Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS PEMBELAJARAN

A. Prinsip-Prinsip Belajar
Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli
yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari
beberapa prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif
berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar upaya pembelajaran, baik
bagi mahasiswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun dosen
dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Prinsip-prinsip itu berkaitan
dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan,
serta perbedaan individual.
1. Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari
kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya
perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gege dan Berliner, 1984:335).
Perhatian terhadap pelajaran komputer akan timbul pada mahasiswa
apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Motivasi
mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Mahasiswa yang memiliki
minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik
perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari
bidang studi tersebut. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang
dianggap penting dalam kehidupannya. Perubahan nilai-nilai yang dianut
akan mengubah tingkah laku manusia dan motivasinya. Karenanya,
bahan-bahan pelajaran yang disajikan hendaknya disesuaikan dengan nilai
mahasiswa dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat. Motivasi dapat bersifat internal artinya datang dari dirinya
sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni datang dari oranglain, dari
dosen, orang tua, teman, dan sebaginya. Motivasi juga dibedakan atas
motif instrinsik dan motif ekstrinsik. Motif instrinsik adalah tenaga

22
pendorong yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Contoh,
seorang mahasiswa yang sungguh-sungguh mempelajari mata kuliah
struktur data karena ingin memiliki pengetahuan yang dipelajarinya.
Sedangkan motif ekstrinsik adalah tenaga pendorong yang ada di luar
perbuatan yang dilakukannya tetapi menjadi penyertanya. Sebagai contoh,
mahasiswa belajar sungguh-sungguh bukan disebabkan ingin memiliki
pengetahuan yang dipelajarinya tetapi didorong oleh keinginan lulus
semesteran atau mendapatkan ijazah adalah penyerta dari keberhasilan
belajar. Motif instrinsik dapat bersifat internal, datang dari diri sendiri dan
juga bersifat eksternal, datang dari luar. Motif ekstrinsik bisa bersifat
internal maupun eksternal, walaupun lebih banyak bersifat eksternal.
Motif ekstrinsik dapat juga berbah menjadi motif instrinsik yang disebut
transformasi motif. Sebagai contoh, seorang siswa belajar di LPTK karena
menuruti keinginan orang tuanya yang menginginkan anaknya menjadi
guru. Mula-mula motifnya adalah ekstrinsik, yaitu ingin menyenangkan
orang tuanya, tetapi setelah belajar beberapa lama di LPTK ia
menyenangi pelajarn-pelajaran yang digelutinya dan senang belajar untuk
menjadi guru. Jadi, motif pada siswa itu semula ekstrinsik menjadi
instrinsik.
2. Keaktifan
Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah
makhluk yang paling aktif. Pentingnya keterlibatan langsung dalam
belajar dikemukakan oleh John Dewey dengan “learning by doing-nya”.
Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus
dilakukan oleh mahasiswa secara aktif, baik individual maupun
kelompok, dengan cara memecahkan masalah (problem solving). Dosen
bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. Keterlibatan mahasiswa di
dalam belajar diartikan keterlibatan fisik sem
3. Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
ata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental, emosional,
keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan

23
pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam
pembentukan sikap dan nilai, dan juga saat mengadakan latihan-latihan
dalam pembentukan keterampilan.
4. Pengulangan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan barangkali yang
paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori Psikologi Daya. Menurut
teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang
teridir atas daya pengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal,
merasakan, berpikir, dan sebagainya.
5. Tantangan
Teori Medan (Field Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa
mahasiswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan
psikologis. Dmenghadapalam situasi belajar mahasiswa menghadapi suatu
tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu
mempelajari bahan belajar, maka timbulah motif untuk mengatasi
hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Pelajaran
yang memberi kesempatan pada mahasiswa untuk menemukan konsep-
konsep, prinsip-prinsip, dan generalisasi akan menyebabkan mahasiswa
berusaha mencari dan menemukan konsep-konsep dan generalisasi
tersebut.
6. Balikan dan Penguatan
Prinsip belajar komputer yang berkaitan dengan balikan dan penguatan
terutama ditekankan oleh teori Operant Conditioning dari B.F Skinner.
Kalau pada teori conditioning yang diberi kondisi adalah responnya.Kunci
dari teori ini adalah law of effectnya Thorndike. Mahasiswa akan belajar
lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik,
apalagi hasil yang baik akan merupakan hasil balikan yang
menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar komputer
selanjutnya. Nilai yang baik mendorong mahasiswa untuk belajar lebih
giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau
penguatan positif. Sebaliknya nilai buruk dan memberi rasa takut harus

24
menunggu semester yang akan datang disini mahasiswa menghindar dari
peristiwa yang tidak menyenangkan maka penguatan ini adalah penguatan
negative atau escape conditioning.
7. Perbedaan Individual
Perbedaan individual ini perpengaruh pada cara dan hasil belajar
mahasiswa yang sama persis, setiap mahasiswa memiliki perbedaan satu
dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karateristik psikis,
kepribadian, dan sifat-sifatnya.

B. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar Bagi Mahasiswa


Mahasiswa sebagai motor utama dalam kegiatan pembelajaran komputer,
dengan alasan apa pun tidak dapat mengabaikan begitu saja adanya prinsip-
prinsip belajar. Justru para mahasiswa akan berhasil dalam pembelajaran, jika
mereka menyadari implikasi prinsip-prinsip belajar terhadap diri mereka.
1. Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar
dalam kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa
adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner,
2000:335). Disamping itu motivasi mempunyai peranan penting dalam
kegiatan belajar merupakan tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan
aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan
kemudi pada mobil (Gage dan Berliner, 2000:372). Motivasi dapat
bersifat internal artinya datang dari diri sendiri, dapat juga bersifat
eksternal yakni datang dari orang lain, dari dosen, guru, teman, dan
sebagainya. Motivasi dapat dibedakan menjadi instrinsik dan ekstrinsik.
Motif ekstrinsik
2. Keaktifan
Sebagai “primus motor” dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan
belajar, mahasiswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengolah
perolehan belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan

25
belajarnya secara efektif, pebelajar dituntut untuk aktif secara fisik,
intelektual, dan emosional.
3. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Bentuk perilaku keterlibatan langsung mahasiswa tidak secara mutlak
menjamin terwujudnya prinsip keaktifan pada diri mahasiswa.
4. Pengulangan
Pengusaan secara penuh dari setiap langkah memungkinksn belajar secara
keseluruhan lebih berarti (Davies, 2000:32). Bentuk-bentuk perilaku
pembelajaran yang merupakan implikasi prinsip pengulangan, diantaranya
menghafal, menggerjakan soal-soal latihan komputer, dsb
5. Tantangan
Prinsip belajar ini bersesuaian dengan pernyataan bahwa apabila
mahasiswa diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka
lebih termotivasi untuk belajar, akan belajar mengingat secara lebih baik
(Davies, 2000:32).
6. Balikan dan penguatan
Mahasiswa selalu membutuhkan suatu kepastian dari kegiatan yang
dilakukan, apakah benar atau salah? Dengan demikian mahasiswa akan
memiliki pengetahuan tentang hasil (knowledge of result) yang sekaligus
merupakan penguat (reinforce) bagi dirinya sendiri.
7. Perbedaan individual
Setiap mahasiswa memiliki karateristik sendiri-sendiri yang berbeda satu
dengan yang lain, karena mahasiswa belajar menurut tempo
(kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur terdapat variasi
kecepatan belajar (Davies, 2000:32).

C. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar Bagi Dosen


Dosen sebagai pengajar dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari
adanya prinsip-prinsip belajar. Dosen sebagai penyelenggara dan pengelola
kegiatan pembelajaran komputer terimplikasi oleh adanya prinsip-prinsip
belajar komputer ini. Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi dosen tertampak

26
pada rencana pembelajaran komputer maupun pelaksanaan kegiatan
pembelajarannya.
1. Perhatian dan motivasi
Dosen sejak merencanakan kegiatan pembelajarannya sudah memikirkan
perilakunya terhadap mahasiswa sehingga dapat menarik perhatian dan
menimbulkan motivasi mahasiswa dan tidak berhenti pada rencana
pembelajarannya dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya
a. Dosen menggunakan metode secara bervariasi
b. Dosen menggunakan media sesuai dengan belajar dan materi yang
diajarkan
c. Dosen menggunakan gaya bahasa yang tidak monoton
d. Dosen mengemukakan pertanyaan-pertanyaan membimbing (direction
question)
Sedangkan implikasi prinsip motivasi bagi dosen tertampak pada
perilaku-perilaku yang diantaranya adalah:
a. Memilih bahan ajar komputer sesuai minat mahasiswa
b. Menggunakan metode dan teknik mengajar yang disukai mahasiswa
mungkin memberitahukan hasilnya kepada mahasiswa
c. Mengoreksi segera mungkin pekerjaan mahasiswadan segera
mungkin memberitahukan hasilnya kepada mahasiswa
d. Memberikan pujian verbal atau non verbal terhadap mahasiswa yang
memberikan respons terhadap pertanyaan yang diberikan
e. Memberitahukan nilai guna dari pelajaran yang sedang dipelajari
mahasiswa.
2. Keaktifan
Untuk menimbulkan keaktifan belajar menimbulkan keaktifan belajar pada
diri mahasiswa, maka dosen di antaranya dapat melaksanakan perilaku-
perilaku berikut:
a. Menggunakan multimetode dan multimedia
b. Memberikan tugas secara individual dan kelompok

27
c. Memberikan kesempatan pada mahasiswa melaksanakan eksperimen
dalam kelompok kecil (beranggotakan 3 orang)
d. Memberikan tugas untuk membaca bahan belajar, mencatat hal-hal
yang kurang jelas
e. Mengerjakan tanya jawab dan diskusi
3. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Perilaku sebagai implikasi prinsip keterlibatan langsung/berpengalaman
diantaranya adalah:
a. Merancang kegiatan pembelajaran komputer yang lebih banyak pada
pembelajaran individual dan kelompok kecil
b. Mementingkan eksperimen langsung oleh mahasiswa dibandingkan
dengan demonstrasi
c. Menggunakan media yang langsung digunakan oleh mahasiswa
d. Memberikan tugas kepada mahasiswa untuk mempratekkan
4. Pengulangan
Implikasi prinsip pengulangan bagi dosen adalah mampu memilihkan
antara kegiatan pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan
pengulangan dengan yang tidak membutuhkan pengulangan. Perilaku
dosen yang merupakan implikasi prinsip pengulangan di antara adalah:
a. Merancang pelaksanaan pengulangan
b. Mengembangkan/merumuskan soal-soal latihan
c. Mengembangkan petunjuk kegiatan psikomotorik yang diulang
d. Mengembangkan alat evaluasi kegiatan pengulangan
e. Membuat kegiatan pengulangan yang bervariasi
5. Tantangan
Perilaku dosen merupakan implikasi prinsip tantangan di antaranya adalah:
a. Merancang dan mengelola kegiatan eksperimen yang memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukannya secara individual
atau dalam kelompok kecil (3-4 orang)
6. Balikan dan penguatan

28
Implikasi prinsip balikan dan penguatan bagi guru, terwujud perilaku-
perilaku yang diantaranya adalah:
a. Memberitahukan jawaban yang benar setiap kali mengajukan
pertanyaan yang telah dijawab mahasiswa secara benar ataupun salah
b. Mengoreksi pembahasan pekerjaan rumah yang diberikan kepada
mahasiswa pada waktu yang telah ditentukan
c. Memberikan catatan-catatan pada hasil kerja mahasiswa mahasiswa,
berdasarkan hasil koreksi dosen terhadap hasil kerja pembelajaran
d. Memberikan lembar jawaban tes pelajaran yang telah dikoreksi oleh
guru, disertai skor dan catatan bagin pebelajar
e. Mengumumkan atau mengkonfrimasikan peringkat yang diraih setiap
mahasiswa berdasarkan skor yang dicapai dalam tes
f. Memberikan anggukan atau acungan jempol atau isyarat lain kepada
mahasiswa yang menjawab dengan benar pertanyaan yang disajikan
dosen
g. Memberikan hadiah/ganjaran kepada mahasiswa yang berhasil
menyelesaikan tugas
7. Perbedaan individual
Implikasi prinsip perbedaan individual bagi guru terwujud perilaku-
perilaku yang diantaranya adalah:
a. Menentukan Penggunaan berbagai metode yang diharapkan dapat
melayani kebutuhan mahasiswa sesuai karateristiknya
b. Merancang pemanfaatan berbagai media dalam menyajikan pesan
pembelajaran
c. Mengenali kareteristik setiap mahasiswa sehingga dapat menentukan
perlakuan pembelajaran yang tepat bagi mahasiswa yang bersangkutan
dan
d. Membarikan remediasi ataupun pertanyaan kepada mahasiswa yang
membutuhkan

29
30

Anda mungkin juga menyukai