Anda di halaman 1dari 6

Prosedur Metode Kangguru

No. Dokumen Revisi Halaman

/ 01 01/06
SOP/PPRT/RSHM/8/
2012
DitetapkanPlt. Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
26 Februari 2014 dr. Diah Retno Wilakskusuma Ningtyas
Pembina Utama Muda
NIP. 19571115 198510 2 001
Perawatan metode kangguru (skin to skin care) adalah metode
perawatan bayi yang mudah dengan menggunakan tubuh ibu untuk
mempertahankan stabilitas suhu bayi. Perawatan metode ini
terutama untuk bayi berat lahir rendah (BBLR, dengan berat lahir <
2500 gr)

PMK terdiri dari 4 komponen yaitu : posisi, nutrisi, discharge


(pulang), dan support (dukungan keluarga).
PENGERTIAN
PMK mempunyai banyak keuntungan antara lain stabilitas denyut
jantung1, pola pernapasan yang stabil disertai saturasi oksigen
yang stabil 2, stabilitas suhu2, waktu tidur yang lebih lama3,
mengurangi kebutuhan kalori3, lebih cepat meningkatkan berat
badan dan perkembangan otak4,5, mengurangi tangisan6,
meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui7,8,
mempersingkat lama rawat dirumah sakit9, mengurangi infeksi dan
meningkatkan bonding.

 Memberikan pelayanan pada bayi berat lahir rendah/


premature yang sehat untuk mencegah overcrowding di Divisi
Perinatologi Dept. IKA RSUP H. Adam Malik Medan dan
menurunkan pemaparan bekteri penyebab infeksi nosokomial
yang terdapat diruang rawat inap neonatus (NICU dan SCN)
TUJUAN
 Memfasilitasi perubahan perawatan metode kanguru dari
yang intermiten menjadi kontinu
 Mempromosikan pemberian ASI eksklusif
 Meningkatkan angka kesintasan BBLR

Sesuai dengan SK Direktur No : 009.03/SK/Dir/RSUHM/IV/2014


KEBIJAKAN
Tentang kebijakan pelayanan perinatal resiko tinggi(PERISTI)
PERAWATAN METODE KANGGURU

No. Dokumen Revisi Halaman

/SOP/PPRT/RSHM
/8/2012
2/6

1. Alur Perawatan Bayi dengan Metode Kanguru

Bayi baru lahir di RSUPHAM/ rujukan


di IGD : NKB atau BBLR < 1800 g

Klinik stabil klinik tidak stabil

Ruang rawat Masuk SCN : Masuk


PMK kontinu dilakukan PMK NICU:
(indikasi dan intermiten Tatalaksana
tata laksana (indikasi dan sesuai klinis
sesuai SOP) tata laksana pasien (±7-
sesuai SOP) 10 hr)

- Bayi diPulangkan (indikasi sesuai


P SOP)
R - Pemantauan selanjutnya di Poliklinik
O
S
E 2. PMK Intermitten
D Indikasi PMK Intermitten
U - Berat lahir < 1800 g
R - Telah stabil keadaan umumnya (frekuensi napas, nadi,
tekanan darah, suhu) min 3 hari berturut –turut
- Bayi masih mendapat cairan dan obat intravena, oksigen
kanulnasal, minum per NGT
- Pada pemeriksaan bising usus positif tidak ada kembung,
dan tidak ada muntah
- Toleransi minum baik, residu < 25% dari jumlah minum
- Ibu bersedia melakukan PMK Intermitten dan telah
diedukasi
Cara Perawatan PMK Intermitten
- PMK Intermitten dialkukan minimal 1-2 x/hari
- Lama perlekatan kulit lebih dari 1 jam
- Posisi : posisi bayi diantara payudara, tegak, dada bayi
menempel ke dada Ibu. Amankan posisi bayi dengan kain
panjang atau baju metode kanguru
- Kepala bayi dipalingkan kesisi kanan atau kiri, dengan
sedikit tengadah(ekstensi). Jangan menunduk kedepan atau
sangat tengadah.Perlekatan antara dada ibu dan kepala
bayi harus dipertahankan dengan menggunakan kain
khusus ( Kanga carrier) yang meliputi badan sampai
PERAWATAN METODE KANGGURU

No. Dokumen Revisi Halaman


/SOP/PPRT/RSHM
/8/2012 03/06

- kepala bayi setinggi batas telinga sehingga kedua tangan


ibu bebas dan jalan napas bayi terjamin tetap terbuka.
- Pangkal paha dan lutut harus fleksi (posisi fetus). Ikatan
harus kuat dan menutupi punggung bayi. Perut bayi jangan
tertekan dan terletak di epigastrium ibu.
- Waktu dilakukan PMK adalah waktu siang hari (antara
pkl.9.00 – 15.00)
- Tempat dilakukan PMK dapat diruang rawat NICU/ SCN
(disebelah inkubator)
- Tenaga yang mengawasi adalah PPDS/ fellow yang
bertugas dan perawat.
- Observasi tanda vital (frekuensi napas,nadi, tekanan
darah,suhu) dilakukan tia[ 3-4 jam (setiap pemberian
minum)

3. PMK Kontinu
Indikasi PMK Kontinu
- Bayi berat lahir rendah/ prematur yang telah stabil keadaa
umumnya (frekuensi napas,nadi, tekanan darah , suhu) dan
tumbuh (berat badan, lingkar kepala dan panjang badan)
- Tidak ada penyakit akut
- Telah minum hingga 150 ml/kg/hari(full feeds)langsung
menetek pada ibu ataupun dengan menggunakan selang
nasogastrik
- Sudah tidak menggunakan alat penunjang kesehatan
seperti oksigen, antibiotika atau medikasi parentral lainnya)
- Ibu telah menjalankan KMC intermiten di SCN selama
minimal 3 hari berturut – turut
- Ibu bersedia melakukan perawatan metode kanguru kontinu
(selama 24 jam/hari, terus –menerus, setiap hari)
Cara Perawatan PMK Kontinu
- Selang nasogastrik harus dipasang oleh tenaga kesehatan
(perawat) terlatih.
- Jenis cairan yang diberikan adalah ASI / PASI
- Tenaga kesehatan harus melatih ibu terlebih dahulu
mengenai cara mengetahui letak sonde telah berada
ditempat yang benar (lambung)dengan cara menghisap
cairan lambung menggunakan semprit 3 cc dan
menetesaknnya dikertas lakmus. Bila kertas lakmus
menunjukan warna merah barulah ibu memberikan minum.
Bila warna biru atau Ibu merasa ragu maka ibu harus
memanggil perawat yang bertugas untuk
PROSEDUR METODE KANGGURU

No. Dokumen Revisi Halaman


/SOP/PPRT/RSHM
/8/2012 04/06

-
- menginformasikan letak sonde tersebut
Tenaga kesehatan bertugas memantau ibu pada saat akan
memberikan minum melalui selang nasogastrik

Pemantauan
Pemantauan semua bayi dalam PMK adalah sama dengan
pemantauan pada bayi yang telah stabil dalam inkubator
1.Berat badan harus ditimbang tiap hari dan pemberian asupan
harus disesuaikan setiap saat
2.Lingkar kepala dan panjang badan diukur 1 kali perminggu
3.Pemeriksaan tanda vital dilakukan secara rutin oleh perawat
setiap pergantian jaga 8 jam dan setiap visit dokter yang
bertugas
4.Eduaksi Ibu pasien mengenai pemberian ASI dan tanda
kegawatan pada bayi

Inkubator dan Cots/ bassinets


- Bila ibu tidak ada, bayi harus diletakkan di inkubator bila BB
< 1,7 kg dan di cots bila BB > 1,7 kg
- Bayi harus dipindahkan keinkubator bila terdapat tanda –
tanda tidak normal seperti sianosis, tanda – tanda gawat
napas, syok dan apnea. Hanya bayi yang telah sehat dan
aktif yang mendapatkan PMK
Kapasitas maksimum PMK kontinu
- 12 ibu + 12 bayi
- Rasio perawat : pasien = 1:6 ( diperlukan total 8 perawat)

4. Tata Laksana Bayi selama Perawatan


Obat – obatan:
Semua bayi prematur mendapat kan obat berikut :
- Multivitamin paad hari ke 5 setelah asupan enteral feeding
penuh ( 100 ml) dengan dosis peroral 1 x 0,3 ml
- Vitamin E pada bayi BL < 1,7 kg pada hari ke 7 dan dosis per
oral 15,6 IU/ hari
- Zat besi (Fe) elemental 2 mg/kg BB/ hari dimulai pada hari ke
21 bila telah minum peroral
- Bila terdapat tanda osteopenia of prematurity diberikan kalium
fosfat dengan dosis 3 mmol/kg/hari (dibagi menjadi 3 dosis).
Bila ada biaya diberikan Human Milk Fortifier (penguat air susu
ibu)dengan cara pencampuran yang telah dilatih sebelumnya
oleh tenaga kesehatan
PROSEDUR METODE KANGGURU

No. Dokumen Revisi Halaman

/SOP/PPRT/RSHM
/8/2012 05/06

- Bila ada riwayat apnea of prematurity aminophilin diberikan


dengan dosis yang disesuaikan sampai usia koreksi 34 – 37
minggu
Tindakan yang dikerjakan bila terdapat komlikasi :
- Bila bayi tampak sakit maka perawat harus memanggil dokter
(PPDS/ fellow)yang bertugas untuk memerikasa keadan bayi.
Dokter harus memutuskan apakah bayi dapat dirawat
diruangan PMK dengan pemantauan khusus atau merawatnya
kembali ke CMU( rawat inap perinatologi)
- Dokter yang bertugas harus memeriksa bayi di ruang PMK
setiap hari
Asupan makanan:
- Semua ibu dianjurkan memberikan ASI (per NGT atau dgn
gelas)
- Bayi yang mendapat minum per NGT dapat diberikan oleh ibu
setelah diajarkan oleh perawat / dokter caranya. Jumlah susu
yang diberikan sesuai dengan petunjuk dokter yang bertugas
- Bayi yang mendapat minum per NGT tetap dirangsang untuk
menghisap payudara ibu
- Bila toleransi dengan NGT baik dan telah full feeds selanjutnya
pemberian minum dapat dengan menggunakan gelas bila telah
ada refleks menelan, NGT bisa dilepas
- Pemberian minum dengan gelas dihentikan bila telah dapat
koordinasi yang baik antara refleks menelan dan bayi langsung
menyusu dari ibunya
- Pemberian minum setiap 2 jam atau 3 jam sekali ditentukan
oleh dokter yang bertugas.
- Bila bayi mendapatkan susu formula maka perawat /dokter
harus menganjurkan pemberian susu dengan menggunakan
gelas atau sendok. Petugas kesehatan harus menjelaskan
bahayanya menggunakan botol (aspirasi,infeksi) cara
mencampur susu formula dan kebersihan alat –alat minum

Pemantauan lainnya
- Pemantauan ROP pada usia 4 minggu atau usia koreksi 34
minggu
- USG kepala pada usia 1,3,7, dan 28 hari kemudian dilanjutkan
setiap 4 minggu sampai usia 4 bulan
- Fungsi pendengaran setelah keadaan klinis stabil
- Ostepenia of prematurity (dilakukan pemerikasan kadar alkali
fosfatase, kalium dan fosfat ase, kalium dan fosfat secara
berkala setiap 2 minggu)
PROSEDUR METODE KANGGURU

No. Dokumen Revisi Halaman


/SOP/PPRT/RSHM
/8/2012 03/06

5. Bayi dipulangkan
Indikasi bayi pulang
- Berat badan > 1800 g. Bayi yang dipulangkan dari ruang PMK
tidak hanya berdasarkan BB saja tapi juga berdasarkan
keadaan omom bayi dan predischarge score > 17
- Ada dukungan dari keluarga untuk menjalankan PMK di
rumah
- Dalam observasi tanda vital stabil dan berat naik 20 g/hari
minimal 3 hari berturut – turut
- Ibu sudah mampu dan percaya diri dalam melakukan PMK
- Ibu telah mampu memberi minum bayinya
- Bila bayi terpaksa dipulangkan sebelum BB mencapai 1800
maka harus didiskusikan terlebih dahulu
Obat – obatan saat pulang:
- Multi vitamin diteruskan, vit. E dihentikan saat bayi
dipulangkan
- Zat besi (Fe) diteruskan hingga bayi berusia 6 bulan
- Terapi osteopenia of prematurity diteruskan hingga kadar
alkali fosfatase, kalsium dan fosfat telah normal. Pemeriksaan
kadar alkali fosfatase, kalsium dan fosfat dilakukan pertama
kali 4 minggu setelah minum penuh dan selanjutnya tiap 1
bulan
Pemantauan pasca rawat:
- Ibu diwajibkan melakukan pemantauan berkala pasca rawat di
poli Tumbuh Kembang dengan membawa lembar keterangan
dari Divisi Perinatologi
- Bila domisili ibu jauh dianjurkan untuk melakukan
pemantauan lebih lanjut di fasilitas kesehatan terdekat
dengan dibekali lembar keterangan khusus
- Pemantauan USG kepala, retinopathy of prematurity dan
fungsi pendengaran disesuaikan keadaan klinis bayi

UNIT TERKAIT  Unit Perawatan perinatologi

Anda mungkin juga menyukai