Anda di halaman 1dari 2

Rabu, 26 Juni 2019

MALANG, Kompas.com. Hidroponik adalah cara bertanam pada media non tanah sehingga
tidak membutuhkan lahan yang luas. Budidaya tanaman ini lebih mengutamakan media air
yang dicampur dengan nutrisi. Hal ini menjadi kesempatan bagi warga yang ingin bercocok
tanam tanpa membutuhkan lahan yang luas. Sistem hidroponik ini banyak digemari karena
untuk menanam tumbuhan tidak lagi diperlukan tanah dan lahan yang luas. Terutama di kota-
kota besar yang sudah jarang ada lahan kosong yang luas.

Kegiatan KKN UM dilaksanakan di beberapa daerah atau desa yang telah ditentukan, salah
satunya di Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Berdasarkan data
demografis, jumlah penduduk Desa Glanggang yaitu 4.702 orang yang terdiri dari 2377 laki-
laki dan 2325 perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1301 orang. Potensi Desa
Glanggang yaitu memiliki lahan pertanian yang luas dan subur serta berperan penting dalam
menunjang pendapatan warga desa. Luas Desa Glanggang yaitu 215,33 Ha dengan
penggunaan lahan permukiman seluas 52 Ha, persawahan seluas 145,33 Ha, perkebunan
seluas 5 Ha, pekarangan seluas 6 Ha, perkantoran seluas 1 Ha dan prasarana umum seluas 4
Ha.

Berdasarkan data demografis Desa Glanggang, sebagian kecil penduduk memiliki


usaha rumahan untuk menunjang perekonomian yakni dengan bertanam sayuran hidroponik.
Hal ini menjadi kesempatan bagi warga yang ingin bercocok tanam tanpa membutuhkan
lahan yang luas. Maka dari itu, mahasiswa KKN memberikan pelatihan kepada warga
khususnya Keluarga Harapan di Dusun Margahayu, Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji,
Kabupaten Malang tentang bertanam dengan cara hidroponik. Pelatihan tersebut bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman tentang bertanam dengan cara hidroponik, Meningkatkan
keinginan berwirausaha dan meningkatkan perekonomian warga. Pelatihan tersebut diawali
dengan penjelasan dari mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang bagaimana cara
memotong rootwall, menyemai benih sayuran dan membuat cairan nutrisi A dan nutrisi B.
Kemudian dilanjutkan dengan cara mencampur nutrisi A dan nutrisi B. Nutrisi yang telah
dicampur tersebut akan diukur dengan alat pengukur nutrisi. Setelah kadar nutrisi sesuai
dengan kebutuhan sayuran maka nutrisi tersebut dapat digunakan. Pelatihan tersebut sangat
bermanfaat bagi keluarga harapan Desa Glanggang. Setelah penjelasan tersebut, warga Desa
Glanggang mempraktekkan sesuai arahan yang telah dijelaskan oleh mahasiswa KKN
Universitas Negeri Malang. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya dan warga yang ada
disini” terang bu Wani selaku warga Desa Glanggang. Harapannya pelatihan ini bisa
membangun perekonomian warga Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang

Foto pencampuran nutrisi A dan nutrisi B, Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten
Malang.

Anda mungkin juga menyukai