Anda di halaman 1dari 3

Panduan Praktik Klinis TB paru

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSUP 1/2
RATATOTOK BUYAT
DITETAPKAN OLEH
TANGGAL TERBIT DIREKTUR,

dr. Femi Langi.,M.MKes


Nip. 196509021996032001
PENGERTIAN Penyakit Tuberculosis paru merupakan penyakit infeksi
bakteri yang menular dan disebabkan oleh Mycobakterium
tuberculosis yang ditandai dengan pembentukan granuloma
pada jaringan paru yang terinfeksi
1. Untuk menjamin adanya referensi bagi penatalaksanaan
TUJUAN TB Paru
2. Untuk memastikan tatalaksana yang seragam bagi
pasien yang mengalami TB paru di RSUP Ratatotok
BuyaT
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat
Nomor : KP.01.04/III/114/2017 tentang Kebijakan Pelayanan
Pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat.
A. Anamnesis :
PROSEDUR KERJA  Demam: biasanya subfebril menyerupai demam
influenza, tetapi kadang-kadang panas badan dapat
mencapai 40-410C, demamhilang timbul
 Batuk >2Minggu. sifat batuk dimulai dari batuk kering
(non-produktif) kemudian setelah timbul peradangan
menjadi produktif (sputum). Keadaan lanjut dapat terjadi
batuk darah
 Sesak napas, sesak nafas akan ditemukan pada
penyakit yang sudah lanjut, yang infiltratnya sudah
meliputi setengah bagian paru-paru
 Nyeri dada. Nyeri dada timbul bila infiltrate radang
sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis
 Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun,
rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam
walaupun tanpa kegiatan

B. Pemeriksaan fisik :
Dapat ditemukan konjungtiva anemis, demam, badan
kurus, berat badan menurun. Tempat kelainan lesi TB
paru yang paling dicurigai adalah bagian apex paru, bila
dicurga adanya infiltrate yang luas, maka pada perkusi
akan didapatkan suara redup, auskultasi bronchial dan
suara tambahan ronki basah, kasar, dan nyaring. Tetapi
bila infiltrate diliputi penebalan pleura maka suara nafas

Panduan Praktik Klinis TB Paru

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

RSUP 2/2
RATATOTOK BUYAT
akan menjadi vesicular melemah. Bila terdapat kavitas
yang luas akan ditemukan perkusi hipersonor atau
tympani.
C. Kriteria Diagnosis :
1. Memenuhi kriteria anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. MTB (+) pada pemeriksaan TCM
3. X-foto thorax menunjukkan adanya lesi TB berupa infiltrat
pada bagian apex paru
D. Diagnosis Kerja :
1. TB paru
E. Diagnosis Banding :
1. Pneumonia
2. Abses paru
3. Kanker paru
4. Bronkiektasis
5. Pneumonia aspirasi
F. Pemeriksaan Penunjang :
1. Darah rutin
2. GDS, Asam urat, SGOT, SGPT, ureum, creatinin
3. Tes Cepat Molekular (GenXpert)
4. X-Foto Thorax
G. Tata Laksana
1. Tirah baring
2. Diet lunak
3. OAT (sesuai kategori)
4. Pemberian cairan infuse (bila perlu)
H. Edukasi
1. Penjelasan diagnosa penyakit
2. Penjelasan diet TKTP
3. Minum OAT teratur sampai tuntas
I. Prognosis
1. Prognosis Ad Vitam : Dubia ad bonam
2. Prognosis Ad Sanationam : Dubia ad bonam
3. Prognosis Ad Fungsionam : Dubia ad bonam
J. Indikator
1. Keluhan berkurang
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai