PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat (Permenkes No. 147
Tahun 2010). Rumah Sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan yang
bergerak di bidang kesehatan memiliki suatu sistem yang terdiri dari tim
pelayanan kesehatan seperti dokter, perawat, ahli gizi dan tenaga kesehatan
lainnya yang melayani masyarakat secara umum. Oleh karena itu, pihak
manajemen yang baik dan efektif yang mempunyai satu tujuan untuk
menggunakan sumber daya secara efisien, aktif, dan rasional untuk mencapai
kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam
1
Manajemen keperawatan diperlukan adanya manajer atau
mencatat, dari 39,47 juta petugas kesehatan di seluruh dunia, 66,7% nya
tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit yaitu sekitar 47,08 % dan
menjadi tolak ukur citra sebuah rumah sakit di mata masyarakat. Potter dan
Namun tidak terlepas dari itu, semua tenaga kesehatan mempunyai kewajiban
2
untuk melaksanakan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang bermutu,
A.S., Budi, A.K., Tutik, S.H (2012) Keperawatan sebagai salah satu pemberi
prima, efisien, efektif, dan produktif kepada masyarakat. Salah satu upaya
Sakit. Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna penyebab cedera
pasien rawat inap. Rumah Sakit perlu mengevaluasi resiko pasien jatuh dan
Evaluasi resiko jatuh menggunakan skala resiko jatuh. Pasien yang dirawat di
RS akan selalu memiliki resiko jatuh terkait dengan kondisi dan penyakit
3
dehidrasi, status nutrisi yang buruk, perubahan kimia darah (hipoglikemi,
hipokalemi); perubahan gaya berjalan pada pasien usia tua dengan gaya jalan
bingung atau gelisah yang mencoba untuk turun atau melompati pagar tempat
atau bangsal sebagai salah satu unit terkecil pelayanan kesehatan merupakan
ilmu dan kiatnya secara optimal. Namun perlu disadari, tanpa adanya tata
kelola yang memadai, kemauan dan kemampuan yang kuat, serta peran aktif
menjadi teori tanpa ada penerapan di ruangan. Laschinger & Finegan (2005)
kerja, juga merasakan kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang lebih
kerjasama dapat dilakukan pada saat ronde keperawatan yang dilakukan oleh
4
Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu fungsi yang paling
penting dari perawat sejak zaman Florence Nightingle karena berfungsi ganda
(Kepmenkes, 2001).
atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
5
Berdasarkan undang-undang kesehatan yang diturunkan dalam
(Kepmenkes, 2010).
Konferensi dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas, sore atau
gangguan dari luar. Konferensi terdiri dari 2 macam, yaitu pre conference dan
post conference.
pelaksana setelah selesai overan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut
yang dipimpin oleh katim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada
rencana dari kepala tim dan penanggung jawab tim (Modul MPKP,2006).
pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada
shift berikutnya isinya adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawatan dan
hal penting untuk operan(tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh kepala
6
Overan sering disebut dengan timbang terima atau over hand. Overan
adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang
ruangan Marwa pada 26 Maret 2019 ditemukan bahwa dari 12 rekam medis
klien yang ada di ruang rawat inap marwa dimana dilakukannya asuhan
keperawatan pada pasien (pasien terlama: 19 Maret 2019 dan pasien terbaru:
25 Maret 2019) ditemukan bahwa dari 120 SOAP yang terdokumentasi pada
diangkat.
2019 didapatkan fakta bahwa seharusnya pada pasien resiko jatuh tinggi
7
Dari hasil observasi yang dilakukan dari tanggal 6 Juli 2019 sampai 9
Juli 2019 didapatkan bahwa karu, katim, dan perawat pelaksana tidak ada
melakukan pre conference dan post conference. Dari hasil wawancara kepada
karu dan beberapa perawat, mereka mengatakan tidak pernah melakukan pre
conference dan post conference dikarekan sumber daya manusia mereka yang
Dari hasil observasi yang dilakukan dari tanggal 6 Juli 2019 sampai 9
Juli 2019 didapatkan hasil bahwa pelaksanaan overan tidak sesuai dengan
lainnya serta kepala ruangan tidak ada merangkum informasi overan yang
dilakukan.
akademik.
8
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penulisan
ruang rawat inap eboni RSP Univesitas Andalas Padang tahun 2019.
9
2. Bagi perawat
sesuai dengan standar perasional yang telat ditetapkan di ruang rawat inap
3. Bagi pasien
4. Bagi Mahasiswa
10