Pengertian Daya, Arus Dan Tegangan
Pengertian Daya, Arus Dan Tegangan
ATOM
Sebuah benda terdiri dari beberapa unsur dan unsur terdiri dari beberapa atom. Jadi
atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom (terdiri dari proton (+) dan
netron) serta elektron bermuatan negatif (-) yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton
yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral.
Karena elektron berada pada orbit posisi terluar, maka elektron tersebut bisa terlepas dari orbit
menuju ke atom lain yang tidak seimbang jumlah elektronnya. Mudah atau tidak-nya sebuah
elektron terlepas ini akan mempengaruhi jenis benda. Benda yang sangat mudah melepaskan
elektron dinamakan konduktor, begitu juga sebaliknya jika benda yang sulit melepaskan
elektron (terikat kuat dalam atom) maka benda tersebut masuk dalam golongan isolator
Apakah anda yang adalah orang yang termasuk tidak mengerti masalah arus, tegangan dan
daya. Padahal secara tidak sengaja kita sering sekali menggunakan ketiga istilah tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk mengerti teori istilah tersebut, di bawah ini saya kutipkan
pengertian dari daya, arus dan tegangan, yang saya ambil dari http://id.wikipedia.org
Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan per satuan
waktu. Daya dilambangkan dengan P. Mengikuti definisi ini daya dapat dirumuskan sebagai:
di mana
P = daya (watt)
W = Usaha (Joule)
t = waktu
I = Arus (Ampere)
R = Tahanan/Hambatan/Beban (Ohm)
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara
dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu
tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit
listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik
atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah
dalam satuan mikro Ampere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat
1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah
dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang
mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Analogi. Untuk memudahkan pemahaman pengertian diatas kita dapat menganalogikan arus,
tegangan dan daya seperti sebuah tandon air yang digunakan untuk mengisi bak mandi, seperti
digambarkan di bawah ini :
Dari gambar di atas, dapat diumpamakan bahwa tegangan/beda potensial sama seperti
ketinggian titik atas air dalam tandon dengan dasar bak mandi, air diumpakan sebagai arus, bak
mandi diumpamakan sebagai tahanan/beban/resistor dan daya diumpamakan tenaga
semprotan air yang dihasilkan oleh perpaduan tinggi tandon air dan air itu sendiri. Untuk
memudahkan penerapan rumus daya, arus dan tegangan dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
Dari gambaran di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar daya,
disebabkan oleh semakin besar tegangan/beda potensial atau arusnya, dan begitu juga
sebaliknya. Jadi sebenarnya arus tidak akan mengalir jika tidak ada tegangan/beda potensial
dan tegangan/beda potensial tidak berfungsi jika tidak ada arus.
Supaya lebih mudah memahaminyamari kita bayangkan pistol air mainan anak-anak. Air akan
keluar jika ada tekanan pada alat picu pistol, jika tidak ada tekanan pada alat picu pistol, maka
air tidak akan keluar. Tekanan pada alat picu pistol itu dapat diasumsikan sebagai tegangan.
Jenis-Jenis tegangan
2. Tegangan DC (Direct Current) adalah tegangan yang memiliki besar tetap (tidak
berubah) secara periodik. Contoh tegangan keluaran dari adaptor, tegangan keluaran
dari Power Supply komputer dll. Oleh karena itu orang yang kesetrum tegangan DC
rasanya seperti dicubit tanpa merasakan getaran.
CONTOH SOAL
1. Pada saat kita membeli lampu, kita mau mengatakan mau membeli lampu 15 watt.
Berapakah arus yang mengalir pada lampu tersebut jika lampu tersebut dinyalakan ?
JAWAB
Diketahui :
Daya (P) = 15 watt; tegangan (V) = 220 V (dikarenakan sumber tegangan listri dari PLN),
maka rumus yang berlaku :
sehingga,
https://cahyokrisma.wordpress.com/2010/07/23/pert-i-pengertian-daya-arus-dan-tegangan/