Anda di halaman 1dari 5

TB PARU

No. : 032.1/ WTK/


Dokumen AKR/ /VIII/
2018
SOP
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/5
PUSKESMAS Martinus V. Ndona, S.Kep. Ns. M. Sc
WATUKAPU
NIP : 19820304200012 1 003
1. Pengertian Tb paru adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium
tuberculosis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk dalam
penatalaksanaan Tb paru di Puskesmas Watukapu.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 032.1/ WTK/ AKR/ /VIII/
2018
4. Referensi Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis
bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
halaman 9-16
5. Prosedur/ 1. Petugas persilakan pasien masuk ke dalam ruang
Langkah-
periksa
langkah
2. Petugas lakukan kajian klinis sesuai dengan SOP
kajian awal klinis
3. Petugas lakukan pemeriksaan penunjang: BTA
sputum (sps)
4. Dokter tegakkan diagnose ( setelah pemeriksaan
sputum )
5. Dokter berikan penanganan tuberculosis paru
(apabila hasil BTA SPS positif dan atau BTA SPS
negative disertai foto rontgen positif)
Pemberian terapi :
a. OAT Kategori I untuk semua pasien TB
(termasuk pasien dengan infeksi HIV)yang tidak
pernah mendapt terapi TB sebelumnya

a.1. Fase Awal selama 2 bulan, terdiri dari:


Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, dan
Etambutol.
a.2. Fase lanjutan selama 4 bulan, terdiri dari:
Isoniazid dan Rifampisin.
b. OAT kategori II untuk semua pasien TB yang
pernah mendapat terapi TB lebih dari 1 bulan
b.1. Fase Awal selama 3bulan,terdiri dari:
Isoniazid,Rifampisin, Pirazinamid, dan
Ethambutol.ditambah dengan Injeksi
Stretomycin (tergantung BB) selama
2bulan.
b.2. Fase Lanjutan selama 5 bulan, terdiri dari:
Isoniazid dan Rifampisin serta Ethambutol.
c. Untuk membantu dan mengevaluasi kepatuhan,
harus dilakukan prinsip pengobatan dengan: 1.
Sistem Patient-centred strategy, yaitu memilih
bentuk obat, cara pemberian cara
mendapatkan obat serta kontrol pasien
sesuai2. Pengawasan Langsung menelan obat
(DOT/direct observed therapy)
d. Semua pasien dimonitor respon terapi,
penilaian terbaik adalah follow-up mikroskopis
dahak (2 spesimen) pada saat:
 Akhir fase awal (setelah 2 bulan terapi),
apabila pada akhir fase ini hasil
pemeriksaan dahak masih positif
langsung dilanjutkan terapi lanjutan
 Pada follow up bulan ketiga dilakukan
pemeriksaan dahak masih tetap positif
maka dilakukan pemeriksaan penunjang
yaitu pemeriksaan Multi Drug Resistance
1 bulan sebelum akhir terapi, dan pada
akhir terapi.
 Pasien dengan hasil pemeriksaan dahak
positif pada 1 bulan sebelum akhir terapi
dianggap gagal (failure) dan harus
meneruskan terapi modifikasi yang sesuai
dan dilkukan pemeriksaan penunjang
yaitu pemeriksaan Multi Drug Resistence.
 Evaluasi dengan foto toraks bukan
merupakan pemeriksaan prioritas dalam
follow up TB paru.
e. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
hasil pemeriksaan dan pengobatan di rekam
medis.
f. Di daerah prevalensi infeksi HIV tinggi, infeksi
Tuberkulosis – HIV sering bersamaan,
konsultasi dan tes HIV diindikasikan sebagai
bagian dari tatalaksana rutin.
g. Semua pasien dengan infeksi Tuberkulosis-HIV
harus dievaluasi untuk: 1. Menentukan indikasi
ARV pada tuberkulosis. 2. Inisasi terapi
tuberkulosis tidak boleh ditunda. 3. Pasien
infeksi tuberkulosis-HIV harus diterapi
Kotrimoksazol apabila CD 4 < 200. Selama
terapi : evaluasi foto setelah pengobatan 2 bulan
dan 6 bulan.
7. Petugas cuci tangan
8. Petugas dokumentasikan semua ke dalam rekam
medis
6.Diagram
Alir Petugas persilakan Petugas lakukan
pasien masuk ke kajian awal klinis
ruang periksa

Tidak
Petugas sarankan
Setuju untuk pemeriksaan
penunjang ( Hb)

Ya
Pasien atau
keluarga tanda Pemeriksaan
tangani inform penunjang
consent tindakan

Hasil + Hasil -

Rujuk untuk rontgen

1. OAT Kategori I untuk semua pasien TB (termasuk pasien


dengan infeksi HIV)yang tidak pernah mendapt terapi TB
sebelumnya. Terdiri dari :
a. Fase Awal selama 2 bulan, terdiri dari: Isoniazid,
Rifampisin, Pirazinamid, dan Etambutol.
b. Fase lanjutan selama 4 bulan, terdiri dari: Isoniazid dan
Rifampisin.
2. OAT kategori II untuk semua pasien TB yang pernah
mendapat terapi TB lebih dari 1 bulan
a. Fase Awal selama 3bulan,terdiri dari:
Isoniazid,Rifampisin, Pirazinamid, dan
Ethambutol.ditambah dengan Injeksi Stretomycin
(tergantung BB) selama 2bulan.
b. Fase Lanjutan selama 5 bulan, terdiri dari: Isoniazid dan
Rifampisin serta Ethambutol.

Petugas berikan
konseling dan edukasi

Petugas persilahkan
pasien untuk ke ruang
obat

Arsipkan dalam
rekam medik
Petugas cuci
tangan
7.Unit Loket pendaftaran, Poli Umum, UGD, Laboratorium,
Terkait
Ruang obat
8. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi perubahan Tgl. Mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai