Anda di halaman 1dari 4

EKLAMSIA

440/ /412.43.16/
No. Dokumen
SOP.V/2016
No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit 2 Mei 2016
Halaman 1/2
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TARUMAJAYA dr. VERA AGUSTINA
KECAMATAN TARUMAJAYA
NIP.197908172010012003

1. Pengertian adalah Masalahseriuspadamasakehamilanakhir yang


ditandaidengan kejangtonik-klonik ataubahkan koma
2. Tujuan Memberikan rasa nyaman dan aman bagi pasien.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kanor Nomor :
440/001/412.43.16/SK/2016 tentang : Jenis – Jenis Pelayanan
4. Referensi Manuaba, 2008

5. Prosedur / Langkah- 1. Persiapkan alat dan obat : oropharingeal airway. Kateter urin,
langkah stik protein urine.
2. Perawatanpadasaatkejang
a. Masukan sudap lidah ke dalam mulut penderita.
b. Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi trendelenburg untuk
mengurangi risiko aspirasi.
c. Beri O2 4 liter permenit.
3. 3. Penatalaksanaan farmakologis
a. MgSO4 diberikan intravena dengan dosis awal 4 g (10 ml
MgSO4 40%, larutkan dalam 10 ml akuades) secara
perlahan selama 20 menit, jika pemberian secara intravena
sulit, dapat diberikan secara IM dengan dosis 5mg masing
bokong kanan dan kiri
Adapun syarat pemberian MgSO4 adalah tersedianya Ca
Glukonas 10%, ada refleks patella, jumlah urin minimal 0,5
ml/kgBB/jam dan frekuensi napas 12-16x/menit.
b. Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
(15 ml MgSO4 40%, larutkan dalam 500 ml larutan Ringer
Laktat / Ringer asetat) 28 tetes/ menit selama 6 jam dan
diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang
berahir.
c. Pada kondisi di mana MgSO4 tidak dapat diberikan
seluruhnya, berikan dosis awal (loading dose) lalu rujuk ibu
segera ke fasilitas kesehatan sekunder .
d. Diazepam juga dapat dijadikan alternatif pilihan dengan dosis
10 mg IV selama 2 menit (perlahan), namun mengingat
dosis yang dibutuhkan sangat tinggi dan memberi dampak
pada janin, maka pemberian diazepam hanya dilakukan
apabila tidak tersedia MgSO4.
4. Stabilisasi selama proses perjalanan rujukan
a. Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam, meliputi TTV dan patela
replek.
b. Bila frekuensi pernapasan < 16 x/menit, dan/atau tidak
didapatkan refleks tendon patella, dan atau terdapat oliguria
(produksi urin <0,5 ml/kg BB/jam), segera hentikan
pemberian MgSO4.
5. Jika terjadi depresi napas, berikan Ca glukonas 1 g IV (10 ml
larutan 10%) bolus dalam 10 menit.
6. Diagram Alir.

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait

9. Rekaman Historis

No Yang di rubah Isi perubahan Tgl mulai di berlakukan


DAFTAR TILIK
EKLAMSIA

NO URAIAN YA TIDAK KET


1 Persiapkan alat dan obat : oropharingeal airway. Kateter urin,
stik protein urine.
2 Perawatanpadasaatkejang
a. Masukan sudap lidah ke dalam mulut penderita.
b. Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi trendelenburg untuk
mengurangi risiko aspirasi.
c. Beri O2 4 liter permenit.
3 Penatalaksanaan farmakologis
a. MgSO4 diberikan intravena dengan dosis awal 4 g (10 ml
MgSO4 40%, larutkan dalam 10 ml akuades) secara
perlahan selama 20 menit, jika pemberian secara
intravena sulit, dapat diberikan secara IM dengan dosis
5mg masing bokong kanan dan kiri
Adapun syarat pemberian MgSO4 adalah tersedianya Ca
Glukonas 10%, ada refleks patella, jumlah urin minimal 0,5
ml/kgBB/jam dan frekuensi napas 12-16x/menit.
b. Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g
MgSO4 (15 ml MgSO4 40%, larutkan dalam 500 ml larutan
Ringer Laktat / Ringer asetat) 28 tetes/ menit selama 6 jam
dan diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang
berahir.
c. Pada kondisi di mana MgSO4 tidak dapat diberikan
seluruhnya, berikan dosis awal (loading dose) lalu rujuk
ibu segera ke fasilitas kesehatan sekunder .
d. Diazepam juga dapat dijadikan alternatif pilihan dengan
dosis 10 mg IV selama 2 menit (perlahan), namun
mengingat dosis yang dibutuhkan sangat tinggi dan
memberi dampak pada janin, maka pemberian diazepam
hanya dilakukan apabila tidak tersedia MgSO4.

4 Stabilisasi selama proses perjalanan rujukan


a. Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam, meliputi TTV dan
patela replek.
b. Bila frekuensi pernapasan < 16 x/menit, dan/atau tidak
didapatkan refleks tendon patella, dan atau terdapat
oliguria (produksi urin <0,5 ml/kg BB/jam), segera
hentikan pemberian MgSO4.
5. Jikaterjadidepresinapas, berikanCaglukonas 1 g IV (10 ml
larutan 10%) bolus dalam 10 menit.

Anda mungkin juga menyukai