Anda di halaman 1dari 64

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PENETAPAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI


(STANDAR DIKTI)
OLEH PERGURUAN TINGGI
Oleh:
Tim Pengembang SPMI

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi


Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Direktorat Penjaminan Mutu
April 2019
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Standar Pendidikan Tinggi

Pasal 52 ayat 3 UU Nomor 12 tahun 2012 Dikti

• Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan


Tinggi dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Standar Pendidikan Tinggi (lnjtn)

Pasal 54 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi


(1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri atas
usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan
b. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi
dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional
pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian
kepada masyarakat.
(3) Standar Nasional Pendidikan Tinggi dikembangkan dengan memperhatikan
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan
untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi.
(4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
terdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademik dan nonakademik
yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Ketentuan dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan


Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
yang diubah adalah:

1. Ketentuan Pasal 28 ayat (4) dan ayat (5) → tentang


penghitungan beban kerja dosen → diubah.

2. Ketentuan Pasal 29 → tentang dosen → ayat (4), ayat (5), dan ayat
(6) diubah, dan di antara ayat (5) dan ayat (6) disisipkan 1 (satu)
ayat yakni ayat (5a).

3. Ketentuan Pasal 34 → tentang lahan → ayat (2) diubah.

4. Ketentuan Pasal 66 diubah → tentang Ketentuan Peralihan → diubah.


Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

SPM Dikti
Standar Pendidikan Tinggi
Standar Nasional
Pendidikan + Standar Nasional
Penelitian + Standar Nasional
PKM
(Standar Dikti) Standar Kompetensi Standar Hasil Standar Hasil PKM
Lulusan Penelitian
Standar Isi PKM
Standar Isi Pbelajaran Standar Isi Penelitian
SN Dikti Standar Proses PKM
Permenristek Standar Proses Standar Proses
dikti Pembelajaran Penelitian Standar Penilaian
No.44 Tahun PKM
Standar Penilaian Standar Penilaian
2015 Pembelajaran Penelitian Standar Pelaksana
PKM
Standar Dosen dan Standar Peneliti
Tenaga Kependidikan Standar Sarpras PKM
Standar Sarpras
Standar Standar Sarana dan Penelitian Standar Pengelolaan
Prasarana Pbelajaran PKM
Dikti Standar Pengelolaan
Standar Pendanaan &
Standar Pengelolaan Penelitian
Pembelajaran Pembiayaan PKM
Standar Pendanaan &
Standar Pembiayaan Pembiayaan
Standar Pembelajaran Penelitian
Dikti Standar
Standar Bidang
Pengabdian danStandar
Standar Bidang
Pengabdian Ditetapkan
Ditetapkan Kepada Masyarakat
Akademik Kepada Masyarakat
Non-Akademik Standar Dikti Perguruan
Perguruan (Melampaui SN Dikti) Tinggi
Standar…. Standar….
Tinggi Permenristek-
Standar …. Standar ….
SN Dikti dikti No. 44
Dst Dst (Standar Minimal) Tahun 2015
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Mekanisme SPM Dikti (1)


❑ Pasal 3 Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti
SPM Dikti terdiri atas:
a. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI); dan
b. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
❑ Pasal 3 ayat (2) sd. ayat (4) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang
SPM Dikti
(2) SPMI direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan, dan
dikembangkan oleh perguruan tinggi.
(3) SPME direncanakan, dievaluasi, dilaksanakan, dikendalikan, dan
dikembangkan oleh BAN-PT dan/atau LAM melalui akreditasi sesuai
dengan kewenangan masing-masing.
(4) Luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi digunakan oleh BAN- PT
atau LAM untuk penetapan status dan peringkat terakreditasi perguruan
tinggi atau progam studi
❑ Pasal 7 ayat (1) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti
(1) Data, informasi pelaksanaan, serta luaran SPMI dan SPME dilaporkan dan
disimpan oleh perguruan tinggi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

SPM Dikti
Standar Pendidikan Tinggi
(Standar Dikti)
SISTEM PENJAMINAN MUTU
Pendidikan Tinggi
SPMI SPME/Akreditasi
P
E
P P Budaya Mutu
P P ▪ Pola pikir
P E ▪ Pola sikap
▪ Pola perilaku
berdasarkan
Standar Dikti
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PD Dikti)

Penetapan Standar Dikti;


Pelaksanaan Standar Dikti; Evaluasi Data dan Informasi
Evaluasi (pelaksanaan) Standar Dikti; Penetapan Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi
Pengendalian (pelaksanaan) Standar Dikti; dan Pemantauan dan Evaluasi Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi
Peningkatan Standar Dikti.

8
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh implementasi Pasal 3 Permenristekdikti No. 62


Tahun 2016 Tentang SPM Dikti

DOKUMEN AKREDITASI
1. LAPORAN EVALUASI DIRI
2. LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI/PS
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

LAPORAN EVALUASI DIRI


DAFTAR ISI
IDENTITAS PERGURUAN TINGGI
IDENTITAS TIM PENYUSUN LAPORAN EVALUASI DIRI
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I. PENDAHULUAN
A. DASAR PENYUSUNAN
B. TIM PENYUSUN DAN TANGGUNGJAWABNYA
C. MEKANISME KERJA PENYUSUNAN EVALUASI DIRI
BAB II. LAPORAN EVALUASI DIRI
A. KONDISI EKSTERNAL
B. PROFIL INSTITUSI
C. KRITERIA
D. ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN
BAB III. PENUTUP LAMPIRAN
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

C.4 Sumber Daya Manusia

1. Latar Belakang
2. Kebijakan
3. Standar Perguruan Tinggi dan Strategi Pencapaian Standar
4. Indikator Kinerja Utama
5. Indikator Kinerja Tambahan
6. Evaluasi Pencapaian Kinerja
7. Penjaminan Mutu
8. Kepuasan Pengguna
9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

4. Indikator Kinerja Utama SDM


a) Profil Dosen Analisis data tentang:
1)Kecukupan Dosen Perguruan Tinggi (Tabel 3.a.1 LKPT).
2)Jabatan Akademik Dosen (Tabel 3.a.2 LKPT).
3)Sertifikasi Dosen (Pendidik Profesional/ Profesi/ Industri/
Kompetensi) (Tabel 3.a.3 LKPT).
4)Dosen Tidak Tetap (Tabel 3.a.4 LKPT). 5) Beban Kerja Dosen (Tabel
3.b LKPT).
b) Kinerja dosen Analisis data tentang:
1) Produktivitas Penelitian dan PkM (Tabel 3.c.1 dan Tabel 3.c.2 LKPT).
2) Rekognisi Dosen (Tabel 3.d LKPT).
c) Tenaga Kependidikan Kecukupan dan kualifikasi tenaga kependidikan
berdasarkan jenis pekerjaannya (pustakawan, laboran, teknisi, dll.).
Indikator Kecukupan: FTE tenaga kependidikan, jumlah, dukungan
teknologi informasi (fungsi-fungsi yang sudah berjalan), dan kompetensi
tenaga kependidikan.
5. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan adalah indikator kinerja SDM lain
berdasarkan standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk
melampaui SN DIKTI. Data indikator kinerja tambahan yang sahih harus
diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Mekanisme SPM Dikti (2)


❑ Pasal 4 Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti
(1) Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan pengembangan
SPMI dan SPME didasarkan pada Standar Pendidikan Tinggi.
(2) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan
b. Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
(3) Standar Nasional Pendidikan Tinggi disusun dan dikembangkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan ditetapkan dalam
Peraturan Menteri.
(4) Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi
disusun dan dikembangkan oleh perguruan tinggi dan ditetapkan dalam
peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi PTN, atau peraturan badan
hukum penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat pada tingkat
perguruan tinggi.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Tahap Membangun dan Mengimplementasikan SPMI

Dokumen/ Dokumen/ Dokumen/ Dokumen/


Buku Buku Buku Buku
Kebijakan Manual Standar Formulir
Kaizen SPMI

SPMI SPMI SPMI SPMI

Evaluasi dan Penerapan


Peningkatan
Pengendalian SPMI
SPMI
SPMI (al: Pelembagaan)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Dokumen Standar dalam SPMI


Unsur Deskripsi
1 Visi & Misi PT

2. Rasionale

3 Subyek/Pihak yg. Wajib


memenuhi Standar

4 Definisi Istilah

5 Pernyataan Isi Standar

6 Strategi

7 Indikator

8 Dokumen terkait

9 Referensi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PENGERTIAN TENTANG STANDAR


➢ Pernyataan tertulis yang berisi tentang :
a. rincian tentang sesuatu hal khusus yang
memperlihatkan sebuah tujuan, cita-cita, keinginan,
kriteria, ukuran, patokan → formula KPI (Key
Performance Indicators)

atau

b. perintah agar melakukan sesuatu untuk mencapai atau


memenuhi spesifikasi tertentu → formula ABCD
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PERUMUSAN & ANATOMI STANDAR


1. Perumusan Standar dengan FORMULA KPI (1)
Perumusan standar memenuhi unsur sbb:
• Subyek: subyek yang akan ditetapkan standar/spesifikasi/kriteria/patokan.
• Spesifikasi: hal-hal yang harus dipenuhi oleh subyek berupa
standar/spesifikasi/kriteria/ patokan.
Lazimnya, KPI merupakan satu paket kesatuan yang terdiri:
a. Indicators: tentang apa yang akan diukur/dicapai
b. Measures: tentang bagaimana pengukuran/pencapaian akan
dilaksanakan
c. Targets: tentang apa hasil yang diinginkan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

RUMUSAN & ANATOMI STANDAR dengan FORMULA KPI

a) Pembelajaran harus dilaksanakan secara


terstruktur, terjadwal, dan terpantau
pelaksanaannya
b) Mahasiswa harus dievaluasi dengan menggunakan
kriteria, peraturan, dan prosedur yang telah
diumumkan dan dilaksanakan secara konsisten
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PERUMUSAN & ANATOMI STANDAR


2. Perumusan Standar dengan FORMULA ABCD
Formula standar memenuhi unsur sbb:
• Audience (A): subyek yang harus melakukan sesuatu; atau
pihak yang harus melaksanakan dan mencapai isi standar.
• Behaviour (B): apa yang harus dilakukan, diukur / dicapai /
dibuktikan.
• Competence (C): kompetensi / kemampuan / spesifikasi /
target / kriteria yang harus dicapai.
• Degree (D): tingkat / periode / frekuensi / waktu
Unsur B, C, dan D dalam banyak hal mirip dengan Key
Performance Indicator (KPI).
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

RUMUSAN & ANATOMI STANDAR dengan FORMULA


ABCD (1)

• Dekan dan Ketua Jurusan (A) melakukan rekrutasi,


pembinaan dan pengembangan dosen tetap secara
bertahap (B) agar tercapai rasio dosen-mahasiswa
sebesar 1:20 (C) paling lambat akhir tahun 2025 (D).

– Indicators: rasio dosen – mahasiswa.


– Measures: membandingkan jumlah total dosen tetap dan total
mahasiswa.
– Target: rasio dosen-mahasiswa: 1 : 20 pada akhir tahun 2025.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

RUMUSAN & ANATOMI STANDAR dengan


FORMULA ABCD (2)
• Setiap Dosen (A) harus hadir memberi kuliah
untuk matakuliah yang diasuhnya (B) minimal
14 minggu (C) dalam setiap semester (D).

– Indicators: kehadiran dosen dalam perkuliahan.


– Measures: mendata isi Daftar Hadir Dosen atau
Berita Acara Perkuliahan dosen di setiap kelas
untuk setiap matakuliah yang diasuhnya.
– Target: minimal 14 minggu per semester.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PEDOMAN MENETAPKAN STANDAR (1)


• Dalam menetapkan setiap standar, PT hendaknya:
a. Menjadikan peraturan perundang-undangan (mulai
dari UU, PP, Peraturan Menteri) dan peraturan
internal sebagai rambu-rambu yang harus ditaati.
b. Mempelajari dan menginternalisasi SN-Dikti sebagai
kriteria minimal.
c. Menjadikan Visi, Misi, dan Tujuan institusi
sebagai acuan dan sumber inspirasi.
d. Memperhatikan masukan dan saran dari pemangku
kepentingan eksternal PT yaitu pengguna lulusan,
asosiasi profesi, alumni, orang tua / wali mahasiswa,
dan masyarakat luas, sebagai bahan pertimbangan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PEDOMAN MENETAPKAN STANDAR (2)


e. Melibatkan pemangku kepentingan internal PT
seperti dosen, tenaga kependidikan, dan
mahasiswa.
f. Menggunakan berbagai standar dalam SPMI
dari PT terkemuka, lembaga akreditasi PT yang
kredibel, atau asosiasi beberapa PT, baik dari
dalam maupun luar negeri, dan publikasi
tentang SPM Dikti yang diterbitkan oleh
Kemristekdikti– RI, hanya sebagai contoh atau
sumber inspirasi.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Penetapan Standar Pendidikan Tinggi


P oleh Perguruan Tinggi (Pelampauan standar)

Ditetapkan
Standar Dikti

Standar Dikti
(Melampaui SN Dikti)
Perguruan
Tinggi
Visi Perguruan Tinggi
Permenristek
SN Dikti dikti No. 44
(Standar Minimal) Tahun 2015
Standar Dikti yang
ditetapkan oleh Standar Dikti
Standar
StandarDikti
SN Dikti dapat Perguruan Tinggi yang StandarDikti
Dikti
dilampaui sesuai harus ‘melampaui’ SN SN
SN Dikti
Dikti SN
SN Dikti
Dikti
SN Dikti
SN Dikti SN
StdDikti
Dikti
dengan Dikti ditentukan oleh
Visi Perguruan Tinggi Visi Perguruan Tinggi.

Pengertian ‘melampaui’ atau ‘dilampaui’: SN


SN Dikti
Dikti SN
SN Dikti
Dikti
Standar
SN Dikti Standar
SN Dikti
a. melebihi atau dilebihi secara ‘kuantitatif’, dan/atau
Turunan Turunan
b. melebihi atau dilebihi secara ‘kualitatif
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Pelampauan SN-Dikti secara Kualitatif


(sering disebut juga pelampauan secara vertikal)
• Pelampauan SN-Dikti secara kualitatif adalah jenis
standar dengan kadar spesifikasi/ persyaratan/
kriteria yang lebih tinggi dari SN-Dikti
SN Dikti Standar Dikti
Masa dan beban belajar Masa dan beban belajar
penyelenggaraan program penyelenggaraan program
pendidikan paling lama 7 (tujuh) pendidikan paling lama 5 (lima)
tahun akademik untuk program tahun akademik untuk program
sarjana, program diploma sarjana, program diploma
empat/sarjana terapan, dengan empat/sarjana terapan, dengan
beban belajar mahasiswa paling beban belajar mahasiswa paling
sedikit 144 (seratus empat puluh sedikit 144 (seratus empat puluh
empat) sks; empat) sks;
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Standar Turunan
• Standar turunan adalah standar-standar yang ditetapkan
secara lebih spesifik pada level yang lebih rendah untuk
menjamin terpenuhinya standar induk pada level yang lebih
tinggi (lebih luas)

Standar Induk Standar Turunan


- Standar penilaian pembelajaran - Standar penyelenggaraan ujian tulis
- Standar penyelengaraan ujian praktek
- Standar pelaksanaan ujian skripsi
- Standar proses pembelajaran - Standar penyelenggaraan perkuliahan
- Standar penyelenggaraan praktikum
- Standar penyelenggaraan field trip
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Pelampauan SN-Dikti secara Kuantitatif


(sering disebut juga pelampauan secara horizontal)

• Pelampauan SN-Dikti secara kuantitatif adalah standar di


luar yang diatur dalam SN-Dikti
• Misalnya, dalam SN Dikti tidak diatur standar kerjasama
perguruan tinggi; maka penetapan standar kerjasama
perguruan tinggi oleh PT merupakan pelampauan
terhadap SN-Dikti
• Contoh lain:
– Standar penetapan visi – misi Jurusan
– Standar penerimaan mahasiswa baru
– Standar income generating
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Rumusan Standar Pendidikan


Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan:


a. Standar kompetensi lulusan
b. Standar isi pembelajaran
c. Standar proses pembelajaran
d. Standar penilaian pembelajaran
e. Standar dosen dan tenaga kependidikan
f. Standar sarana dan prasarana pembelajaran
g. Standar pengelolaan pembelajaran
h. Standar pembiayaan pembelajaran.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Proses Pembelajaran
SN DIKTI STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Pasal 12 ayat (1): Dosen pengampu mata kuliah wajib menyusun


rencana pembelajaran semester (RPS)
Perencanaan proses pembelajaran selambat-lambatnya satu bulan sebelum
perkuliahan dimulai dengan melibatkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
sejawat dengan keahlian yang relevan.
ayat (2) huruf b disusun untuk setiap
mata kuliah dan disajikan dalam Dosen pengampu mata kuliah wajib menyusun
rencana pembelajaran semester (RPS) rencana pembelajaran semester (RPS)
atau istilah lain. selambat-lambatnya satu bulan sebelum
perkuliahan dimulai dengan melibatkan
sejawat dengan keahlian yang relevan, dan
dikomunikasikan kepada mahasiswa melalui
laman resmi perguruan tinggi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Penilaian Pembelajaran
SN DIKTI STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Pengelola PS Pasca Sarjana melaksanakan


Pasal 23 ayat 3:
penilaian untuk program doktor dengan
Pelaksanaan penilaian untuk program
menyertakan tim penilai eksternal dari
subspesialis, program doktor, dan perguruan tinggi yang berbeda dan
program doktor terapan wajib memiliki peringkat akreditasi prodi
menyertakan tim penilai eksternal dari minimal sama dengan prodi pelaksana
perguruan tinggi yang berbeda. program

Pengelola PS Pasca Sarjana melaksanakan


penilaian untuk program doktor dengan
menyertakan tim penilai eksternal dari
perguruan tinggi di luar negeri yang telah
tersertifikasi AUN-QA atau yang setara
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Penilaian Pembelajaran
SN DIKTI STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Pasal 25 ayat 1:
Mahasiswa program sarjana, untuk
Mahasiswa program diploma dan dapat dinyatakan lulus, harus telah
program sarjana dinyatakan lulus menempuh seluruh beban belajar yang
apabila telah menempuh seluruh beban ditetapkan dan memiliki capaian
belajar yang ditetapkan dan memiliki pembelajaran lulusan yang ditargetkan
capaian pembelajaran lulusan yang oleh program studi dengan indeks
ditargetkan oleh program studi dengan prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau
indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih sama dengan 2,00 (dua koma nol nol)
besar atau sama dengan 2,00 (dua serta memiliki kemampuan bahasa
koma nol nol). Inggris yang dibuktikan dengan nilai
TOEFL minimal 500 atau yang setara.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Tenaga Pendidik

SN DIKTI STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Pasal 27 ayat 8: Dosen program sarjana harus berkualifikasi


Dosen program sarjana harus akademik paling rendah lulusan magister atau
berkualifikasi akademik paling rendah magister terapan yang relevan dengan program
lulusan magister atau magister terapan studi dan telah menghasilkan minimal 3
yang relevan dengan program studi. publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN.

Dosen program sarjana harus berkualifikasi


akademik paling rendah lulusan magister atau
magister terapan yang relevan dengan program
studi dan menghasilkan minimal 3 publikasi
ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi .
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Tenaga Pendidik
Standar Dikti sesuai orientasi
SN Dikti pendidikan PT
Dosen program diploma satu dan
Pasal 26 (4) program diploma dua harus
Dosen program diploma satu dan berkualifikasi akademik paling rendah
program diploma dua harus lulusan magister atau magister
berkualifikasi akademik paling terapan yang relevan dengan
rendah lulusan magister atau program studi dengan pengalaman
magister terapan yang relevan kerja industri sekurang-kurangnya
dengan program studi, dan dapat tiga tahun, dan dapat menggunakan
menggunakan instruktur yang instruktur yang berkualifikasi
berkualifikasi akademik paling akademik paling rendah lulusan
rendah lulusan diploma tiga yang diploma tiga yang memiliki
pengalaman relevan dengan program
memiliki pengalaman relevan studi dan paling rendah setara
dengan program studi dan paling dengan jenjang 6 (enam) KKNI) serta
rendah setara dengan jenjang 6 memiliki sertifikat kompetensi yang
(enam) KKNI). relevan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Tenaga Kependidikan
SN DIKTI STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Pasal 30 ayat 3: Tenaga administrasi wajib memiliki


kualifikasi akademik paling rendah SMA
Tenaga administrasi wajib memiliki atau sederajat dan menguasai prinsip-
kualifikasi akademik paling rendah SMA prinsip dasar operasional komputer.
atau sederajat.
Tenaga administrasi wajib memiliki
kualifikasi akademik paling rendah SMA
atau sederajat dan menguasai prinsip-
prinsip dasar operasional komputer
serta memiliki nilai TOEFL minimal 450.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Pasal 32 ayat 1: Pimpinan PT wajib menyediakan sarana pembelajaran


paling sedikit terdiri atas perabot; peralatan pendidikan;
Standar sarana pembelajaran sebagaimana media pendidikan; buku, buku elektronik, dan repositori;
dimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas: sarana teknologi informasi dan komunikasi; instrumentasi
a. perabot; eksperimen; sarana olahraga; sarana berkesenian;
b. peralatan pendidikan; sarana fasilitas umum; bahan habis pakai; dan sarana
c. media pendidikan; pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan, masing-
d. buku, buku elektronik, dan repositori; masing dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi
e. sarana teknologi informasi dan komunikasi; kebutuhan pelaksanaan pembelajaran.
f. instrumentasi eksperimen;
g. sarana olahraga; Pimpina PT wajib melanggan jurnal internasional minimal
h. sarana berkesenian; 5 jurnal sesuai dengan bidang ilmu yang diperlukan.
i. sarana fasilitas umum;
j. bahan habis pakai; dan Pimpinan PT wajib menyediakan instrumen experimen,
k. sarana pemeliharaan, keselamatan, dan khususnya alat-alat untuk keahlian dasar (misalnya
keamanan. mikroskop bagi lab. biologi dasar, komputer bagi lab.
komputer), untuk dapat digunakan satu mahasiswa satu
alat saat kegiatan praktikum berlangsung
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Pasal 32 ayat 1: Sarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas:


perabot; peralatan pendidikan; media pendidikan;
Standar sarana pembelajaran sebagaimana buku, buku elektronik, dan repositori;
dimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas: sarana teknologi informasi dan komunikasi;
a. perabot; instrumentasi eksperimen; sarana olahraga;
b. peralatan pendidikan; sarana berkesenian; sarana fasilitas umum; bahan
c. media pendidikan; habis pakai; dan sarana pemeliharaan,
d. buku, buku elektronik, dan repositori; keselamatan, dan keamanan, masing-masing
e. sarana teknologi informasi dan komunikasi; dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi
f. instrumentasi eksperimen; kebutuhan pelaksanaan pembelajaran.
g. sarana olahraga;
h. sarana berkesenian; Jurnal internasional dilanggan minimal sebanyak 5
i. sarana fasilitas umum; jurnal sesuai dengan bidang ilmu yang diperlukan.
j. bahan habis pakai; dan
k. sarana pemeliharaan, keselamatan, dan Instrumen experimen, khususnya alat-alat untuk
keamanan. keahlian dasar (misalnya mikroskop bagi lab. biologi
dasar, komputer bagi lab. komputer), harus tersedia
untuk dapat digunakan satu mahasiswa satu alat
saat kegiatan praktikum berlangsung
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

SN DIKTI STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Pasal 33 ayat 1: Pimpinan PT wajib menyediakan prasarana


Standar prasarana pembelajaran sebagaimana pembelajaran paling sedikit terdiri atas lahan;
ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/
dimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri
bengkel /unit produksi; tempat berolahraga; ruang
atas: untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa;
a. lahan; ruang pimpinan perguruan tinggi; ruang dosen;
b. ruang kelas; ruang tata usaha; dan fasilitas umum yang
c. perpustakaan; memenuhi keperluan operasional pembelajaran.
d. laboratorium/studio/bengkel /unit produksi;
e. tempat berolahraga; Pimpinan PT wajib menyediakan fasilitas umum
f. ruang untuk berkesenian; berupa area yang dilengkapi bangku dan fasilitas
g. ruang unit kegiatan mahasiswa; internet yang memungkinkan mahasiswa untuk
h. ruang pimpinan perguruan tinggi; berdiskusi → (salah satu aspek perwujudan
i. ruang dosen; atmosfer akademik).
j. ruang tata usaha; dan
k. fasilitas umum. Pimpinan PT wajib menyediakan ruang terbuka
hijau yang selalu dikelola guna memenuhi aspek
keamanan dan kesehatan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

SN DIKTI STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Pasal 33 ayat 1: Prasarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas:


Standar prasarana pembelajaran sebagaimana lahan; ruang kelas; perpustakaan;
laboratorium/studio/bengkel /unit produksi;
dimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri
tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian;
atas:
ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan
a. lahan; perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha;
b. ruang kelas; dan fasilitas umum yang memenuhi keperluan
c. perpustakaan; operasional pembelajaran.
d. laboratorium/studio/bengkel /unit produksi;
e. tempat berolahraga; Fasilitas umum di lingkungan PT berupa area yang
f. ruang untuk berkesenian; dilengkapi bangku dan fasilitas internet yang
g. ruang unit kegiatan mahasiswa; memungkinkan mahasiswa untuk berdiskusi →
h. ruang pimpinan perguruan tinggi; (salah satu aspek perwujudan atmosfer akademik).
i. ruang dosen;
j. ruang tata usaha; dan Ruang terbuka hijau harus tersedia dan selalu
k. fasilitas umum. dikelola guna memenuhi aspek keamanan dan
kesehatan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Pengelolaan Pembelajaran
SN DIKTI STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT

Pasal 39, ayat 3: • Pimpinan PT harus menyusun kebijakan, rencana


Perguruan tinggi wajib : strategis, dan rencana operasional terkait dengan
pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas
akademika dan pemangku kepentingan, serta
a. Menyusun kebijakan, rencana
dijadikan pedoman bagi program studi dalam
strategis, dan operasional terkait melaksanakan program pembelajaran sehingga
dengan pembelajaran yang dapat dapat menghasilkan program pembelajaran yang
diakses oleh sivitas akademika dan berdaya saing nasional.
pemangku kepentingan, serta dapat
dijadikan pedoman bagi program • Pimpinan PT harus menyusun kebijakan, rencana
studi dalam melaksanakan program strategis, dan rencana operasional terkait dengan
pembelajaran; pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas
akademika dan pemangku kepentingan, serta
dijadikan pedoman bagi program studi dalam
melaksanakan program pembelajaran sehingga
dapat menghasilkan program pembelajaran yang
berdaya saing internasional.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Pembiayaan Pembelajaran
Permenristekdikti No • Ketua Yayasan/Pimpinan PT harus menetapkan
44/2015 Standar sistem pencatatan biaya yang akuntabel sesuai
Pembiayaan dengan peraturan perundang-undangan dengan
Pembelajaran, pasal 41 sistem komputerisasi untuk mencatat setiap
Perguruan tinggi wajib: transaksi keuangan secara tepat sampai pada
a. mempunyai sistem satuan program studi;
pencatatan biaya dan • Ketua Yayasan/Pimpinan PT harus menetapkan
melaksanakan sistem pencatatan biaya yang akuntabel sesuai
pencatatan biaya dengan peraturan perundang-undangan dengan
sesuai dengan menggunakan sistem teknologi informasi yang
ketentuan peraturan terpadu untuk mencatat setiap transaksi
perundang-undangan keuangan sampai pada satuan program studi
sampai pada satuan agar memperoleh opini wajar tanpa
program studi; pengecualian (WTP) dari auditor independen.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Rumusan Standar Penelitian


Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Penelitian :


a. Standar hasil penelitian
b. Standar isi penelitian
c. Standar proses penelitian
d. Standar penilaian penelitian
e. Standar peneliti
f. Standar sarana dan prasarana penelitian
g. Standar pengelolaan penelitian
h. Standar pembiayaan penelitian
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Hasil Penelitian

Standar Dikti sesuai Visi PT


SN Dikti (internasional, nasional, lokal)
• Pasal 44 (5) • Pimpinan PT harus memfasilitasi
publikasi hasil penelitian yang
Hasil penelitian yang tidak tidak bersifat rahasia sekurang-
bersifat rahasia, tidak kurangnya pada jurnal ber-ISSN
mengganggu dan/atau tidak
membahayakan kepentingan • Pimpinan PT harus memfasilitasi
publikasi hasil penelitian yang
umum atau nasional wajib tidak bersifat rahasia sekurang-
disebarluaskan dengan cara kurangnya pada jurnal nasional
diseminarkan, dipublikasikan, terakreditasi
dipatenkan, dan/atau cara lain • Pimpinan PT harus memfasilitasi
yang dapat digunakan untuk publikasi hasil penelitian yang
menyampaikan hasil penelitian tidak bersifat rahasia pada jurnal
kepada masyarakat internasional bereputasi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Proses Penelitian

SN Dikti Standar Dikti yang ditetapkan PT


• Ps 46 Ayat 4-5
(4) Kegiatan penelitian yang dilakukan • Mahasiswa dalam melaksanakan
oleh mahasiswa dalam rangka kegiatan penelitian dalam rangka
melaksanakan tugas akhir, skripsi, skripsi harus memilih topik yang
tesis, atau disertasi harus memenuhi relevan dengan capaian
ketentuan sebagaimana dimaksud pembelajaran lulusan dan
pada ayat (2) dan ayat (3), capaian memenuhi beban kredit 6 sks.
pembelajaran lulusan, dan
ketentuan peraturan di perguruan • Mahasiswa dalam melaksanakan
tinggi. kegiatan penelitian dalam rangka
(5) Kegiatan penelitian yang dilakukan skripsi harus memilih topik yang
oleh mahasiswa dinyatakan dalam relevan dengan capaian
besaran sks sebagaimana dimaksud pembelajaran lulusan dan
dalam Pasal 17 ayat (4). memenuhi beban kredit 6 sks,
dan menghasilkan karya ilmiah
yang layak publikasi.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Proses Penelitian

SN Dikti Standar Dikti yang ditetapkan PT


• Ps 46 Ayat 4-5
(4) Kegiatan penelitian yang dilakukan • Kegiatan penelitian mahasiswa
oleh mahasiswa dalam rangka dalam rangka melaksanakan tugas
melaksanakan tugas akhir, skripsi, akhir skripsi harus relevan dengan
tesis, atau disertasi harus memenuhi capaian pembelajaran lulusan dan
ketentuan sebagaimana dimaksud memenuhi beban kredit 6 sks
pada ayat (2) dan ayat (3), capaian
pembelajaran lulusan, dan
ketentuan peraturan di perguruan • Kegiatan penelitian mahasiswa
tinggi. dalam rangka melaksanakan tugas
(5) Kegiatan penelitian yang dilakukan akhir skripsi harus relevan dengan
oleh mahasiswa dinyatakan dalam capaian pembelajaran lulusan,
besaran sks sebagaimana dimaksud memenuhi beban kredit 6 sks, dan
dalam Pasal 17 ayat (4). menghasilkan karya ilmiah yang
layak publikasi.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Peneliti
Standar Dikti yang ditetapka PT
SN Dikti Pasal 48 (Visi LOKAL, NASIONAL, INTERNASIONAL)

(2) Peneliti sebagaimana • Peneliti dengan masa kerja kurang dari 5


tahun wajib menguasai metodologi
dimaksud pada ayat (1) wajib penelitian tingkat dasar sehingga dapat
menghasilkan penelitian layak publikasi di
memiliki kemampuan tingkat jurnal nasional ber ISSN
penguasaan metodologi • Peneliti dengan masa kerja 5 – 15 tahun
penelitian yang sesuai dengan wajib menguasai metodologi penelitian
tingkat lanjut sehingga dapat
bidang keilmuan, objek menghasilkan penelitian layak publikasi di
penelitian, serta tingkat jurnal nasional terakreditasi dan/atau
jurnal internasional
kerumitan dan tingkat
• Peneliti dengan masa kerja lebih dari 15
kedalaman penelitian. tahun wajib menguasai metodologi
penelitian tingkat advanced sehingga
dapat menghasilkan penelitian layak
publikasi di jurnal internasional
bereputasi.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Sarana dan Prasarana Penelitian
CONTOH Standar Dikti
SN Dikti Pasal 49 (Visi LOKAL, NASIONAL, INTERNASIONAL)

(3) Sarana dan prasarana • Setiap laboratorium harus


penelitian sebagaimana yang dilengkapi alat pemadam
dimaksud pada ayat (2) harus kebakaran.
memenuhi standar mutu, • Setiap laboratorium harus
keselamatan kerja, kesehatan, dilengkapi alat pemadam
kenyamanan, dan kebakaran dan P3K.
keamanan peneliti, • Setiap laboratorium harus
masyarakat, dan lingkungan. dilengkapi alat pemadam
kebakaran, P3K, dan sarana
penanganan limbah B3.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Pengelolaan Penelitian

Standar DIKTI yang ditetapkan PT


• Pasal 50 (1) – (3) (ganti • PT harus memiliki lembaga
aslinya) penelitian (LP) yang bertugas
melakukan perencanaan,
Perguruan Tinggi wajib memiliki pelaksanaan, pengendalian,
lembaga penelitian, lembaga pemantauan dan evaluasi, serta
penelitian dan pengabdian pelaporan kegiatan penelitian yang
kepada masyarakat, atau bentuk mandiri.
lain yang sejenis sesuai dengan • PT harus memiliki lembaga
kebutuhan dan ketentuan penelitian (LP) yang bertugas
perguruan tinggi yang bertugas melakukan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian,
melakukan perencanaan, pemantauan dan evaluasi, serta
pelaksanaan, pengendalian, pelaporan kegiatan penelitian yang
pemantauan dan evaluasi, serta mandiri berdasarkan prinsip-
pelaporan kegiatan penelitian. prinsip pengelolaan yang baik.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Pengelolaan Penelitian
Standar DIKTI yang ditetapkan PT
Pasal 51 (1) • Lembaga Penelitian (LP) PT harus
• Lembaga penelitian dan pengabdian kepada menyusun dan mengembangkan
masyarakat wajib menyusun dan rencana program penelitian sesuai
mengembangkan rencana program dengan rencana strategis PT; peraturan,
penelitian sesuai dengan rencana strategis panduan, dan sistem penjaminan mutu
penelitian perguruan tinggi; peraturan, internal penelitian yang diperbaharui
panduan, dan sistem penjaminan mutu setiap lima tahun.
internal penelitian; memfasilitasi • LP PT harus memfasilitasi pelaksanaan
pelaksanaan penelitian; melaksanakan penelitian; pelaksanaan pemantauan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan penelitian
penelitian; melakukan diseminasi hasil minimal 2 kali dalam satu tahun.
penelitian; memfasilitasi peningkatan • LP PT harus memfasilitasi pelaksanaan
kemampuan peneliti untuk melaksanakan diseminasi hasil penelitian minimal 2 kali
penelitian, penulisan artikelilmiah, dan dalam satu tahun.
perolehan kekayaan intelektual (KI);
memberikan penghargaan kepada peneliti
yang berprestasi; dan melaporkan kegiatan
penelitian yang dikelolanya.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Pengelolaan Penelitian
Standar DIKTI
• Pasal 51 (1) (aslinya dong) • LP PT harus memfasilitasi
• Lembaga penelitian dan pengabdian kepada peningkatan kemampuan peneliti
masyarakat wajib menyusun dan
mengembangkan rencana program untuk melaksanakan penelitian,
penelitian sesuai dengan rencana strategis penulisan artikel ilmiah, dan
penelitian perguruan tinggi; peraturan, perolehan kekayaan intelektual
panduan, dan sistem penjaminan mutu
internal penelitian; memfasilitasi (KI), masing-masing minimal 1 kali
pelaksanaan penelitian; melaksanakan dalam satu tahun.
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
penelitian; melakukan diseminasi hasil • LP PT setiap tahun harus
penelitian; memfasilitasi peningkatan memberikan penghargaan kepada
kemampuan peneliti untuk melaksanakan peneliti yang berprestasi senilai
penelitian, penulisan artikelilmiah, dan
perolehan kekayaan intelektual (KI); minimal Rp 3 jt/orang
memberikan penghargaan kepada peneliti
yang berprestasi; dan melaporkan kegiatan
• LP PT harus melaporkan kegiatan
penelitian yang dikelolanya. penelitian yang dikelolanya
minimal 2 kali dalam satu tahun
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian

Standar DIKTI yang ditetapkan PT


• Pasal (52) aslinya dong • PT harus menyediakan dana
• Perguruan tinggi wajib penelitian internal minimal Rp
menyediakan dana penelitian 100 jt/thn.
internal dan dari pemerintah, • PT harus menfasilitasi perolehan
kerja sama dengan lembaga lain dana penelitian dari pemerintah
di dalam maupun di luar negeri, minimal Rp 1 M/thn
atau dana dari masyarakat yang • PT harus memfasilitasi
digunakan untuk perencanaan penyediaan dana dari hasil
penelitian; pelaksanaan kerjasama dengan lembaga DN
penelitian; pengendalian minimal Rp 2 M/thn
penelitian; pemantauan dan • PT harus memfasilitasi
evaluasi penelitian; pelaporan penyediaan dana dari hasil
hasil penelitian; dan diseminasi kerjasama dengan lembaga LN
hasil penelitian. minimal Rp 4 M/thn
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian

Standar DIKTI yang ditetapkan PT


• Perguruan tinggi wajib • PT harus menyediakan dana
menyediakan dana pengelolaan penelitian untuk
pengelolaan penelitian untuk manajemen penelitian
membiayai: manajemen minimal Rp 100 jt/tahun;
penelitian yang terdiri atas • PT harus menyediakan dana
seleksi proposal, pemantauan peningkatan kapasitas peneliti
dan evaluasi, pelaporan minimal Rp 30 jt/ kegiatan
penelitian, dan diseminasi • PT harus menyediakan dana
hasil penelitian; peningkatan insentif publikasi ilmiah atau
kapasitas peneliti; dan insentif insentif kekayaan intelektual
publikasi ilmiah atau insentif (KI) minimal Rp 4jt/orang/
kekayaan intelektual (KI). kegiatan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Rumusan Standar
Pengabdian Kepada Masyarakat
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat :


a. Standar hasil pengabdian kepada masyarakat
b. Standar isi pengabdian kepada masyarakat
c. Standar proses pengabdian kepada masyarakat
d. Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat
e. Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat
f. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat
g. Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat
h. Standar pembiayaan pengabdian kepada masyarakat
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Hasil PKM
 Standar DIKTI yang ditetapkan PT
Pasal 55 1) Dosen yang melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat harus memanfaatkan hasil pengabdian
(2) Hasil pengabdian kepada pada masyarakat untuk pengayaan bahan ajar bagi
masyarakat sebagaimana mahasiswa.
dimaksud pada ayat (1) adalah:
2) Dosen yang melaksanakan pengabdian kepada
a. penyelesaian masalah yang masyarakat harus memanfaatkan hasil pengabdian
dihadapi masyarakat dengan pada masyarakat untuk pengayaan bahan ajar bagi
memanfaatkan keahlian sivitas mahasiswa dan sebagai rekomendasi penyelesaian
akademika yang relevan; masalah desa binaan dalam skala nasional
b. pemanfaatan teknologi tepat
guna; 3) Dosen yang melaksanakan pengabdian kepada
c. bahan pengembangan ilmu masyarakat harus memanfaatkan hasil pengabdian
pengetahuan dan teknologi; pada masyarakat untuk pengayaan bahan ajar bagi
atau mahasiswa, sebagai rekomendasi penyelesaian
d. bahan ajar atau modul masalah desa binaan dalam skala nasional, serta
pelatihan untuk pengayaan bahan pengembangan iptek yang dapat digunakan
sumber belajar. sebagai model pengembangan skala global.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat
SN Dikti Standar Dikti yang ditetapkan PT
• Pasal 58 ayat (2) Ketua LPPM melaksanakan penilaian proses
Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada dan hasil PkM dengan dana internal PT
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat maupun dana hibah dari pihak ketiga secara
(1) dilakukan secara terintegrasi paling sedikit terintegrasi serta memenuhi unsur edukatif,
memenuhi unsur: obyektif, akuntabel, dan transparan.
a. edukatif, yang merupakan penilaian
untuk memotivasi pelaksana agar terus
Ketua LPPM melaksanakan penilaian proses
meningkatkan mutu pengabdian kepada
masyarakat; dan hasil PkM dengan dana internal PT
b. objektif, yang merupakan penilaian maupun dana hibah dari pihak ketiga secara
berdasarkan kriteria penilaian terintegrasi serta memenuhi unsur edukatif,
dan bebas dari pengaruh subjektivitas; obyektif, akuntabel, transparan, dan akurat.
c. akuntabel, yang merupakan penilaian
yang dilaksanakan dengan kriteria dan Ketua LPPM menjamin bahwa penilaian proses
prosedur yang jelas dan dipahami oleh dan hasil PkM dengan dana internal PT
pelaksana pengabdian kepada masyarakat; maupun dana hibah dari pihak ketiga
dan dilakukan secara terintegrasi dan memenuhi
d. transparan, yang merupakan penilaian yang unsur edukatif, obyektif, akuntabel,
prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses transparan, akurat, dan inspiratif konstruktif.
oleh semua pemangku kepentingan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat
SN Dikti CONTOH Standar Dikti (Visi NASIONAL)
• Pasal 58 ayat (4) Nasional
Kriteria minimal penilaian hasil pengabdian Ketua LPPM menjamin bahwa kriteria
kepada masyarakat sebagaimana dimaksud minimal penilaian hasil pengabdian
pada ayat (1) meliputi: kepada masyarakat setiap tahun meliputi:
a. tingkat kepuasan masyarakat; a. Tingkat kepuasan masyarakat
b. terjadinya perubahan sikap, b. Perubahan sikap, pengetahuan, dan
pengetahuan, dan keterampilan pada ketrampilan masyarakat
masyarakat sesuai dengan sasaran
program;
c. Penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi di masyarakat secara
c. dapat dimanfaatkannya ilmu berkelanjutan
pengetahuan dan teknologi di masyarakat
secara berkelanjutan; d. Terciptanya pengayaan sumber
belajar
d. terciptanya pengayaan sumber belajar
dan/atau pembelajaran serta pematangan e. Solusi masalah sosial dan
sivitas akademika sebagai hasil rekomendasi kebijakan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan pemangku kepentingan
teknologi; atau f. Kemanfaatan bagi masyarakat pada
e. teratasinya masalah sosial dan wilayah luar propinsi domisili PT
rekomendasi kebijakan yang dapat
dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Standar Dikti Sesuai SN Dikti dan Visi PT
(Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat)
SN Dikti CONTOH Standar Dikti (Visi INTERNASIONAL)
• Pasal 58 ayat (4) Internasional
Kriteria minimal penilaian hasil pengabdian Ketua LPPM menjamin bahwa kriteria
kepada masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi: minimal penilaian hasil pengabdian kepada
a. tingkat kepuasan masyarakat; masyarakat setiap tahun meliputi:
b. terjadinya perubahan sikap, a. Tingkat kepuasan masyarakat
pengetahuan, dan keterampilan pada
masyarakat sesuai dengan sasaran b. Perubahan sikap, pengetahuan, dan
program; ketrampilan masyarakat
c. dapat dimanfaatkannya ilmu c. Penerapan ilmu pengetahuan dan
pengetahuan dan teknologi di masyarakat
secara berkelanjutan; teknologi di masyarakat secara
d. terciptanya pengayaan sumber belajar berkelanjutan
dan/atau pembelajaran serta pematangan
sivitas akademika sebagai hasil
d. Terciptanya pengayaan sumber belajar
pengembangan ilmu pengetahuan dan e. Solusi masalah sosial dan rekomendasi
teknologi; atau kebijakan bagi pemangku kepentingan
e. teratasinya masalah sosial dan
rekomendasi kebijakan yang dapat f. Kemanfaatan bagi masyarakat di
dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan. dalam negeri maupun luar negeri
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat
SN Dikti CONTOH Standar Dikti (Visi Lokal)
• Pasal 59 ayat (2) Pelaksana pengabdian kepada
masyarakat harus memiliki
Pelaksana pengabdian kepada penguasaan metodologi
masyarakat sebagaimana penerapan keilmuan sesuai
dimaksud pada ayat (1) wajib dengan bidang keahlian, jenis
memiliki penguasaan kegiatan, serta tingkat kerumitan
metodologi penerapan dan kedalaman sasaran kegiatan
yang dibuktikan dengan adanya
keilmuan yang sesuai dengan sertifikat kelulusan dalam
bidang keahlian, jenis kegiatan, pelatihan metodologi penerapan
serta tingkat kerumitan dan keilmuan dan penyusunan
kedalaman sasaran kegiatan. proposal PkM, minimal yang
diadakan oleh PT
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:


Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat

SN Dikti Standar Dikti yang ditetapkan PT


• Pasal 60 (2) Ketua Yayasan /Rektor setiap
Sarana dan prasarana pengabdian tahun harus memfasilitasi
kepada masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ketersediaan sarana dan
merupakan fasilitas PT yang prasarana untuk PkM, proses
digunakan untuk: pembelajaran, serta kegiatan
a. memfasilitasi PkM paling
sedikit yang terkait dengan
penelitian (B), guna memenuhi
penerapan bidang ilmu dari kebutuhan sesuai Standar Hasil
program studi yang dikelola PkM dan Standar Proses PkM
perguruan tinggi dan area
sasaran kegiatan
b. proses pembelajaran
c. kegiatan penelitian
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

SN Pembiayaan PKM
Pasal 63 :
(1) Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal
sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.
(2) Perguruan tinggi wajib menyediakan dana internal untuk pengabdian kepada masyarakat.
(3) Selain dari dana internal perguruan tinggi, pendanaan pengabdian kepada masyarakat dapat
bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain di dalam maupun di luar negeri, atau
dana dari masyarakat.
(4) Pendanaan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen atau instruktur sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) digunakan untuk membiayai:
a. perencanaan pengabdian kepada masyarakat;
b. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
c. pengendalian pengabdian kepada masyarakat;
d. pemantauan dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat;
e. pelaporan pengabdian kepada masyarakat; dan
f. diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat.
(5) Mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat diatur oleh pemimpin
perguruan tinggi.

Pasal 64
(1) Perguruan tinggi wajib menyediakan dana pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
(2) Dana pengelolaan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
untuk membiayai:
a. manajemen pengabdian kepada masyarakat yang terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan
evaluasi, pelaporan, dan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat; dan
b. peningkatan kapasitas pelaksana.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Standar Dikti yang ditetapkan PT:


Pembiayaan PKM
• Pemimpin perguruan tinggi setiap tahun mengalokasikan anggaran
dari sumberdaya internal untuk pelaksanaan dan pengelolaan
kegiatan pengabdian pada masyarakat sekurang-kurangnya 10%
dari anggaran perguruan tinggi.
• Pemimpin perguruan tinggi setiap tahun mengalokasikan anggaran
dari sumberdaya internal sekurang-kurangnya 10% dari anggaran
perguruan tinggi dan mengupayakan pendanaan dari sumber dana
eksternal untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat
sehingga memenuhi perbandingan 50:50.
• Pemimpin perguruan tinggi setiap tahun mengalokasikan anggaran
dari sumberdaya internal sekurang-kurangnya 10% dari anggaran
perguruan tinggi dan mengupayakan pendanaan dari sumber dana
eksternal, termasuk sumberdana luar negeri, untuk pelaksanaan
kegiatan pengabdian pada masyarakat sehingga memenuhi
perbandingan 25:75.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai