Anda di halaman 1dari 14

BAB V

ELEMEN MESIN STANDAR

5.1. RODA GIGI


Roda gigi sebagai komponen mesin, berfungsi untuk memindahkan tenaga dari
poros ke poros lain. Dalam teknik mesin, roda gigi merupakan komponen
pemindah tenaga yang sangat penting. Untuk memindahkan tenaga yang besar,
roda gigi lebih baik digunakan daripada pemindahan tenaga dengan menggunakan
roda gesek atau cara lain. Pemindahan tenaga dengan roda gigi putarannya lebih
kompak . Arah putaran roda yang berpasangan akan berlawanan arah ( lihat
gambar 5.1). Roda gigi A berputar ke kiri atau berlawanan arah dengan jarum
jarum jam, dan roda gigi B berputar searah jarum jam. Perbandingan jumlah
putaran sebanding dengan diameter roda giginya :
nA nD D
= =
nB nd d

Gambar 5.1. Arah putaran Roda Gigi berpasangan.

1. Macam-macam Roda Gigi


Berdasar prinsip lengkungan profil gigi ada dua macam roda gigi, yaitu roda
gigi Sikloide dan roda gigi Evolvente . Roda gigi menurut penggunaannya
dibagi beberapa macam :
(a) Roda Gigi Lurus (Spur Gear)
Roda gigi lurus, digunakan pada pemindahan tenaga yang kedua porosnya
sejajar. Pada roda gigi lurus bentuk giginya juga lurus , sejajar dengan
sumbu poros roda gigi (gambar 5.2)

37
(a). Gigi Lurus
(b). Gigi Miring
(c). Gigi Panah

Gambar 5.2. Roda Gigi Lurus

(b). Roda gigi Helik (Helical Gear)


Roda gigi helik digunakan pada pemindahan tenaga yang kedua porosnya
sejajar, bersilangan dengan sudut tertentu, maupun bersilangan tegak
lurus. Roda gigi helik yang digunakan pada poros yang bersilangan tegak
lurus biasa disebut roda gigi spiral (Gambar 5.3).

Gambar 5.3. Roda Gigi Helik

(c). Roda Gigi Kerucut (Bevel Gear)


Roda Gigi Kerucut, digunakan dalam pemindahan tenaga yang sumbu
porosnya berpotongan. Posisi perpotongan sumbu-sumbu poros itu bisa
membentuk sudut tertentu, maupun berpotongan tegak lurus. Yang terakhir
ini mempunyai bentuk gigi yang lurus pula dan mudah dibuat ,serta sering
dipakai (Gambar 5.4).

Gambar 5.4. Roda Gigi Kerucut

38
(d). Roda Gigi Cacing dan Batang Cacing (Worm Gear dan Worm)
Roda gigi cacing dan batang cacing adalah suatu pasangan roda gigi yang
biasa digunakan untuk poros yang bersilangan tegak lurus. Roda gigi ini
dalam penggunaannya fungsinya hampir sama dengan roda gigi spiral,
yaitu untuk penggunaan yang memerlukan reduksi putaran tinggi. (Gambar
5.5).

Gambar 5.5. Roda Gigi Cacing

(e). Roda Gigi Batang (Rack)


Gigi batang, digunakan untuk merubah gerakan putar menjadi gerakan
lurus atau sebaliknya. Bentuk roda giginya merupakan batang yang
mempunyai bentuk gigi-gigi. Roda gigi batang biasanya berpasangan
dengan roda gigi lurus. (Gambar 5.6)

Gambar 5.6. Roda Gigi Batang

(f). Roda Gigi Rantai (Chain Wheel)


Roda gigi rantai adalah roda gigi yang digunakan pada pemindahan tenaga
dengan menggunakan rantai. Roda Gigi ini tidak mempunyai modul seperti
seperti roda gigi biasa. Ukuran roda gigi tergantung dari jenis rantai yang
digunakan.( Gambar 5.7)

39
Gambar 5.7. Roda Gigi Rantai

2. Nama-nama bagian Roda Gigi

Gambar 5.8. Nama Bagian Roda Gigi

Gambar 5.9. Nama-nama Bagian Roda Gigi Kerucut

40
Gambar 5.10. Nama-nama bagian Roda Gigi Cacing

5.2 BANTALAN
Bantalan adalah eleman mesin yang berfungsi sebagai penumpu suatu poros yang
berbeban dan berputar. Dengan adanya bantalan, maka putaran dan gerakan
bolak-balik berlangsung secara halus, aman dan tahan lama.
Bantalan harus mempunyai ketahanan terhadap getaran maupun hentakan. Jika
suatu sistem menggunakan konstruksi bantalan, sedangkan bantalannya tidak

41
berfungsi baik maka seluruh sistem akan menurun prestasinya dan tidak dapat
bekerja secara semestinya.
1. Macam-macam Bantalan
Menurut arah beban yang diderita oleh elemen maka bantalan dibagi menjadi dua
macam yaitu :
1. Bantalan radial. Bila arah dari beban yang ditumpu oleh bantalan arahnya
tegak lurus sumbu poros (gambar 5.11 a)
2. Bantalan axial. Bila arah beban yang ditumpu oleh bantalan arahnya searah
dengan sumbu poros (gambar 5.11 b).

Gambar 5.11. Plain bearing

Menurut dasar gerakan bantalan terhadap poros :


1. Bantalan peluru. Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian
yang berputar dan diam, melalui elemen peluru seperti bola (peluru), rol jarum
dan rol bulat.
2. Bantalan luncur. Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antar poros dan
bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantal.

2. Jenis-jenis Bantalan Peluru


1. Bantalan radial
Bantalan peluru radial ada dua macam yaitu bentuk bantalan bola dan
bantalan rol (lihat gambar 5.12 dan gambar 5.13).
a. Bantalan bola radial. Dapat berfungsi
sebaga pendukung beban radial. Yaitu
beban yang tegak lurus sumbu poros.
Dapat digunakan untuk putaran yang tinggi,
Gambar 5.12. Bantalan bola dan harganya murah.

42
b. Bantalan rol silindris. Bantalan rol silindris
dapat mendukung beban radial yang tinggi
dan terpisah. Pemasangan dan
pembongkarannya sederhana.
Gambar 5.13. Bantalan rol silindris

2. Bantalan Peluru Kontak Sudut

a. Bantalan bola kontak sudut (Gambar 5.14 ).


Bantalan bola kontak sudut dalam satu
arah. Sudut kontak adalah 40.
Penggunaannya sering berpasangan dan
Gambar 5.14. Bantalan kontak saling berhadapan atau berbalikan.
sudut Untuk mendukung gaya radial dan aksial
dalam satu arah.
Bantalan rol tirus (Gambar 5.15). Bantalan
rol tirus mendukung beban radial dan aksial
dari arah tertentu. Dapat mendukung dan
Gambar 5.15. Bantalan rol tirus membawa beban yang tinggi.

3. Bantalan Peluru Aksial


a. Bantalan aksial satu arah (Gambar5.16).
Bantalan ini hanya digunakan untuk
mendukung beban aksial saja. Beban aksial
sebaiknya tidak terlalu rendah.
Gambar 5.16. Bantalan aksial
b. Bantalan rol aksial bulat (Gambar 5.17).
Bantalan aksial bulat dipergunakan untuk
mendukung beban aksial yang besar.
Bantalan ini dapat menyesuaikan sendiri.
Bantalan rol aksial bulat harus dilumasi
Gambar 5.17. Bantalan aksial dengan oli.
rol bulat

43
4. Bantalan Menyetel Sendiri
a. Bantalan bola menyetel sendiri (Gambar
5.18). Bantalan bola menyetel sendiri ini
hanya dapat menahan beban yang kecil.

Gambar 5.18. Bantalan


menyetel sendiri

b. Bantalan rol menyetel sendiri (Gambar


5.19). Bantalan ini disebut juga bantalan
loop. Dapat menahan beban aksial yang
besar.
Gambar 5.19. Bantalan rol
menyetel sendiri

5.2.1 Bantalan gelinding yang disederhanakan


Bantalan gelinding (bearing) pada dasarnya digambar menurut aturan dan
standar gambar biasa. Tetapi untuk kepentingan praktis, misalnya pada
gambar susunan atau gambar bagan, bantalan gelinding dapat digambar
secara sederhana dan disertai nomor bantalan yang menjelaskan tentang
jenis bantalan, dimensi, toleransi, dan penunjukkan lainnya yang penting.

(a) (b)
Gambar 5.20. (a) Cara memberi nomer bantalan (b) contoh gambar bagan

44
Tabel 5.1. Macam bantalan gelinding

45
5.3. PEGAS
Gambar pegas pada dasarnya adalah sama dengan gambar elemen yang
berulang-ulang. Oleh karena itu penggambarannya perlu disederhanakan. Pegas
mempunyai bermacam-macam bentuk, seperti pegas ulir tekan, pegas ulir tarik,
pegas ulir puntir, pegas piring, pegas spiral, dan pegas daun.
Pegas pada umumnya digambar dalam keadaan tanpa beban. Namun bila ingin
menunjukkan beban dan panjang pegas atau lendutan (defleksi), harus dinyatakan
dalam diagram atau dalam suatu tabel keterangan.

46
47
48
Gambar 5.21. Macam-macam pegas

Soal Latihan:
1. Buatlah gambar pandangan roda gigi kerucut lurus yang berpasangan dengan roda
gigi kerucut lurus kecil (pinyon) dengan data hasil rancangan sebagai berikut:

49
 Gambar disajikan pada kertas A1.
 Kedua roda gigi digambar dalam keadaan terpisah (tidak sedang dipasang)
 Lengkapi gambar dengan penunjukan ukuran, toleransi umum, toleransi suaian,
simbol kekasaran, dan keterangan lain yang berkaitan.
 Data roda gigi yang tidak tercantum pada gambar, ditulis pada tabel data roda
gigi.
 Ukuran-ukran detail lainnya tentukan menurut proporsi bagian-bagian roda gigi
atau menurut standar umum.

50

Anda mungkin juga menyukai