/obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang
dan siklobarbital.
dan klordiazepoksida.
gelap psikotropika.
resep.
diletakkan tersendiri dalam suatu rak atau lemari khusus, terpisah dari
pasien, dokter penulis resep dan keterangan. Apotek wajib membuat dan
berita acara dan disaksikan oleh pejabat yang ditunjuk dalam waktu
obat tradisional adalah bahan ramuan bahan yang berupa bahan alam, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut
sediaan farmasi yang berupa obat tradisional harus memenuhi standar atau
menjelaskan bahwa standar obat tradisioanl adalah buku materia medika dan
berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian
khasiat yaitu:
5.5. Jamu
misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh
bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara
tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep
peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya
cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu tidak
Obat herbal terstandar adalah obat bahan alam yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan
bakunya telah serta disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang
proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal,
Selain merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat
terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada
manusia. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk
5.7. Fitofarmaka
jadi.
oleh undang-undang yang menjadi dasar atau acuan untuk melakukan kegiatan
1) Seleksi
obat yang tidak memiliki nilai terapeutik, mengurangi jumlah jenis obat dan
2) Pengadaan
konsumsi atau gabungan keduanya dan disesuaikan dana yang ada untuk
langsung.
3) Distribusi
pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien serta untuk menunjang
4) Penggunaan
5) Manajemen Pendukung
mengawasi sesuatu untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien, dalam hal ini
kesehatan masyarakat. Ada banyak alasan mengapa obat perlu dikelola dengan
baik dimana agar obat tersedia saat diperlukan, kuantitas mencukupi, mutu
Pengelolaan Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan
ditulis jelas dan lengkap. Resep harus dirahasiakan dan disimpan di Apotek
dengan baik dalam jangka waktu tiga tahun. Dalam resep harus memuat : Nama,
alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi dan dokter hewan; Tanggal
penulisan resep (inscriptio); Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep,
nama setiap obat atau komposisi obat (invocatio); Aturan pemakaian obat yang
tertulis (signatura); Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan
alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan; Tanda seru dan paraf dokter untuk
Copy resep atau salinan resep adalah salinan tertulis dari suatu resep asli.
Selain memuat semua keterangan yang termuat dalam resep asli harus memuat
pula: nama dan alamat Apotek, nama dan nomer SIPA APA, tanda tangan atau
paraf APA, tanda det atau ne det, nomer resep dan tanggal pembuatan, tulisan
copy resep atau turunan resep dan tulisan PCC (pro copy conform).Pengelolaan
resep,lalu resep tersebut dibendel dan diberi tanggal agar mudah dicari. Resep
yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya dan ditandai
garis merah dibawah nama obatnya. Resep yang telah disimpan melebihi tiga
tahun dapat dimusnahkan dengan cara dibakar. Berita acara pemusnahan harus
disebutkan hari dan tanggal pemusnahan, tanggal awal dan akhir resep serta berat
M. Perpajakan
dari kekayaan atau hasil pendapatan kepada negara menurut peraturan atau
kepentingan masyarakat atau iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-
pajak langsung dan pajak tidak langsung. Pajak langsung adalah pajak yang
pembebanannya langsung dibayar oleh wajib pajak yang bersangkutan dan tidak
dapat dilimpahkan ke pihak lain, seperti pajak penghasilan (PPh) sedangkan pajak
1. Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
barang dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaan
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada
sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan
tahun 1983 yang telah di ubah terakhir dengan UU RI No.17 tahun 2000 yaitu:
a. Tahun pajak, pada umumnya tahun pajak sama dengan tahun kalender.
c. Surat pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan
PPN adalah pajak yang harus dibayar apotek pada setiap pembelian
Pajak ini dikenakan setiap tahun dan besarnya tergantung pada luas
diperoleh wajib pajak badan dalam negeri dalam bentuk usaha. Pembayaran
BAB III
TINJAUAN TENTANG
Apotek, yaitu Apotek Bouty Medika, Apotek Salam Sehat, Apotek Jati Medika,
dan Apotek Badan Sehat. Apotek Bouty Medika berlokasi di Jalan Brigjen
Medika didirikan oleh Ibu LV. Yulie Andriati yang sebelumnya didirikan pertama
kali dengan nama Apotek “Bukti Sehat”. Kemudian secara resmi pada tanggal 5
Oktober 2010 berganti nama menjadi Apotek Bouty Medika dengan Bapak Nur
Dwi Panca Juni Prasetyo, S.Farm, Apt., sebagai Apoteker Pengelola Apotek
dilimpahkan kepada Ibu Tiara Ajeng Listyani, S. Farm, Apt., terhitung bulan april
2016 hingga sekarang. APA bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan dan
kebijaksanaan apotek.
obat serta penyediaan perbekalan farmasi. Selain itu, apotek Bouty Medika juga
melayani resep serta memberikan informasi yang diperlukan pasien dalam hal
pemberian obat agar dapat tercapai hasil pengobatan yang diinginkan. Pembelian
obat bebas juga dapat dilakukan di apotek ini serta sebagai tempat Praktek Kerja
Profesi Apoteker. Apotek Bouty Medika sudah memiliki sarana dan prasarana
yang memadai seperti adanya tempat parkir, ruang tunggu, ruang apoteker,
B. Struktur Organisasi
apotek dapat berjalan lancar, baik dan teratur. Setiap bagian mempunyai tugas
serta tanggung jawab yang jelas, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang optimal serta menjadikan apotek menjadi lebih maju dan berkembang.
apotek dikelola oleh seorang APA dan didampingi oleh seorang APING, 2 orang
Umum.
PSA
APA
APING
tanggung jawab Apoteker yang dibantu oleh personalia yang mempunyai tugas
pasien. Tugas dan tanggung jawab masing-masing tenaga kerja tersebut adalah:
jawabnya.
b. Menyusun buku defecta, buku harian penerimaan resep dan obat bebas.
administrasi.
3. Administrasi
4. Pembantu Umum
keluar.
Jam kerja Apotek Bouty Medika setiap hari Senin sampai dengan Minggu
yang terbagi menjadi 2 shift, yaitu pagi jam 08.00-15.00 WIB, sore jam 14.00-
22.00 dan khusus untuk hari minggu dan hari libur nasional, sore 16.00-22.00
WIB.
Medika sudah berjalan dengan baik yaitu pemilihan obat dan pemberian informasi
yang diperlukan pasien antara lain nama obat, kegunaan obat, dosis, cara
BAB IV
didampingi apoteker dan tenaga teknis kefarmasian ikut terjun langsung dalam
barang dengan faktur, mengisi buku defecta, menginput data barang datang,
pembuatan SP, pelayanan resep, swamedikasi, PIO dan KIE kepada pasien.
1. Perencanaan
akan dipesan dimulai dengan pengecekan buku defecta. Buku defecta ini ditulis
berdasarkan perbekalan farmasi yang sudah habis atau tinggal sedikit dengan
mempertimbangkan fast moving dan slow moving. Perbekalan farmasi yang fast
mungkin dan untuk obat yang slow moving menunggu jika obat atau barang
tinggal sedikit maka akan ditulis dibuku defecta kemudian bagian order akan
2. Pengadaan
jumlah perbekalan farmasi yang telah habis atau tersisa. Pemesanan dan
datangnya perbekalan farmasi biasanya pada hari yang sama. Perbekalan farmasi
yang harganya mahal, cepat rusak dan jarang ditulis pada resep dokter disediakan
essensial dan sering ditulis dengan resep dokter disediakan dengan jumlah besar.
(order) ke PBF Bouti Usabda Farma (BUF) yang merupakan PBF milik apotik
group dan beberapa PBF lain. Pemesanan ke PBF Bouti Usabda Farma (BUF)
dapat dilakukan dengan mengirim e-mail, ataupun telpon terlebih dahulu dan
selanjutnya surat pesanan akan dikirim ke PBF Bouti beserta faktur pembelian asli
pada pengiriman barang hari berikutnya, sedangkan jalur pemesanan ke PBF lain
order pembelian seperti misalnya pada PBF Anugrah Argeon Medika, pemesanan
smartphone sesuai dengan proses yang ada dengan jumlah minimum pemesanan
obat sebesar Rp. 400.000, aturan pemesanan dan jumlah minimum yang dipesan
untuk tiap PBF berbeda-beda sesuai dengan ketentuan PBF masing-masing. Untuk
khusus yang dikirim terlebih dahulu ke pabrik yang dituju, selanjutnya barang
Farma (BUF) karena PBF ini merupakan PBF milik apotik group sehingga harga
serta stempel apotek. Setiap surat pemesan dapat digunakan untuk memesan
menggunakan surat pesanan (SP) narkotika, dimana SP ini rangkap empat yang
ditandatangani oleh APA dengan mencantumkan no. SIPA serta stempel apotek.
Setiap satu SP digunakan untuk memesan satu jenis narkotika. Satu lembar SP
untuk arsip dan yang tiga lembar dikirim ke PBF. Lembar faktur narkotika dibuat
oleh PBF Kimia Farma. Hal yang penting harus terdapat dalam SP narkotika
adalah:
Untuk keperluan
Oleh Apotek/instansi/SIA
Tanggal pemesanan, nama, tanda tangan, nomor SIPA APA dan stempel
Apotek.
urut bisa dibeli dari Kimia Farma atau distributor lain atau dicetak sendiri sesuai
format yang baku. Satu SP dapat digunakan untuk 1-3 item obat. Hal penting yang
No SP
Untuk keperluan
Oleh Apotek/instansi/SIA
Tanggal pemesanan, nama, tanda tangan, nomor SIPA APA dan stempel
Apotek.
No SP
Nama obat, zat aktif prekursor, bentuk dan kekuatan sediaan, satuan, jumlah
Tanggal pemesanan, nama, tanda tangan, nomor SIPA APA dan stempel
Apotek.
apotek.
3. Penerimaan
Penerimaan barang dilakukan oleh TTK atau APA. Barang umum bisa
bermaterai bisa diterima oleh TTK. Pada saat barang datang dilakukan
pengecekan barang dengan faktur meliputi alamat tujuan faktur, nama barang,
jumlah tiap item barang, jenis, nomor batch, bentuk sediaan dan tanggal
kadaluarsa. Setelah pengecekan dan barang yang datang telah sesuai dengan SP,
kemudian faktur ditanda tangani oleh TTK atau APA yang menerima disertai
barang. Apabila barang yang datang tidak sesuai dengan pesanan maka barang
jika pembelian dengan sistem kredit, lembar terakhir copy faktur disimpan untuk
arsip apotek. Namun setelah pembayaran lunas maka faktur asli akan diserahkan
digunakan untuk pengecekan harga dalam daftar harga apakah ada perubahan,
Date) dengan PBF dilakukan berdasarkan batas waktu yang disepakati, biasanya 1
perjanjian yang disepakati. Biasanya PBF tidak akan memberikan retur berupa
alfabetis (urut abjad), bentuk sediaan (misalnya salep, sirup, tablet dll), golongan
obat (obat bebas, bebas terbatas, narkotika, psikotropika dan obat tradisional),
berdasarkan suhu penyimpanan (suppositoria dan ovula), obat generik dan obat
paten.
FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expire Date First Out). Penyimpanan
dengan metode FIFO yaitu barang yang datang atau masuk duluan ke apotek dari
PBF manapun dikeluarkan terlebih dahulu. Sedangkan metode FEFO yaitu barang
Semua pemasukan dan pengeluaran barang harus dicatat dalam kartu stok
barang. Berdasarkan teori kartu stok yaitu kartu yang mencatat stock obat atau
bahan obat sebaiknya warna berbeda-beda untuk berbagai jenis obat (misal: merah
untuk narkotik, kuning untuk psikotropika, hijau untuk obat bebas). Sedangkan
kartu stelling kartu yang berfungsi untuk melacak berkurang atau bertambahnya
tanggal, PBF, nomor resep, obat masuk, obat keluar, sisa obat, ED dan paraf.
harus diperhatikan dari segi keamanan, tidak terkena sinar matahari langsung,
dan pengeluaran dalam buku kas harian apotek yang berisi jumlah pendapatan tiap
secara teratur setiap hari, dilakukan oleh TTK di bawah pengawasan APA. Bagian
1. Buku Defecta
Buku ini digunakan untuk mencatat nama obat atau obat baru serta jumlah
dengan adanya buku ini adalah untuk mengecek barang dan stock barang,
dapat dikontrol dengan baik dan mempercepat proses pemesanan barang sehingga
Buku ini berisi lembaran surat pesanan barang yang ditandatangani oleh
apoteker sebagai penanggung jawabnya. Surat pesanan barang dibuat rangkap dua
tanggal pemesanan, nama PBF yang dituju, nama obat atau barang, jumlah obat
atau barang, keterangan, tanda tangan pemesan serta stempel apotek. Obat
ditujukan kepada PBF Kimia Farma dengan menyerahkan lembaran asli dari surat
dilakukan setiap hari berdasarkan faktur dan tanda terima barang tersebut. Dalam
buku ini tercantum jenis barang, jumlah barang yang dipesan, harga satuan,
meliputi : nomor urut, nama sediaan farmasi, nama pabrik obat, dan harga masing-
Buku ini digunakan untuk pembukuan semua faktur yang masuk yang
berisikan : nomor faktur, tanggal faktur, tanggal penerimaan barang, nama PBF
pengirim, jumlah barang yang dikirim, serta nama barang yang dipesan.
Buku yang digunakan untuk mencatat resep yang masuk setiap harinya
meliputi : nomor resep, tanggal resep, jumlah resep, jumlah rupiah, nama dokter
Map ini untuk menyimpan faktur obat atau barang yang belum dibayar.
8. Map Resep
nomor urut resep masuk serta di susun berdasarkan tanggal resep itu dibuat.
Map ini digunakan untuk menyimpan faktur barang atau obat yang sudah
dibayar.
Kartu stok digunakan untuk mencatat keluar masuknya barang atau obat yaitu
setiap mengambil obat harus dicatat dalam kartu stok. Kartu stok ini berisi nama
obat, nama pabrik, tanggal obat masuk, tanggal obat keluar, sisa obat, ED dan
Salinan resep merupakan salinan resep dari dokter yang belum diberikan
Kartu yang digunakan untuk sediaan Narkotika dan Psikotropika. Kartu ini
Laporan ini dibuat untuk mengetahui apakah penggunaan obat narkotik dan
psikotropik sudah sesuai dengan kartu barang. Laporan ini mencatumkan nama
obat, berapa jumlah obat, penerimaan, penggunaan, dan stock akhir. Tanggal dan
nomor resep, jumlah obat, nama dan alamat pasien, serta nama dokter.
stock barang.Laporan narkotika dibuat satu bulan sekali secara online melalui
Contoh: pulv. Doveri, TOC) dan sediaan jadi Narkotika (contoh: Codein
tablet, Doveri tablet). Laporan ini memuat nomor, kodefikasi, nama sediaan,
akhir bulan.
penggunaan obat tersebut, jumlah, nama pasien dan alamatnya serta dokter
pembuat resep.
Laporan ini juga dibuat 1 bulan sekali secara online melalui SIPNAP (Sistem
Laporan rugi laba berisi penjualan bruto, harga pokok penjualan, laba bruto
Neraca akhir tahun berisi kas, piutang lancar, inventaris, hutang barang,
bebas, pelayanan obat bebas terbatas, pelayanan obat keras, pelayanan resep,
1. Pelayanan Resep
obatnya. Jika obat tersedia, resep diberi harga dan dimintakan persetujuan kepada
pasien, pasien membayar setelah itu diberi stempel lunas. Resep yang diserahkan
Nama, alamat, nomor SIP dan tanda tangan/ paraf penulis resep.
e. Penetapan harga
h. Pembayaran tunai
1.2. Peracikan
dikemas)
bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai, nama
c. Kebenaran kwitansi
obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai, cara
mengatasinya.
Apotek Bouty Medika adalah harga obat total yang dibayarkan oleh
Keterangan :
diberi tanggal, dicap lunas, dan diberi nomor unit. Kemudian resep
dilayani untuk diracik, diberi etiket, dikontrol Apoteker atau TTK dan
dengan obat yang benar, juga mempunyai tujuan jika obatnya belum
resep diberikan jika dalam resep tertulis iter, diberi sebagian ataupun
diminta pasien. Copy resep berisi nama dan alamat apotek, nama, SIPA
narkotika hanya boleh dilayani apotek yang memiliki resep asli. Skema
berikut:
Pasien menyerahkan
resep
Penjualan obat wajib apotek merupakan penjualan obat keras yang dapat
diberikan apotek tanpa resep dari dokter. Penjualan OWA harus disertai informasi
yang diperlukan pada pasien. Rumus harga penjualan Obat Wajib Apotek:
Penjualan obat bebas dan komoditi lainnya adalah penjualan obat yang
dilakukan tanpa resep dokter. Penjualan obat bebas meliputi penjualan obat bebas
dan obat bebas terbatas. Obat yang keluar di input dikomputer meliputi nama
obat, jumlah dan harganya. Penjualan obat bebas dan komoditi lainnya harus
disertai dengan informasi yang diperlukan oleh pasien. Rumus harga penjualan
alat kontrasepsi, pispot, spuit, insulin, pipet, kasa pembalut, kapas, masker dan
5. Bangunan
ditetapkan antara lain atap dari genteng dan tidak bocor, dinding kuat dengan
permukaan rata dan mudah dibersihkan, langit-langit yang berupa enternit, lantai
keramik, tidak lembab dan ruangan mempunyai ventilasi dan sistem sanitasi yang
a. Tempat parkir
e. Ruang tunggu apotek Bouty Medika cukup luas dan untuk menambah
6. Perpajakan
dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jenis pajak yang harus
6.1. Pajak penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang
6.2. Besarnya pajak adalah 1% dari penghasilan bruto dalam satu tahun.
6.3. Pajak Bumi dan Bangunan. Pajak ini dikenakan setiap tahun dan besarnya
6.4. Pajak Pertambahan Nilai. Pajak ini dikenakan saat pembelian obat dari PBF
pencahayaan atau tidak. Pajak ini dibayarkan satu tahun sekali. Bila papan
penggunaan.
besarnya tergantung dari jumlah resep yang masuk. Besarnya gaji pokok
telah ditentukan oleh Pemerintah Provinsi dan berdasarkan pada jabatan dan lama
kerja (intensif).
BAB V
PEMBAHASAN
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan tujuan meningkatkan mutu
yang mempunyai dua fungsi utama yaitu fungsi sosial sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan masyarakat dan fungsi bisnis. Dalam fungsinya sebagai unit
sedangkan fungsi apotek sebagai suatu institusi bisnis adalah apotek dapat
tersebut harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
pasien. Interaksi langsung dengan pasien dapat berupa informasi obat dan
memberikan pelayanan KIE (komunikasi, informai dan edukasi). Hal ini juga
maupun masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal dan sebagai
institusi bisnis yang mendukung kepentingan apotek itu sendiri. Apotek sebagai
semata tetapi juga bagaimana agar pasien yang datang ke apotek mendapat
bertanggung jawab pada semua kegiatan yang ada di apotek, baik secara teknis
dan non teknis. Dalam melakukan kegiatan tersebut Apoteker dibantu oleh tenaga
di apotek adalah karyawan atau tenaga kerja yang cukup menunjang kegiatan
tepat, berpakaian rapi, bersih, dapat dipercaya dan mau bekerjasama serta mudah
yaitu lokasi dan pasar. Letak yang strategis dekat dengan pusat kota dan berada di
daerah padat penduduk. Jalan di depan apotek juga ramai dilalui kendaraan,
mudah dijangkau dari segala arah dan terdapat beberapa dokter praktek disekitar
masyarakat untuk mencari obat atau pun suplemen makanan untuk diri mereka
Apotek Bouty Medika buka setiap hari Senin-Sabtu dari jam 08.00-23.00
WIB, sedangkan hari minggu buka jam 16.00-22.00 WIB. Pelayanan resep di
menghindari adanya kejenuhan pasien pada saat menunggu obat, apotek Bouty
Medika menyediakan beberapa fasilitas antara lain kipas angin dan televisi yang
bertujuan untuk memberikan kepuasan serta kenyamanan pada pasien. Hal lain
menyediakan alat pengukur tekanan darah, pengecekan gula serta alat untuk
terbatas, OWA, obat keras, narkotika dan psikotropika. Pelayanan obat narkotika,
dilanjutkan dengan peracikan oleh TTK. Setelah itu pemberian etiket dan
pemeriksaan ulang terhadap kesesuian antara obat dengan resep. Penyerahan obat
disertai dengan pemberian informasi obat. Resep yang sudah dikerjakan disimpan
resep yang lain dengan pemberian tanda warna merah pada bagian bawah nama
Pengelolaan sediaan farmasi, alkes dan bahan medis habis pakai telah
perbekalan farmasi yang menipis atau habis, maka petugas akan mengisi di buku
pembelian perbekalan farmasi yang tepat dan bermutu, dalam hal ini dipilih
PBF Bouty Usabda Farma (BUF) namun tetap ada yang dari PBF lain. Pemesanan
kepada BUF dilakukan setiap hari, namun PBF lain hanya pada hari senin dan
kamis.
TTK. Terlebih dahulu dilakukan pengecekkan disesuaikan antara SP, faktur dan
barang yang datang. Kemudian bila telah sesuai faktur ditandatangani oleh
APA/TTK diberi cap apotek. Faktur asli dan beberapa copy faktur dikembalikan
ke PBF apabila pembelian secara kredit yang akan digunakan untuk penagihan.
Sedangkan di apotek ditinggal 1 lembar copy faktur yang digunakan untuk input
barang dan penyesuaian harga. Barang yang dipesan hari itu akan tiba hari yang
perbekalan farmasi dilakukan berdasarkan sistem FEFO (First Expire First Out)
dan FIFO (First In First Out). Barang yang hampir mendekati ED (Expire Date)
PBF yang bersangkutan sesuai dengan perjanjian awal, umumnya tiga bulan
sebelum ED. Namun hal ini jarang terjadi karena perputaran barang di Apotek
Bangunan Apotek Bouty Medika secara garis besar terbagi menjadi dua
bagian. Bagian depan merupakan bagian penjualan obat (HV dan barang
konsinyasi), tempat penerimaan resep, ruang tunggu, tempat konseling dan tempat
penyimpanan obat selain yang ada di bagian depan dan ruang apoteker. Tempat
bangunan Apotek Bouty Medika memang terbatas, namun alur kerja dan
pelayanan terhadap pasien tetap dapat dilakukan dengan lancar karena adanya
Pokok Wajib Pajak) dan SIA. Tenaga kesehatan yang ada di apotek Bouty Medika
adalah APA lengkap dengan SIPA dan TTK yang juga memilki SIKTTK.
harian, bulanan dan tahunan. Dari laporan pembukuan keuangan tersebut dapat
BAB VI
A. Kesimpulan
dengan lokasi apotek yang strategis, nyaman dan telah sesuai dengan syarat
pendirian apotek.
pelayanan obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat tradisional,
meninggalkan segi bisnis dan sosialnya sehingga apotek dapat tetap berjalan.
Kefarmasian.
B. Saran
Selama mahasiswa PKPA tentu ada hal yang pelu ditingkatkan di Apotek
pasien yang akan menunjang penyembuhan pasien, maka dari itu mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
L
A
M
P
I
R
A
N
449/005/SIA/201
APA : Tiara Ajeng Listyani, S.Farm, Apt/SIPA :619900707/SIPA_33.71/2016/2038
SIA : 449/005/SIA/2016