Anda di halaman 1dari 7

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol.

5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL


DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PECANDU NARKOBA
YANG SEDANG MENJALANI REHABILITASI
Nur Afni Noviarini1
Mahargyantari Purwani Dewi2
Hendro Prabowo3

Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma


Jl. Margonda Raya No.100, Depok
2
mp_dewi@yahoo.co.id, 3ndrahu@yahoo.com

Abstrak

Individu yang memiliki kualitas hidup yang baik akan memiliki kesehatan jasmani dan
rohani yang baik, sehingga dapat menjalankan hidup di dalam masyarakat sesuai
perannya masing-masing. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas hidup
individu adalah dengan adanya dukungan sosial. Selama menjalani proses rehabilitasi,
para pecandu narkoba seringkali mendapat masalah sehingga para pecandu merasa
tertekan. Hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan psikologis para
pecandu dan dapat menurunkan kualitas hidup para pecandu di dalam panti rehabilitasi,
sehingga penting kiranya memberikan dukungan sosial terhadap pecandu narkoba dari
pihak-pihak yang dianggap berarti oleh para pecandu. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup pada
pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi. Metode dalam penelitian adalah
metode kuantitatif dengan melibatkan subjek penelitian 50 pecandu narkoba yang sedang
menjalani rehabilitasi, baik pria maupun wanita. Adapun hasil penelitian menunjukkan
bahwa koefisien korelasi sebesar 0,788 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000
(ρ<0,01). Hal ini berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan
sosial dengan kualitas hidup pada pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi.

Kata kunci: Dukungan sosial, Kualitas hidup, Pecandu narkoba

Abstract

Individuals who have a good quality of life will have a physical and spiritual health are
good, so that they can live in a society run according their respective roles. One of the
factors that can improve the quality of life of the individual is in the presence of social
support. While undergoing rehabilitation, drug addicts often have trouble making the
addict feel depressed. This can adversely affect physical and psychological health of
addicts and can lower the quality of life for addicts in a rehabilitation center, so it is
important to provide social support for drug addicts from the parties that are considered
meaningful by addicts. This study aims to determine whether there is a relationship
between social support with quality of life in drug addicts who are undergoing
rehabilitation. The subjects were 50 drug addicts who are undergoing rehabilitation,
both men and women. The method used is the correlation test. The research results show
that correlation coefficient of 0.788 with a significance level of 0.000 (ρ <0,01). This
means that there is a significant positive relationship between social support with quality
of life in drug addicts who are undergoing rehabilitation.

Keywords: social support, quality of life, drug addict

P - 116 Noviarini dkk, Hubungan Dukungan Sosial …


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

PENDAHULUAN rendah diri (Gilbert, Pelh & Allan dalam


Sarwono, 2005). Pecandu narkoba
Dewasa ini, banyak kasus menge- seringkali stres dan berpikiran negatif
nai para pecandu narkoba. Hal ini karena tertekan oleh apa yang sedang
banyak terjadi pada kalangan anak-anak dihadapinya sehingga sulit untuk menca-
hingga orang-orang dewasa yang hidup pai kesembuhan. Berdasarkan hal terse-
di kota besar karena banyak dihadapkan but, akan lebih baik bila pada para
pada pengaruh modern yang kian tak pecandu ditanamkan sikap pantang
terbendung. Terjadinya perubahan gaya menyerah dengan keadaan yang sedang
hidup di seluruh dunia, globalisasi, dihadapi. Pitaloka (dalam Primardi,
industrialisasi disertai cepatnya arus 2010), menjelaskan bahwa kesuksesan
informasi dan perpindahan penduduk, seseorang dalam mencapai tujuan diten-
kecenderungan penyalahgunaan obat di tukan oleh kemampuannya dalam
Indonesia juga mengalami dampak mengatasi rintangan, stres, kemampuan-
perubahan drastis yang tanda-tandanya nya dalam menghasilkan emosi positif.
terlihat sejak sekitar tahun 1980 (Alatas, Muchlis (dalam Tempo, 2004)
2006). Kehidupan masyarakat di kota memaparkan bahwa 70 persen dari 4 juta
besar sangat mudah terpengaruh oleh pecandu narkoba tercatat sebagai anak
hal-hal baru yang dianggap menyenang- usia sekolah, yakni berusia 14 hingga 21
kan, pada masa modern ini banyak tahun, bahkan sudah menyusup ke anak
kalangan tertentu yang menganggap usia SD. Data tersebut menurut
narkoba adalah barang yang menye- Muchlis, merupakan temuan Tim
nangkan karena efek yang ditimbulkan Kelompok Kerja Pemberantasan Penya-
dari narkoba tersebut membuat para lahgunaan Narkoba Depdiknas tahun
pengguna merasa nyaman. Pergaulan 2004. Banyak cara tepat yang dapat
bebas merupakan salah satu penyebab ditempuh dalam mendukung penyem-
banyaknya para pecandu narkoba ber- buhan ketergantungan obat bagi para
gaul tanpa memperdulikan baik buruk pecandu narkoba, seperti detoksifikasi,
yang ditimbulkan dari pergaulan terse- Detoksifikasi Opioid Cepat dengan
but, banyak sekali yang terjerumus Anestesia (DOCA) dan menjalani
dalam lembah narkoba hanya karena rehabilitasi.
awalnya mencoba-coba narkoba yang Detosifikasi adalah upaya menge-
diberikan oleh teman sepergaulan, akhir- luarkan zat atau racun dari dalam tubuh,
nya menjadi ketagihan dan menjadi khusus untuk narkoba jenis opioid,
seorang pecandu narkoba. detoksifikasi dapat berjalan secara
Ketergantungan narkoba pada alamiah dengan proses penghancuran
umumnya disebabkan oleh adanya atau metabolism di hati dan selanjutnya
interaksi beberapa faktor termasuk sifat dikeluarkan melalui ginjal, lama detok-
dari zat yang terkandung di dalam sifikasi sangat tergantung pada jenis
narkoba, faktor individu dan lingkungan. narkoba, misalkan detoksifikasi heroin
Banyak kasus yang dialami para pecandu akan berlangsung lebih singkat umum-
narkoba, seperti merasa malu karena nya selama tujuh sampai sepuluh hari.
dijauhi, dikucilkan bahkan tidak diang- DOCA adalah cara mutakhir detok-
gap ada oleh keluarga karena keluarga sifikasi narkoba yang efektif, aman dan
merasa malu memiliki anggota keluarga berperikemanusiaan karena dilakukan
seorang pecandu narkob. Orang dengan dalam keadaan pasien tertidur sehingga
reaksi malu bercirikan lebih memper- tidak merasakan sakit, untuk penang-
hatikan diri sendiri, tidak berdaya dan gulangan awal ketergantungan narkoba

Noviarini dkk, Hubungan Dukungan Sosial … P - 117


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

dengan cara memicu pengeluaran individu terhadap posisi di dalam


narkoba dari reseptornya dengan obat- kehidupan dan sistem nilai dimana
obatan. DOCA akan berjalan dengan mereka hidup berkaitan dengan tujuan,
baik apabila ada motivasi atau keinginan harapan, serta perhatian individu (Fayers
untuk sembuh dari pasien, dan ini & Machin dalam Kreitler & Ben, 2004).
berhubungan dengan dukungan keluarga, Kualitas hidup memiliki arti yang
terutama dalam meminum obat penawar berbeda-beda, namun di dalam bidang
secara rutin dengan waktu yang cukup kesehatan dan aktifitas pencegahan
lama (Alatas, 2006). penyakit, kualitas hidup umumnya
Para pecandu narkoba dapat memiliki arti yang sama untuk meng-
menjalani proses rehabilitasi di tempat- gambarkan kondisi kesehatan (Wilson.
tempat yang khusus disediakan untuk dkk dalam Dimsdale, 1995). Para
merehabilitasi pecandu narkoba, yang pecandu narkoba harus memiliki harapan
biasa disebut dengan panti rehabilitasi untuk sembuh agar mereka tidak merasa
ataupun Rumah Sakit Ketergantungan putus asa dengan keadaan. Menurut
Obat (RSKO). Terapi keagamaan (psiko- Bluvol dan Marilyn (dalam Primardi,
religius) juga memegang peranan 2010) seseorang dengan harapan yang
penting bagi para pecandu narkoba, baik tinggi akan memiliki energi lebih untuk
dari segi pencegahan, terapi maupun memotivasi diri berperan aktif dalam
rehabilitasi. Menurut Moore (dalam penyelesaian masalah dan terus ber-
Alatas, 2006) bahwa orang yang tidak kembang, sehingga memiliki kualitas
mempunyai komitmen agama akan hidup yang baik.
beresiko empat kali lebih besar terlibat Salah satu faktor yang dapat
dalam penyalahgunaan dan ketergan- meningkatkan kualitas hidup adalah ada-
tungan narkoba, hasil penelitian ini nya dukungan sosial, apabila dukungan
mendukung hasil penelitian sebelumnya sosial berkurang maka kualitas hidup
yang dilakukan oleh Comstock (dalam akan menurun (Angermeyer dkk, 2002).
Alatas, 2006) yang berkesimpulan Menurut Ceballo dan McLoyd (dalam
pentingnya peranan agama dalam terapi papalia dkk, 2008) dalam lingkungan
dan rehabilitasi para penyalahguna atau yang baik, dukungan sosial lebih efektif.
ketergantungan narkoba. Sumber dukungan sosial yang paling
Individu yang memiliki kualitas penting adalah dari pasangan, orang tua
hidup baik akan memiliki kesehatan dan keluarga. Dengan pemahaman ter-
jasmani dan rohani yang baik, dan dapat sebut individu akan tahu kepada siapa ia
menjalankan hidup di dalam masyarakat akan mendapatkan dukungan sosial
sesuai perannya masing-masing. Kua- sesuai dengan situasi dan keinginan yang
litas kehidupan dapat membantu menen- spesifik, sehingga dukungan sosial
tukan masalah tertentu yang mungkin mempunyai makna berarti bagi kedua
muncul pada pasien. Sebagai contoh, belah pihak. Hasil penelitian Sujono
depresi adalah masalah yang lebih umum (2008), menunjukkan bahwa sumber
untuk pasien. Informasi tersebut akan dukungan terbanyak yang paling sering
membantu dalam mengantisipasi hal-hal diberikan adalah dari pasangan, keluar-
yang dapat menghalangi penyembuhan ga dan orang tua karena mereka
(Schag & Heinrich dalam Sarafino, merupakan pihak yang paling dekat dan
1994). Kualitas hidup diartikan sebagai berkepentingan dengan klien. Orang-
persepsi individu mengenai keber- orang disekitar pecandu narkoba seperti
fungsian individu di dalam bidang teman dekat, dapat juga menjadi tempat
kehidupan, lebih spesifiknya penilaian curahan hati berbagai masalah yang

P - 118 Noviarini dkk, Hubungan Dukungan Sosial …


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

dialami para pecandu, memberikan kualitas hidup pada pecandu narkoba


dukungan untuk sembuh dan tidak yang sedang menjalani rehabilitasi.
mudah putus asa dalam menjalani hidup.
Dukungan yang diperoleh dari orang METODE PENELITIAN
yang memiliki hubungan dekat ber-
pengaruh terhadap peningkatan kese- Variabel dalam penelitian ini
hatan. adalah :
Survei mengenai hubungan antara Variabel prediktor : Dukungan Sosial
dukungan sosial dengan individu pada Variabel kriterium : Kualitas Hidup
masa penyembuhan penyakit, ditemukan Dukungan sosial adalah bentuk
bahwa individu yang memiliki dukungan tingkah laku yang diberikan dari orang-
sosial akan lebih cepat mengalami orang yang dianggap berarti bagi
penyembuhan dari waktu yang diperkira- individu yang dapat berpengaruh bagi
kan (Wallston, Alagna & DeViellis perkembangan individu. Untuk mengu-
dalam Sarafino, 2002). Dukungan sosial kur Dukungan sosial digunakan skala
dapat bermanfaat positif bagi kesehatan dukungan sosial yang berbentuk skala
bila individu merasakan dukungan Likert, yang disusun berdasarkan jenis-
tersebut sebagai dukungan yang layak jenis dukungan sosial menurut Sarafino
dan sesuai dengan apa yang individu (2006) yaitu dukungan emosional, du-
butuhkan (Sujono, 2008). Setiap korban kungan penghargaan, dukungan instru-
narkoba berhak memperoleh kesehatan mental, dukungan informatif dan
dan kesembuhan yang didambakannya, dukungan lingkungan sekitar.
maka sudah seharunya tersedia du- Kualitas hidup adalah persepsi
kungan dan pertolongan bagi harapannya individu dalam mengembangkan potensi
itu dengan perlengkapan-perlengkapan atau kemampuan yang ada dalam diri
teknis lainnya. Penyembuhan pecandu individu sesuai dengan tujuan yang
narkoba harus meliputi usaha-usaha dan diinginkan oleh individu. Untuk mengu-
dukungan yang diberikan hari demi hari kur kualitas hidup digunakan skala
agar bermanfaat secara fisik, mental, kualitas hidup yang berbentuk skala
spiritual dan sosial (Somar, 2001). Likert, yang disusun berdasarkan aspek-
Menurut Amriel (2008) langkah aspek kualitas hidup menurut Sarafino
penanganan yang ditujukan untuk (2006) yaitu kesehatan fisik, psikologis,
menghentikan kebiasaan buruk pecandu hubungan sosial, dan ekonomi.
narkoba dengan cara memberi dukungan Subjek penelitian ini adalah 50
dengan memperhatikan perasaan, pi- orang pecandu narkoba yang sedang
kiran, perilaku, dan totalitas pengalaman menjalani rehabilitasi di panti reha-
pecandu narkoba itu sendiri. Tidak bilitasi, baik yang berjenis kelamin laki-
menutup kemungkinan, justru dengan laki maupun perempuan. Teknik
pendekatan inilah akan terlihat adanya pengumpulan data yang akan digunakan
masalah yang pelik untuk dapat dalam penelitian ini dengan meng-
ditangani dalam masa penyembuhan. gunakan kuesioner. Kuesioner diberikan
Dukungan sosial sangat dibutuhkan bagi secara langsung kepada responden, yang
para pecandu narkoba yang sedang berisi lembar identitas subjek yang
menjalani rehabilitasi agar memiliki meliputi nama, jenis kelamin, usia,
kualitas hidup yang baik. Berdasarkan pendidikan terakhir, pekerjaan, pen-
uraian di atas maka penelitian ini dapatan orang tua. Selain lembar
bertujuan untuk mengetahui apakah ada identitas, dalam kuesioner tersebut
hubungan antara dukungan sosial dengan

Noviarini dkk, Hubungan Dukungan Sosial … P - 119


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

terdapat pula skala dukungan sosial dan subjek laki-laki sebesar 102.91 dan pada
skala kualitas hidup. perempuan sebesar 97.40, maka
dukungan sosial lebih tinggi pada subjek
HASIL DAN PEMBAHASAN laki-laki. Papalia (2008) menjelaskan,
bahwa hal ini dapat disebabkan karena
Berdasarkan hasil uji coba pada perempuan matang lebih awal dan
skala dukungan sosial yang berjumlah 40 memiliki hubungan sosial yang lebih
item dihasilkan 30 item yang valid. intim dari pada laki-laki sehingga laki-
Validitas item untuk skala dukungan laki memerlukan perhatian atau du-
sosial bergerak dari 0,431 sampai 0,551. kungan yang lebih besar dibandingkan
Hasil uji coba pada skala kualitas hidup perempuan. Hasil perhitungan deskripsi
yang berjumlah 30 item dihasilkan 21 subjek penelitian berdasarkan jenis
item yang valid. Validitas item skala kelamin diketahui rata-rata kualitas
kualitas hidup bergerak dari 0,413 hidup pada subjek laki-laki sebesar
sampai 0,667. Hasil uji reliabilitas untuk 71.11 dan pada perempuan sebesar
skala dukungan sosial sebesar 0,911 dan 65.33, maka kualitas hidup lebih tinggi
uji reliabilitas untuk skala kualitas hidup pada subjek laki-laki. Menurut Papalia
sebesar 0,909. (2008), hal ini disebabkan karena laki-
Berdasarkan analisis data yang laki cenderung memiliki keinginan untuk
dilakukan dengan menggunakan teknik menonjolkan diri di antara teman laki-
korelasi Pearson (1-tailed) diketahui laki lainnya, sehingga laki-laki berusaha
nilai koefisien korelasi sebesar 0,788 untuk memiliki kualitas hidup yang
dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 tinggi agar dapat terlihat menonjol dari
(p < 0,01). Hasil tersebut menunjukkan teman laki-laki yang lainnya.
bahwa hipotesis penelitian ini diterima, Hasil perhitungan deskripsi subjek
artinya terdapat hubungan positif yang penelitian berdasarkan usia diketahui
sangat signifikan antara dukungan sosial rata-rata dukungan sosial pada subjek
dengan kualitas hidup, dimana semakin berusia 16-19 tahun sebesar 101.80,
tinggi tingkat dukungan sosial yang subjek berusia 20-21 tahun sebesar
dirasakan individu maka tingkat kualitas 100.76, maka dukungan sosial lebih
hidup individu juga tinggi, sebaliknya tinggi pada subjek yang berusia 16-19
semakin rendah tingkat dukungan sosial tahun. Amriel (2008), menjelaskan
maka semakin rendah pula tingkat bahwa pada usia remaja pergaulan sosial
kualitas hidup. Hal ini senada dengan yang adekuat merupakan kunci pen-
hasil penelitian dari Marthan & dukung bagi remaja untuk mencapai
Purwanta (2006), bahwa terdapat kematangan sosial. Papalia (2008) men-
hubungan antara dukungan sosial dengan jelaskan bahwa sesuai dengan tingkat
peningkatan kesehatan dengan usia, individu yang memiliki usia lebih
diberikannya dukungan dari orang-orang muda cenderung membutuhkan du-
yang berarti bagi pasien dan dengan cara kungan sosial yang lebih besar jika
memberikan pendidikan kesehatan pada dibandingkan individu yang telah
pasien seperti mengeksplor perasaan, memiliki usia yang lebih matang. Hal ini
empati, membuka diri, memberi ke- dikarenakan sesuai dengan tingkat usia,
hangatan, berdampak pada peningkatan individu yang memiliki usia yang lebih
kualitas hidup pasien. matang akan lebih mandiri dan cen-
Hasil perhitungan deskripsi subjek derung mulai berkurang dalam pencarian
penelitian berdasarkan jenis kelamin dukungan sosialnya.
diketahui rata-rata dukungan sosial pada

P - 120 Noviarini dkk, Hubungan Dukungan Sosial …


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

Hasil perhitungan deskripsi subjek diakui sebagai indikator utama yang


penelitian berdasarkan usia diketahui mempengaruhi kualitas hidup.
pula rata-rata kualitas hidup pada subjek
berusia berusia 16-19 tahun sebesar SIMPULAN DAN SARAN
71.80, subjek berusia 20-21 tahun Berdasarkan hasil penelitian,
sebesar 70.29, maka kualitas hidup lebih diketahui bahwa hipotesis yang diajukan
tinggi pada subjek yang berusia 19 dalam penelitian ini diterima, artinya
tahun. Hal ini disebabkan karena remaja terdapat hubungan positif yang sangat
berusia 19 tahun berada di puncak signifikan antara dukungan sosial
kesehatan, kekuatan, energi dan daya dengan kualitas hidup pada pecandu
tahan, dan fondasi fungsi fisik untuk narkoba yang sedang menjalani reha-
rentang kehidupan selanjutnya telah bilitasi di panti rehabilitasi. Berdasarkan
dibentuk, sehingga membuat kualitas hasil penelitian diketahui bahwa dengan
hidupnya lebih baik (Papalia, 2008). adanya dukungan sosial yang tinggi pada
Hasil perhitungan deskripsi subjek pecandu yang sedang menjalani reha-
penelitian berdasarkan pendidikan ter- bilitasi maka kualitas hidup pecandu
akhir diketahui rata-rata dukungan sosial narkoba semakin tinggi. Hasil penelitian
pada subjek yang memiliki pendidikan ini memberikan informasi tambahan
terakhir SMP sebesar 97.47, sedangkan berupa deskripsi dukungan sosial dengan
subjek yang memiliki pendidikan ter- kualitas hidup berdasarkan jenis kela-
akhir SMA sebesar 103.21. Rata-rata min, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan
kualitas hidup pada subjek yang memi- dan pendapatan orang tua.
liki pendidikan terakhir SMP sebesar Saran yang dapat diajukan dalam
66.00, sedangkan subjek yang memiliki penelitian ini adalah: 1) Bagi para
pendidikan terakhir SMA sebesar 71.12. pecandu yang sedang menjalani reha-
Maka rata-rata dukungan sosial dan bilitasi diharapkan agar cepat sembuh
kualitas hidup yang lebih tinggi ada pada dari ketergantungan narkoba dan tetap
subjek yang memiliki pendidikan ter- memiliki kualitas hidup yang baik untuk
akhir SMA. Papalia (2008) menerangkan ke depannya, 2) Bagi masyarakat atau
bahwa hal ini dapat disebabkan karena orang-orang terdekat pecandu narkoba,
lulusan pendidikan yang lebih tinggi, diharapkan dapat memberikan dukungan
memiliki kapasitas pendidikan yang kepada pecandu narkoba untuk sembuh,
lebih banyak dan bisa mengambil man- karena dapat mengurangi beban para
faat dari apa yang dipelajari sehingga pecandu dalam menjalani proses reha-
memiliki kualitas hidup yang lebih baik. bilitasi dan dapat meningkatkan kualitas
Hasil perhitungan deskripsi subjek hidup para pecandu narkoba yang sedang
penelitian berdasarkan pendapatan orang menjalani proses rehabilitasi, 3) Bagi
tua diketahui rata-rata dukungan sosial peneliti selanjutnya dapat meneliti
dan kualitas hidup lebih tinggi pada mengenai dukungan sosial dan kualitas
subjek yang yang pendapatan orang hidup pada para petugas panti reha-
tuanya tinggi dibandingkan subjek yang bilitasi. Hal ini menjadi tema penting
pendapatan orang tuanya rendah maupun untuk diteliti lebih lanjut karena petugas
sedang. Amriel (2008) memaparkan bah- panti rehabilitasi narkoba memiliki
wa pendapatan orang tua yang men- beban kerja yang tidak sedikit, sehingga
cukupi akan berpengaruh pada kualitas perlu di telaah lebih lanjut, dukungan
hidup yang baik, tingkat kesejahteraan seperti apa saja yang dapat membuat
atau kondisi perekonomian yang rendah petugas panti mampu bertahan dalam
menjalankan profesinya.

Noviarini dkk, Hubungan Dukungan Sosial … P - 121


Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013
Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

DAFTAR PUSTAKA Dimsdale, J. E. (1995). Quality of life in


behavioral medicine research. New
Alatas, H. (2006). Penanggulangan Jersey: Lawrence Exibaum
korban narkoba. Jakarta: Balai Associates Tes Publisher.
Penerbit Fakultas Kedokteran Papalia, D. E., Old, S. L., Feldman, R.
Universitas Indonesia D. (2008). Human development.
Amriel, R. I. (2008). Psikologi kaum Jakarta: Kencana.
muda penggunan narkoba. Jakarta: Primardi, A., & Hadjam, M. N. R.
Salemba Humanika (2010). Optimisme, harapan,
Angermeyer, M., Holizinger, A., dukungan sosial keluarga, dan
Maschinger, H., & Scengler. (2002). kualitas hidup orang dengan
Depression and quality of life: epilepsi. Jurnal Psikologi, 3(10)
Result of a follow-up study. Sarafino, E.P. (2006). Health
International Journal of Social psychology: biopsychosocial
Psychiatry, 48, 189-199 Interactions.5th. New York: John
Asri P., Marthan, Mariyono SW, Wiley & Sons, Inc.
Purwanta. (2006). Hubungan Sarwono, S. W. (2005). Psikologi
Dukungan Sosial dengan Tingkat sosial. Jakarta: Balai Pustaka.
Depresi Pasien yang Menjalani
Terapi Hemodialisis. Jurnal
Keperawatan. 1(2), 82-86.

P - 122 Noviarini dkk, Hubungan Dukungan Sosial …

Anda mungkin juga menyukai