Anda di halaman 1dari 4

PEMASANGAN KATETER URINE

No C/VII/SOP/
:
Dokumen 011/12/2014
No. Revisi : 00
SOP
Tgl terbit : ..................................
Halaman : 1/4

UPT Puskesmas
Padas

1. Pengertian
Kateter adalah selang yang digunakan untuk memasukkan atau mengeluarkan
cairan.

Kateterisasi urinarius adalah memasukkan kateter melalui uretra ke dalam


kandung kemih dengan tujuan mengeluarkan urin.
2. Tujuan
1. Untuk mengeluarkan urin sehingga menghilangkan ketidaknyamanan
karena distensi kandung kemih
2. Mendapatkan urine steril intuk specimen
3. Pengkajian residu urine
4. Penatalaksanaan pasien yang menderita inkompeten kandung kemih.
5. Mengatasi obstruksi aliran urine
6. Mengatasi retensi perkemihan

1. Kebijakan SK Kepala Puskesmas no…….tentang Penyelenggaraan Program


2. Referensi
Permenkes No 5 Tahun 2014

Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007

3. Prosedur / Uraian Kegiatan


Langkah -
langkah ALAT

1. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, kasa


2. Kom
3. Kateter sesuai ukuran
4. Sarung tangan steril
5. Sarung tangan bersih
6. Cairan antiseptic
7. Spuit 10 cc atau 20 cc berisi aquadest/NaCl steril
8. Jelly atau pelumas
9. Urine bag
10. Plaster
11. Gunting verban atau plaster
12. Selimut
13. Tirai/sampiran
14. Perlak dan pengalas
15. Bengkok/nierbekken
16. Tempat specimen (jika perlu)

Penatalaksanaan

1. Memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien mengenai prosedur,


tujuan dan indikasi tindakan, meminta persetujuan pasien dan keluarga

2. Menyiapkan peralatan disamping penderita memasang perlak dan menutup


pinggang dan bagian tungkai atas pasien dengan selimut lalu sisihkan
selimut hingga yang terpajan hanya area perineal

3. Mengatur posisi pasien (pasien laki-laki kedua kaki diluruskan ke bawah,


pasien perempuan diatur dalam posisi litotomi)

4. Meletakkan nierbekken di antara paha pasien

5. Menyiapkan cairan antiseptic ke dalam kom

6. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan bersih

7. Membersihkan genetalia dengan cairan antiseptic

8. Buka sarung tangan dan simpan nierbekken atau buang ke kantong plastik
yang telah disediakan

9. Buka bungkusan luar set kateter dan urin bag dan kemudian simpan di alas
steril. Jika pemasangan kateter dilakukan sendiri, maka siapkan jelly di
dalam bak sterik. Jangan menyentuh area steril

10. Gunakan sarung tangan steril

11. Buka sebagian bungkusan dalam kateter, pegang kateter dan berikan jelly
pada ujung kateter (dengan meminta bantuan atau dilakukan sendiri)
dengan tetap mempertahankan teknik steril

12. Pada laki-laki

Posisikan penis tegak lurus 90° dengan tubuh pasien


13. Pada wanita

Buka labio minora menggunakan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dengan
jari tengah tangan tidak dominan
14. Dengan menggunakan pinset atau tangan dominan, masukkan kateter
perlahan-lahan pada uretra hingga ujung kateter untuk pasien pria dan tiga
per empat selang kateter untuk wanita. Anjurkan pasien untuk menarik
nafas saat kateter dimasukkan.

15. Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhenti sejenak
kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan, jika
perlu kaji ulang kondisi dan indikasi pemasangan kateter pada pasien.
Hindari pengeluarkan dan memasukan kembali kateter secara berulang-
ulang, jika diperlukan gunakan kateter yang baru.

16. Pastikan nierbekken yang telah disiapkan berasa di ujung kateter agar urine
tidak tumpah. Setelah urin mengalir, ambil specimen urin bila diperlukan.

17. Pastikan urin bag telah terkunci dan segera sambungkan kateter dengan
urine bag

18. Kembangkan balon kateter dengan aquadest/NaCl steril sesuai volume


yang tertera pada label spesifikasi kateter yang dipakai (10-20 mL) dengan
menggunakan spuit steril

19. Tarik kateter keluar secara perlahan untuk memastikan balon kateter sudah
terfiksasi dengan baik dalam vesika urinaria.

20. Bersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kasa

21. Fiksasi kateter dengan plester pada pangkal paha

22. Menempatkan urine bag di tempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari
kandung kemih

23. Lepaskan pengalas serta bereskan alat

24. Lepaskan sarung tangan cuci tangan

25. Rapihkan kembali pasien

26. Menanyakan kondisi pasien, mencatat tindakan dan hasil (warna dan
jumlah) urin yang keluar
4. Unit Terkait Rawat Jalan,UGD,Rawat Inap, PONED

5. Rekaman historis perubahan.

No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai di berlakukan.

Anda mungkin juga menyukai