Penggunaan Antibiotik Yang Aman
Penggunaan Antibiotik Yang Aman
AMRIN - Study Group. Penggunaan antibiotik di RS Dr Soetomo Surabaya dan RSUP dr. Kariadi
Semarang. 2005
2)Penyebaran resistensi ke bakteri yang non-resisten melalui plasmid. Hal ini dapat disebarkan
antar kuman sekelompok maupun dari satu orang ke orang lain.
e.Ada dua strategi pencegahan peningkatan bakteri resisten:
1)Untuk selection pressure dapat diatasi melalui penggunaan antibiotic secara bijak (prudentuse
of antibiotics).
2)Untuk penyebaran bakteri resisten melalui plasmid dapat diatasi dengan meningkatkan
ketaatan terhadap prinsip-prinsip kewaspadaan standar(universa lprecaution)
4.Faktor Biaya
Antibiotik yang tersedia di Indonesia bisa dalam bentuk obat generik, obat merek dagang, obat
originator atau obat yang masih dalam lindungan hak paten (obat paten). Harga antibiotic pun
sangat beragam. Harga antibiotic dengan kandungan yang sama bisa berbeda hingga 100kali
lebih mahal dibanding generiknya. Apalagi untuk sediaan parenteral yang bisa 1000 kali lebih
mahal dari sediaan oral dengan kandungan yang sama. Peresepan antibiotic yang mahal, dengan
harga diluar batas kemampuan keuangan pasien akan berdampak pada tidak terbelinya antibiotic
oleh pasien, sehingga mengakibatkan terjadinya kegagalan terapi. Setepat apapun antibiotic yang
diresepkan apabila jauh dari tingkat kemampuan keuangan pasien tentu tidak akan bermanfaat
B.Prinsip Penggunaan Antibiotik Bijak(Prudent)
1.Penggunaan antibiotic bijak yaitu penggunaan antibiotic dengan
Spectrum sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis yang adekuat, interval dan lama
pemberian yang tepat.
2.Kebijakan penggunaan antibiotic (antibioticpolicy) ditandai dengan pembatasan penggunaan
antibiotic dan mengutamakan penggunaan antibiotic lini pertama.
3.Pembatasan pengguna anantibiotik dapat dilakukan dengan menerapkan pedoman penggunaan
antibiotik, penerapan penggunaan antibiotic secara terbatas (restricted), dan penerapan
kewenangan dalam penggunaan antibiotic tertentu (reserved antibiotics).
4.Indikasi ketat penggunaan antibiotic dimulai dengan menegakkan diagnosis penyakit infeksi,
menggunakan informasi klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium seperti mikrobiologi,
serologi, dan penunjang lainnya. Antibiotik tidak diberikan pada penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus atau penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-limited).
5.Pemilihan jenis antibiotic harus berdasar pada:
a.Informasi tentang spectrum kuman penyebab infeksi dan pola kepekaan kuman terhadap
antibiotik.
b.Hasil pemeriksaan mikrobiologi atau perkiraan kuman penyebabinfeksi.
c.Profil farmakokinetik dan farmakodinamik antibiotik.
d.Melakukan de-eskalasi setelah mempertimbangkan hasil mikrobiologi dan keadaan klinis
pasien serta ketersediaan obat.
e.Cost effective: obat dipilih atas dasar yang paling cost effective dan aman.
2. Suprainfeksi, yaitu infeksi sekunder yang timbul ketika pengobatan terhadap infeksi primer
sedang berlangsung dimana jenis dan infeksi yang timbul berbeda dengan infeksi primer (Tjay &
Rahardja, 2007).