Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
kesehatan. Ternak babi merupakan salah satu komoditi peternakan yang cukup
potensial untuk dikembangkan karena ternak babi memiliki sumber daging dan
protein hewani dari tahun ketahun sangat berbeda naik dan turun , kebutuha
akan daging, telur dan susu (Data BPS 2015), jika dilihat dari kebutuhan
protein hewani daging tahun 2012, 2013,2014, itu berbeda, kebutuhan akan
2014; 5,213 kg/kapita/tahun dan juga terjadi pada kebutuhan protein hewani
akan telur dan susu dari tahun 2012, 2013, 2014 ; kebutuhan akan telur dan
susu pada tahun 2012; 6,518 dan susu; 6,100, tahun 2013; kebutuhan akan telur
6,153 dan susu 6,725, tahun 2014; kebutuhan akan telur; 6,309 dan susu 7,090,
kalau kebutuhan konsumsi akan susu dari tahun ketahun sangat meningkat,
g/kapita/hari.
1
Kebutuhan asupan protein ternak terhadap total protein yang dikonsumsi
rata-rata penduduk Indonesia hanya 10,1%, sedangkan share protein asal ternak
dunia 27,9%, untuk negara maju 47,8% dan untuk negara berkembang 22,9%.
Angka konsumsi protein asal ternak penduduk Indonesia pada tahun 2015
sesuai dengan (BPS) adalah 6 g/kapita/hari yang terdiri dari 2,75 gram asal
daging dan 3,25 gram asal telur dan susu, Sehingga asupan protein hewani total
g/kapita/hari, dengan demikian sering konsumsi protein asal ternak pada tahun
2015 BPS adalah 6/56,25 = 10,67%. Bila dihitung dari konsumsi protein
hewani keseluruhan (asal ternak =14 g), maka sering konsumsi protein hewani
yaitu pakan (Feeding), bibit (Breeding) dan Manajemen yang baik yang pada
dasarnya sudah di jelaskan pada paragraf di awal tadi. Bibit diseleksi berdasarkan
ciri – ciri bibit babi yang baik, ransum yang diberikan harus sesuai dengan fase
dan kebutuhan ternak serta manajemen yang diterapkan terhadap ternak harus
serta daya cerna bahan makanan tersebut, faktor genetik, dan hormone.
Produktivitas ternak ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan
faktor lingkungan. Selain itu ditentukan oleh adanya interaksi faktor genetik
dan lingkungan.
2
Tatalakasana pemeliharaan babi di tempat saya melaksanaakan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan itu sangat baik karena dimana letaknya yang sangat
strategis jarak antara perumahan warga dengan kandang ±500 meter dan berada
peternakan ini cocok untuk berternak karena lahannya yang sangat luas, iklim
pun cocok untuk ternak babi dan didukung oleh kondisi lingkungan akses jalan
raya yang memudahkan sarana transportasi mudah terjangkau dan secara teknis
didukung oleh ketersediaan bahan pakan dan lahan yang cukup luas untuk
usaha ini tetap bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama dan menurut
pemilik ternak itu mengatakan tempat itu sangatlah cocok untuk memelihara
ternak babi karena saling terintegritas antara petani dan peternnak saling
menguntungkan untuk petani karena limbah dari ternak tersebut bisah untuk
pupuk tanaman para petani. Suatu usaha peternakan dengan terpenuhinya syarat
sasaran usaha, yaitu keuntungan yang maksimal. Lokasi peternakan yang akan
sumber pakan, ketersediaan pakan dan ketersedian lahan untuk perluasan lebih
lanjut. Jumlah babi yang dipelihara di peternakan milik bapak Fandi selama
kegiatan praktek kerja lapangan berlangsung berjumlah 200 ekor yang terdiri
3
dari ; Grower betina : 70 ekor dan grower jantan 25 ekor , dan babi dewasa
1.2.Perumusan Masalah
1.3.Tujuan
ternak babi secara baik dan benar yang meliputi pelaksanaan produksi dan
1.4.Manfaat
dapat mempelajari dan mempraktekkan secara langsung apa yang telah dapat
secara teori dan mendapatkan informasi tentang pola pemeliharaan babi yang
baik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Ternak Babi
dalam kelas mamalia, ordo Artiodactyla, genus Sus dan spesies terdiri dari Sus
scrofa, Sus vittatus, Sus cristatus, Sus leucomystax, Sus celebensis, Sus
Ternak babi merupakan salah satu dari sekian jenis ternak yang mempunyai
potensi sebagai suatu sumber protein hewani dengan sifat-sifat yang dimiliki
2.2.Manajemen Pembibitan
5
ternakanya, melainkan sekaligus memuliakan ternak (mengupgrade). Disini
pada semua babi induk dan penjantan yang hendak dikawinkan harus dilakukan
Dalam Pemeliharaan ternak itu hal yang harus kita perhatikan adalah
pemilihan bibit yang baik, itu merupakan langkah awal keberhasilan suatu
bibit : Babi Sehat, dengan ciri-ciri : letak puting simetris dan jumlah 12 buah
kiri dan kanan, ambing yang besar dengan saluran darah terlihat jelas, tubuh
yang padat dan kompak, kaki yang tegap dan kokoh, tubuh yang panjang
pembibitan yang baik seperti berasal dari induk yang sering menghasilkan anak
banyak atau biasanya mempunyai anak lebih dari 5 ekor dalam satu kelahiran
dan sanggup atau menjaga anak-anaknya sampai saat lepas susu, maupun
2.3.Manajemen pakan
sebab biaya makanan menduduki tempat tertinggi dari ongkos produksi total
yang kadang – kadang meliputi 80%, ini disebabkan babi tumbuh sangat cepat
dan konsekuensinya keperluan akan makanan sangat tinggi. Anak babi yang
6
beratnya 1,4 kg pada waktu lahir mencapai 163 kg setelah 18 bulan kemudian.
Bila babi diberi makan berlebihan maka cenderung menjadi gemuk dengan
cepat dan sifat ini adalah menurun hal ini juga tidak ekonomis ( Williamson dan
Payne, 2010 )
ransum yang dikonsumsi akan menyebabkan babi tumbuh dengan cepat. Tetapi
perlu diketahui juga bahwa babi termasuk hewan yang memiliki alat
pencernaan sederhana, yang tak mampu mencerna bahan makanan yang kadar
serat kasarnya tinggi. Maka kepada para peternak babi harus diberikan makanan
yang serat kasarnya rendah, dan kandungan energinya yang cukup tinggi
(Sinaga, 2011).
Ternak babi membutuhkan energi, protein, mineral, vitamin dan air. Setiap
zat mempunyai fungsi dan kaitan spesifik di dalam tubuh. Kekurangan atau
ransum yaitu cara pemberian pakan, aroma pakan, kondisi lingkungan atau
suhu kandang, ketersedian air minum, jumlah ternak dan kesehatan ternak.
atau suhu lingkungan, babi akan mengkonsumsi pakan lebih banyak dan
sebagian besar energi pakan dialihkan menjadi produksi panas tubuh dan akan
7
diubah untuk produksi daging. Bila temperatur atau suhu lingkungan tinggi,
konsumsi pakan babi akan menurun, konsumsi air minum akan meningkat dan
2009).
setiap peternak atau pengusaha babi, oleh karena itu babi betina sebagai induk
yang akan memberikan kuturunan pada anak- anaknya perlu diberi perhatian
khusus dari segi pakan agar kebutuhan nutrisi tubuhnya terpenuhi, dengan
demikian mampu memberikan bibit yang baik dan berkualitas seperti yang
2.4.Manajemen Perkandangan
Perkandangan adalah segala aspek fisik yang berkaitan dengan kandang dan
digunakan untuk tempat tinggal ternak atas sebagian atau sepanjang hidup
ternak tidak merusak tanaman, diganggu atau dimangsa hewan buas, atau dicuri
(Mulyono, 2008).
Letak kandang harus menjamin ternak agar nyaman serta hidup sehat.
Selain itu, kandang juga harus diusahakan agar tidak mengganggu lingkungan,
8
terutama masyarakat sekitar (Murtidjo, 2009). Menurut Ludgate (2011)
kandang terletak pada lahan yang kering dan tidak tergenang air, jarak kandang
agak jauh dari rumah atau sumur, cukup mendapat sinar matahari pagi
secara merata dan udara segar, terlindung dari angin langsung (terutama
angin malam).
Perlengkapan yang penting dalam kandang adalah bak atau tempat pakan
yang ditempelkan pada dinding yang tinggi diatur sesuai dengan jenis ternak
tatalaksana dapat dicapai secara efisien. Peralatan kandang yang pokok adalah
tempat pakan atau palung pakan, gudang pakan, tempat umbaran, tempat
yang paling sering terjadi adalah kesulitan pembuangan limbah yang dapat
berupa kotoran ternak dan sisa - sisa pakan ternak yang terbuang. Sisa pakan
bakteri serta menimbulkan penyakit ternak. Selain itu, sisa pakan tersebut dapat
Ditegaskan oleh (Blakely dan Bade, 2009) bahwa program pencegahan dan
penanggulangan penyakit, maka hal yang dilakukan adalah sanitasi rutin pada
9
kandang. Kandang yang bersih dan kering senantiasa memberikan kenyamanan
bagi ternak tersebut. Oleh karena itu, kotoran dan sisa pakan sekitar lingkungan
prinsipnya keadaan kandang harus selalu kering, menghindari sisa pakan dari
masyarakat sekitar khususnya limbah yang berasal dari limbah cair maka
dan panjang 5 meter sebanyak 2 unit yang dapat digunakan untuk menampung
limbah cair yang dihasilkan sampai limbah tersebut tidak berbau lagi dan terjadi
pemisahan antara zat padat dengan cairan (PT. Pfizer Indonesia, 2008).
2.7.Analisa Usaha
maupun kecil yang dilakukan dengan teliti sehingga analisis dan perhitungan
laba rugi suatu usaha bisah dilakukan denagn hasil yang mencerminkan protein
usaha.(Abidin,2009).
10
Dalam analisis ini diperlukan informasi perhitungan biaya, baik biaya
variabel maupun biaya tetap dan penerimaan yang diperoleh suatu usaha. Biaya
variabel yaitu biaya yang dikeluarkan secara proposional sesuai dengan volume
kegiatan, sedangkan biaya tetap yaitu biaya yang tidak berubah karena
diperlukan beberapa asumsi dasar. Asumsi dasar dapat berubah sesuai dengan
Biaya produksi adalah nilai dari semua korbanan ekonomi yang dapat
produksi merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan dalam suatu usah. Biaya
ini terdiri dari biaya tetap atau biaya tidak tetap atau biaya variabel. Biaya tetap
dapat digunakan biaya tetap ini antara lain berupa lahan usaha, kandang,
peralatan yang digunakan dan sarana transportasi. Biaya tidak tetap merupakan
biaya yang dikeluarakan secara berulang-ulang berupa biaya pakan upah tenaga
kesehatan hewan.
11
BAB III
Junrejo kota Batu, di peternakan milik Bapak Fandi. Praktek Kerja Lapangan
ini dilaksanakan selama 1 bulan dimulai dari : 3 Februari 2018 – 1 Maret 2018.
digunakan dalam kegiatan ini adalah data primer dan data sekunder :
A . Data primer
B. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari catatan yang ada di peternak
umum lokasi, ondisi umum kandang, pertambahan bobot badan, sanitasi dan
12
BAB IV
pada letaknya yang sangat strategis karena berada di sekitar perkebunan kopi
dan perkebunan sayur warga setempat. Lokasi peternakan ini cocok untuk
berternak babi karena lahannya yang sangat luas dan iklim pun cocok untuk
ternak babi. Jarak antara perumahan warga dengan lokasi peternakan ini sekitar
Usaha peternakan babi milik bapak Fandi mulai dirintis pada bulan
november tahun 2012 atas usulannya sendiri karena bapak Fandi memiliki
bekal semasa kuliah tentang tatalaksanaan pemeliharaan ternak yang baik dan
perumahan warga maka bapak Fandi memutuskan untuk pindah ketempat yang
jauh dari pemukiman warga yang juga didirikan diatas tanah miliknya sendiri.
Ternak babi yang di pelihara awalnya berjumlah 31 ekor yang terdiri dari 6
induk dan 25 grower. Babi tersebut awalnya di beli di peternakan rakyat yang
berada di Kediri. Usaha ini awalnya dianggap hanya sebagai usaha sampingan,
namun karena usaha ini berkembang dengan baik dan menguntungkan sehingga
13
dijadikan sebagai usaha tetap. Jumlah babi yang dipelihara di peternakan bapak
Fandi selama kegiatan praktek kerja lapangan berlangsung berjumlah 200 ekor
yang terdiri dari ; Grower betina : 70 ekor dan grower jantan 25 ekor , dan babi
dewasa betina 80 ekor dan jantan 25 ekor. Letak Georafis dan Topografis
Lokasi peternakan bapak Fandi bearada di desa Tlekung, Kec. Junrejo, Kota
Letak Geografis Desa Tlekung dilihat dari peta diatas maka letak
geografisnya luas wilayah desa ini adalah 999 Ha, secara astronomi terletak
pada posisi 70 55’ – 70 57’ BT dan 1150 17’ – 1180 19’ LS. Berada pada
ketinggian ± 900 meter diatas permukaan laut, dengan batas wilayah sebagai
berikut : sebelah utara berbatasan dengan Keluraha Sisir dan Kelurahan Temas,
Desa Beji, dan jumlah penduduk saat ini 9800 rb – 10000 rb. Topografi atau
wilayah bentang alam yang ada di Desa ini adalah perbukitan atau pegunungan
14
± 363 Ha, dengan kesuburan tanahnya yang sedang ± 363 Ha, sedangkan curah
Lokasi praktek kerja lapangan di usaha peternakan babi milik bapak Fandi
sangat baik karena didukung oleh kondisi lingkungan, akses jalan raya yang
oleh ketersediaan bahan pakan dan lahan yang cukup luas untuk usaha ini tetap
bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama. Suatu usaha peternakan dengan
mencapai target atau sasaran usaha, yaitu keuntungan yang maksimal. Lokasi
dengan sumber air, sumber pakan, ketersediaan pakan dan ketersedian lahan
Bangsa - bangsa babi dibagi menjadi beberapa 3 tipe yaitu tipe lemak, tipe
daging dan tipe dwiguna (bacon), hal ini terjadi karena permintaan konsumen,
sifat bahan makanan yang diberikan dan cara pemeliharaan serta untuk
Ternak babi merupakan salah satu dari sekian jenis ternak yang mempunyai
potensi sebagai suatu sumber protein hewani dengan sifat-sifat yang dimiliki
15
persentase karkas yang tinggi. Jenis ternak babi yang di pelihara di peternak
Babi Landrace
Babi landrace merupakan babi unggul yang berasal dari Denmark, dengan
ciri-ciri tubuh panjang dan dalam, kepala kecil agak panjang, telingga terkulai
rebah kedepan, warna putih halus dan bulu halus. Ternak babi yang ada
di peternakan ini memiliki cirri - ciri seperti yang dikemukakan Prasetya yaitu,
telingga terkulai, tubuh panjang dan dalam, memiliki, dan warna bulu putih dan
4.3.Pakan
Pakan atau makanan untuk ternak merupakan salah satu faktor penting
dalam usaha ternak babi. Sebab 60% dari keseluruhan biaya dihabiskan untuk
keperluan pembelian pakan babi. Oleh karena itu suatu hal yang perlu
diperhatikan ialah bahwa walaupun babi itu secara alamiah tergolong hewan
yang makannya sangat rakus, dan suka makan apapun, namun mereka perlu
diberi makanan dengan perhitungan yang betul. Sebab, di samping ternak babi
itu banyak makan dan rakus, konversi terhadap makanan pun sangat bagus,
pula. Tetapi perlu diketahui juga bahwa babi termasuk hewan yang memiliki
alat pencernaan sederhana, yang tak mampu mencerna bahan makanan yang
kadar serat kasarnya tinggi. Maka kepada para peternak babi harus diberikan
16
makanan yang serat kasarnya rendah, dan kandungan energinya yang cukup
tinggi.
setiap peternak atau pengusaha babi, oleh karena itu babi induk yang akan
memberikan keturunan pada anak - anaknya perlu diberi perhatian khusus dari
segi pakan agar kebutuhan nutrisi tubuhnya terpenuhi, dengan demikian mampu
memberikan bibit yang baik dan berkualitas seperti yang diharapkan oleh
peternak.
4.3.1.Jenis pakan
Pada peternakan babi milik bapak Fandi setiap fase dari ternak babi
memiliki kebutuhan pakan yang berbeda, hal ini disesuaikan dengan umur,
jenis kelamin dan bobot badan. Pakan yang diberikan berasal dari limbah
restoran, TPST dan wihara yang ada di kota Batu yang diberikan pada ternak
babi. Konsumsi ransum harian ternak babi Grower 5-6 bulan selama PKL
adalah 5 - 6 kg/ekor/hari.
Pemberian pakan berupa limbah restoran ini awalnya hanya sebagai pakan
pelengkap atau pakan tambahan saja, namun limbah restoran tersebut dijadikan
sebagai pakan utama karena kandungan nutrientnya yang cukup lengkap dan
pertumbuhan ternak babi selama masa pemeliharaan kata bapak Fandi sebagai
pemilik usaha.
17
Pemberian makanan merupakan hal yang sangat penting sebab biaya
makanan menduduki tempat tertinggi dari biaya produksi total yang meliputi
80%, ini disebabkan babi tumbuh sangat cepat dan konsekuensinya keperluan
akan makanan sangat tinggi. Babi Grower umur 5 – 6 bulan yang beratnya 50
kg - 60 kg dan babi dewasa umur 7 – 8 bulan yang beratnya 100 kg – 110 kg.
Bila babi diberi makan berlebihan maka cenderung menjadi gemuk dengan
cepat dan sifat ini adalah menurun hal ini juga tidak ekonomis (Batseba, dan
Usman, 2001).
4.3.2.Pemberian Pakan
Pemberian pakan di peternakan babi milik bapak Fandi dilakukan satu kali
dalam sehari yaitu pada siang hari pukul 11.00, dengan proporsi 3-4 kg untuk
babi grower umur 5-6 bulan dan 5-6 kg limbah restoran/ekor/hari untuk babi
kangkung, selada, labu siam, brokoli, dan sisa sayuran hijauan lainnya dengan
18
Table 2. Jumlah Konsumsi Pakan Perhari
didibuat semi terbuka dengan tipe ganda yang dibuat secara memanjang dan
letaknya saling berhadapan, serta memiliki ventilasi yang baik sebagai jalan
keluar masuknya udara. Hal ini dimaksudkan agar udara segar dari luar dengan
leluasa mudah masuk dan bisa menggantikan udara kotor dari dalam kandang,
19
Kandang yang digunakan dilokasi Praktek Kerja Lapangan untuk ternak
babi fase ini yaitu kandang kelompok, yang didalamnya disediakan untuk
dengan tujuan untuk mendapat sinar matahari pagi yang cukup. Pada
pakan/minum, bak penampungan pakan, skop, gerobak, sikat, bak air, ember,
sapu lidi, selang air untuk membersihkan kandang dan memandikan ternak
babi. Konstruksi kandang ialah kandang ganda, di mana kandang hanya terdiri
dari dua baris kandang yang saling berhadapan dan kandang tersebut atap
bagian depannya dibuat lebih tinggi dari pada bagian belakang (Tambun, 2008).
ternak babi, antara lain perlu diusahakan suatu desain bangunan kandang yang
4.4.1.Ukuran kandang
kandang babi grower dan babi dewasa yaitu 2,5 x 2,5 m2. Pada kandang
tersebut dilengkapi dengan tempat pakan dan minum. Hal ini sependapat
dengan (Siagian, 2000) bahwa untuk ukuran kandang ada 2 yang ada dilokasi
20
b) Panjang 3 m, Tinggi tembok 1,3 m
c) Lebar 21/2 m.
a) Panjang 4 m
b) Lebar 21/2 m
Gambar 4 & 5 Kandang Grower dan Babi Dewasa dan Ukuran Kandang
Tem Tem
patB pat
abi Babi
menurut aturan kandang yang benar. Kandang harus bertitik tolak dari
kehidupan ternak yang bersangkutan, serta hukum alam di mana babi hidup,
maka semua kandang harus dibangun menurut fungsi dan lingkungan setempat.
perubahan musim.
Untuk dataran rendah yang suhu udaranya panas dan tidak ada angin
21
menggunakan kayu atau bambu yang berfungsi sebagai pagar kandang agar
babi tidak keluar. Dinding kandang terbuat dari tembok dengan tinggi 100 cm.
kandang, umumnya bekisar antara 1,2 – 1,5 meter. Lorong kandang hendaknya
dapat dilewati kereta gerobak untuk mengangkut bahan pakan dan bahan
keperluanlainnya.
Atap untuk kandang babi yang digunakan dilokasi PKL adalah atap yang
terbuat dari bahan seng, dengan kemiringan atap untuk seng sebesar 15–20%,
beberapa model atap yaitu atap monitor, semimonitor, gable dan shade. Model
22
4.5.Pertambahan Bobot Badan
berat badan persatuan waktu untuk ukuran mutlak setelah jangka waktu tertentu
yang selanjutnya membentuk karkas yang terdiri dari tulang, otot dan lemak.
Serta besarnya kenaikan bobot badan ternak untuk menentukan kecepatan dan
serta keadaan ransum tersebut atau palatabilitas ransum. Selain hal tersebut zat-
zat makanan yang cukup dan kualitas yang baik dari ransum diperlukan sekali
penduduk, karena sanitasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
(Sihombing, 2008).
Sanitasi yang dilakukan di peternakan babi bapak Fandi yaitu dengan cara
kandang serta kebersihan ternak babi itu sendiri dengan cara memandikan
ternak babi. Kegiatan sanitasi ini dilakukan 1 kali sehari yaitu siang pukul
23
09.00 – 10.00 dengan peralatan yang digunakan yaitu : selang air, sapu, dan
bahwa pembersihan kandang dan memandikan babi perlu dilakukan setiap hari
bertujuan untuk kebersihan dan mengurangi stres akibat tekanan suhu yang
Dipeternakan bapak Fandi kebersihan kandang menjadi hal yang tidak kalah
yang lain.
penanggulangan penyakit, maka hal yang dilakukan adalah sanitasi rutin pada
bagi ternak tersebut. Oleh karena itu kotoran dan sisa pakan sekitar lingkungan
24
prinsipnya keadaan kandang harus selalu kering, menghindari sisa pakan dari
terdapat keras di atas kulit, dan ada bintik – bintik merah. Pengobatan :
Diolesi dengan oli bekas tipis – tipis secara merata, dan di suntik dengan
obat wormectin dengan dosis pada anak babi umur 1 - 3 hari 0.5 cc.
b) Menceret
c) Batuk.
25
4.8.Penanganan Limbah
tidak masalah dan menggangu masyarakat sekitar, limbah feses yang dihasilkan
tersebut tidak berbau lagi dan terjadi pemisahan antara zat padat dengan cairan
dan 3.5 meter. Feses yang telah diolah di dalam bak peanampungan kemudian
di jadikan pupuk untuk pemupukan tanaman kopi milik bapak Fandi sekitar
lokasi peternakan dan tujuannya untuk meningkatkan unsur hara tanah serta
kandang selain dapat meningkatkan unsur hara pada tanah juga dapat
tersebut .
4.9.Pemasaran
Pemasaran adalah proses akhir dari seluruh rangkaian kegiatan usaha untuk
26
perusahaan. Strategi dan upaya pemasaran ternak babi yang dilakukan
dipeternakan milik bapak Fandi adalah dengan menjual ternak babi dengan
usaha peternakan (Mosher,). Pada usaha peternakan babi milik bapak Fandi
proses pemasaran yaitu sudah kerja sama dengan beberapa pembeli pembeli
4.10.Analisis Usaha
Analisis Usaha
Biaya pemasukan
Berat badan babi rata – rata = 100 kg/ ekor =100 kg/ekor x Rp. 25.000
=Rp. 95.000.000
Biaya pengeluaran
a. Penyusutan kandang
b. Obat – obatan
27
Biaya pembelian obat – obatan dalam sebulan = Rp. 150.000
= Rp.200.000
= Rp. 55.750,000
Keuntungannya adalah :
= Rp. 39.250,000
B/C Ratio =
28
batasan besaran nilai B/C dapat diketahui apakah suatu usaha menguntungkan
atau tidak menguntungkan. B/C ratio atau benefit and cost ratio merupakan
salah satu konsep yang dapat menentukan kelayakan sebuah usaha biasanya
yang ditanamkan, Jika dalam usaha mendapatkan nilai BCRnya >1 maka usaha
layak di jalankan jika < 1 maka sebaliknya. ditinjau dari usaha pemeliharaan
babi dapat dikatakan bahwa usaha ini layak di jalankan karena jumlah
29
BAB V
5.1.Kesimpulan
sehingga usaha dimaksud tetap terus berjalan dan mendapatkan hasil yang lebih
maksimal, baik bagi pemiliknya maupun bagi warga sekitar yang merasakan
5.2.Saran
meluap ke lahan warga dan pengolahan limbah yang lebih efektif dan
itu sendiri
30
3. Kebersihan tempat pakan dan tempat air minum perlu jaga dan
umumnya.
31
DAFTAR PUSTAKA
32
Sihombing D. T. H. 2000. Teknik Pengelolaan Limbah Kegiatan/Usaha
Peternakan. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian,
Institut Pertanian Bogor.
. 2006. Ilmu Ternak Babi. Cetakan kedua. Yogyakarta:
Gadjah Mada University.
. 2010. Ilmu Beternak Babi. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta Cetakan Pertama. Hal 47-48.
Soehadji, 2009. Kebijaksanaan Pemerintah dalam Pengembangan Industri
Peternakan dan Penanganan Limbah Petemakan. Makalah Seminar.
Direktorat Jenderal Peternakan. Departemen Pertanian, Jakarta.
Sution. 2010. Beternak Babi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.
Kalimantan Barat.
Swatland, H.J. 2012. Structure and Development of Meat Animal. Mc. Millan
Publ. Company. New York.
Tambun, J. S. 2008. Beternak babi organik. Http://www.gkpi.org.
Tillmam,et al., 2008. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Fakultas Peternakan
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Williamson, G. dan W.J.A. Payne. 2008. Pengantar Peternakan di Daerah
Tropis. Terjemahan Oleh S.G.N. Dwija, D. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
33
Lampiran. 1 Daftar Kegiatan Harian di Lokasi PKL
No Hari/Tanggal Macam Kegiatan Waktu
1. Sabtu, 03-02-2018 Sanitasi perkandangan, 09.00 - 11.00
tempat pakan,
pemberian pakan dan
wawancara
2. Minggu,04-02- Sanitasi perkandangan, 09.00 -11.00
2018 tempat pakan,
mengangkut pakan di
rmh makan batu
pemberian pakan dan
memandikan babi
3. Senin, 05-02-2018 Sanitasi perkandangan, 09.00 -11.00
tempat pakan,
pemilahan limbah resto,
pemberian pakan dan
memandikan babi
4. Selasa, 06-02-2018 Sanitasi perkandangan, 09.00 -11.00
tempat pakan,
pemberian pakan,
memandikan babi dan
pengukuran kandang.
5. Rabu, 07-02-2018 Sanitasi 09.00 -11.00
kandang,kastrasi babi,
memandikan babi, dan
pemberian pakan.
6. Kamis,08-02-2018 Sanitasi kandang, 09.00 -11.00
memandikan babi, dan
pemberian pakan.
7. Jumad,09-02-2018 Sanitasi kandang, 09.00 -11.00
memandikan babi, dan
pemberian pakan.
8. Sabtu, 10-02-2018 Sanitasi kandang, 09.00 -11.00
memandikan babi,
pemilahan pakan
pemberian pakan.
9. Senin, 12-02-2018 Sanitasi kandang, 09.00 -11.00
memandikan babi,
34
pemberian pakan.
35
19. Kamis,23-02-2018 Sanitasi kandang, 09.00 -11.00
memandikan babi,
pemberian pakan.
20. Jumad,24-02-2018 Sanitasi kandang, 09.00 -11.00
memandikan babi,
pemberian pakan dan
pemilahan pakan
21. Sabtu, 25-02-2018 Sanitasi kandang, 09.00 -11.00
memandikan babi, dan
pemberian pakan.
22. Senin, 26-02-2018 Sanitasi kandang, 09.00 -11.00
memandikan babi, dan
pemberian pakan.
23. Selasa, 27-02-2018 Sanitasi kandang, 09.00 -11.00
memandikan babi, dan
pemberian pakan.
24. Rabu, 28-02-2018 Sanitasi kandang, 09.00 -11.00
memandikan babi,
pemberian pakan,
pemilahan pakan dan
penimbangan serta
penjualan babi.
25. Kamis,01-03-2018 Sanitasi kandang, 09.00 -11.00
memandikan babi
pemberian pakan.
36
Lampiran. 2 Data Penanganan Kasus Penyakit
No Hari / Tanggal Kasus Penyakit Penanganan
37
Selama melakukan kegiatan PKL, di peternak milik bapak Fandi selama
satu bulan itu tidak ada penyakit yang terdapat di ternak dan ada babi yang mati
dikarenakan berantam dengan babi yang laen mengakibatkan babi tersebut ada
yang mati, ada yang luka, kalau babi yang luka pada telinga dan pada badan
babi itu cara penanganannya di pisahkan dengan babi yang laen atau di
kandangkan sendiri tidak ada pemberian obat, lepas sampai babi itu sembuh
sendirinya dan kalau babi yang mati itu cara penanganannya dengan
dikuburkan, selama kami PKL di peternaka milik bapak Fandi ada 3 ekor babi
yang mati.
38
Lampiran. 3 Dokumentasi Kegiatan PKL
39
Gambar 7. Pemilik Ternak Gambar 8. Pembersian pada tempat
Pakan
40
Gamabr 13. Gerobak Gambar 14.Tempat penampungan pakan
41
Gamabr 19.Pencampuran pakan Gamabr 20. Pakan dalam kresek
42
43