Anda di halaman 1dari 20

BAB III

ANALISA DATA DAN PERENCANAAN

ANALISA SWOT
DI RUANGAN BOUGENVIL

BOBOT X
NO ANALISIS SWOT BOBOT RATING
RATING
A. M1 MAN

Internal factor (IFAS) STRENGTH

1 Ruangan memiliki
perawat dengan
0,2 1 0,2
pendidikan S1
keperawatan : 7 (35%)
2 Sebagian besar perawat
berlatar pendidikan D3 0,2 1 0,2
keperawatan : 13 (65%)
3 Seluruhnya perawat
sudah mengikuti
0,2 3 0,6
pelatihan (PPGD) :
100%
4 Seluruhnya perawat
sudah mengikuti
pelatihan pencegahan 0,2 3 0,6
S–W
dan penanggulangan
1,8 –
infeksi : 100%
2,2
5 Kebutuhan perawat/ hari
= - 0,4
sudah optimal yaitu
mencukupi sesuai 0,2 1 0,2
dengan perhitungan (13
orang/hari)
TOTAL 1 1,8
WEAKNESS
1 Sebagian kecil perawat
yang sudah mengikuti
pelatihan 0,2 1 0,2
Penanggulangan
bencana yaitu 1 orang
2 Kebutuhan perawat
dengan pendidikan S1
masih belum sesuai
dengan perbandingan 0,2 3 0,6
jumlah kebutuhan
perawat S1:D3 yaitu
55% : 45%
3 Seluruh perawat sudah
mengikuti pelatihan PPI
namun dalam praktek 0,2 3 0,6
hand hygine kurang
optimal.
4 Pemilahan pasien laki-
laki dan perempuan 0,2 3 0,2
masih jadi satu ruangan.
5 Beban kerja perawat
tinggi yaitu dengan
tingginya jumlah jam
perawatan yaitu 5 jam 0,2 3 0,6
dengan rata-rata jumlah
pasien 35 selama 3 hari
terakhir.
TOTAL 1 2,2
Eksternal faktor (EFAS) OPPORTUNITY

1 Sebagian besar perawat


mempunyai kemauan
untuk melanjutkan 0,2 2 0,4
pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi
2 Rumah sakit
memberikan kesempatan
0,2 3 0,6
perawat untuk
meningkatkan
pendidikan berdasarkan
jenjang karir
3 Adanya kerjasama yang
baik antar mahasiswa
0,2 3 0,6
fakultas keperawatan
dengan perawat klinik
4 Adanya program
akreditasi Rumah sakit 0,2 3 0,6
dari pemerintah
5 Adanya program O-T
pelatihan atau seminar 2,8-2,4
0,2 3 0,6
khusus manajemen dari =0,4
diklat
TOTAL 1 2,8
THREATENED
1 Ada tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk
0,1 2 0,2
pelayanan yang lebih
profesional
Makin tingginya
2 kesadaran
0,2 2 0,4
masyarakat akan
pentingnya kesehatan
3 Makin tingginya
kesadaran
0,1 1 0,1
masyarakat akan
pentingnya hukum
4 Kebijakan pemerintah
tentang asuransi 0,2 3 0,6
kesehatan
5 Adanya pertanggung
jawaban legalitas bagi 0,1 3 0,3
pasien
6 Masyarakat jauh lebih ANA
LISA
kritis dalam menanggapi
SWO
dan menhadapi setiap 0,1 2 0,2 T
tindakan dan asuhan M1
keperawatan Man.
7 Persaingan antar RS
0,2 3 0,6
yang semakin kuat
TOTAL 1

IFAS = S-W EFAS = O-T


=1,8 – 2,2 =2.8 – 2,4
= - 0,4 = 0,4
Total =IFAS + EFAS = - 0.4 + 0,4= 0
BAB III

HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA PERMASALAHAN


MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG BOUGENVIL

3.1 Man(M1)

3.1.1 Pengorganisasian

Struktur pengergonisasian tugas di Ruang Bougenvil menerapkan model asuhan


keperawatan Tim Adapun model asuhan keperawatan adalah sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI RUANG BOUGENVIL
RSUD MARDI WALUYO BLITAR
Kerangka 3.1.1 Struktur Organisasi Ruang Bougenvil
3.1.2 JumlahTenaga

a. Tenagakeperawatan

Tabel 3.1.1 Kualifikasi Tenaga Keperawatan


Kualifikasi Status Jumlah Jumlah Prosentase

Total
S1 PNS 7 7 35%
Non PNS 0
DIII PNS 7 13 65%
Non PNS 6
Jumlah 20 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar perawat di


Ruang Bougenvil berpendidikan D3 Keperawatan yaitu 13 orang = 65% sedangkan
yang berpendidikan S1 Keperawatan yaitu 7 orang = 35%, sedangkan menurut
Waesifer (1999) ideal kebutuhan perawat S1 dan D3 memiliki perbandingan 55% :
45% sehingga didapatkan untuk kebutuhan ideal perawat S1 diRuang Bougenvil
sebanyak 11 orang dan perawat D3 di Melati sebanyak 9 orang. Sehingga hal
tersebut menampakan kesenjangan yang cukup jauh karena diruangan Melati ini
hanya memiliki perawat S1 sebanyak 7 orang.Berkaitan dengan program rumah
sakit yang memfasilitasi studi lanjutan untuk perawat D3 yang ingin melanjutkan
ke jenjang S1 maka sangat diharapkan para perawat dapat menggunakan
kesempatan tersebut dengan baik mungkin sehingga kebutuhan tenaga perawat S1
di Ruang Bougenvil bisa terpenuhi

b. Tenaga Non Keperawatan

Tabel 3.1.2 Tenaga non keperawatan

No Kualifikasi Jumlah Prosentase


1 Dokter Spesialis Syaraf 23%
2 Dokter Spesialis Jantung Paru 3 23%
3 Dokter Umum 1 8%
4 Tenaga Gizi 1 8%
5 Administrasi 2 8%
6 POS 2 Berdasarkan30%
tabel di atas diinterprest
Total 13 100%

3.1.3 Pasien

a. Jumlah Pasien 3 Hari Terakhir Dengan Tingkat Ketergantungan dan Jumlah Jam
Perawatannya.
Pada hasil pengkajian diRuang Bougenvil dalam 3 hari terakhir mulai dari hari
Selasa 5 April sampai dengan hari Kamis 7 Februari 2019 disajikan dalam tabel
dibawahini.

Tabel 3.1.3 Hasil Rekapitulasi Pasien di Melati Pada 3 Hari Terakhir.


Rata-Rata Tingkat Ketergantungan
No. Hari Pasien
Total Partial Minimal Jumlah
1 Selasa 1 34 1 36
2 Rabu 3 31 2 36
3 Kamis 1 27 7 35
Rata-Rata 1,6 30,6 3,3 35,6
3.1.4 Kualitas Tenaga

Berdasarkan dari data pola ketenagakerjaan diRuang Bougenvil didapatkan


kualifikasi tenaga perawat sebagai berikut :

Tabel 3.1.4 kualitas tenaga keperawatan Ruang Bougenvil


No Nama Pendidikan Masa Jenis Jenis Pelatihan Jenjang
Kerja Ketena- yang diikuti Karir
Gaan
1 Widyantoro, SI
S.Kep.,Ns
Keperawatan

2 S1
Sumarsono,
S.Kep.,Ns Keperawatan
3 Tjahyo D3
Utami,
Keperawatan
AMK
4 Yunita S1
puspitaningrum, keperawatan
S.Kep,Ns
5 S1
Ni’ Amah,
S.Kep,Ns keperawatan
6 S1
Rudi Yulianto,
S.Kep,Ns Keperawatan
7 Sri Budi, D3
A.Md.Kep
Keperawatan

8 Binti Khoirun D3
nkmah A.Md.kep Keperawatan
9 Nawang Ndari k, D3 
A.Md.kep Keperawatan

10 Totok Sugianto, D3 
A.Md.kep Keperawatan

11 H. Sujatmining D3 
BR, A.Md.kep Keperawatan

12 Pugu Wahono, D3 
A.Md.kep Keperawatan

13 W. Ahmadiwati, D3 
A.Md.kep Keperawatan

14 Suci Nur W, D3 
A.Md.kep Keperawatan

15 Dian Purbarini, D3 
A.Md.kep Keperawatan

16 Binti Sangadah, D3 
A.Md.kep Keperawatan

17 Fitriatul Laili, D3 
A.Md.kep Keperawatan

18 Ita Fitria, S1 
S.kep.,Ns Keperawatan

19 Ninik Istiwiyah SMEA 


20 Dianita SMK 

21 Kusno Hadi SMK 

Berdasarkan uraian data di atas, telah dapat di ketahui bahwa kualitas perawat
yang ada di Ruangan Melati cukup baik dalam penanganan tangap darurat karena
hampir semua tenaga keperawatan pernah mengikuti pelatihan BLS .

Jenjang karir PKIII

1. Tugas pokok

Memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien diruang rawat


yangmenjadi tanggung jawabnya dari pasien datang sampai dengan pasien pulang
dengan sesuai standart keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Uraian tugas

A. Tugas manajerial

B. Tugas umum
 Membina hubungan terapeutik dengan pasien / keluarga, sebagai lanjutan
kontrak yang sudah dilakukan DPJP
 Menerima pasien baru dan memberikan informasi berdasarkan format orientasi
pasien / keluarga jika DPJP tidak ada ditempat
 Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan DPJP
 Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya pada format yangtersedia
 Mendampingi visite dokter apabila DPJP tidak ada ditempat
 Menerapkan perilaku caring dalam pemberian asuhan keperawatan
 Melaporkan kepada DPJP bila menemukan masalah yang perludiselesaikan
 Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik, laboratorium, pengobatan,
dantindakan
 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga
 Memelihara sarana, fasilitas keperawatan dan kebersihanruangan
 Mengikuti kegiatan ilmiah (refleksi diskusi kasus, ronde keperawatan, klinik
dan lain-lain)

C. Uraian tugas spesifik


 Memahami konsep biomedik medikal bedahlanjutan
 Melakukan pengkajian data keperawatan medical bedah dengan resiko /
komplikasi pada 12 sistem tubuh secara mandiri
 Menganalisa data dan menetapkan diagnosa keperawatan
 Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi
pada klien bedah dengan resiko / komplikasi pada 12 sistem tubuh dengan
kegiatan sebagai berikut:
1) Melakukan observasi

2) melakukan pendidikan kesehatan

3) melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik

4) mengelola askep perioperatif mencangkup keperawaran pra


bedah, intra bedah, dan pasca bedah sedang
5) melakukan tindakan kolaborasi

6) melakukan rujukan keperawatan

7) memberikan konseling

8) melakukan dokumentasi keperawatan


 menggunakan komunikasi terapeutik
 membimbing PK II dan peserta didik
 mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut

Jenjang karir PK II

1. Tugas pokok

Memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien diruang rawat yang


menjadi tanggung jawabnya dari pasien datang sampai dengan pasien pulang
dengan sesuai standart keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Uraiantugas
A. Tugasmanejerial

B. Tugasumum
 Membina hubungan terapeutik dengan pasien / keluarga, sebagai lanjutan
kontrak yang sudah dilakukan DPJP
 Menerima pasien baru dan memberikan informasi berdasarkan format orientasi
pasien / keluarga jika DPJP tidak adaditempat
 Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan DPJP
 Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
 Mendampingi visite dokter apabila DPJP tidak ada ditempat
 Menerapkan perilaku caring dalam pemberian asuhan keperawatan
 Melaporkan kepada DPJP bila menemukan masalah yang perlu diselesaikan
 Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik, laboratorium, pengobatan,
dan tindakan
 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga
 Memelihara sarana, fasilitas keperawatan dan kebersihan ruangan
 Mengikuti kegiatan ilmiah (refleksi diskusi kasus, ronde keperawatan, klinik
dan lain-lain)
 Membimbing PK I

C. Uraian tugas spesifik


 Memahami konsep biomedik medikal bedah lanjutan
 Melakukan pengkajian data keperawatan medical bedah dengan resiko /
komplikasi pada 12 sistem tubuh secara mandiri
 Menganalisa data dan menetapkan diagnosakeperawatan
 Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi pada
klien bedah dengan resiko / komplikasi pada 12 sistem tubuh dengan kegiatan
sebagai berikut:
1) Melakukan observasi

2) melakukan pendidikan kesehatan


3) melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik

4) mengelola askep perioperatif mencangkup keperawaran pra bedah, intra


bedah, dan pasca bedah sedang
5) melakukan tindakan kolaborasi

6) melakukan rujukan keperawatan

7) memberikan konseling

8) melakukan dokumentasi keperawatan


 Menggunakan komunikasi terapeutik

Jenjang karir PK I

1. Tugas pokok

Memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien diruang rawat yang


menjadi tanggung jawabnya dari pasien datang sampai dengan pasien pulang
dengan sesuai standart keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Uraiantugas

A. Tugas manejerial

B. Tugas umum
 Membina hubungan terapeutik dengan pasien / keluarga, sebagai lanjutan
kontrak yang sudah dilakukan DPJP
 Menerima pasien baru dan memberikan informasi berdasarkan format
orientasi pasien / keluarga jika DPJP tidak adaditempat
 Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan DPJP
 Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia
 Mendampingi visite dokter apabila DPJP tidak ada ditempat
 Menerapkan perilaku caring dalam pemberian asuhankeperawatan
 Melaporkan kepada DPJP bila menemukan masalah yang perlu diselesaikan
 Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik, laboratorium, pengobatan,
dantindakan
 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga
 Memelihara sarana, fasilitas keperawatan dan kebersihan ruangan
 Mengikuti kegiatan ilmiah (refleksi diskusi kasus, ronde keperawatan, klinik
danlain-lain)

C. Uraian tugasspesifik
 Melakukan pengkajian dasar data keperawatan dasar
 Melaksanakan tindakan keperawatan dasar meliputi:

1) Pemenuhan kebutuhan bernafas (oksigendasar)

2) Pemenuhan kebutuhan makan minum seimbang

3) Pemenuhan kebutuhan eliminasi urin

4) Pemenuhan kebutuhan eliminasifecal

5) Melakukan komunikasi terapeutik

6) Pemenuhan kebutuhan spiritual

7) Pemenuhan kebutuhan untuk beraktifitas

8) Pemenuhan kebutuhan rekreasi

9) mmMelkukan pendidikan kesehatan / promosi kesehatan

10) Memberikan obat sederhana

11) Melakukan penanggulangan infeksi


 Menggunakan komunikasi terapeutik
 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
 Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
 Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain

3.1.5 Kebutuhan Tenaga Keperawatan

Kebutuhan tenaga perawat di suatu unit RS dapat dihitung menggunakan


pedoman rumus dari Gillies (1990) dimana dihitung dengan keadaan rata-rata jumlah
jam perawatan pasien selama 3 hari terakhir, yaitu :
Tabel 3.1.5Kebutuhan Tenaga Keperawatan tanggal 5 Februari 2019
Kualisifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jumlah pasien Pagi Sore Malam
ketergantungan
Minimal 1 1 x 0,17 = 0,17 1 x 0,14 = 1 x 0,07 =
0,14 0,07
Parsial 34 34 x 0,27 = 34 x 0,15 = 34 x 0,10 =
9,18 5,1 3,4
Total 1 1 x 0,36 = 0,36 1 x 0,3 = 0,3 1 x 0,20 =
0,20
Jumlah 36 9,71 5,54 3,67
10 6 4

Total tenaga perawat :


Pagi : 10 perawat Keterangan : angka 86 merupakan jumlah hari tak
Sore : 6 perawat kerja ddalam 1 tahun, sedangkan 279 adalah
jumlahhari kerja efektif dalam 1 tahun
Malam : 4 perawat
20 perawat
Jumlah tenaga lepas dinas perhari
86x20 = 6,16 = 6 perawat
279
Jadi perawat yang dibutuhkan untuk tugas perhari di Ruang Bougenvil adalah 20
perawat + 6 perawat lepas dinas + 2 perawat ; kepala ruang dan wakil = 28 orang
a. Perawatan langsung
Mandiri = 1 x 2 jam = 2 jam
Sebagian = 34 x 3 jam = 102 jam
Total = 1 x 6 jam = 6 jam
Total : 110 jam
b. Perawatan tidak langsung : 36 orang pasien x 1 jam = 36 jam
c. Penyuluhan kesehatan : 36 orang pasien x 0,25 jam = 9
Total jam secara keseluruhan adalah 155 jam
d. Jumlah jam keperawatan yang dibutuhkan per pasien per hari adalah 155 : 36 = 4
jam
e. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan
4 jam/pasien/hari x 36 pasien/hari x 265 hari = 38160 = 19 orang
(365 hari – 76) x 7 jam 2023
20% x 36 = 7 orang
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah 19 + 7 = 26 orang /
hari
f. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari
36 orang x 6 jam = 31 orang
7 jam
Di Ruang Bougenvil RSUD Mardi Waluyo Blitar pada hari selasa 5 februari
2019 terdapat perawat shift pagi sebanyak 10 orang, shift sore sebanyk 6 orang, shift
malam sebanyak 4 orang.Sedangkan jumlah ideal yang dibutuhkan adalah 20 orang
perawat, 6 orang perawat dinas dan kepala ruang beserta wakil kepala ruang.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah perawat di Ruang
Bougenvil pada shift pagi, sore dan malam masih belum memenuhi standar. Dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga kerja di Ruang Bougenvil RSUD Mardi
Waluyo Blitar masih belum terpenuhi dalam ketenaga kerjaan.

Tabel 3.1.6Kebutuhan Tenaga Keperawatan tanggal 6 Februari 2019


Kualisifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
ketergantungan pasien
Minimal 2 2 x 0,17 = 2 x 0,14 = 0,28 2x
0,34 0,07 =
0,14
Parsial 31 31 x 0,27 = 31 x 0,15 = 31 x
8,37 4,65 0,10 =
3,1
Total 3 3 x 0,36 = 3 x 0,3 = 0,9 3x
1,08 0,20 =
0,6
Jumlah 36 9,79 5,83 3,84
10 6 4
Total tenaga perawat :
Pagi : 10 perawat
Keterangan : angka 86 merupakan jumlah hari tak
Sore : 6 perawat
kerja ddalam 1 tahun, sedangkan 279 adalah
Malam : 4 perawat jumlahhari kerja efektif dalam 1 tahun
20 perawat
Jumlah tenaga lepas dinas perhari
86x20 = 6,16 = 6 perawat
279
Jadi perawat yang dibutuhkan untuk tugas perhari di Ruang Bougenvil adalah 20
perawat + 6 perawat lepas dinas + 2 perawat ; kepala ruang dan wakil = 28 orang
a. Perawatan langsung
Mandiri = 2 x 2 jam = 4 jam
Sebagian = 31 x 3 jam = 93 jam
Total = 3 x 6 jam = 9 jam
Total : 106 jam

b. Perawatan tidak langsung : 36 orang pasien x 1 jam = 36 jam


c. Penyuluhan kesehatan : 36 orang pasien x 0,25 jam = 9 jam
d. Total jam secara keseluruhan adalah 151
e. Jumlah jam keperawatan yang dibutuhkan per pasien per hari adalah 151 : 36 = 4
jam
f. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan
4 jam/pasien/hari x 36 pasien/hari x 265 hari = 38160 = 19 orang
(365 hari – 76) x 7 jam 2023
20% x 36 = 7 orang
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah 19 + 7 = 26 orang /
hari
g. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari
36 orang x 6 jam = 31 orang
7 jam
Di Ruang Bougenvil RSUD Mardi Waluyo Blitar pada hari rabu 6 februari
2019 terdapat perawat shift pagi sebanyak 10 orang, shift sore sebanyk 6 orang, shift
malam sebanyak 4 orang.sedangkan jumlah kebutuhan perawat yang ideal adalah 26
orang perawat/ hari. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah
perawat di Ruang Bougenvil pada shift pagi, sore dan malam masih belum memenuhi
standar. Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga kerja di Ruang Bougenvil RSUD
Mardi Waluyo Blitar masih belum terpenuhi dalam ketenaga kerjaan.
Tabel 3.1.7Kebutuhan Tenaga Keperawatan tanggal 7 Februari 2019
Kualisifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
ketergantungan pasien
Minimal 7 7 x 0,17 = 7 x 0,14 = 7 x 0,07
1,19 0,14 = 0,49
Parsial 27 27 x 0,27 = 27 x 0,15 = 27 x
7,29 5,1 0,10 =
2,7
Total 1 1 x 0,36 = 1 x 0,3 = 0,3 1 x 0,20
0,36 = 0,20
Jumlah 35 8,84 5,54 3,39
9 6 3
Total tenaga perawat :
Pagi : 9 perawat Keterangan : angka 86 merupakan jumlah hari tak
Sore : 6 perawat kerja ddalam 1 tahun, sedangkan 279 adalah
jumlahhari kerja efektif dalam 1 tahun
Malam : 3 perawat
18 perawat
Jumlah tenaga lepas dinas perhari
86x18 = 5,54 = 6 perawat
279
Jadi perawat yang dibutuhkan untuk tugas perhari di Ruang Bougenvil adalah 18
perawat + 6 perawat lepas dinas + 2 perawat ; kepala ruang dan wakil = 26 orang
a. Perawatan langsung
Mandiri = 7 x 2 jam = 14 jam
Sebagian = 27 x 3 jam = 81 jam
Total = 1 x 6 jam = 6 jam
Total : 101 jam
b. Perawatan tidak langsung : 35 orang pasien x 1 jam = 35 jam
c. Penyuluhan kesehatan : 35 orang pasien x 0,25 jam = 6,25
Total jam secara keseluruhan adalah 142,25
d. Jumlah jam keperawatan yang dibutuhkan per pasien per hari adalah 142 : 35 = 4
jam
e. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan
4 jam/pasien/hari x 35 pasien/hari x 265 hari = 37100 = 18 orang
(365 hari – 76) x 7 jam 2023
20% x 35 = 7 orang
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah 18 + 7 = 25 orang /
hari
f. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari
35 orang x 6 jam = 30 orang
7 jam
Di Ruang Bougenvil RSUD Mardi Waluyo Blitar pada hari kamis 7 februari
2019 terdapat perawat shift pagi sebanyak 9 orang, shift sore sebanyak 6 orang, shift
malam sebanyak 3 orang.Sedangkan jumlah kebutuhan perawat yang ideal adalah 30
orang perawat/ hari. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah
perawat di Ruang Bougenvil pada shift pagi, sore dan malam masih belum memenuhi
standar.

3.1.6 Diagnosis Penyakit Terbanyak


Data yang didapatkan pada bulan desember 2018, 10 diagnosis terbanyak
adalah sebagai berikut : Anemia sebanyak 21 pasien, Dengue Fever (DF) sebanyak 21
pasien, Diabetus Milletus (DM) sebanyak 21 pasien, CHF sebanyak 15 pasien, CKD
(Chronic Kidney Disease) sebanyak 15 pasien, sepsis sebanyak 8 pasien, Heart
Failure (HF) sebanyak 7 pasien, Dyspepisa Syndrome sebanyak 6 pasien, ADHF
sebanyak 5 pasien, dan Melena sebanyak 5 pasien.

3.1.7 Kegiatan Intervensi Bedah


Dalam bulan desember 2018 jenis jenis kegiatan keperawatan yang sudah dilakukan
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1.8jenis kegiatan intervensi bedah
No Jenis Kegiatan Frekuensi
1 Melakukan Cek GDA 1.167
2 Melakukan Pemeriksaan EKG 131
3 Memberikan Injeksi 6.014
4 Memberikan therapy neblizer 156
5 Melakukan pemasangan infus 204
6 Melakukan pemasangan NGT 21
7 Memasang set oksigen 97
8 Melakukan pemasangan shyring pump 223
9 Memberikan perawatan luka 137
10 Melakukan skin test 75
11 Melakukan suction 7

Anda mungkin juga menyukai