Anda di halaman 1dari 12

MONITORING MANAGEMEN LAUNDRY DAN LINEN

RUMAH SAKIT UMUM RACHMA HUSADA


Jl. Parangtritis km 16 Gerselo Patalan Jetis Bantul
Telp. (0274) 6460091Fax. (0274) 6460089
mail : rsurachmahusada@yahoo.com
Tahun 2017

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengelolaan linen adalah suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan
linen kotor dari masing-masing ruangan, pengangkutan, pencucian,penyetrikaan
,penyimpanan, dan penggunaan kembali yang sudah bersih. Linen adalah bahan
dan kain yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan pembungkus
kasur,bantal, guling, dan alat instrument steril lainnya.
Unit laundry Rumah sakit Rachma Husada sebagai unit penyedia
pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi
pasien dan petugas dirumah sakit. Salah satu indicator keberhassilan dalam
pelayanan rumah sakit adalah : Rendahnya angka infeksi nosokomial, untuk
mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di
rumah sakit.
Pelayanan linen dan laundry yang terpusat merupakan salah satu mata
rantai yang penting untuk pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya
penekanan kejadian infeksi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan linen
sangat bergantung pada unit penunjang lain, seperti unsure pelayanan medic,
fasilitas medic farmasi, rumah tangga ( logistic Umum ), Pemelihara rumah sakit
dan fasilitas penyediaan air bersih, Sehingga apabila terjadi hambatan pada salah
satu unit diatas maka akhirnya akan mengganggu proses penyediaan linen bersih.
Dalam menjalankan kegiatannya unit laundry bertanggung jawab langsung
kepada Ka.bag.SDM bagian umum secara tepat, cepat, aman dan terpadu.

2
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan untuk memudahkan staff/ karyawan dalam melaksanakan
pelayanan linen sehingga semua proses dapat dilaksanakan sesuai dengan sasaran
mutu berdasarkan ketentuan/ standar yang telah ditetapkan.

2. Tujuan
Umum :
Untuk meningkatkan mutu pelayanan linen dan laundry di RSU Rachma Husada

Khusus :
 Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan linen di Rumah sakit
syafira.
 Sebagai pedoman kerja untuk mendapatkan linen yang bersih, kering, rapi,
utuh dan siap pakai.
 Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan untuk terjadinya
infeksi silang/ nosokomial.
 Untuk menjamin tenaga kesehatan, pengunjung kontraktor dan lingkungan
dari terpapar bahaya potensial.
 Untuk menjamin ketersediaan linen disetiap unit di Rumah sakit Syafira.
 Sebagai sebuah panduan kerja bagi tenaga pelaksana untuk memberikan
pelayanan linen di Rumah Sakit Rachma Husada
3. Sasaran
 Terpenuhinya kebutuhan linen diseluruh unit/ bangsal keperawatan, serta
unit- unit lain yang berhubungan dengan sasaran mutu.
 Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan linen dan laundry dalam suatu
kesatuan prosedur kerja yang telah ditetapkan
Tercapainya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan linen dan laundry
di Rumah Rachma Husada

3
BAB III
MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring
Yang dimaksud dengan monitoring adalah upaya untuk mengamati pelayan
dan cakupan program pelayanan seawall mungkin, untuk dapat menemukan dan
selanjutnya memperbaiki masalah dalam pelaksanaan program.
Tujuan monitoring adalah :
1. Untuk mengadakan perbaikan , perubahan, orientasi atau dari system pelayanan
2. Untuk menyesuaikan strategi atau pedoman pelayanan yang dilaksanakan
dilapangan, sesuai dengan temuan- temuan dilapangan
3. Hasil analisa dari monitoring di gunakan untuk perbaikan dalam pelyanan di
rumah sakit, monitoring sebaiknya dilakukan sesuai keperluan.
Khusus dalam pelayanan linen di rumah sakit monitoring hendaknya
dilakukan secara teratur/ kontiniu.
Aspek- aspek yang di monitor mencakup :
1. Sarana dan prasarana peralatan
2. Standar/ pedoman pelayanan, SOP, Kebijakan Rumah sakit, visi, misi,
motto rumah sakit dan lain- lain
3. Pengamatan penglihatan pada noda linen, warna yang kusam, pudar,
tidak cerah, putih tua atau keabu- abuan menunjukkan linen sudah
using dan menipis
4. Dari perabaan bila ditarik mudah robek
5. Apabila ada penandaan tahun pengguna jika sudah 150- 180 kali dicuci
linen tersebut sudah tidak layak digunakan maka harus dihapuskan
Kelayakan pakai dan sisi infeksi dilakukan melalui uji kuman secara insedentil, bila
terjadi banyak infeksi di salah satu unit rawat inap atau lebih, harus dilakukan swab
dari kulit untuk kultur, sementara menunggu hasil kultur, monitoring prosedur
pencucian ditingkatkan.

4
B. Evaluasi
Setiap kegiatan harus di evaluasi pada tahap proses akhir seperti pada tahap pencucian,
pengeringan, dan sebagainya dan evaluasi secara keseluruhan dalam rangka kinerja
dari pengelolaan linen di rumah sakit.
Tujuan dari evaluasi tersebut antara lain :
1. Meningkatkan kinerja pengelolaan linen di rumah sakit
2. Sebagai acuan dalam perencanaan pengadaan linen, bahan kimia, pembersihan
sarana dan prasarana kamar cuci
3. Sebagai acuan perencanaan system pemeliharaan mesin- mesin
4. Sebagai acuan dalam melakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
sumber daya manusia
Materi yang dievaluasi sesuai dengan tujuan yaitu :
1. Kuantitas dan kualitas linen
a. Jumlah linen yang beredar diruangan sangat menentukan kualitas pelayanan,
begitu pula linen yang berputar diruangan yang diam akan mengakibatkan linen
yang satu cepat rusak dan yang lain nya belum digunakan. Hal seperti ini dapat
mengganggu pada penggantian linen berikutnya maupun jika linen tersebut akan
diturunkan kelasnya, untuk itu perlu di lakukan evaluasi tiga bulan sekali, dengan
dilakukan pencatatan dibuku administrasi
b. Kualitas linen
Kualitas yang diutamakan dari linen adalah bersih (fisik linen), awet tidak rapuh
dan sehat (bebas dari kuman/ mikroorganisme pathogen)

Frekuensi :
o Bersih, untuk monitoring bersih dapat dilakukan dengan memanfaatkan
panca indra secara fisik, dari bau (harum dan bebas dari bau yang tidak
sedap), rasa lembut di kulit dan skala noda.
Dilakukan pada tahap sortir didalam perputaran pencucian. Jika terdapat
kekurangan dari ketiga aaspek tersebut maka perlu dicuci ulang sesuai
dengan permasalahan tersebut

5
o Awet (tidak rapuh) dapat di lakukan dengan mengendalikan dalam
penggunaan bahan kimia yang serendah mungkin tanpa mengabaikan hasil
o Sehat (bebas mikroorganisme pathogen) bias di lakukan dengan
pemeriksaan angka kuman di mikrobiologi

2. Bahan kimia
Fisika dan karekteristik dari bahan kimia menjadi penting dengan melihat
pembanding bahan kimia dari produk bahan kimia yang lainnya akan sangat
membantu dalam monitor kualitas bahan kimia yang dikirim pihak rekanan

3. Baku mutu air


a. Persyaratan dasar air yang digunakan adalah standar air bersih Depkes
(PerMenKes 416) yaitu dilakukannya monitorin g sedikitnya 6 bulan sekali
oleh pihak sanitasi/ Kesling (IPSRS)
b. Persyaratan khusus kandungan besi dan gaaram- garam perlu dilakukan
usaha untuk menurunkan tingkat polutan air yang digunakan sebaiknya sama
dilakukan setiap 6 bulan sekali.

6
MONITORING MANAJEMEN LINEN DAN LAUNDRY HARIAN
BULAN :
UNIT : LAUNDRY
PEKERJAAN :

TANGGAL
NO. VARIABEL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Menggunakan APD
(tutupkepala, apron,
1. Y YY Y Y Y T T Y Y Y Y Y Y T T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y
sarungtangan,
masker)
Linen dipisahkan
berdasarkan
2. Y YY Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y T
infeksidan non
infeksi
Linen sejenis
3. dijadikan satu Y YY Y Y Y Y Y T T Y Y T Y Y Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T
kelompok
Memperhatikan
4. Y YY Y T Y Y Y Y T Y Y Y Y Y T T Y Y Y Y Y Y Y T T T Y Y Y Y
pasokan listrik
Perendaman linen Y
5. YY Y YY YY Y Y Y T T Y Y T Y T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
sebelum pencucian,

7
dengan disinfektan;
perbandingan 5-10
ml/liter air
Memastikan semua
6. lien kotor terendam Y YY Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y T Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y T Y Y Y
seluruhnya oleh air
Memasukkan
deterge,alkali,
7. Y YY Y Y Y Y Y Y T Y T Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y T Y Y Y Y
emulsifier, sesuai
dengan kebutuhan.
Menyalakanmesinses
8. uaiwaktu yang Y YY Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y T Y
diperlukan
Memindahkankain ke
9. mesin pengering Y YY Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
sesudah mesin mati
Linen yang
10. sudahkeringlangsung Y YY Y Y Y Y Y Y Y Y T T T Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y Y Y Y Y T Y
disetrika

8
MONITORING MANAJEMEN LINEN DAN LAUNDRY HARIAN
BULAN :
UNIT : LAUNDRY
PEKERJAAN :
NO. VARIABEL TANGGAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1. Menggunakan Y Y Y T T Y Y Y T T T Y Y Y T T T Y Y Y Y T T Y Y T T Y T T
APD (tutupkepala,
apron,
sarungtangan,
masker)
2. Linen dipisahkan Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y T T Y Y Y T T Y Y
berdasarkan
infeksidan non
infeksi
3. Linen sejenis Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y Y T T
dijadikan satu
kelompok
4 Memperhatikan Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y

9
pasokan listrik
5. Perendaman linen Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T T
sebelumpencucian,
dengandisinfektan;
perbandingan 5-10
ml/liter air
6. Memastikan Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y Y
semua lien kotor
terendam
seluruhnya oleh air
7. Memasukkan Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
detergen, alkali,
emulsifier, sesuai
dengan kebutuhan.
8. Menyalakan mesin Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
sesuai waktu yang
diperlukan
9. Memindahkan Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
kain kemesin
pengering sesudah
mesin mati

10
10. Linen yang sudah Y Y Y Y T T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
kering langsung
disetrika

11
ANALISA HASIL MONITORI\\NG
Berdasarkan hasil monitoring yang dibuat, bahwa staff laundry melaksanakan spo dengan baik
untuk bulan pertama, dan berlanjut pada bulan ke dua pelaksanaannya menurun , masih ada
sebagian yang tidak menggunakan APD pada saat mengambil linen kotor, pengolahan dan
mendistribusi linen bersih. Dari hasil pencucian harus dicek kembali bahwa linen tidak ada noda
lagi, bila di linen masih terdapat noda maka dilakukan pencucian ulang, baik linen OK maupun
linen ruangan.

12

Anda mungkin juga menyukai