Anda di halaman 1dari 55

MATERI

IDENTIFIKASI USAHA DI BIDANG PRAKTIK PELAYANAN KEBIDANAN

Menjadi profesi bidan yang unggul di bidang kewirausahaan dalam bentuk praktek
mandiri dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan, khususnya kewirausahaan yang
bergerak dibidang kesehatan sangat membantu dalam pengembangan pembangunan yang
mana pada masa sekarang ini.
Seorang bidan yang membuka praktik bidan mandiri (BPM) atau praktik bidan swasta
(BPS) dapat disebut juga sebagai wirausahawan. Dimana wirausahawan yang dimaksud adalah
seorang yang memiliki keahlian menjual, mulai menawarkan ide hingga komoditas yakni
pelayanan jasa. Sebagai pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntun
untuk mengetahui dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat
berhasil baik dituntun untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha yang didukung
dengan kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan secara
strategis dan mempunyai kemampuan personal selling (menjual) yang baik guna meraih
sukses. Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi
dan mampu mengelola manajemen pelayanan secara professional serta mempunyai jiwa
entrepreneur.
Bidan yang berwirausaha dengan cara membuka praktek mandiri dirumahnya,
seharusnya berusaha untuk mendongkrak inovasi yang baru terhadap menejemen usaha.
Dimulai dari modal yang ia punya, alat-alat kesehatan susunan ruangan, manajemen keuangan
dan lain-lain. Agar laba yang diharapkan dapat terwujud tanpa mengurangi kualitas pelayanan
yang diberikan.
Bidan yang telah menyelesaikan pendidikannyaa minimal DIII (Diploma Tiga)
Kebidanan dapat melakukan wirausaha dalam bidan kebidanan. Jasa praktek bidan swasta
biasanya merupakan usaa yang dijalankan oleh seorang yang memiliki keahlian atau
berprofesi sebagai bidan. Kadangkala usaha praktek bidan yang dijalankan bisa menghasilkan
pendapatan yang lebih dibandingkan dengan gaji bulanan sebagai pegawai.
Dalam melaksanakan praktek pelayanan kebidanan, selain melakukan asuhan
kebidanan di BPM, seorang bidan dapat mengidentifikasi dan membuka pelayanan usaha
dalam rangka mengembangkan dan menunjang pelaksanaan praktek pelayanan kebidanan

1
yang telah dilakukan. Beberapa jasa usaha yang dapat dilakukan seorang bidan yaitu konseling
dan pemeriksaan pra nikah, pemeriksaan kehamilan (termasuk imunisasi TT), persalinan,
memandikan bayi, pemasangan anting, imunisasi balita, pemasangan alat kontrasepsi, kelas
paenting, waterbirth, hipnobirthing, pijat bayi dan pelatihan perawatan bayi untuk ibu,
pengasuh atau keluarga.
Selain usaha yang dilakukan diatas, sebagai bidan yang suka bisnis dapat melakukan
penjualan kebutuhan yang masih berkaitan dengan kebutuhan ibu hamil, ibu bersalin dan bayi
baru lahir, serta toko obat. Misalnya menjual baju ibu hamil, menjual perlengkapan bayi
seperti baju, jaket, topi, kaos kaki, pakaian dalam untuk ibu melahirkan, bra untuk ibu
menyusui dan pembalut, menjual buku seputar kehamilan, persalinan, nifas dan KB serta buku
perawaan bayi.
1. Konseling dan Pemeriksaan Pra Nikah
2. Kelas Parenting
3. Waterbirth
4. Hypobirthing
5. Pijat Bayi
6. Pelatihan Perawatan Bayi untuk Ibu, Pengasuh dan Keluarga

Penjelasan :
1. Konseling dan Pemeriksaan Pra Nikah
Konseling pra nikah secara medis, tidak harus selalu dilakukan oleh dokter,
peran ini bisa diambil alih oleh bidan untuk kasus-kasus tertentu seperti tentang
penggunaan alat kontrasepsi yang tepat, khususnya bagi pasangan calon pengantin
yang belum siap memiliki keturunan.
Pemeriksaan kesehatan pra nikah sangat penting untuk mengetahui kondisi
pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang berkaitan dengan
masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan), dan juga untuk
memperoleh kesiapan mental karena masing-masing mengetahui benar kondisi
kesehatan calon pasangan hidupnya. Melalui pemeriksaan keshatan pra nikah juga
dapat diketahui penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera ditanggulangi dapat
membahayakan calon pasutri, termasuk bakal keturunannya.

2
Idealnya pemeriksaan kesehatan pra nikah dilakukan enam bulan sebelum
dilangsungkan pernikahan. Tes kesehatan pra nikah dapat dilakukan kapanpun selama
pernikahan beum berlangsung. Jika pada saat pengecekan ternyata ditemui ada
masalah, maka pengobatan dapat dilakukan setelah menikah. Banyak hal yang
seharusnya dapat dilakukan dan dicegah dengan melakukan tes kesehatan pra nikah.
Pemeriksaan kesehatan pra nikah memang wajib dilakukan oleh semua calon
pasangan pengantin. Tidak ada salahnya untuk mengetahui secara detail mengenai
keadaan fisik dengan melakukan check up, termasuk melakukan tes toksoplasma.
Dengan dating ke dokter umum dan melakukan tes fisik untuk mendeteksi adanya
kelainan tekanan darah, jantung, urin, kulit dan penyakit dalam lainnya. ajak calon
pasangan anda untuk segera berkonsultasi dengan dokter terdekat, karena penyakit
yang dapat dideteksi secara dini sebagian besar dapat ditangani sebelum
berlangsungnya pernikahan anda.
Sebetulnya dengan melakukan cek kesehatan pra nikah akan membatu calon
pasangan pengantin sebelum pernikahan mempunyai peranan dan kegunaan yang
sangat penting bagi kelangsungan perkawwinan terutama hubungannya dengan
masalah kesehatan fisik, reproduksi dan kesiapan mental. Langkah-langkah melakukan
pemeriksaan kesehatan pra nikah tidak sulit dan tidak memerlukan biaya besar.
Tinggal bagaimana kesadaran dan kemauan calon pengantin tersebut. Maka dari itu
lakukanlah cek kesehatan pra nikah.
2. Kelas Parenting
Kelas parenting adalah upaya pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga dengan
memanfaatkan dumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dan lingkungan yang
berbetuk kegiatan belajar secara mandiri. Parenting sebagai proses interaksi
berkelanjutan anatar orang tua dan anak-aanak mereka yang meliputi aktivitas-aktivitas
seperti memberi makan (nourishing), memberi petunjuk (guiding) dan melindungi
(protecting) anak-anak ketika mereka tumbuh berkembang. Berikut ini tujuan
pengembangan program parenting :
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam melaksanakan
perawatan, pengasuhan dan pendidikan aanak di dalam keluarga sendiri dengan
landasan dasar-dasar karakter yang baik.

3
b. Mempertemukan kepentingan dan keinginan antara pihak keluarga dan pihak
sekolah guna mensinkronkan keduanya sehingga pendidikan karakter yang
dikembangkan di lembaga pendidikan dapat ditindaklanjuti di lingkungan keluarga.
c. Menghubungkan antara program sekolah dengan rogram rumah. Lembaga
pendidikan yang memiliki program-program kelembagaan dan pembelajaran
kadangkala bertentangan atau tidak selaras dengan kebiasan-kebiasaan yang terjadi
di lingkungan keluarga. Dengan program parenting ini akan terjadi keselarasan dan
keterkaitan, kerjasama yang saling mendukung, saling menguatkan.
3. Waterbirth
Metode melahirkan di dalam air atau waterbirth semakin popular dan menjadi tren
persalinan. Dalam proses pelaksanaannya seorang bidan juga dapat membuka program
membantu persalinan dengan metode melahirkan normal. Hanya saja dengan ibu
berendam dalam air hangat, membuat sirkulasi pembuluh darah jadi lebih baik.
Akibatnya akan berpengaruh pada kontraksi rahim yang lebih efektif dan lebih baik.
Sehingga waktu tempuh dalam proses persalinan ini lebih singkat daripada proses
melahirkan normal biasa.
Banyak yang merasakan manfaatnya. Selain mampu mereduksi rasa sakit, persalinan di
dalam kolam berisi air hangat juga membuat ibu hamil memiliki tenaga lebih untuk
mengejan. Beberapa penelitian bahkan mengklaim bahwa metode melahirkaan dalam
air juga bermanfaat bagi bayi yang akan dilahirkan. Berdasar laporan Waterbirth
Internasional, metode ini membutuhkan sebuah kolam bersalin khusus berisi air
dengan suhu 95-100 derajat Farenheit. Sangat disarankan menghindari penggunaan
bathtubs atau kolam anak kecil, karena sulit akan mempertahankan suhu yang tepat.
4. Hypnobirthing
Seorang bidan yang telah mengikuti pelatihan hypnobirthing dapat mengembangkan
proses ini di BPM. Metode hypnobirthing merupakan salah satu teknik autohipnosis
atau sugesti, dalam menghadapi dan menjalani kehamilan sertapersiapan melahirkan
sehingga para wanita hamil mampu melalui masa kehamilan dan persalinannya dengan
cara yang alami, lancar dan nyaman (tanpa rasa sakit). Dan yang lebih penting lagi
adalah untuk kesehatan jiwa dari bayi yang dikandungnya.

4
Metode hypnobirthing dikembangkan berdasarkan adanya keyakinan bahwa dengan
persiapan melahirkan yang holistic/ menyeluruh (body, mind and spirit) maka di saat
persalinan wanita dan pendamping terutama suami akan dapat melalui pengalaman
melahirkan yang aman, nyaman, tenang dan memuaskan jauh dari rasa takut yang
menimbulkan ketegangan dan rasa sakit.
5. Pijat bayi
Semakin majunya teknologi informasi membuat tuntutan masyarakat semakin
meningkat. Hal ini menimbulkan kesadaran yang tinggi bagi orang tua untuk berupaya
membantu tumbuh kembang anakmenjadi lebih baik seperti halnya dengan program
pijat bayi. Dalam melaksanakan praktek pelayanan kebidanan, seorang bidan dapat
membuka program pijat bayi sebagai usaha pengembangan praktek-praktek kebidanan
yang dilakukan di BPM.
Pijat bayi selain membantu tumbuh kembang bayi juga berguna bagi bayi yang lahir
belum cukup bulan (premature), dalam hal ini pijat berguna untuk mempercepat
kesiapan hidup, sehingga perkembangan selanjutnya dapat berjalan dengan baik.
6. Pelatihan Perawatan Bayi untuk Ibu, Pengasuh dan Keluarga
Bagi keluarga yang baru memiliki bayi terlebih anak pertama biasanya pasangan
tersebut memerlukan pelatihan. Pelatihan ini biasanya dipilih karena para calon orang
tua merasa belum memiliki kemampuan yang cukup untuk merawat bayinya. Karena
banyaknya kegiatan sederhana seperti menggendong bayi, cara menyusui bayi yang
benar, cara memandikan dan membersihkan bayi maka seorang bidan yang membuka
praktek pelayanan kebidanan juga dapat membuka pelatihan untuk para calon orang
tua khususnya ibu, keluarga ataupun orang yang akan menjada bayinya (pengasuh).

5
MATERI
MEMBUAT RANCANGAN BIDANG USAHA DALAM PRAKTEK LAYANAN
KEBIDANAN SECARA MANDIRI DAN KELOMPOK

A. Rancangan Usaha Dalam Praktik Layanan Kebidanan Secara Mandiri


1. Pengertian Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang
difokuskan pada pelayanan kesehatan wanita dalam siklus reproduksi, bayi baru
lahir dan balita untuk mewujudkan kesehatan keluarga sehingga tersedia sumber
daya manusia yang berkualitas di masa depan.
Pelayanan kebidanan secara mandiri atay yang dikenal dengan pelayanan
kebidanan primer yaitu asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dan
sepenuhnya menjadi tanggungjawab bidan.
2. Aspek Pemasaran
a. Sasaran
Sasaran praktek bidan mandiri adalah masyarakat dari semua golongan. Jasa
praktek bidan mandiri membidik para ibu rumah tangga sebagai target pasar.
Pengguna layanan jasa praktek bidan mandiri ini adalah ibu hamil, bayi, balita,
anak, remaja, wanita usia subur, pasangan usia subur, wanita yang mengalami
masa menopause dan lansia. Layanan yang paling sering dibutuhkan adalah
partus atau persalinan. Bayi dan balita yang membutuhkan imunisasi juga bsa
menjadi konsumen jasa bidan. Ibu hamil biasa memeriksakan kesehatan
kandungannya, ibu melahirkan bayinya dengan bantuan bidan hingga para iibu
yang ingin mengimunisasikan bayi mereka ataupun para ibu yang ingin
mengikuti program KB.
b. Strategi
Produk yang dipasarkan adalah produk jasa pelaayanan di bidang kebidanan
yang meliputi pelayanan pemeriksaan hamil, bersalin, nifas, bayi, balita dan
keluarga berencana (KB). Strategi pemasaran yang dilakukan dapat melalui
mulut ke mulut. Sementara untuk memperkenalkan program unggulan senaam
hamil, senam nifas, hypnobirthing ditempuh melalui promosi kesehatan dengan

6
memperkenalkan kegiatan program unggulan itu kepada ibu yang melakukan
pemeriksaan hamil.
Strategi yang ditempuh untuk dapat menarik perhatian klien dengan menjadi
bidan yang professional, efektif dan efesien dalam memberikan pelayanan
ramah, cepat tanggap terhadap keadaan klien, tidak membeda-bedakan pasien,
meningkatkan keterampilan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu tinggi serta menjalin kerjasama dengan rumah sakit atau klinik untuk
mempercepat penanganan bila terjadi kegawatdaruratan. Serta biaya pelayanan
yang terjangkau juga merupakan salah satu strategi pemasaran.
Dengan fasilitas pelaayanan yang memadai dan keramahtamahan petugas
dalam memberikan pelayanan kepada pasien, maka akan membuat pasien
merasa nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikaan. Di sini juga
disediakan kotak saran tertulis jika pasien ingin menyampaikan keluhan terkait
pelayanan.
3. Analisis SWOT
a) Strength (Kekuatan)
1) Telah menyelesaikan program S1 Kebidanan
2) Pengetahuan baik teknis maupun nonteknis, antara lain :
 Asuhan Persalinan Normal
 Diklat jarak jauh bidan
 Keluarga Berencana (KB)
 Insersi IUD
 Pemasangan AKBK
 Pelatihan penanganan HIV/AIDS
 Pelatihan isu gender
 Pelatihan kesehatan reproduksi
 Pelatihan hypnobirthing
3) Mengembangkan diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
4) Memiliki modal dan system manajemen yang baik
5) Memiliki solidaritas yang tinggi dan pandai bersosialisasi
6) Kreatif dan inovatif serta ramah dan santun

7
7) Dapat melaksanakan komunikasi dan konseling yang baik dengan
masyarakat.
b) Weakness (Kelemahan)
1) Sering terganggu dengan rasa jenuh dan lelah
2) Terbatasnya SDM yang direcruit sesuai standar
3) Karyawan masih kurang kerjasama dan tidak solid
c) Opportunities (Peluang)
1) Bidan praktek swasta yang relative sedikit
2) Memiliki saranan dan program kesehatan yang berbeda dengan BPM
lainnya.
3) Mendapat dukungan dari kebijakan pemerintah dan lingkungan sekitar
d) Threats (Ancaman)
1) Masih terbatasnya pengetahuan masyarakat dengan program yang diberikan
2) Jarang dilakukan evaluasi hasil dari pemerintah
4. Inovasi/ unggulan Layanan
Bidan yang mendirikan BPM mengahrapkan masyarakat dapat menikmati
sarana dan program yang akan dilaksanakan agar masyarakat lebih tertarik dan mau
berpastisipasi dalam menata pola hidup sehat. Ingin memperbarui dan
memodifikasi pelayanan dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat mendirikan
sebuah tempat pelayanan kesehatan yang dapat memberikan kepuasan pasien daan
membuat pasien merasa nyaman berada disebuah tempat pelayanan tersebut. Selain
pelayanan umum yang sesuai standar kebidanan seperti ANC, INC, PNC, BBL, KB
dan Kespro, ada juga program unggulan layanan yang diberikan :
a. Bulan ANC Gratis
Bulan ANC Gratis ini ialah program yang bertujuan untuk mempermudah
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) dengan
kualitas baik dan gratis serta meningkatkan antusiasme para ibu hamil
untuk memeriksakan kehamilannya agar dapat dilakukan deteksi dini untuk
menangani permasalahan yang lebih lanjut. Program ini bekerjasama
dengan pemerintah setempat dan Asuransi kesehatan setempat yang

8
memiliki tujuan dan program yang sama. Bulan ANC Gratis ini akan
diadakan setiap 3 bulan sekali.
b. Hypnobirthing
Hypnobirthing adalah salah satu cara untuk mempersiapkan persalinan yang
alami, nyaman, dan lancar sehingga tidak merasakan sakit. Relaksasi adalah
dasar untuk melakukan hypnobirthing dibarengi dengan tekhnik afarmasi
dan visualisasi. Tekhnik afarmasi dilakukan dengan mengulang-ngulang
kalimat positif sedangkan visualisasi adalah penggambaran atau menghayal
hal-hal yang indah untuk mengurangi rasa sakit. Hypnobirthing
dilaksanakan setiap proses persalinan, agar pasien merasa lebih nyaman
kami menambahkan wewangian minyak lavender atau minyak zaitun pada
ruang bersalin dan telah terkonsep agar ibu lebih merasa rileks.
c. Yoga For Pragnancy
Yoga for pregnancy adalah exercise ringan yang melatih ibu hamil untuk
mencapai keseimbangan antara tubuh yang sehat, pikiran yang jernih dan
emosi yang stabil. Yoga dapat dilakukan dari awal kehamilan hingga akhir
kehamilan. Manfaat yang didapatkan sangat banyak dari melancarkan
peredaran darah, mengurangi keluhan morning sickness, melatih
pernapasan, meningkatkan konsentrasi, melatih ketenangan dsb.
d. Study For Golden Age
Study for Golden Age adalah program belajar dan bermain ringan untuk
anak dalam menghadapi periode keemasan tumbuh kembang dari 0-3 tahun.
Pada periode keemasan tersebut pertumbuhan otak berkembang sangat
pesat. Oleh karena itu, bidan bekerja sama dengan para ibu untuk melatih 4
aspek pada tumbuh kembang anak, mulai dari bahasa, memori,
pendengaran, dan penglihatan yang dinilai melalui motorik halus, motorik
kasar, personal sosial dan bahasa. Tujuan dilaksanakan program
pembelajaran Study for Golden Age ini diharapkan dapat membangun
generasi yang lebih berkualitas sejak dini.

9
e. Family Planning Award
Family Planning Award adalah penghargaan yang diberikan kepada salah
satu keluarga yang dapat mengaplikasikan dan mengatur perencanaan
kehamilan dengan baik. Selain pengaturan kehamilan yang baik, aspek yang
dinilai juga dari PHBS (perilaku hidup bersih sehat) seperti pengelolaan
sampah, kategori rumah sehat, dan keluarga yang dapat berperan aktif
dalam kerjasama lingkungan. Program ini diselenggarakan atas kerjasama
dengan Dinas Kesehatan setempat dan BKKBN. Bagi keluarga yang
menerima penghargaan mendapatkan fasilitas KB gratis selama 1 tahun.
Tujuan dari penyelenggaraan program ini adalah untuk mendukung
masyarakat untuk lebih tertarik dengan penggunaan alat kontrasepsi dan
mau berpartisipasi dalam hal tersebut agar tercapainya kehidupan yang
lebih berkualitas dan terencana.
f. Day of Lansia
Day of lansia adalah hari khusus untuk lebih dekat dengan para lansia yang
diselenggarakan setiap 6 bulan sekali. Tujuan penyelenggaraan program ini
untuk mengatasi permasalahan lansia di hari tua mulai dari fisik, psikologi,
serta sosial. Pada day of lansia ini akan diadakan senam bersama,
pemeriksaan rutin kesehatan (posyandu lansia), penyaluran bakat dan
kreatifas ( Membuat anyaman, rajutan, kue, dsb) serta seminar humor agar
para lansia tidak jenuh dan tetap semangat dalam menghadapi perjalanan
hidupnya.

Selain itu juga misalnya ada ruangan pojok untuk ibu menyusui sehingga ibu
merasa nyaman dan tenag ketika akan menyusui bayinya. Diruangan tersebut
diberikan fasilitas kipas angin dan disediakan tempat minum sehingga ibu dan bayi
tidak merasa gerah dan apabila ibu haus pada saat menyusui, ibu bisa langsung
minum.
Ada ruang senam bagi ibu hamil, ibu nifas untuk membantu melancarkan
proses persalinan dan membantu mempercepat pemulihann pada ibu nifas.

10
Ada ruang hypnobirthing digunakan untuk memberikan teknik relaksasi agar
calon ibu yang melahirkan tetap rileks dan menghindari rasa takut yang berlebihan
yang akan lebih memicu rasa sakit dan ketidaknyamanan pada si ibu.
Pada ibu bersalin ketika ibu ingin pulang diantar ke rumah dengan bidan,
sebelum pulang bidan dan pasien serta adek bayi berfoto terlebih dahulu dan
memberikan sedikit souvenir. Dan pada saat kunjungan pertama ibu nifas, setelah
si ibu selesai melakukan pemeriksaan, bidan memberikan foto yang sudah diberi
bingkai.
Adanya ruang konsultasi bayi sehingga para ibu dapat melakukan konsultasi
kepada bidan tentang pertumbuhan dan perkembangan si bayi, jadi ibu tidak perlu
jauh-jauh harus ke klinik maupun ke rumah sakit hanya untuk berkonsultasi dan
ibu juga dapat menghemat waktu.
Di ruang tunggi disediakan tempat minum seperti air putih apabila pasien lelah
bisa menghilangkan dengan minum dan setiap pasien dating disuguhkan dengan
teh hangat sehingga pasien merasa senang dan bisa sekaali-sekali berbincang-
bincang dan bercanda mengakrabkan diri sehingga bidan dengan pasien maupun
keluarga merasa lebih dekat dan diperhatikan.
5. Program Pelayanan
a. Jenis Layanan dan Harga
No Jenis Pelayanan Tarif
1. Pelayanan ANC
a. Kunjungan kehamilan Rp. 20.000
b. Cek lab Rp. 50.000
c. Yoga for pregnancy/bulan Rp. 55.000
d. Imunisasi TT Rp. 25.000
2. Pelayanan Persalinan
a. Proses persalinan Rp. 500.000
b. Perawatan Nifas Rp. 15.000
3. Pelayanan Kunjungan Nifas
- Pemeriksaan nifas + Senam Rp. 30.000
4. Pelayanan Imunisasi

11
a. BCG Rp. 20.000
b. Polio Rp. 20.000
c. Hepatitis B Rp. 20.000
d. DPT-HB Rp. 20.000
e. Campak Rp. 20.000
f. Study for Golden Age/bulan Rp. 50.000
5. Pelayanan KB
a. Pil Rp. 15.000
b. KB suntik 1 bulan Rp. 20.000
c. KB suntik 3 bulan Rp. 25.000
d. IUD
- Pasang IUD Rp. 250.000
- Kontrol IUD Rp. 20.000
- Lepas IUD Rp. 50.000
e. Implan Rp. 65.000
f. Lepas Implant Rp. 50.000
g. Kondom Rp 10.000
6. Periksa Pasien Umum Rp. 20.000

b. Tempat dan Lokasi Usaha


Bidan Praktek Mandiri ini akan didirikan di Kota Curup, Jalan Taman Siswa Rt
007/ 003 Kelurahan Talang Rimbo Baru Kecamatan Curup Tengah Kabupaten
Rejang Lebong, Curup, Bengkulu. Padatnya penduduk serta minimnya fasilitas
kesehatan yang ada, selain itu lokasi BPM yang strategis dekat dengan jalan
utama sehingga lalu lintas ini cukup ramai dilalui oleh masyarakat termasuk
juga transportasi umum. Tempat untuk praktik bidan terpisah dari ruangan
keluarga terdiri dari :
1) Ruang tunggu
2) Ruang pemeriksaan
3) Ruang bersalin
4) Ruang rawat inap

12
5) Ruang hypnobirthing
6) Ruang konsultasi bayi
7) Pojok ASI
8) Pojok bermain
9) Kamar mandi
10) Ruang senam
c. Waktu Pelayanan
Untuk jam praktek dimulai dari 15.00 – 22.00 WIB, setiap hari kerja.
Sedangkan untuk pelayanan pasien partus 24 jam.
d. Tenaga Kerja

NO. TENAGA KERJA JUMLAH PENDIDIKAN

1 Bidan pengelola 1 orang S2 Kebidanan

2 Bidan pelaksana 2 orang D3 Kebidanan

3 Asisten Rumah Tangga 2 orang SMA

4 Bendahara 1 orang D3 Akuntansi

5 Sopir + Satpam 1 orang SMA

e. Kelayakan Usaha
Kelayakan dari BPM ini sudah teruji dari surat-surat perizinan yang
dimiliki dan kemauan masyarakat sekitar untuk memiliki tempat pelayanan
kesehatan terdekat, sehingga masyarakat tidak perlu membuang waktu dalam
menempuh jarak yang cukup lama untuk datang ke tenaga kesehatan, sehingga
tingkat kepedulian masyarakat terhadap dirinya dan kesehatan dapat lebih
diutamakan oleh masyarakat itu sendiri, dan fasilitas di BPM ini sudah
sebagian besar terpenuhi kelayakannya dan sudah memiliki standar yang sudah
teruji untuk memberikan kepuasan dan kenyamanan terhadap klien maupun
pasien itu sendiri.

13
Bidan memberikan pelayanan dengan ramah, cepat tanggap terhadap
keadaan klien, tidak membeda – bedakan pasien, meningkatkan keterampilan
agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi serta
menjalin kerja sama dengan rumah sakit atau klinik untuk mempercepat
penanganan bila terjadi kegawatdaruratan. Biaya pelayanan terjangkau oleh
masyarakat sekitar dan bidan memiliki tenaga ahli yang professional.
f. Perizinan
BPM kami memiliki perizinan sebagai berikut :
1) SIB/226_AKDIT/DINKES (lampiran)
2) SIPB : 112/ 002/ SIPB/ 09/ Dinkes (lampiran)
3) SITU ( Surat Izin Tempat Usaha) yang dikeluarkan oleh Pemkot Curup
dengan No : 227/1567/850.A/BPPTSP-C/1V/2014. (lampiran)
4) Memiliki Akta Notaris
5) Memiki NPWP
g. Aspek Keuangan
Sumber dana adalah tabungan pribadi sebanyak Rp. 90.000.000, 00, modal dari
orang tua Rp. 20.000.000,00, pinjaman dana bank Rp. 20.000.000,00. Jadi total
keseluruhan modal Rp. 130.000.000,00.

h. Barang dan Alat yang dibutuhkan


NO JENIS ALAT JUMLAH
1 PERALATAN TIDAK STERIL
Tensimeter 2
2 Stetoskop bioculer 1
3 Stetoskop monoculer 1
4 Timbangan dewasa 1
5 Timbangan bayi 1
6 Pengukur panjang bayi 1
7 Termometer 2
8 Oksigen dengan regulator 1
9 Amubag dengan masker 1/1

14
10 resusitasi 2
11 Penghisap lendir 1
12 Lampu Sorot 1
13 Penghitung nadi 1
14 Sterilisator 2
15 Bak Instrumen dengan tutup 1
16 Reflex hammer 1
17 Alat pemeriksaan Hb Sahli 1
18 Set pemeriksaan 2
19 urine(protein+reduksi) 2
20 Pita pengukur 2 pasang
21 Plastik penutup instrument steril 2
22 Sarung tangan karet untuk 1 dus
23 mencuci alat 2
24 Apron/celemek 2
25 Masker 15
26 Pengaman mata 2
27 Sarung kaki plastic 10
28 Infuse set 3
29 Standard infuse 2
30 Semprit disposable 5
31 Tempat kain kotor 2
32 Tempat plasenta 2/2
33 pot 2
34 Bengkok besar/ kecil 1 set
35 Sikat, sabun ditempatnya 1
36 Kertas lakmus 1
37 Vacumekstraktor set 2
38 Semprit glyserin 1
39 Gunting perban 1
40 Spatel lidah 1

15
41 IUD KIT 4
42 Implant KIT 4
43 Handuk bayi 2
44 Topi bayi 2
45 Selimut bayi 2

1 PERALATAN STERIL 2
2 Klem Pean 2
3 ½ kocer 3
4 Korentang 2
5 Gunting tali pusat 1/1
6 Gunting benang 2/2
7 Gunting episiotomy 1
8 Kateter karet/metal 6
9 Pincet anatomi pendek dan 2
panjang
10 Tenacukum/kocher tang 2
11 Pincet chirurgic 2
12 Speculum vagina 2/2
13 Mangkok metal kecil 1 dus
14 Penjepit tali pusat 2/2
15 Penghisap lendir 3 pasang
16 Tampon tang dan tampon vagina 3 pack
17 Pemegang jarum 3 roll
18 Jarum otot dan jarum kulit 2 roll
19 Sarung tangan 5 pack
20 Benang sutra+catgut 6 pack
21 Duk Steril 6 pack

1 BAHAN HABIS PAKAI 3


2 Kapas 1/1

16
3 Kain kasa 1
4 Plester 1
5 Pembalut wanita 3
6 Underpad 1

PERALATANPENCEGAHAN
INFEKSI
1 Safety box 2
2 Tempat sampah basah dan 1
kering
3 Ember untuk larutan klorin 2
4 Ember untuk mendekontaminasi 1
peralatan 2
5 Ember plastic dan sikat untuk 15
membersihkan alat
6 DTT set 2
7 Tempat penyimpanan alat bersih 2

PERALATAN LAIN
1 Bed untuk VK 2
2 Bed periksa 3
3 Bed untuk pasien nifas 6
4 Lemari es untuk menyimpan 2
5 vaksin 2
6 Rak obat 6
7 Kursi 6
8 Meja kerja 6
9 Lemari pasien 6
10 TV 21 inchi 7
11 Box bayi 6
12 Kipas angin 4

17
13 Matras 2
14 Bantal tidur 12
15 Bantal menyusui 50
16 CD panduan senam 50
17 CD panduan hypno brithing 50
18 Linen 10
19 sprei 10
20 taplak meja 10
21 sarung bantal 10
22 gorden untuk pemisah ranjang 10
perlak plastic

OBAT-OBATAN KB :
1 Pil KB 5 ampul
2 Kb injeksi 3 bulan 5 ampul
3 KB injeksi 1 bulan 5 ampul
4 Kondom Fiesta 5 ampul
5 ampul

Untuk Pelayanan imunisasi bayi


1
HB0 / pack (24 bh)
2 5 ampul
DPT / pak ( 24 bh )
3 5 ampul
HB Combo / pack ( 24 bh)
4 10
Campak / pack ( 24 bh )
5 10
 Polio / pack ( 12 bh )
10

Obat anti pendarahan:


Oxytocin
1 1 pack
Metil ergometrin
2 1 pack
1 pack
Analgesik :
1 pack

18
1  Paracetamol 2
2  Amoxicilin
3 Asam Mefenamat 10
4 Spuit 1 cc / pack ( 100 bh )
5 Spuit 3 cc / pack ( 100 bh ) 100
6 Spuit 5 cc / pack ( 100 bh ) 100
7 Spuit 10 cc / pack ( 100 bh ) 100
8 Alcohol besar 100
9 Betadhine 10
10

LAUNDRY
1 Deterjen
2 Pemutih 2 bungkus
3 pengharum 1 botol
2 bungkus

FORMULIR YANG
DISEDIAKAN
1 Formulir Inform Consent
2 Formulir ANC 15 lembar
3 Formulir patograf 15 lembar
4 Formulir persalinan/nifas/KB 20 lembar
5 Buku register: pasien umum, 15 lembar
ANC, INC, PNC, anak sehat, 7 buku
6 anak sakit, KB 15 lembar
7 Formulir laporan 15 lembar
8 Formulir rujukan
9 Formulir surat kelahiran 25 lembar
10 Formulir permintaaan darah 10 lembar
11 Buku KIA 50 lembar

Formulir keterangan hamil 10 lembar


12 untuk cuti melahirkan 10 Lembar

19
Formulir kematian

B. Rancangan Usaha Dalam Praktik Layanan Kebidanan Secara Kelompok


Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan atau bidan dalam
praktek layanan kebidanan secara berkelompok yaitu klinik bersalin. Di bawah ini
merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam klinik bersalin, antara lain :
1. Produk Utama
Dalam hal ini dapat bidan dapata menawarkan varian baru dalam jasa
pelayanan kesehatan sejalan dengan pesatnya perkembangan ilmu kesehatan,
yakni Hypno Birthing.
Setiap wanita sepanjang masa menginginkan sebuah proses persalinan
yang penuh kenyamanan, tenang dan lebih baik. Persalinan yang seperti itu bisa
didapatkan dalam hypno birthing. Wanita yang memiliki pengalaman hypno
birthing saat melahirkan anak jauh lebih tenang dan rasa sakit berkurang
sampai 70 % (Sri Hermianti, 2011).
Semua wanita di dunia tumbuh dewasa dengan pengetahuan bahwa
melahirkan itu sangat sakit. Melahirkan memang suatu proses yang alami dan
menimbulkan rasa sakit. Namun banyak wanita yang merasakan sakit tersebut
lebih parah dari seharusnya karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik dan
stress. Hal ini disebut fear-tension-pain concept (takut-tegang-sakit), dimana
rasa takut menimbulkan ketegangan atau kepanikan yang menyebabkan otot -
otot menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan rasa sakit. Ada juga sejumlah
wanita yang melahirkan normal, namun tetap menggunakan bius epidural untuk
mengatasi rasa sakit. Bayangkan sebuah proses melahirkan dengan rasa sakit
yang minimal atau bahkan tidak dirasakan sama sekali. Hal itu bukanlah
sesuatu yang tidak mungkin jika kita telah berlatih relaksasi hypno birthing.
20
Relaksasi hypno birthing merupakan metode alamiah yang dipergunakan untuk
menghilangkan rasa takut, panik, tegang dan tekanan - tekanan lain yang
menghantui ibu dalam proses persalinan (Sri Hermianti, 2011).
Hypno birthing adalah salah satu bagian dari hipnosis klinik khususnya
hipnosis kebidanan. Hypnosis klinik adalah suatu ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang sudah lama digunakan dalam dunia kesehatan, dan saat ini
berkembang pesat karena banyak orang yang membutuhkan. Hal ini disebabkan
kondisi stres dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat pada proses
persalinan. Hipnosis klinik mempunyai tujuan sebagai upaya promosi, prevensi,
terapi dan rehabilitasi (Sri Hermianti, 2011).
Di berbagai belahan dunia dikenal pula teknik tradisional melahirkan
tanpa rasa sakit. Melahirkan adalah fungsi wanita. Melahirkan tanpa rasa sakit
bukan hal baru. Para ibu di Afrika sudah punya tradisi lama dalam melahirkan
tanpa banyak keluhan. Ini sejalan dengan asumsi yang mendasari hypno
birthing, bahwa persalinan itu adalah keadaan fisiologis (keadaan normal sehat)
bukan patologis (keadaan sakit) yang dialami oleh wanita (Yus Santos, 2008).
Sejak tahun 1920-an, usaha-usaha yang dilakukan oleh beberapa ahli
terkenal menyebabkan berkembangnya metode-metode yang saat ini digunakan
untuk meningkatkan relaksasi, mengurangi stress, meredakan nyeri persalinan,
meningkatkan perkembangan persalinan dan memperkuat ikatan orang tua dan
anak sejak dini, salah satunya adalah hypno birthing (Sri Hermianti, 2011).
Menurut World Health Organization (WHO), Hypno birthing adalah
suatu bentuk terapi alternatif yang secara menyeluruh membantu ibu untuk
rileks, tenang, dan tetap dalam keadaan sadar sepenuhnya. Hypno birthing
adalah salah satu cabang dari hypnosis.
2. Gagasan Usaha
Lulusan kebidanan yang banyak, berarti persaingan pun besar. Oleh
karena itu, bidan harus dapat melakukan suatu trik khusus yang dapat membuat
dia bisa kerja mandiri dan dikenal oleh masyarakat sebagai pengguna jasa bidan
dengan meningkatkan SDM dan kompetensi serta jeli untuk melihat peluang
usaha yang berkaitan dengan kebidanan.

21
Disini kami dari tim melihat peluang usaha yang besar dengan
berkembangnya metode terbaru dalam persalinan yaitu hypno birthing.
Kemudian kami memutuskan mengikuti pelatihan khusus bidan di Yayasan X
dan berencana membuka praktek bersama dengan mendirikan “Rumah
Bersalin Sehat Hypno Birthing”.
3. Mengapa Perlu Membuka Peluang Usaha ?
Bidan yang bekerja sebagai PNS di Instansi kesehatan pemerintah gajinya
sama dengan PNS yang ada di Institusi yang lain. Dan itu masih kurang jika
dibandingkan dengan keadaan ekonomi Negara Indonesia saat ini dimana harga
barang-barang kebutuhan pokok manusia harganya selalu naik. Oleh karena itu,
bidan harus memikirkan suatu inovasi kerja yang dapat meningkatkan
kesejahteraannya dan terutama untuk melayani sesama.
4. Apa Yang Harus Dilakukan
Setelah mendalami beberapa artikel terbaru mengenai hypno birthing, saya dan
teman-teman sekalian tertarik sekali untuk belajar lebih jauh tentang metode
baru tersebut. Setelah merasa mampu, kami bersama berencana mendirikan
sebuah rumah bersalin dengan metode andalan hypno birthing. Dengan ini,
kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan para ibu bersalin dan turut
serta menurunkan angka kematian ibu dan anak.
5. Visi Dan Misi
Visi : menciptakan pelayanan terpadu yang selalu berkembang atas dasar cinta
kasih terhadap sesama.
Misi :
 Meningkatkan kesejahteraan ibu bersalin
 Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi
 Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi
6. Modal
Modal merupakan kebutuhan utama dalam membuat suatu usaha. Tiap-tiap
anggota dari tim menginvestasikan dana pribadinya dengan kesepakatan yang
telah disetujui bersama. Selain itu kami juga menerima bantuan dari investor

22
yang bersedia menanamkan modalnya dengan kesepakatan pembagian
keuntungan.
7. Perencanaan Pembangunan
Terkait dengan persalinan hypno birthing, kami berencana membangun
sebuah bangunan yang berwawasan lingkungan. Ketenangan dan kenyamanan
akan kami utamakan untuk mendukung terciptanya suasana yang kondusif dan
sesuai.
Pemilihan lahan yang baik dan strategis juga menjadi penilaian utama
bagi kami. Bangunan terdiri atas 7 ruangan utama, 2 toilet, dan ruang tunggu.
Ruang utama akan kami manfaatkan untuk konsultasi, pelatihan, apotek, dan
persalinan.
Untuk meningkatkan kenyamanan klien, kami akan melengkapi
bangunan dengan fasilitas-fasilitas yang kami anggap perlu, seperti pendingin
ruangan, sofa, televisi untuk ruang tunggu, dll.
8. Kelengkapan Administrasi, Peralatan, Sarana, Dan Prasarana
ADMINISTRASI :
a) Memiliki papan nama bidan praktek swasta
b) Mempunyai SIPB dan masih berlaku
c) Ada visi dan misi
d) Memiliki sertifikat pelatihan hypno birthing
e) Memiliki buku standar pelayanan kebidanan
f) Ada buku pelayanan KB
g) Ada buku standar pelayanan kebidanan neonatal
h) Ada buku register pasien
i) Ada format catatan medic (Antenatal, Persalinan, Nifas, Bayi Baru
Lahir, Keluarga Berencana, Bayi Sehat, Rujukan)
j) Laporan
k) Surat Kelahiran dan Surat Kematian
l) Partograf
m) Informed Consent
n) Formulir Permintaan Darah

23
PERALATAN DAN OBAT-OBATAN
 PERALATAN TIDAK STERIL
-Tensimeter
- Stetoskop biokuler
- Stetoskop monokuler
- Timbangan dewasa
- Timbangan bayi
- Pengukuran panjang bayi
- Thermometer
- Oksigen dalam regulator
- Ambu bag dengan masker resusitasi (ibu+bayi)
- Penghisap lendir
- Lampu sorot
- Penghitung nadi
- Sterilisator
- Bak instrument dengan tutup
- Reflek Hammer
- Alat pemeriksaan Hb (Sahli)
- Set pemeriksaan urine (protein + reduksi)
- Pita pengukur
- Plastik penutup instrument steril
- Sarung tangan karet untuk mencuci alat
- Apron / celemek
- Masker
- Pengaman mata
- Sarung kaki plastik
- Infus set
- Standar infuse
- Semprit disposable
- Tempat kotoran / sampah
- Tempat kain kotor

24
- Tempat plasenta
- Pot
- Piala ginjal / bengkok
- Sikat, sabun dan tempatnya
- Kertas lakmus
- Semprit glyserin
- Gunting verband
- Spatel lidah
- Suction
- Gergaji implant
 PERALATAN STERIL
- Klem pean
- Klem ½ kocher
- Korentang
- Gunting tali pusat
- Gunting benang
- Gunting episiotomy
- Kateter karet / metal
- Pinset anatomis
- Pinset chirurgic
- Speculum vagina
- Mangkok metal kecil
- Pengikat tali pusat
- Pengisap lendir
- Tampon tang dan tampon vagina
- Pemegang Jarum
- Jarum kulit dan otot
- Sarung tangan
- Benang suter + catgut
- Doek steril

25
 BAHAN HABIS PAKAI
- Kapas
- Kain kasa
- Plester
- Handuk
- Pembalut wanita
 FORMULIR YANG DISEDIAKAN
- Formulir Informed Consent
- Formulir ANC
- Partograf
- Formulir persalinan / nifas dan KB
- Formulir rujukan
- Formulir surat kelahiran
- Formulir permintaan darah
- Formulir kematian
 OBAT-OBATAN
- Roborantia
- Vaksin
- Syok anafilaktik
- Adrenalin 1:1000
- Anti histamin
- Hidrokortison
- Aminophilin 230 mg / 10ml
- Dopamine
- Sedatife
- Antibiotik
- Uterotonika
- Antipiretika
- Koagulantika
- Anti kejang
- Glyserin

26
- Cairan infus
- Obat luka
- Cairan desinfektan
- Obat penanganan asphiksia pada BBL

9. Papan Nama
Di depan bangunan akan kami pasang papan nama dengan tulisan “
Rumah Bersalin Sehat Hypno Birthing ”. Praktek setiap hari. Juga tidak lupa
mencantumkan nomor SIPB yang dimiliki.
10. Kerjasama dengan Dokter Spesialis
Kami bekerjasama dengan dokter spesialis dalam hal kegawat daruratan.
11. Jenis pelayanan
a) Konsultasi kehamilan
b) ANC
c) Pelatihan hypno birthing untuk ayah dan bunda
d) Persalinan Normal dan Hypno Birthing
e) KB
f) Pemasangan anting, imunisasi, memandikan bayi.
Kami juga akan bekerjasama dengan Laboratorium X. Jika ada pasien
yang memungkinkan untuk diperiksa laboratorium akan beri rujukan untuk ke
laboratorium X. Pembagian keuntungan sesuai dengan jumlah pasien.
12. Tarif
a) KB ( Pil dan Suntik ). Pil Rp. 20.000,- dan Suntik Rp. 25.000,-
b) Pemeriksaan awal kehamilan Rp.80.000,-
c) Pemeriksaannya lanjutan Rp. 50.000,-
d) Pemasangan anting Rp. 20.000,-
e) Persalinan Normal Rp. 1.500.000,-
f) Konsultasi kehamilan dan hypno birthing Rp. 50.000,-
g) Pelatihan Hypno Birthing Rp. 150.000/pertemuan
h) Persalinan Hypno Birthing Rp. 3.000.000,-
i) Memandikan bayi Rp. 30.000,-

27
13. Usaha yang lain
Diantara investor ada salah satunya menyukai bisnis dan adapula yang
memiliki latar belakang pendidikan farmasi. Oleh karena itu, kami juga
berinisiatif menjual kebutuhan yang masih berkaitan dengan kebutuhan pasien
seperti :
a) Menjual baju ibu hamil.
b) Menjual perlengkapan bayi seperti baju, jaket,celana, topi, kaus kaki.
c) Pakaian dalam ( Underwear, Bra untuk ibu menyusui ) dan pembalut.
d) Toko Obat
e) Menjual buku seputar kehamilan, persalinan, nifas, KB dan perawatan bayi
Dengan itu maka kami melengkapi persyaratan sebagai berikut :
a) Permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Manado bermaterai Rp.
6.000,-
b) Foto copy Akte Pendirian ( Pemohon yang berbadan hukum )
c) Foto copy KTP
d) Foto copy NPWP
e) Foto copy Ijasah Apoteker
f) Surat pernyataan Kesediaan bekerja

28
MATERI
MERANCANG RENCANA TEMPAT PRAKTEK PELAYANAN KEBIDANAN

A. Pengertian BPM
Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang
kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki
Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada saran
kesehatan atau program. (Imamah, 2012:01)
Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan
prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat – obatan. Namun pada
kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan memenuhi kelengkapan
praktek serta kebutuhan kliennya. Di samping peralatan yang kurang lengkap tindakan
dalam memberikan pelayanan kurang ramah dan bersahabat dengan klien. Sehingga
masyarakat berasumsi bahwa pelayanan kesehatan bidan praktek mandiri tersebut
kurang memuaskan.(Rhiea, 2011 : 01)
Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan, yang
memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Supaya masyarakat pengguna jasa layanan
bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya regulasi pelayanan
praktek bidan secara jelas persiapan sebelum bidan melaksanakan pelayanan praktek
seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi
semuanya harus sesuai dengan standar.

B. Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri


1. Menjadi anggota IBI
2. Permohonan Surat Ijin Praktek Bidan selaku Swasta Perorangan
3. Surat Keterangan Kepala Puskesmas Wilayah Setempat Praktek
4. Surat Pernyataan tidak sedang dalam sanksi profesi/ hukum.
5. Surat Keterangan Ketua Ranting IBI Wilayah

29
6. Persiapan peralatan medis dan medis usaha praktek bidan secara perorangan
dengan pelayanan pemeriksaan pertolongan persalinan dan perawatan.
7. Membuat Surat Perjanjian sanggup mematuhi perjanjian yang tertulis.
8. Bidan dalam menjalankan praktek harus :
a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan
kesehatan.
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5
tempat tidur.
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan
prosedur tetap (protap) yang berlaku.
d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku.
9. Bidan yang menjalankan prakytek harus mencantumkan izin praktek bidannya
atau foto copy prakteknya diruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat.
10. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang
memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya
11. Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan minimal
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus tersedia ditempat
prakteknya.
12. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan
jenis pelayanan yang diberikan .
13. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan
meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan :
a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi
dengan sesama bidan .
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang
tugasnya, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi
profesi.
c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar
tetap siap dan berfungsi dengan baik.

30
C. Persyaratan bangunan
1. Papan nama
a. Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan medik
dasar swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama
yang berjasa dibidang kesehatan, atau yang telah meninggal atau nama lain
yang sesuai dengan fungsinya.
b. Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.
c. Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.
d. Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah terbaca
oleh masyarakat .
2. Tata ruang
a. Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.
b. Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa, ruang
adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar
mandi/WC masing-masing 1 buah.
c. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan.
3. Lokasi
a. Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah daerah
setempat (tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti
pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan sejenisnya.
b. Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga agar
sesuai fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
4. Hak dan Guna Pakai
a. Mempunyai surat kepemilikan (Surat hak milik / surat hak guna pakai)
b. Mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun.

D. Menerapkan Analisis SWOT


1. Strength (Kekuatan)
a. Telah menyelesaikan program SI Kebidanan

31
b. Pengetahuan baik tekhnis maupun non tekhnis, antara lain :
1) Asuhan persalinan normal
2) LSS
3) Diklat jarak jauh bidan
4) Keluarga berencana
5) Insersi IUD
6) Pemasangan AKBK
7) Pelatihan penanganan HIV AIDS
8) Pelatihan isu gender
9) Pelatian kesehatan reproduksi
c. Memiliki wajah yang menarik
d. Memiliki solidaritas yang tinggi
e. Pandai bersosialisasi
f. Memiliki rasa humor
g. Kreatif dan inovatif
h. Ramah dan santun
2. Weakness (Kelemahan)
a. Sensitif
b. Berbicara spontan apa adanya, terkadang tanpa mempedulikan perasaan
orang lain
c. Pelupa
3. Opportunities (peluang)
a. Bidan praktek swasta yang ada relatif sedikit
b. Setelah dianalisis pelayanan sebagian bidan di daerah itu kurang
memuaskan khususnya dalam bidang kepuasan pelanggan
c. Bidan-bidan senior kurang bisa meningkatkan kreatifitas sehingga terlihat
monoton
4. Threats (ancaman)
a. Adanya persaingan yang tidak sehat

32
Persyaratan menurut KEPMENKES RI NO. 900/MENKES/SK/VII/2002
a. Bidan dalam menjalankan prakteknya harus:
1) Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan
2) Menyediakan tempat tidur untuk persalinan, minimal 1 dan maksimal 5 tempat
tidur
3) Memilki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan
prosedur tetap (protap) yang berlaku.
4) Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku
b. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau
fotocopy izin prakteknya di ruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat.
c. Bidan dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, harus
memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk membantu
tugas pelayanannya.
d. Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan minimal sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat prakteknya
e. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan
jenis pelayanan yang diberikan
f. Dalam menjalankan tugas bidan harus senantiasa mempertahankan dan
meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan:
g. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan
sesama bidan
h. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang
tugasnya, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi
profesi
i. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap
dan berfungsi dengan baik

E. Memiliki Surat Perijinan


SIPB dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang seterusnya
akan disampaikan laporannya kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat
dengan tembusan kepada organisasi profesi setempat.

33
F. Kelengkapan Administrasi, Sarana dan Prasarana BPM
1. Administrasi
a. Memiliki papan nama bidan praktek swasta
b. Mempunyai SIPB dan masih berlaku
c. Ada visi dan misi
d. Ada falsafah
e. Memiliki buku standar pelayanan kebidanan
f. Ada buku pelayanan KB
g. Ada buku standar pelayanan kebidanan neonatal
h. Ada buku register pasien
i. Ada format catatan medic
1) Antenatal
2) Persalinan
3) Nifas
4) Bayi Baru Lahir
5) Keluarga Berencana
6) Bayi Sehat
7) Rujukan
8) Laporan
9) Surat Kelahiran
10) Surat Kematian
11) Partograf
12) Informed Consent
2. Sarana Dan Prasarana Asuhan Rooming-In / Rawat Gabung
a. Media Penyuluhan Kesehatan
1) Ada poster di dinding
- Pesan-pesan ASI Ekslusif
- Pesan Immunisas
- Pesan Vitamin A
- Persalinan
- Tanda Bahaya

34
2) Ada leaflet
3) Ada booklet
4) Ada majalah bidan
b. Sarana
1) Rumah terbuat dari tembok
2) Lantai keramik
3) Ruang tempat periksa
4) Ruang perawatan
5) Dapur
6) Kamar mandi
7) Ruang cuci pakaian/alat
8) Ruang tunggu
9) Wastafel
10) Tempat sampah
11) Tempat parkir
c. Pelayanan yang Diberikan Bidan Praktek Mandiri
1) Penyuluhan Kesehatan
2) Konseling KB
3) Antenatal Care (senam hamil, perawatan payudara)
4) Asuhan Persalinan
5) Perawatan Nifas (senam nifas)
6) Perawatan Bayi
7) Pelayanan KB ( IUD, AKBK, Suntik, Pil )
8) Imunisasi ( Ibu dan Bayi )
9) Kesehatan Reproduksi Remaja
10) Perawatan Pasca Keguguran.

35
MATERI
MERANCANG DAN MENYUSUN MODAL USAHA PRAKTEK PELAYANAN
KEBIDANAN

A. Bangunan Yang Dibutuhkan


Tempat untuk praktik bidan terpisah dari ruangan keluarga terdiri dari:
1. Ruang Tunggu
2. Ruang pemeriksaan
3. Ruang persalinan
4. Ruang rawat inap
5. Ruang konsultasi bayi
6. Pojok menyusui
7. Ruang ibadah
8. WC/ Kamar mandi
9. Ruang pencegahan dan pengendalian infeksi, dan
10. Ruang senam

B. Alat Yang Dibutuhkan


NO JENIS ALAT JUMLAH
PERALATAN TIDAK STERIL
1 Tensimeter 2
2 Stetoskop bioculer 1
3 Stetoskop monoculer 1
4 Timbangan dewasa 1
5 Timbangan bayi 1
6 Pengukur panjang bayi 1
7 Termometer 2
8 Oksigen dengan regulator 1
9 Amubag dengan masker resusitasi 1/1
10 Penghisap lendir 2
11 Lampu Sorot 1

36
12 Penghitung nadi 1
13 Sterilisator 1
14 Bak Instrumen dengan tutup 2
15 Reflex hammer 1
16 Alat pemeriksaan Hb Sahli 1
17 Set pemeriksaan urine(protein+reduksi) 1
18 Pita pengukur 2
19 Plastik penutup instrument steril 2
20 Sarung tangan karet untuk mencuci alat 2 pasang
21 Apron/celemek 2
22 Masker 1 dus
23 Pengaman mata 2
24 Sarung kaki plastic 2
25 Infuse set 15
26 Standard infuse 2
27 Semprit disposable 10
28 Tempat kain kotor 3
29 Tempat plasenta 2
30 pot 5
31 Bengkok besar/ kecil 2
32 Sikat, sabun ditempatnya 2/2
33 Kertas lakmus 2
34 Vacumekstraktor set 1 set
35 Semprit glyserin 1
36 Gunting perban 1
37 Spatel lidah 2
38 IUD KIT 1
39 Implant KIT 1
40 Handuk bayi 1
41 Topi bayi 4
42 Selimut bayi 4

37
PERALATAN STERIL
1 Klem Pean 2
2 ½ kocer 2
3 Korentang 2
4 Gunting tali pusat 1
5 Gunting benang 2
6 Gunting episiotomy 2
7 Kateter karet/metal 2
8 Pincet anatomi pendek dan panjang 3
9 Tenacukum/kocher tang 2
10 Pincet chirurgic 1/1
11 Speculum vagina 2/2
12 Mangkok metal kecil 1
13 Penjepit tali pusat 6
14 Penghisap lendir 2
15 Tampon tang dan tampon vagina 2
16 Pemegang jarum 2
17 Jarum otot dan jarum kulit 2/2
18 Sarung tangan 1 dus
19 Benang sutra+catgut 2/2
20 Duk Steril 3 pasang

BAHAN HABIS PAKAI


1 Kapas 3 pack
2 Kain kasa 3 roll
3 Plester 2 roll
4 Pembalut wanita 5 pack
5 Underpad 6 pack

38
PERALATANPENCEGAHAN INFEKSI
1 Safety box 3
2 Tempat sampah basah dan kering 1/1
3 Ember untuk larutan klorin 1
4 Ember untuk mendekontaminasi peralatan 1
5 Ember plastic dan sikat untuk membersihkan 3
alat
6 DTT set 1
7 Tempat penyimpanan alat bersih 2

PERALATAN LAIN
1 Bed untuk VK
2 Bed periksa 1
3 Bed untuk pasien nifas 1
4 Lemari es untuk menyimpan vaksin 2
5 Rak obat 1
6 Kursi 2
7 Meja kerja 15
8 Lemari pasien 2
9 TV 21 inchi 2
10 Box bayi 2
11 Kipas angin 2
12 Matras 3
13 Bantal tidur 6
14 Bantal menyusui 2
15 CD panduan senam 2
16 CD panduan hypno brithing 6
17 Linen 6
18 sprei 6
19 taplak meja 6
20 sarung bantal 7

39
21 gorden untuk pemisah ranjang 6
22 perlak plastic 4
2
OBAT-OBATAN KB :
1 Pil KB 12
2 Kb injeksi 3 bulan 50
3 KB injeksi 1 bulan 50
4 Kondom Fiesta 50

Untuk Pelayanan imunisasi bayi


1 5 ampul
HB0 / pack (24 bh)
2 5 ampul
DPT / pak ( 24 bh )
3 5 ampul
HB Combo / pack ( 24 bh)
4 5 ampul
Campak / pack ( 24 bh )
5 5 ampul
 Polio / pack ( 12 bh )

Obat anti pendarahan:


5 ampul
Oxytocin
1 5 ampul
Metil ergometrin
2

Analgesik :
10
 Paracetamol
1 10
2  Amoxicilin 10
3 Asam Mefenamat 1 pack
4 Spuit 1 cc / pack ( 100 bh ) 1 pack
5 Spuit 3 cc / pack ( 100 bh ) 1 pack
6 Spuit 5 cc / pack ( 100 bh ) 1 pack
7 Spuit 10 cc / pack ( 100 bh ) 2
8 Alcohol besar
9 Betadhine 10

40
LAUNDRY
1 Deterjen 2 bungkus
2 Pemutih 1 botol
3 pengharum 2 bungkus

FORMULIR YANG DISEDIAKAN


1 Formulir Inform Consent
2 Formulir ANC 15 lembar
3 Formulir patograf 15 lembar
4 Formulir persalinan/nifas/KB 20 lembar
5 Buku register: pasien umum, ANC, INC, PNC, 15 lembar
anak sehat, anak sakit, KB 7 buku
6 Formulir laporan 15 lembar
7 Formulir rujukan 15 lembar
8 Formulir surat kelahiran
9 Formulir permintaaan darah 25 lembar
10 Buku KIA 10 lembar
11 Formulir keterangan hamil untuk cuti 50 lembar
12 melahirkan 10 lembar
Formulir kematian 10 lembar

41
CONTOH PERANCANGAN TEMPAT DAN MODAL PEMBUKAAN BPM (Bidan
Praktek Swasta)
Sesuai dengan PERMENKES NOMOR 1464/MENKES/PER/X/2010 dan
KEPMENKES RI NO. 900/MENKES/SK/VII/2002. BPM Wahyuni Sulia N membangun
BPM dengan luas tanah m x m di Jln. Taman Siswa Kabupaten Rejang Lebong .
BPM Wahyuni berada pada lokasi yang mudah diakses dan strategis. Tidak berada
dekat dengan pelayanan lainnya ataupun dekat dengan kebisingan kota seperti di samping
mall, pusat perbelanjaan, dll. BPM Wahyuni memiliki 16 Ruangan, dan setiap ruang minimal
memiliki diameter 2 x 3 meter dan memiliki penerangan/ ventilasi yang cukup, terdiri dari :
1. Ruang register : Tempat pasien pengisian data (Rekam Medik pada pasien baru
atau lama), alasan datang dan keluhan Utama.
2. Ruang Tunggu : Ruang tunggu sebelum dilakukan pemeriksaan
3. Ruang ANC : Ruang periksa atau pelayanan Ante Natal Care melakukan
asuhan kebidanan mulai Anamnesa (pasien lama : menanyakan hal yang lebih
berfokus pada keluhan pasien untuk lebih mendalami, pasien baru : ditanyaan hal
yang lebih spesifik) , Px. fisik (head to toe, Palpasi Abdomen, DJJ, Pengukuran
TBJ), pemeriksaan penunjang (Jika diperlukan : pemerisaan kadar Hb, kadar gula
darah, PP test, protein urine), penegakan diagnosa sesuai keluhan dan hasil
pemeriksaan.
4. Ruang KIE : Ruang Konseling dengan pasien. (Konseling ANC, KB,
KESPRO, dsb)
5. Ruang VK : Ruang penatalaksanaan Intra Natal Care (INC), mulai dari kala 1
hingga lahirnya bayi.
6. Ruang Nifas : Ruang Perawatan setelah partus/ PNC, dilengkapi dengan box
bayi.
7. Ruang KB : Ruang penatalaksanaan penggunaan KB (Suntik, IUD, Implan,
dsb)
8. Ruang Kespro : Ruang penatalaksanaan Pap Smear dan IVA Test
9. Mushola : Tempat beribadah bagi umat muslim.
10. Ruang Yoga : Ruang penatalaksanaan Yoga for Pregnancy, dilengkapi dengan
10 matras, sound system, dan full kaca.

42
11. Ruang Study for Golden Age : Ruangan yang dirancang seperti taman bermain,
untuk proses pembelajaran periode emas tumbuh kembang anak.
12. Dapur Umum : Penyediaan makanan dan minuman
13. Steril Alat : Ruangan untuk sterilisasi alat
14. Ruang pertemuan : Ruangan Multifungsi untuk mendukung setiap program yang
akan dilaksanakan.
15. Loket pembayaran & pengambilan obat : tempat pembayaran setelah melakukan
pemeriksaan dan pengambilan obat.
16. WC : BAK & BAB

TOTAL DANA BERSIH ( MODAL)


1. Modal membangun BPM (bersih) Rp. 90.000.000,-
2. Listrik, PDAM, Telephone, TV Kable, Speedy,WIFI Rp. 10.000.000,-
3. Pengadaan Alat Peralatan Tidak Steril Rp. 29.589.500,-
4. Peralatan Steril ( DTT) Rp. 2.335.500,-
5. Bahan Habis Pakai Rp. 1.635.000,-
6. Peralatan pencegahan infeksi Rp. 2.825.000,-

43
7. Peralatan Lain(Elektronik,Barang Inventaris,dll) Rp.109.142.000,-
8. Linen (Selimut pasien,Sprei,Sarung bantal,dll) Rp. 680.000,-
9. Obat-obatan (KB,Imunisasi,Analgetik Antipiretik,dsb) Rp. 28.135.000,-
10. Laundry ( Detergen,Pemutih,Pengharum) Rp. 861.000,-
TOTAL Rp.275.203.000,-
Jadi, Modal awal Rp.500.000.000,- dikurangi pengeluaran Rp.280.704.000,-
Sisa Rp.219.296.000,- sebagai kas awal.

44
MATERI
MEMBUAT PEMBUKUAN SEDERHANA

A. Pengertian Pembukuan
Pembukuan adalah pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi
penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun
organisasi. Pembukuan biasanya dilakukan oleh seorang ahli pembukuan. Pembukuan
berbeda dengan akuntansi. Proses akuntansi biasanya dilakukan oleh seorang akuntan.
Akuntan membuat laporan dari transaksi keuangan tercatat yang ditulis oleh ahli
pembukuan. Terdapat beberapa metode umum pembukuan, semisal sistem pembukuan
masukan-tunggal dan pembukuan berpasangan, kedua-dua sistem ini dapat dilihat
sebagai pembukuan "nyata". Setiap proses yang melibatkan pencatatan transaksi
keuangan adalah proses pembukuan.
B. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya
untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran
dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan
berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan
perusahaan.

45
5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada
paerusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.

C. Tugas Pokok Manejemen Keuangan


Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum
adalah :
1. Mendapatkan Dana Perusahaan
2. Menggunakan Dana Perusahaan
3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan

D. Tujuan Manajemen Keuangan


Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengeloka dana perusahaan
pada suatu perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan.
Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan
setinggi mungkin.

E. Contoh Pembukuan Dengan Sistem IT

46
47
48
49
MATERI
MERANCANG PROMOSI PRAKTEK PELAYANAN KEBIDANAN

Upaya promosi kesehatan merupakan tanggungjawab kita bersama, bahkan bukan


sektor kesehatan semata, melainkan juga lintas sektor, masyarakat dan dunia usaha. Promosi
kesehatan perlu didukung oleh semua pihak yang berkepentingan.
Rancangan program promosi kesehatan oleh bidan adalah memfokuskan bagaimana
program kemitraan pelayanan persalinan terpadu dapat membantu peningkatan upaya
keselamatan ibu dengan menjalin kemitraan dengan lintas sektoral yang terkait. Kemitraan
mengandung arti saling bertukar pengetahuan, sumberdaya dan komitmen untuk mencapai
tujuan bersama. Untuk itu diperlukan sikap saling menghargai dan keterbukaan tentang semua
hal kemitraan dengan wanita. Pendekatan partisipasif ini melibatkan kaum ibu mampu
mengenali dan menentukan prioritas masalah kesehatan ibu, menyusun rencana pemecahan
masalah bersama pemerintah setempat dan melaksanakannya. Beberapa kegiatannya adalah
pelatihan dukun bayi, pendidikan dan pelatihan kaum wanita dan pria tentang persalinan yang
aman dirumah serta tentang keluarga berencana, mengembangkan persiapan rujukan ke rumah
sakit dan mengembangkan materi informasi tentang kesehatan reproduksi.
Kemitraan dengan masyarakat dan dukun bayi. Pelatihan petugas dalam upaya
keselamatan ibu tidaklah lengkap tanpa penyuluhan dan motivasi terhadap keluarga,
masyarakat dan dukun bayi.
Kemitraan dengan bidan. Perlu dilakukan dengan asosiasi kebidanan (IBI) dalam
mendukung pelayanan kesehatan reproduksi. Melalui asosiasi ini diharapkan para bidan
mengikuti program pelatihan kesehatan reproduksi yang mencakup penanganan kegawatan
obstetri, pencegahan infeksi dan keluarga berencana. Perhatian utama organisasi ini adalah
memaksimalkan kebijakan dan dukungan teknis yang lestari dalam menjaga kualitas
pelayanan kesehatan ibu.
Kemitraan dengan penentu kebijakan. Kemitraan antara lembaga pembangunan, donor
dan pemerintah diperlukan dalam keberhasilan kegiatan keselamatan ibu. Kemitraan ini telah
dilaksanakan didaerah Tanjungsari, menunjukkan kemitraan antara penyandang dana,
pelayanan kesehatan pemerintah, tokoh masyarakat. Komitmen nasional terhadap kesehatan
ibu oleh Bapenas dan Depkes memberikan lingkungan yang mendukung pelayanan kesehatan

50
ibu. Pemerintah telah menempatkan satu bidan disetiap desa dengan mendidik 55.000 bidan
didesa dalam kurun waktu delapan tahun. Pondok bersalin desa dilayani oleh bidan, dukun
bayi, dan kader disediakan untuk memberikan pelayanan antenatal dan persalinan ditingkat
desa.
Disamping itu, kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi dilaksanakan untuk
mendukung kegiatan ini serta disediakan sarana komunikasi radio dengan fasilitas merespon
obstetri gawat.
Agar upaya keselamatan ibu tidak hanya sekedar retorika tetapi menjadi kenyataan
diperlukan komitmen kuat dari penentu kebijakan, pengelola program dan masyarakat.
Implikasi program keselamatan ibu mencakup hal berikut:
1. Menjamin kehadiran tenaga kesehatan pada setiap persalinan
2. Memperluas akses terhadap pelayanan kebidanan ditingkat masyarakat
3. Meningkatkan akses terhadap pelayanan obstetri esensial, termasuk pelayanan gawat
darurat
4. Menyediakan pelayanan terpadu kesehatan reproduksi termasuk keluarga berencana
dan pelayanan pasca aborsi
5. Menjamin kesinambungan pelayanan yang berhubungan dengan sarana rujukan dan
didukung oleh bahan habis pakai, alat, obat dan transportasi yang memadai.
Beberapa Kegiatan dalam menurunkan AKI yaitu :
1. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan, melalui :
a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan antara lain berupa penyediaan tenaga
bidan di desa, kesinambungan keberadaan bidan desa, penyediaan fasilitas
pertolongan persalinan pada polindes/pustu dan puskesmas, kemitraan bidan dan
dukun bayi, serta berbagai pelatihan bagi petugas.
b. Penyediaan pelayanan kegawatdaruratan yang berkualitas dan sesuai standar,
antara lain bidan desa di polindes/pustu, puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Dasar), Rumah sakit PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Kualitas) 24 jam
c. Mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi
keguguran, antara lain dalam bentuk KIE untuk mencegah terjadinya 4 terlalu,

51
pelayanan KB berkualitas pasca persalinan dan pasca keguguran, pelayanan asuhan
pasca keguguran, meningkatkan partisipasi aktif pria
d. Pemantapan kerjasama lintas program dan sektor, antara lain dengan jalan menjalin
kemitraan dengan pemda, organisasi profesi (IDI, POGI, IDAI, IBI, PPNI),
Perinasia, PMI, LSM dan berbagai swasta.
e. Peningkatan partisipasi perempuan, keluarga dan masyarakat, antara lain dalam
bentuk meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya, pencegahan terlambat 1
dan 2, serta menyediakan buku KIA. Kesiapan keluarga dan masyarakat dalam
menghadapi persalinan dan kegawatdaruratan (dana, transportasi, donor darah),
jaga selama hamil, cegah 4 terlalu, penyediaan dan pemanfaatan yankes ibu dan
bayi, partisipasi dalam jaga mutu pelayanan
2. Peningkatan kapasitas manajemen pengelola program, melalui peningkatan
kemampuan pengelola program agar mampu melaksanakan, merencanakan dan
mengevaluasi kegiatan (P1 – P2 – P3) sesuai kondisi daerah.
3. Sosialisasi dan advokasi , melalui penyusunan hasil informasi cakupan program dan
data informasi tentang masalah yang dihadapi daerah sebagai substansi untuk
sosialisasi dan advokasi. Kepada para penentu kebijakan agar lebih berpihak kepada
kepentingan ibu dan anak.
Melalui berbagai upaya antara lain peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan
kemampuan petugas serta melalui dukungan dan kemitraan berbagai pihak akan sangat
menentukan upaya penurunan AKI terutama dengan memperhatikan 3 pesan kunci MPS.
Strategi berbasis masyarakat yang akan mendukung tercapainya tujuan upaya
keselamatan ibu meliputi:
1. Melibatkan anggota masyarakat, khususnya wanita dan pelaksana pelayanan setempat,
dalam upaya memperbaiki kesehatan ibu.
2. Bekerjasama dengan masyarakat, wanita, keluarga dan dukun/pengobat untuk
mengubah sikap terhadap keterlambatan mendapat pertolongan.
3. Menyediakan pendidikan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang
komplikasi obstetri serta kapan dan dimana mencari pertolongan.
Konsep pengembangan sistem informasi dan pola rujukan dalam peningkatan Upaya
kesehatan ibu dapat dimulai dari dukun bayi yang masih menjadi ujung tombak dalam

52
pelayanan persalinan diharapkan telah menjadi bagian tenaga pendampingan yang menjadi
bagian integral kemitraan pelayanan persalinan. Penemuan kasus persalinan akan dirujuk oleh
dukun bayi ke bidan desa yang kemudian akan dirujuk kepada tingkat yang lebih tinggi
(dokter/bidan ditingkat Puskesmas, dokter/bidan rumah sakit tingkat kabupaten/kota dan
dokter/bidan rumah sakit tingkat propinsi). Namun demikan alur informasi dapat dirujuk ke
jenjang lebih tinggi mengingat kasus kematian persalinan masih banyak terjadi karena
keterlambatan dalam memberikan pertolongan persalinan.
Promosi kesehatan dalam sistem informasi diarahkan bagaimana informasi tentang
persalinan secepat mungkin sampai kepada masyarakat, tenaga kesehatan yang menolong
persalinan sehingga tindakan dini dapat dilakukan dalam menolong persalinan.
Media komunikasi seperti keberadaan handpone dapat dijadikan sebagai sarana dalam
menyampaikan informasi persalinan kepada bidan yang akan menolong persalinan. Demikian
juga untuk daerah yang sudah maju Dinas Kesehatan perlu merancang media informasi yang
dapat diakses secara online melalui pembuatan website tentang kesehatan ibu dan anak.
Sehingga melalui website ini masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang
kesehatan termasuk informasi tentang peningkatan upaya keselamatan ibu dalam proses
persalinan.
Contoh langkah-langkah pemasaran dalam pelayan kebidanan:
1. Produk
a. Pelayanan pemeriksaan hamil (senam hamil, perawatan payudara, dan persiapan
laktasi)
b. Pelayanan bersalin
c. Pelayanan nifas
d. Pelayanan pemeriksaan bayi
e. Pelayaanan pemeriksaan balita
f. Penyuluhan kesehatan
g. KB/Konseling
h. Imunisasi ibu dan bayi
i. Kesehatan reproduksi remaja
2. Harga
Biaya pelayanan kesehatan menurut IBI

53
a. Alat kontrasepsi bawah kulit Rp.250.000
b. KB suntik Rp.5000 – Rp. 20.000
c. Dll
3. Tempat pemasaran
a. RS
b. Puskesmas
c. Rumah Bersalin
d. BPM
4. Promosi pelayanan kebidanan
a. Pendekatan sosial masyarakat (langsung dan tidak langsung)
b. Promosi di lingkungan masyarakat (dengan pelayanan berkualitas dan memuaskan
kepada pasien)
c. Penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan (tentang PMS, seksualitas,
kesehatan reproduksi)
d. Promosi melalui jejaring social
5. Sasaran
a. Ibu hamil
b. Ibu bersalin
c. Ibu nifas
d. BBL
e. Balita
f. Lansia
g. Remaja

54
DAFTAR PUSTAKA

Adesyams. Blogspot.com/.../hakikat-dan-konsep-dasar-kewirausahaan. diunduh 29 Desember


2011
Adisasmita, Rahardjo. MEMBANGUN DESA PARTISIPATIF. Yogyakarta, 2006
Anonim. Tanpa tahun. Hakikat dan Konsep Dasar Kewirausahaan.
Hariz Sastrawinata. Kepemimpinan Organisasi dalam manajemen Kebidanan
Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga
Kasali Rhenald. 2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta : PT Mizan Publika
Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Kasmir. Kewirausahaan. PT RajaGrafindo persada. Jakarta, 2007
Kepmenkes RI Permenkes 1464/2010 Tentang Praktik Bidan, Jakarta 2010
Komunitas. Harizsastrawinata.blogspot.com/2011. Diunduh 04 Januari 2012
Nesi Novita,dkk. 2012. Promosi Kesehatan Pelayanan Asuhan Kebidanan. Yogyakarta :
PP-IBI, 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia, Cetakan ke-3 Tahun 2011 Salemba
Soepardan, Suryani. 2008. Konsep Kebidanan. Jakarta:EGC
Soetadi, I. 2010. Kewirausahaan. Medan : USU Press
Sujiati, Susanti. 2009. Buku Ajar Konsep Kebidanan Teori dan Aplikasi. Jogyakarta:Nuha
Medika

55

Anda mungkin juga menyukai