16 daerah terendam banjir. Tak hanya itu, ancaman bencana longsor pun akan meningkat
pada puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Januari-Februari.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan dalam kurun 2 hari, tercatat
16 daerah terendam banjir. Daerah itu adalah Kabupaten Malinau, Langkat, Kudus, Tegal,
Demak, Rokan Hilir, Pandeglang, Semarang, Situbondo, Aceh Tamiang.
Selain itu, banjir juga melanda Donggala, Labuan Batu Utara, Kota Tebing Tinggi, Kota
Medan, Kupang, dan Jayapura. Meskipun banjir yang terjadi bukan banjir besar, namun telah
menyebabkan ribuan rumah terendam banjir.
Banjir di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara terjadi pada Selasa 13 Januari 2015 pukul
01.00 WIB. Banjir ini yang ketiga kali dalam dua pekan terakhir akibat hujan deras di bagian
hulu di Kabupaten Simalungun sehingga Sungai Padang dan Sungai Bahilang meluap.
“Banjir merendam sekitar 700 rumah di Kecamatan Padang Hulu, Bajenis, Tebing Tinggi
Kota, dan Rambutan. Tinggi banjir 20-150 cm,” demikian Kepala Pusat Data Informasi dan
Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/1/2015).
Warga mengungsi ke rumah tetangganya. BPBD Kota Tebing Tinggi telah melakukan
evakuasi dan distribusi bantuan permakanan.
Hal yang sama dialami warga 12 desa di Kecamatan Panimbang dan Kecamatan Cikesik,
Pandeglang, Banten. Wilayah ini hampir setiap tahun terendam banjir dan berada pada daerah
rawan banjir. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cilember.
“Tercatat 13.054 rumah terendam banjir sehingga 21.528 jiwa terdampak banjir. Pendataan
jumlah pengungsi masih dilakukan,” jelas Sutopo.
BMKG memperkirakan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi terjadi pada Januari 2015.
Kondisi ini berpotensi akan melanda di Pantura Jawa Tengah, barat dan selatan Banten,
Aceh, Sulsel, Gorontalo, Sultra, Papua, dan Papua Barat.