Anda di halaman 1dari 5

Makalah Sosiologi

Nama : Ita Larasari


Kelas : XII IIS 2
Matpel : Sosiologi

Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Palangkaraya Tahun Ajaran


2015/2016
A.PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat.
Perubahan-perubahan masyarakat ini meliputi nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, norma-
norma sosial, lapisan-lapisan dalam masyarakat, susunan lembaga
kemasyarakatan, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.
Ada beberapa pengertian perubahan sosial menurut para ahli, yang dikemukakan
diantaranya:
 Menurut William F. Ogburn, Perubahan Sosial adalah perubahan yang
meliputin unsur – unsur kebudayaan baik secara materi maupun bukan
materi.
 Menurt Kingsley Davis, Perubahan Sosial adalah perubahan yang
melibatkan struktur dan fungsi masyarakat.
 Menurut mac Ivan, Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
hubungan sosial yang terjalin antara masyarakat.
 Menurut Gillin And Gillin, Perubahan Sosial merupakan suatu variasi dari
cara hidup dalam suatu lingkungan masyarakat. Perubahan tersebut bisa saja
terjadi karena perubahan secara geografis, kebudayaan material,
kependudukan, ideologi, dan bisa karena munculnya penemuan-penemuan
baru oleh masyarakat.
 Menurut Samuel Koenig, Perubahan Sosial adalah modifikasi dari pola
kehidupan masyarakat.
 Menurut Selo Soemardjan, Perubahan Sosial adalah segala perubahan pada
berbagai lembaga masyarakat dalam suatu lingkungan masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai sosial, sikap, pola
perilaku antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
suatu lingkungan sosial yang meliputi berbagai unsur dan menyebabkan terjadinya
perubahan pada sistem sosial dalam lingkungan tersebut. Perubahan Sosial meliputi
perubahan struktur dan fungsi masyarakat, termasuk diantaranya nilai – nilai sosial,
norma, dan berbagai pola dalam kehidupan manusia.

B. Ciri-ciri Perubahan Sosial


Ciri ciri perubahan social sebagai berikut:
1. Ciri ciri perubahan sosial yang pertama tidak ada masyarakat yang berhenti
perkembangannya, hal ini disebabkan setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi
secara lambat atau secara cepat.
2. Ciri ciri perubahan sosial yang kedua ialah perubahan yang terjadi pada lembaga
kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga
sosial lainnya.
3. Perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara
karena berada di dalam proses penyesuaian diri.
4. Ciri ciri perubahan sosial yang berikutnya adalah perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi
pada bidang kebendaan atau bidang spritual saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai
kaitan timbal-balik yang sangat kuat.
5. Ciri ciri perubahan yang terakhir yaitu perubahan sosial yang secara tipologis dapat
dikategorikan sebagai proses sosial, segmentasi, perubahan strutural dan perubahan struktur
kelompok.
C. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial
Setiap masyarakat, baik tradisional maupun modern akan selalu mengalami perubahan-
perubahan secara berkesinambungan. Dengan menggunakan akal dan pikirannya manusia
mengadakan perubahan-perubahan dengan menciptakan berbagai teknologi untuk
memenuhi kebutuhannya yang sangat kompleks dengan maksud untuk memperbaiki taraf
hidupnya. Namun demikian kecepatan perubahan itu antara masyarakat yang satu dengan
masyarakat yang lain tidak sama tergantung pada dinamika masyarakatnya. Oleh karena
itu kita mengenal beberapa bentuk perubahan sosial, yaitu sebagai berikut:
1. Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama dan biasanya merupakan rentetan
perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi
dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha
menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan
pertumbuhan masyarakat.
Perubahan ini terjadi melalui tahapan-tahapan dari yang sederhana menjadi maju.
Misalnya kehidupan masyarakat suku Kubu di Sumatra. Mereka mengalami perubahan
secara lambat, terutama dalam tempat tinggal dan mata pencaharian hidup. Sampai saat ini
suku Kubu masih menjalankan aktivitas lamanya, yaitu berburu dan meramu untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka.

2. Perubahan Cepat (Revolusi)


Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi ada yang direncanakan terlebih dahulu dan ada
yang tidak direncanakan. Selain itu ada yang dijalankan tanpa kekerasan dan dengan
kekerasan. Dalam perubahan cepat, kemungkinan timbulnya sifat anarki dan tindakan
kekerasan sangat besar terjadi. Adapun ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya
relative karena revolusi pun dapat memakan waktu lama.
Pada umumnya, suatu perubahan dianggap sebagai perubahan cepat karena mengubah
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, politik, ekonomi,
dan hubungan antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului
suatu pemberontakan. Misalnya revolusi bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaannya.
Secara sosiologis, persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai
adalah sebagai berikut:
a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan.
Maksudnya adalah bahwa di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas
terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih
baik.
b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin
masyarakat untuk mengadakan perubahan.
c. Pemimpin itu harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat, untuk
kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja.
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh
masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.
e. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana
keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan.
3. Perubahan Kecil
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur
sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya
perubahan mode pakaian, bentuk rumah, dan mainan anak yang tidak akan membawa
pengaruh yang berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya.

4. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan
lembaga-lembaganya, seperti dalam system kerja, sistem hak milik tanah, hubungan
kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya adalah adanya industrialisasi.
Industrialisasi telah mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
Perubahan itu memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat, seperti terlihat dalam
hubungan antarsesama. Pada masyarakat agraris, hubungan antarsesama terlihat sangat
akrab dan menunjukkan adanya kebersamaan. Namun pada masyarakat industri hal itu
mengalami perubahan, di mana hubungan lebih didasarkan pada pertimbangan untung
rugi.

5. Perubahan yang Dikehendaki


Perubahan bentuk ini merupakan perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah
direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan
dalam masyarakat. Pihak-pihak itu disebut sebagai agent of change, yaitu seseorang atau
sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Misalnya pejabat pemerintah, tokoh
masyarakat, atau mahasiswa.
Adapun cara yang dapat digunakan untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan
rekayasa sosial (social engineering), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan
terlebih dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan sosial (social planning).
Contohnya adalah pembangunan berbagai sarana dan prasarana, seperti kawasan industri,
bendungan, jalan, dan lain-lain.

6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki


Perubahan ini terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan
timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Misalnya rusaknya
berbagai fasilitas umum, serta banyak orang yang kehilangan rumah, keluarga, dan sanak
saudara. Pada umumnya sangat sulit untuk meramalkan tentang terjadinya perubahan
yang tidak dikehendaki ini.

7. Perubahan Struktural
Perubahan ini merupakan perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya
reorganisasi dalam masyarakat. Contohnya perubahan sistem kekuasaan dari kolonial ke
nasional
8. Perubahan Proses
Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan ini hanya
merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Contohnya adalah amandemen
terhadap UUD 1945 yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Amandemen yang
dilakukan dengan menghapus dan menambahkan beberapa pasal itu dimaksudkan untuk
menyempurnakan pasal-pasal yang sudah ada agar sesuai dengan keadaan masyarakat
Indonesia saa sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai