Anda di halaman 1dari 1

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan merupakan wilayah dengan berbagai “bioekologi spesifik”,
yang masing-masing sangat kondusif bagi timbulnya keragaman genetik tanaman, hewan dan mikroba.
Keberadaan penduduk di wilayah Indonesia juga sudah sangat lama sehingga memperkaya keragaman
genetik spesies yang mereka usahakan. Kekayaan keragaman genetik spesies yang merupakan kekayaan
sumberdaya hayati Nasional perlu dikelola sebaik-baiknya, guna memberikan dukungan keberlanjutan
kehidupan bangsa Indonesia. Dengan telah diratifikasinya Convention on Biological Diversity (CBD)
dimana diakui hak National Sovereignity Right of Plant Genetic Resources, maka Indonesia wajib
melindungi, melestarikan, mengatur, dan mendukung pemanfaatan plasma nutfah secara optimal.
Dengan semakin intensifnya usaha pertanian, varietas-varietas lokal digantikan oleh varietas unggul yang
seragam, sehingga mengancam kepunahan ketersediaan plasma nutfah. Upaya pengumpulan varietas
lokal tanaman sudah sejak lama dilakukan, namun belum dikelola secara optimal, karena minimnya
prasarana pendukung seperti alat pengering, kemasan, cold storage dan lain-lain. Alih fungsi lahan
pertanian, ladang, kebun dan pekarangan menjadi fasilitas pemukiman dan industri, juga mengakibatkan
kehilangan plasma nutfah berbagai tanaman, hewan dan mikroba pertanian.

Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang belum mempunyai Sistem Pengelolaan
Plasma Nutfah Nasional (FAO-UN, 1998). Penanganan plasma nutfah di Indonesia masih tersebar di
berbagai unit kerja penelitian (Departemen Pertanian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan
Perguruan Tinggi) dan belum ada koordinasi. Perundangan dan Peraturan Pemerintah yang dapat
dijadikan dasar untuk pengelolaan plasma nutfah secara terkoordinasi sebenarnya telah tersedia.
Tindakan pengumpulan, penyelamatan, pelestarian, dan pemanfaatan plasma nutfah merupakan
kebutuhan yang sangat mendesak, apabila Indonesia ingin menyelamatkan kekayaan sumberdaya genetik
untuk kemajuan pertanian bagi generasi yang akan datang. Oleh karena itu mengingat bahwa Indonesia
belum memiliki kelembagaan Sistem Pengelolaan Plasma Nutfah Nasional, maka pembangunan Unit Bank
Gen Pertanian (UBGP) sebagai wahana koordinasi dan model pengelolaan plasma nutfah nasional di
Badan Litbang Pertanian merupakan kebutuhan yang sudah sangat mendesak.

1.2 rumusan masalah

1. Apa Pengertian Plasma Nutfah ?


2.

Anda mungkin juga menyukai