PENDAHULUAN
memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan masyarakat dan hal ini
akan bertambah bahaya ketika pengelolaan peternakan itu tidak sesuai dengan
buruk dari kegiatan usaha peternakan ayam ini karena masih banyak peternak
1
2
yang berupa feses, dan sisa pakan serta air dari pembersihan ternak dan
peternakan tersebut seperti timbulnya polusi udara berupa bau tidak sedap,
Flu burung atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah avian flu
atau avian influenza (AI) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A dengan diameter 90-120 nanometer. Secara umum, virus flu
burung hanya menginfeksi ternak unggas seperti ayam, kalkun dan itik.
penularan virus avian influenza bersifat sangat spesifik dan sangat jarang
menyerang spesies hewan tertentu misalnya babi, kuda, harimau, macan tutul,
dan kucing. Namun, virus ini sangat ditakuti karena memiliki kemampuan
ternak unggas. Data yang diperoleh dari FAO (2003), pada saat awal letupan
terpadat setelah China yang tercatat 4,7 miliar ekor dan berada dalam
merata. Pada tahun 2004, populasi unggas di Indonesia mencapai sekitar 1,3
miliar ekor. Hampir 62% dari total populasi unggas di Indonesia berada di
1
Soejoedono Retno D dan Ekowati Handharyani.2006. Flu Burung, Jakarta : Penebar Swadaya,
hal.6
3
Pada tahun 2011 wabah flu burung mulai berjangkit kembali, Penyakit
sporadis,Kasus flu burung ditemukan pekan terakhir hingga Januari lalu total
sekitar 6.000 ekor ayam pedaging di Benjeng atau sekitar 2,4 persen dari total
populasi.3 Dan di Jambi Jumlah kasus flu burung pada Maret 2011 meningkat
kasus.4
Letupan wabah flu burung saat ini mulai berjangkit kembali akan sangat
produksi daging, dan produksi telur dalam negeri. Dampak lain dengan
munculnya penyakit flu burung ini adalah adanya kekhwatiran akan terjadinya
pakar kesehatah hewan dan manusia menaruh perhatian lebih, terutama setelah
terjadi berbagai bentuk mutasi dari virus agen penyebabnya, dan terjadi
peningkatan keganasan yang nyata, baik pada hewan maupun pada orang.5
2
Tri Akso Budi, 2006. Waspada Flu Burung,Yogyakarta: Kanisius, hal.12
3
GRESIK, KOMPAS.com Kepala Subdinas Peternakan Kabupaten Gresik, Susanto, Kamis
24/2/2011
4
(JAMBI, KOMPAS.com Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jambi, Husni Jamal di Jambi, Kamis
24/3/2011)
5
(Tri Akso Budi, 2006. Waspada Flu Burung,Yogyakarta: Kanisius, hal.13)
4
setempat.
yang berbahaya bagi masyarakat di sekitar kandang. Hal ini karena usaha
Kec.Wonodadi Kab.Blitar)”
B. PEMBATASAN MASALAH
permasalahan yang diteliti serta tujuan yang dicapai, maka penulis melakukan
manusia.
C. RUMUSAN MASALAH
memfokuskan masalah agar dapat dipecahkan secara sistematis. Cara ini dapat
dan tidak menyimpang dari permasalahan yang diteliti dan tujuan yang ingin
bekerja di peternakan?
6
Sugiyono,2009,Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan HRD, pustaka Ilmu : jakarta, hal 25
7
D. TUJUAN PENELITIAN
itu.7
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
tersebut.
7
Khudzafiah Dimyati dan Kelik Wardiono, 2004. Metode Penalitian Hukum, Buku pegangan
Kuliah, Surakarta : FH UMS, hal 1
8
obyek penelitian.
1. Metode Pendekatan
8
Soetandyo Wignjosoebroto, Silabus Metode Penelitian Hukum, Program Pascasarjana
Universitas Airlangga, Surabaya, tt. Hal. 1 dan 3
9
2. Lokasi Penelitian
peternakan. Kedua, di lokasi ini tersedia data yang berkaitan dengan tema
penelitian.
3. Spesifikasi Penelitian
sekitar peternakan.
Penelitian ini membutuhkan dua jenis data yang berasal dari dua
a. Data Primer
9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya Offset, Bandung, hal.
112
10
1) Pemilik peternakan.
2) Pekerja di peternakan.
10
Sanapiah Faisal, Op. Cit, hal 56.
11
Ibid, hal 58.
12
Ibid, hal 60.
11
dan.
situasi awal.13
b. Data Sekunder
Yaitu data yang berasal dari bahan-bahan pustaka, baik yang meliputi:
13
Ibid, hal 59-60.
14
Ibid, hal 61.
12
terhadap beberapa orang informan dan berbagai situasi. Kedua cara yang
6. Instrumen Penelitian
Data yang telah terkumpul dan telah diolah akan dibahas dengan
kualitatif. Dalam hal ini analisis akan dilakukan secara berurutan antara
disuatu domain.
14
diteliti15.
wawancara.
15
Sanapiah Faisal. Op. Cit. 74-76
15
berkaitan.
dialog antara teori di satu sisi dengan data di sisi lain. Dengan malalui
G. SISTEMATIKA SKRIPSI
Dalam penelitian ini, penulis membagi dalam empat (4) bab yang
masing-masing bab akan dibagi lagi kedalam sub bab-sub bab. Adapun
BAB I PENDAHULUAN
B. Pembatasan Masalah
C. Perumusan Maasalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
16
Sanapiah Faisal, Op. Cit. hal. 70 dan 99.
16
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Skripsi
2. Kesehatan peternakan
4. Kesehatan Masyarakat.
1. Sejarah Berdirinya.
2. Eksesbilitas.
3. Struktur Organisasi.
ayam.
17
Bekerja di Peternakan.
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN