EKONOMI
EKONOMI
Tenaga kerja adalah penduduk yang siap melakukan pekerjaan, penduduk yang telah memasuki usia kerja (working
age population)
o Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 sampai dengan 65 tahun yang sedang bekerja atau mencari
pekerjaan
o Susunan penduduk menurut umurnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
o a) Penduduk produktif (usia kerja): umur 15 – 65 tahun
b) Penduduk nonproduktif (dibawah usia kerja): umur 14 tahun kebawah
c) Penduduk nonproduktif (diatas usia kerja : umur 65 tahun keatas
Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan dengan melihat tingkat pendidikan negara tersebut.
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah. Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadaprendahnya kualitas
hasil produksi barang dan jasa.
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan membawa beban
tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan
pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong
pembangunan ekonomi.
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara di daerah lain masih kekurangan tenaga
kerja, terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi
pengangguran, sementara di daerah lain masih banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal.
d. Pengangguran
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami gulung tikar.
Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Selain itu, banyaknya perusahaan yang gulung tikar
mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat.
Dengan demikian pengangguran akan semakin banyak.
Salah satu problem yang langsung menyentuh kaum buruh adalah rendahnya atau tidak sesuainya pendapatan (gaji)
yang diperoleh dengan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta tanggungannya. Faktor ini , yakni
kebutuhan hidup semakin meningkat, sementara gaji yang diterima relatif tetap, menjadi salah satu pendorong gerak
protes kaum buruh. Adapun dalam sistem ekonomi Kapitalis, rendahnya gaji buruh justru menjadi penarik bagi para
investor asing. Termasuk pemerintah, untuk kepentingan peningkatan pendapatan pemerintah (bukan rakyat), justru
memelihara kondisi seperti ini. Kondisi ini menyebabkan pihak pemerintah lebih sering memihak ‘sang investor’ ,
dibanding dengan buruh (yang merupakan rakyatnya sendiri) ketika terjadi krisis perburuhan. Rendahnya gaji juga
berhubungan dengan rendahnya kualitas SDM. Persoalannya bagaimana, SDM bisa meningkat kalau biaya
pendidikan mahal? Solusi terhadap problem UMR dan UMD ini tentu saja harus terus diupayakan dan diharapkan
mampu membangun kondisi seideal mungkin.
3. Contoh Kasus:
SRAGEN, KOMPAS.com – Kondisi Erwiana Sulistiyaningsih (21), pasca penganiayaan yang dialaminya saat bekerja
di Hongkong, sudah mulai membaik. Erwiana mengalami penganiayaan oleh majikannya bernama Law Wantung.
Erwiana mendapat perlakuan tidak manusiawi oleh majikanya tersebut saat melakukan kesalahan. Dari keterangan
Erwiana, Law tidak segan segan memukul bagian muka dan bagian tubuh lainnya. Luka paling parah adalah
dibagian pergelangan tangan dan kaki serta wajah yang lebam dan membengkak. Erwiana menceritakan bahwa
dirinya juga diancam akan dibunuh oleh majikannya, apabila melaporkan dan menceritakan perihal kekerasan yang
dialaminya. “Sebelum ke dipulangkan, saya diancam akan dibunuh dan dia akan melacak keberadaan keluarga saya
di Indonesia,” kata Erwiana pada Kompas.com akhir pekan lalu. Sementara itu, perjalanan Erwiana pulang ke
Indonesia pun tak luput dari kisah yang memiriskan. Dengan luka luka di bagian pergelangan kaki dan tangan,
Erwiana dipaksa untuk menutupinya dengan kain. Saat itulah, salah satu rekan Erwiana yang juga TKI, Riyanti,
curiga terhadap kondisi Erwiana yang tampak memprihatinkan dengan kondisi wajah lebam. Riyanti mengaku
Erwiana hanya mengaku terkena penyakit kulit. “Saat di bandara dirinya tidak mau mengaku, dan bilang kalau kena
penyakit kulit. Lalu setelah saya desak, akhirnya dia derita kalau disiksa majikannya. Dia juga diancam dibunuh kalau
mau lapor ke polisi,” kata Riyanti kepada wartawan. Pihak keluarga pun menyesalkan perlakukan majikan Erwiana,
dan menuntut pelaku ditangkap dan diproses secara hukum. “Kita mendesak pemerintah segera menangani kasus
ini segera dan mendesak pemerintah Hongkong untuk menangkap pelaku dan memenuhi segala hak termasuk gaji
Erwiana, yang sempat tertunda,” kata Karsiwen, dari Jaringan Buruh Migran Indonesia mewakili keluarga.
Melihat persoalan ketenagakerjaan yang demikian kompleks di atas, tentu saja juga membutuhkan pemecahan yang
komprehensip dan sistemis. Sebab, persoalan tenaga kerja, bukan lagi merupakan persoalan individu, yang bisa
diselesaikan dengan pendekatan individual. Akan tetapi, persoalan tenaga kerja di atas merupakan persoalan sosial,
yang akhirnya membutuhkan penyelesaian yang mendasar dan menyeluruh. Jadi, problem utamanya adalah sistem
Kapitalisme yang saat ini diterapkan. Dalam hal ini syariat Islam sebagai aturan yang berasal dari Allah, akan mampu
menyelesaikan persoalan ini. Mengingat syariat Islam adalah aturan yang menyeluruh yang secara praktis akan
menyelesaikan berbagai persoalan manusia. Sudah saatnya kita mengganti sistem Kapitalisme yang telah membuat
buruh dan manusia lainnya menderita, dan menggantinya dengan syariat Islam.
Tenaga kerja
Klasifikasi tenaga kerja
a. Tenaga kerja berdasarkan penduduknya
1) Tenaga kerja merupakan penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, yaitu
mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah,
dan mereka yang mengurus rumah tangga.
2) Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja.
Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di
bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-
anak.
b. Tenaga kerja berdasarkan kualitasnya
1) Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam
bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya:
pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
2) Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan
melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang
sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan
lain-lain.
3) Tenaga kerja tidak terdidik
Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja.
Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
2. Angkatan kerja
Angkatan kerja dibagi menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
a. Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yang
sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti petani yang sdang menunggu panen/
hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya.
b. Bukan angkatan kerja adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumah tangga tanpa
mendapat upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya, dan tidak melakukan suatu kegiatan
yang dimasukkan kedalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja atau mencari pekerjaan.
Beberapa ukuran dasar dalam angkatan kerja:
a. Tingkat partisipasi angkatan kerja yaitu menggambarkan jumlah angkatan kerja dalam suatu
kelompok umur sebagai persentase penduduk dalam kelompok umur itu. Ini dapat juga
merupakan tingkat partisipasi total dari seluruh penduduk dalam usia kerja ( tingkat aktivitas
umum).
Rumus:
Untuk mencari angka tingkat partisipasi angkatan kerja penulis mengambil contoh data kota
padang panjang dalam angka 2010.
Tabel 1. Banyaknya Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis
Kelamin Kota Padang Panjang 2010
Jenis Kegiatan Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Angkatan Kerja 14690 11252 25944
Bekerja 13426 9665 23091
Pengangguran 1264 1589 2853
2. Bukan Angkatan Kerja 4700 9601 14301
Sekolah 2522 2368 4890
Mengurus Rumah Tangga 488 6618 7106
Lainnya 1690 615 2305
Jumlah 19390 20855 40255
Sumber: BPS Kota Padang Panjang 2010
Tabel 2. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis
Kelamin Kota Padang Panjang 2010
Jenis Kegiatan Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Angkatan Kerja 75,76 53,96 64,47
Bekerja 69,24 46,34 57,38
Pengangguran 8,60 14,12 11,00
2. Bukan Angkatan Kerja 24,24 46,04 35,53
Sekolah 13,01 11,35 12,15
Mengurus Rumah Tangga 2,52 31,73 17,66
Lainnya 8,72 2,95 5,73
Jumlah 100 100 100
Sumber: BPS Kota Padang Panjang 2010
Artinya bahwa tingkt partisipasi angkatan kerja kota Padang Panjang sebesar 64,47% pada
tahun 2010.
b. Tingkat Aktivitas umum adalah tingkat aktivitas untuk seluruh penduduk dalam usia kerja.
Untuk Indonesia adalah labor force dibagi seluruh penduduk berumur 10 tahun keatas.
c. Rasio beban ketergantungan dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai berapa
persen penduduk yang dianggap mempunyai aktivitas konsumtif harus ditanggung oleh
penduduk usia 15-64 tahun yang dianggap sebagai penduduk yang secara potensial disebut
produktif.
Rumus:
Untuk mencari angka rasio beban ketergantungan penulis mengambil contoh data kota padang
panjang dalam angka 2010.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kota Padang Panjang
2010
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0-4 2995 2603 5598
5-9 3070 2900 5970
10-14 2860 2855 5715
15-19 3002 2590 5592
20-24 1770 1772 3542
25-29 1774 2103 3877
30-34 1928 2416 4344
35-39 2363 2416 4779
40-44 1959 1969 3928
45-49 1549 1418 2967
50-54 847 923 1770
55-59 938 890 1828
60-64 862 1132 1994
65-69 588 606 1194
70-74 381 488 869
75+ 407 506 913
Jumlah 27293 27587 54880
Sumber: BPS Kota Padang Panjang 2010
Artinya bahwa angka beban ketergantungan kota padang panjang tahun 2010 mencapai 58,52 %
atau dengan pembulatan 59 % berarti setiap 100 orang penduduk berusia produktif harus
menanggung 59 orang penduduk yang nonproduktif.
3. Usia kerja
Usia kerja merupakan tingkat umur seseorang yang diharapkan dapat bekerja dan memperoleh
pendapatan. usia kerja di Indonesia berkisar antara berumur 10-55 tahun sedangkan batas usia
kerja menurut bank dunia adalah 15-64 tahun.
4. Kesempatan kerja
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan terjadinya lapangan kerja
(pekerjaan) untuk diisi pencari kerja. Kesempatan kerja dapat diartikan kembali sebagai
permintaan akan tenaga kerja atau seberapa banyak tenaga kerja yang terserap kedalam dunia
kerja.
5. Pengangguran
Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak melakukan kegiatan kerja, atau sedang
mencari pekerjaan atau bekerja secara tidak optimal.
a. Klasifikasi pengangguran
1) Pengangguran menurut lama waktu bekerja
a) Pengangguran terbuka, merupakan tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai pekerjaan,
meskipun mereka sedang mencari pekerjaan. Pengangguran ini terjadi apabila seseorang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal, sementara lapangan kerja yang
tersedia tidak cocok dengan latar belakang pendidikannya, atau karena malas mencari pekerjaan.
b) Setengah menganggur merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
ketiadaan lapangan kerja atau pekerjaannya. Pengangguran ini jam kerjanya kurang dari tiga
puluh lima jam selama seminggu. Sebagai contoh, seorang buruh bangunan yang telah
menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek
berikutnya.
c) Pengangguran terselubung, adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak
memperoleh pekerjaan yang tidak sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Sebagai contoh,
suatu kantor mempekerjakan sepuluh orang karyawan padahal pekerjaan dalam kantor itu dapat
di kerjakan dengan baik dengan delapan karyawan saja, sehingga terdapat kelebihan dua orang
tenaga kerja dan orang-orang tersebut dinamakan pengangguran terselubung.