Anda di halaman 1dari 4

Lampiran : Peraturan Direktur RSIA Bunda Aliyah

Nomor : PER No: 009A3/ PER-DIR /RSIA-BA/ I/ 2015


Tanggal : 5 Januari 2015

KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


RSIA BUNDA ALIYAH

Kebijakan Umum :
1. Program mutu dan keselamatan pasien wajib di jalankan di seluruh unit Rumah
sakit
2. Pelaksanaan indikator mutu dan pelaporan insiden wajib dilaporkan ,dianalisis
,ditidak lanjuti dan evaluasi bersama unit terkait di rumah sakit
3. Unit rumah sakit wajib menjalankan pencegahan terjadinya insiden di rumah sakit
melalui pelaporan insiden ,tindak lanjut dan solusi guna pembelajaran supaya
tidak terulang kembali
4. Unit rumah sakit wajib melaksanakan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
5. Karyawan yang terlibat dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
peningkatan mutu, perlu mendapat pelatihan tentang Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP)

Kebijakan Khusus :
1. Prioiritas pengukuran mutu pelaynan dan keselamatan pasien di RSIA Bunda
Aliyah dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Visi dan Misi rumah sakit
b. Data-data permasalah didalam mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
c. Adanya sistim dan proses yang memperlihatkan variasi penerapan dan hasil.
d. Memiliki dampak perbaikan terhadap efisiensi
e. Perbaikan yang dilakukan berdampak luas terhadap mutu pelayanan di rumah
sakit.
2. Jenis indikator mutu yang dilaksanakan di rumah sakit yaitu jenis indikator mutu
pelayanan terdiri atas : Indikator Area Klinis, Indikator Area manajerial , Area
Sasaran Keselamatan pasien.
3. Pelaksanan Indikator mutu meliputi : penyusunan, Jenis indikator , Kamus
Profil Indikator., Sosialisasi indikator, Trial indikator, Implementasi indikator
mutu, Validasi., Pencatatan dan pelaporan Analisis data., Rapat pimpinan,
Benchmarking ,Publikasi data, Evaluasi dan tindak lanjut (monitoring dan
evaluasi) indikator mutu. Dan Pelaporan ke direksi dan yayasan
4. Manajemen Tatakelola Mutu dan keselamatan pasien di laksanakan oleh komite mutu
dan keselamatan pasien berdasarkan pedoman,pnduan,kebi jakan dan SPO mutu dan
keselamatan pasien Rumah sakit.
5. Perusahaan (PT. Insani Graha Medika) menyetujui rencana mutu dan keselamatan pasien
dan secara regular menerima dan menindaklanjuti laporan tentang pelaksanaan program
perbaikan mutu dan keselamatan pasien
6. Hasil pelaksanaan target indikator ,apabila dalam upaya pencapaian target dari
suatu proses, program / sistem tidak sesuai yang diharapkan, rumah sakit
membuat rancangan baru dan melakukan modifikasi dari sistem dan proses sesuai
prinsip peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Rancangan proses yang baik
adalah :
a. Konsisten dengan misi dan organisasi
b. Memenuhi kebutuhan pasien, masyarakat dan staf lainnya
c. Menggunakan pedoman praktek terkini, standart pelayaan medic, kepustakaan
ilmiah, dan informasi lain berdasarkan rancangan praktek klinik
d. Sesuai dengan peaktek bisnis yang sehat
e. Relevan dengan informasi dari manajemen resiko
f. Berdasar pengetahuan dan keterampilan yang ada di Rumah Sakit
g. Berdasar praktek klinik yang baik/ lebih baik/ sangat baik dari Rumah Sakit
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan mutu terkait
i. Mengintegrasikan dan menggabungkan berbagai proses dan system
7. Dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit, pedoman
praktek klinik dan clinical pathway dan atau protokol klinis digunakan untuk
pedoman dalam memberikan asuhan klinik.
8. Komite mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit berkolaborasi dengan petugas
yang berpengalaman, pengetahuan dan keterampilan cukup dalam mengumpulkan
dan menganalisa data-data mutu dan keselamatan pasien secara sistematik.
9. Pimpinan memberikan bantuan teknologi, sarana prasarana dan dukungan lainnya
untuk mendukung program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
10. Rumah sakit menetapkan kebijakan pelaporan insiden dari unit ke komite
keselamatan pasien RSIA Bunda Aliyah dalam upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien Rumah Sakit.
11. Rumah sakit wajib melaksanakan managemen resiko di rumah sakit
12. Rumah sakit menjalankan kegiatan 7 langkah keselamatan pasien
13. Rumah sakit melaksanakan 6 sasaran keselamatan pasien
14. Rumah sakit menjalankan estándar keselamatan pasien
15. Rumah sakit wajib seluruh tenaga yang menjalan kan pelayanan bekerja
berdasarka estándar yang yang berlaku
16. Rumah sakit membuat report incidence meliputi kejadian insiden
,KPC,KNC,KTD,KTC DAN , sentinel event dalam waktu maksimal 2x24 jam.
17. Rumah sakit bersama komite keselamatan pasien Rumah Sakit mengupayakan
terlaksananya Root Cause Analysis (RCA) dan Failure Mode Effect Analysis
(FMEA)
18. Rumah sakit melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanan kegiatan
peningkatan mutu dan kesalamatan pasien
19. Model dari mempertahankan Peningkatan Mutu dab keselamatan pasien us
diagram 5 SIKLUS : DESIGN, MEASURE, ASSESS, IMPROVE, AND REDESIGN
20. Dukungan sistem informasi mutu dan keselamatan pasien bersifat
Confidentiality (data rekam medis sangat rahasia, harus memiliki wewenang
dengan baik) dan dalam bidang Pengumpulan data
21. Rumah sakit melaksanakan Program alokasi sumberdaya berupa sumberdaya
manusia dan alat teknologi support.
22. Review dokumen tahuan /(PLAN-ANNUAL REVIEW dalam perencanaan di
review dan diperbaiki setiap tahun nya.
23. .Approval berupa peran Direktur dan governance/pemilik menyetujui dan
menandatangani panduan mutu.
24. Penyampaian informasi PMKP kepada staf disampaikan melalui media
komunikasi melalui media elektronik, IT online, koordinasi, sosialisasi secara
tertulis, pamflet/madding/banner, dll
25. Monitoring dan evaluasi peningkatan mutu dan keselamatan dengan metodologi
PDSA ( Plan, Do,Study dan Action )
26. Surat keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal diterbitkan dan
akan dilakukan evaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali.

27. Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan, maka akan
dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya

Direktur,
RSIA Bunda Aliyah

Dr. Yanuar Jak, SpOG, MARS.

Anda mungkin juga menyukai