BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
330.910. Kasus stroke sekitar 1.236.825 dan 883.447 kasus penyakit jantung dan
penyakit diabetes sekitar 1,5% (KEMENKES, 2014).
Pelayanan perawatan paliatif memerlukan keterampilan dalam mengelola
komplikasi penyakit dan pengobatan, mengelola rasa sakit dan gejala lain,
memberikan perawatan psikososial bagi pasien dan keluarga, dan merawat saat
sekarat dan berduka (Matzo & Sherman, 2015). Penyakit dengan perawatan paliatif
merupakan penyakit yang sulit atau sudah tidak dapat disembuhkan, perawatan
paliatif ini bersifat meningkatkan kualitas hidup (WHO, 2016). Perawatan paliatif
meliputi manajemen nyeri dan gejala; dukungan psikososial, emosional, dukungan
spiritual; dan kondisi hidup nyaman dengan perawatan yang tepat, baik dirumah,
rumah sakit atau tempat lain sesuai pilihan pasien. Perawatan paliatif dilakukan
sejak awal perjalanan penyakit, bersamaan dengan terapi lain dan menggunakan
pendekatan tim multidisiplin untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarga
mereka (Canadian Cancer Society, 2016). Selain itu Matzo & Sherman (2015) juga
menyatakan bahwa kebutuhan pasien paliatif tidak hanya pemenuhan atau
pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan
psikologi, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan pendekatan yang dikenal
sebagai perawatan paliatif. Romadoni (2013) menyatakan bahwa kebutuhan
spiritual merupakan kebutuhan beribadah, rasa nyaman, motivasi dan kasih sayang
terhadap sesama maupun sang penciptanya. Spiritual bertujuan untuk memberikan
pertanyaan mengenai tujuan akhir tentang keyakinan dan kepercayaan pasien
(Margaret & Sanchia, 2016). Spiritual merupakan bagian penting dalam perawatan,
ruang lingkup dari pemberian dukungan spiritual adalah meliputi kejiwaan,
kerohanian dan juga keagamaan.
Berdasarkan data di atas, kami tertarik untuk membuat suatu karya ilmiah
berupa makalah tentang “Konsep Perawatan Paliatif” dimana kami berharap
semoga makalah ini dapat menjadi pedoman bagi setiap pembaca terutama
mahasiswa keperawatan tentang bagaimana perawatan paliatif pada klien.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Perawatan paliatif menurut WHO (2014) adalah “pendekatan yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas kehidupan pasien dan keluarganya menghadapi
masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa,
dengan mencegah dan meringankan penderitaan melalui identifikasi awal dan
penilaian serta terapi rasa sakit dan masalah lain–baik fisik, psikososial maupun
spiritual”.
Perawatan paliatif (dari bahasa Latin''palliare,''untuk jubah) adalah setiap
bentuk perawatan medis atau perawatan yang berkonsentrasi pada pengurangan
keparahan gejala penyakit, daripada berusaha untuk menghentikan, menunda, atau
sebaliknya perkembangan dari penyakit itu sendiri atau memberikan
menyembuhkan.
4
5
radiasi berada di luar tubuh pasien. Radiasi ini menggunakan suatu mesin yang
mengeluarkan radiasi yang ditujukan kea rah sel kanker. Brakiterapi adalah suatu
teknik radiasi dimana sumber radiasi diletakkan di dalam tubuh pasien dekat dengan
sel kanker tersebut. Peran radioterapi pada palliative care terutama adalah untuk
mengatasi nyeri, yaitu nyeri yang disebabkan oleh infiltrasi tumor local.
4) Pembedahan
Tindakan pembedahan pada perawatan paliatif bermanfaat untuk mengurangi
nyeri dan menghilangkan gangguan fungsi organ tubuh akibat desakan massa tumor
/ metastasis. Pada umumnya pembedahan yang dilakukan adalah bedah ortopedi /
bedah untuk mengatasi obstruksi visceral. Salah satu contoh tindakan pembedahan
pada stadium paliatif adalah fiksasi interna pada fraktur patologis / fraktur
limpeding / tulang panjang.
5) Terapi Musik
Alunan musik dapat mempercepat pemulihan penderita stroke, demikian hasil
riset yang dilakukan di Finlandia. Penderita stroke yang rajin mendengarkan music
setiap hari, menurut hasil riset itu ternyata mengalami Peningkatan pada ingatan
verbalnya dan memiliki mood yang lebih baik dari pada penderita yang tidak
menikmati musik. Musik memang telah lama digunakan sebagai salah satu terapi
kesehatan, penelitian di Finlandia yang dimuat dalam Jurnal Brain itu adalah riset
pertama yang membuktikan efeknya pada manusia. Temuan ini adalah bukti
pertama bahwa mendengarkan music pada tahap awal pasca stroke dapat
9
6) Psikoterapi
Gangguan citra diri yang berkaitan dengan dampak perubahan citra fisik,
harga diri dengan citra fungsi sosial, fungsi fisiologis, dan sebagainya dapat dicegah
/ dikurangi dengan melakukan penanganan antisipatorik yang memadai. Tetapi hal
ini belum dapat dilaksanakan secara optimal karena kondisi kerja yang belum
memungkinkan.
7) Hipnoterapi
Hipnoterapi merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari
manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan, dan perilaku.
Hipnoterapi bisa bermanfaat dalam menerapi banyak gangguan psikologis-organis
seperti hysteria, stress, fobia (ketakutan terhadap benda-benda tertentu atau keadaan
tertentu), gangguan kecemasan, depresi, perilaku merokok, dan lain-lain.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup, dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lain,
memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan
sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan/berduka.
Palliative care ini bertujuan mengurangi rasa sakit dan gejala tidak nyaman lainnya,
meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan pengaruh positif selama sakit,
membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai saat meninggalnya, menjawab
kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk dukungan disaat-saat sedih dan
kehilangan, dan membantu keluarga agar tabah selama pasien sakit serta disaat
sedih. Klasifikasi palliative ada beberapa macam yaitu religious, music,
kemoterapi, hipnoterapi, dan lain-lain.
3.2 Saran
Bagi pembaca makalah ini penulis menyarankan supaya kita semua selalu
menerapkan pola gaya hidup yang baik dan menyehatkan. Perawatan paliatif dapat
terjadi pada orang yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Oleh
karena itu penulis menyarankan juga supaya kita bisa meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat sehingga dapat terhindar dari infeksi bakteri/virus penyebab
meningitis.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Adhisty, K. 2016. Pelayanan Paliatif pada Pasien Kanker di RSUP dr. Sardjito
Yogyakarta. Tesis. Program Studi Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran,
Universitas Gadjah Mada. Diakses dari http://infolib.med.ugm/pada 29 November
2018.