PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan pada saat ini merupakan faktor terpenting dalam menilai kemampuan
seseorang. Hal ini terlihat dari standar nilai kelulusan yang semakin baik dan
yaitu defenisi secara luas dan defenisi sempit. Defenisi pendidikan secara luas
Sekolah maupun perguruan tinggi merupakan tempat yang paling tepat untuk
yang berguna untuk individu dalam mencari pekerjaan dan menggapai cita-cita.
Permasalahan remaja dalam dunia pendidikan seringkali muncul, baik pihak
akademisi maupun orang tua dituntut untuk lebih bekerja sama dalam hal
dan pemerintah. Keluarga khususnya orang tua memegang peranan penting dalam
sekelompok individu yang lebih kuat,lebih senior, lebih besar, terhadap individu
atau bisa juga beberapa individu yang lebih lemah, lebih kecil, lebih junior, dapat
berujung pada pemerasan (meminta uang atau materi), tetapi dapat juga dalam
bentuk lain dengan menyuruh korban melakukan sesuatu yang sama sekali tidak
disukai oleh korban, penekanan tersebut tidak terjadi sekali atau dua kali tetapi
Perilaku penekanan tersebut diatas biasanya disebut dengan istilah bullying atau
penelitian pada topik di mulai pada tahun 1970-an dan terbatas pada negara
Bullying merupakan suatu aksi atau serangkaian aksi negatif yang sering kali
agresif dan manipulatif, dilakukan oleh satu atau lebih orang terhadap orang lain
atau beberapa orang selama kurun waktu tertentu, bermuatan kekerasan, dan
Kekerasan dalam pendidikan merupakan perilaku yang melampaui batas kode etik
dan aturan dalam pendidikan,baik dalam bentuk fisik maupun pelecehan atas hak
pendidikan yang selama ini dipercaya oleh banyak kalangan sebagai sebuah
bullying menyimpulkan bahwa semakin negatif iklim sekolah semakin tinggi pula
Pasal54 dalam UU tersebut menyatakan jika sekolah harus menjadi zona anti
kekerasan.Namun realitanya,aksi tidak terpuji tersebut masih terus terjadi dan tak
kunjung berhenti.
negara di Asia fenomena ini telah banyak dibahas dan dilakukan penelitian-
penelitian.Dalam riset pustaka yayasan seami jiwa amini atas beberapa surat kabar
yang memberitahukan bunuh diri dikalangan anak dan remaja usia 6 hingga 15
lima kasus tindakan atau percobaan bunuh diri itu telah menjadi korban bullying.
analisis redaksi atau komentar pakar mengenai fenomena tragis itu.Di indonesia
penelitian tentang bullying masih merupakan hal yang baru.Hasil studia ahli
menengah pertama (SMP),Catatan yang dilakukan para siswa dan siswi ini
tercatat 41,2% untuk SMP,43,7% untuk tingkat SMA dengan kategori tertinggi
yang dilakukan oleh Ahmad B Eko Prasetyo mengenai bullying disekolah dan
dampaknya bagi masa depan anak.Dari data tersebut dapat diketahui bahwa di
erat kaitannya dengan peran dan fungsi perawat dalam upaya pelayanan kesehatan
utama (primary health care)yang lebih berfokus pada preventif dan promotif tanpa
bullying ini dilakukan peneliti karena terlihat adanya perilaku bullying yang
dilakukan siswa dan siswi berupa tindakan mengejek antar satu siswa dengan
yang lain sehingga menyebabkan perkelahian dan juga pelanggaran yang
dilakukan siswa dan siswi pada saat jam sekolah seperti keluar dari jam
belajar,jajan dikantin saat bukan jam istirahat dan membuat keributan pada saat
kontrol sosial dapat berjalan baik dan terhindar dari perilaku bullying.
pembentukan perilaku anak. Asumsi teori ini adalah koneksi sosial antara anak
sosial yang mikro tersebutmenurut Ngai & Cheung (2005); Wester, MacDonald,
& Lewis (2008) menyebutkan sebagai lingkungan eksternal dari anak dan
Secara spesifik, social control theory menekankan adanya supervisi dan perilaku
moral dapat diberikan oleh orang tua sehingga dapat mengurangi angka
kenakalan. Studi yang dilakukan oleh Farrington, Loeber, Yin, and Anderson
(dalamWester, MacDonald, & Lewis, 2008) pada 500 remaja melaporkan bahwa
penyebab bullying adalah rendahya supervisi orang tua, rendahnya apresiasi yang
sosial terhadap perilaku Bullying pelajar di Mtss Timbang Langsa Tahun 2014”.
B.Perumusan Masalah
C.Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
sekolah
c. Mengidentifikasi hubungan kontrol sosial dengan perilaku bullying pada
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Guru
b. Bagi siswa
c. Bagi Sekolah