Anda di halaman 1dari 5

Virus Rubella

Rubella atau campak Jerman adalah penyakit yang disebabkan suatu virus RNA dari golongan
Togavirus. Penyakit ini relatif tidak berbahaya dengan morbiditas dan mortalitas yang rendah
pada manusia normal. Tetapi jika infeksi didapat saat kehamilan, dapat menyebabkan gangguan
pada pembentukan organ dan dapat mengakibatkan kecacatan.

Sejarah Epidemi
Sebelum dilakukan imunisasi massal mulai tahun 1969, di Amerika terjadi epidemi rubella tiap 6
– 9 tahun dengan epidemi terakhir pada tahun 1964 dengan perkiraan sebanyak lebih dari 20.000
kasus sindroma rubella kongenital dan 11.000 kasus keguguran. Insidens tertinggi adalah pada
umur 5 – 9 tahun sebanyak 38,5 % dari kasus pada tahun 1966-1968. Meskipun insiden rubella
turun sampai 99 % antara 1966-1968, 32 % dari semua kasus terjadi pada umur 15-29 tahun.
Tanpa imunisasi, 10 % - 20% populasi di Amerika dicurigai terinfeksi rubella.

Tujuan imunisasi adalah eradikasi infeksi rubella kongenital. Jumlah kasus sindroma rubella
kongenital yang dilaporkan turun sampai 99 % sejak tahun 1969. Setelah penurunan yang tajam
dari insiden sindroma rubella kongenital, insiden mendatar sekitar 0.05 per 100.000 kelahiran
hidup selama10 tahun terakhir karena infeksi rubella tetap berlanjut pada wanita usia subur. Bila
semua wanita ini telah divaksinasi (idealnya) insiden sindroma rubella kongenital pasti akan
turun sampai nol.

Penyebaran
Penularan virus rubella adalah melalui udara dengan tempat masuk awal melalui nasofaring dan
orofaring. Setelah masuk akan mengalami masa inkubasi antara 11 sampai 14 hari sampai
timbulnya gejala. Hampir 60 % pasien akan timbul ruam.
Penyebaran virus rubella pada hasil konsepsi terutama secara hematogen. Infeksi kongenital
biasanya terdiri dari 2 bagian : viremia maternal dan viremia fetal. Viremia maternal terjadi saat
replikasi virus dalam sel trofoblas. Kemudian tergantung kemampuan virus untuk masuk dalam
barier plasenta. Untuk dapat terjadi viremia fetal, replikasi virus harus terjadi dalam sel endotel
janin. Viremia fetal dapat menyebabkan kelainan organ secara luas. Bayi- bayi yang dilahirkan
dengan rubella kongenital 90 % dapat menularkan virus yang infeksius melalui cairan tubuh
selama berbulan-bulan. Dalam 6 bulan sebanyak 30 – 50 %, dan dalam 1 tahun sebanyak kurang
dari 10 %. Dengan demikian bayi - bayi tersebut merupakan ancaman bagi bayi-bayi lain,
disamping bagi orang dewasa yang rentan dan berhubungan dengan bayi tersebut.

Gejala klinis
Gambaran klinis infeksi rubella serupa dengan penyakit lain dan kadang-kadang tidak tampak
gejala dan tanda infeksi. Pada orang dewasa mula-mula terdapat gejala prodromal berupa
malaise, mialgia dan sakit kepala. Pada anak-anak sering tidak diketahui gejala prodromal ini,
atau apabila ada sangat minimal. Onset dari gejala prodromal sering dilaporkan dengan
munculnya limfadenopati postaurikuler, yang biasanya dilanjutkan dengan munculnya ruam
setelah 6-7 hari. Bercak-bercak berupa exanthema yang khas yaitu makulo papular yang
sentrifugal mulai dari dada atas, abdomen kemudian ekstremitas yang akan menghilang dalam 3
hari. Kadang-kadang timbul arthralgia yang tergantung dari virulensi virus.

Pada janin, infeksi rubella dapat menyebabkan abortus bila terjadi pada trimester I.. Mula-mula
replikasi virus terjadi dalam jaringan janin, dan menetap dalam kehidupan janin, dan
mempengaruhi pertumbuhan janin sehingga menimbulkan kecacatan atau kelainan yang lain.

Infeksi ibu pada trimester kedua juga dapat menyebabkan kelainan yang luas pada organ.
Menetapnya virus dan dan interaksi antara virus dan sel di dalam uterus dapat menyebabkan
kelainan yang luas pada periode neonatal, seperti anemia hemolitika dengan hematopoiesis
ekstra meduler, hepatitis, nefritis interstitial, ensefalitis, pankreatitis interstitial dan osteomielitis.

Gejala rubella kongenital dapat dibagi dalam 3 kategori :

1. Sindroma rubella kongenital yang meliputi 4 defek utama yaitu :

a. Gangguan pendengaran tipe neurosensorik. Timbul bila infeksi terjadi sebelum umur
kehamilan 8 minggu. Gejala ini dapat merupakan satu-satunya gejala yang timbul.
b. Gangguan jantung meliputi PDA, VSD dan stenosis katup pulmonal.

c. Gangguan mata : katarak dan glaukoma. Kelainan ini jarang berdiri sendiri.

d. Retardasi mental dan beberapa kelainan lain antara lain:

e. Purpura trombositopeni ( Blueberry muffin rash )

f. Hepatosplenomegali, meningoensefalitis, pneumonitis, dan lain-lain

2. Extended – sindroma rubella kongenital.. Meliputi cerebral palsy, retardasi mental,


keterlambatan pertumbuhan dan berbicara, kejang, ikterus dan gangguan imunologi
( hipogamaglobulin ).

3. Delayed - sindroma rubella kongenital. Meliputi panensefalitis, dan Diabetes Mellitus tipe-1,
gangguan pada mata dan pendengaran yang baru muncul bertahun-tahun kemudian.

Diagnosis
Diagnosis infeksi rubella sangat sulit karena gejalanya yang tidak khas. Timbulnya ruam selama
2-3 hari dan adanya adenopati postaurikuler dapat sebagai diagnosis awal kecurigaan infeksi
rubella, tetapi untuk diagnosis pastinya diperlukan konfirmasi serologi atau virologi.
Virus rubella dapat ditemukan pada struktur jaringan yang dapat diambil dari hapusan orofaring,
tetapi tindakan ini sulit dilakukan.Antibodi rubella biasanya lebih dahulu muncul saat timbul
ruam. Diagnosis rubella ditegakkan bila titer meningkat 4 kali saat fase akut, dan biasanya
imunitas menetap lama. Apabila pasien diperiksa beberapa hari setelah timbul ruam, diagnosis
dapat ditegakkan dengan analisis antibodi IgM anti rubella dengan menggunakan sistem ELISA.
IgM spesifik rubella dapat terlihat 1 – 2 minggu setelah infeksi primer dan menetap selama 1 - 3
bulan. Adanya antibodi IgM menunjukkan adanya infeksi primer, tetapi bila negatif belum tentu
tidak terinfeksi.Diagnosis prenatal dilakukan dengan memeriksa adanya IgM dari darah janin
melalui CVS ( chorionoc villus sampling ) atau kordosentesis. Konfirmasi infeksi fetus pada
trimester I dilakukan dengan menemukan adanya antigen spesifik rubella dan RNA pada CVS.
Metode ini adalah yang terbaik untuk isolasi virus pada hasil konsepsi.

Berdasarkan gejala klinik dan temuan serologi, sindroma rubella kongenital


(CRS, Congenital Rubella Syndrome) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. CRS confirmed. Defek dan satu atau lebih tanda/ gejala berikut :

* Virus rubella yang dapat diisolasi.


* Adanya IgM spesifik rubella
* Menetapnya IgG spesifik rubella..

2. CRS compatible. Terdapat defek tetapi konfirmasi laboratorium tidak lengkap.


Didapatkan 2 defek dari itematau masing-masing satu dari item a dan b.

a. Katarak dan/ atau glaukoma kongenital, penyakit jantung kongenital, tuli, retinopati.
1. Purpura, splenomegali, kuning, mikrosefali, retardasi mental, meningo ensefalitis, penyakit
tulang radiolusen.
2.CRS possible. Defek klinis yang tidak memenuhi kriteria untuk CRS compatible.
3.CRI ( Congenital Rubella Infection ). Temuan serologi tanpa defek.
4.Stillbirths. Stillbirth yang disebabkan rubella maternal
5.Bukan CRS. Temuan hasil laboratorium tidak sesuai dengan CRS:Tidak adanya antibodi
rubella pada anak umur < 24 bulan dan pada ibu.
Kecepatan penurunan antibodi sesuai penurunan pasif dari antibodi didapat.

Pencegahan
Penanggulangan infeksi rubella adalah dengan pencegahan infeksi salah satunya dengan cara
pemberian vaksinasi. Pemberian vaksinasi rubella secara subkutan dengan virus hidup rubella
yang dilemahkan dapat memberikan kekebalan yang lama dan bahkan bisa seumur hidup.
Vaksin rubella dapat diberikan bagi orang dewasa terutama wanita yang tidak hamil. Vaksin
rubella tidak boleh diberikan pada wanita yang hamil atau akan hamil dalam 3 bulan setelah
pemberian vaksin. Hal ini karena vaksin berupa virus rubella hidup yang dilemahkan dapat
berisiko menyebabkan kecacatan meskipun sangat jarang.Tidak ada preparat kimiawi atau
antibiotik yang dapat mencegah viremia pada orang-orang yang tidak kebal dan terpapar rubella.
Bila didapatkan infeksi rubella dalam uterus, sebaiknya ibu diterangkan tentang risiko dari
infeksi rubella kongenital. Dengan adanya kemungkinan terjadi defek yang berat dari infeksi
pada trimester I, pasien dapat memilih untuk mengakhiri kehamilan, bila diagnosis dibuat secara
tepat.

Anda mungkin juga menyukai