Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Daun kelor telah dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu tanaman pangan
alternatif untuk mengatasi masalah gizi (Broin, 2010). Banyak penelitian
mengungkapkan beberapa manfaat dari daun kelor diantaranya sebagai anti anemia
(Oduro dkk., 2008), daun dan batang kelor dapat digunakan sebagai penurun tekanan
darah tinggi dan obat diabetes (Giridhari dkk., 2011). Selain dikonsumsi langsung
dalam bentuk segar, daun kelor juga dapat diolah menjadi bentuk tepung yang
dapat digunakan sebagai bahan fortifkan untuk mencukupi nutrisi pada berbagai
produk pangan (Prajapati dkk., 2003).
Tepung daun kelor juga dapat ditambahkan untuk setiap jenis makanan
sebagai suplemen gizi. Proses pengolahan daun kelor menjadi tepung akan dapat
meningkatkan nilai kalori, kandungan protein, kalsium, zat besi dan vitamin A
(Dewi dkk., 2016). Kadar karbohidrat dan kalori dalam tepung daun kelor yaitu
51,59% dan 342,31 kkal/kg (Nashita, 2007).
Salah satu teknologi pengolahan daun kelor menjadi tepung adalah
menggunakan metode pengeringan vakum ( vacuum drying). Pengering vakum
merupakan salah satu metode pengeringan yang mempunyai keunggulan dalam
mempertahankan mutu hasil pengeringan, khususnya produk-produk yang sensitif
terhadap panas. Keunggulan produk hasil pengeringan vakum adalah dapat
mempertahankan stabilitas produk, mempertahankan stabilitas bahan, dan
meningkatkan daya rehidrasi. Berdasarkan permasalahan diatas maka dibuatlah
alat pengering vakum tipe spinner untuk proses pengeringan daun kelor.
Pemilihan metode pengeringan tipe spinner dilakukan karena dalam proses
pengeringan yang biasa dilakukan membutuhkan biaya yang mahal dan proses
pengoperasian juga cukup rumit (Hamimi dkk., 2011). Maka dengan
mempertimbangkan hal tersebut dibuatlah suatu teknologi pengeringan dengan
biaya murah, pengoperasian sederhana, dan diharapkan dapat menghasilkan
kualitas produk yang sama atau tidak jauh berbeda, dalam menghasilkan tepung

1
2

daun kelor yang benar-benar kering tanpa menghilangkan atau pun mengurangi
kandungan nutrisi pada daun kelor tersebut.

1.2 Perumusan Masalah


Rumusan masalah dalam pembuatan tepung daun kelor adalah bagaimana
merancang vacuum drying agar dihasilkan tepung daun kelor yang bermutu
dengan kandungan air sesuai Standar Nasional Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Merancang alat pengering vakum sebagai salah satu teknologi pembuatan
tepung daun kelor.
2. Mendapatkan tepung daun kelor dengan kandungan kadar air dan kualitas
sesuai standar nasional Indonesia.

1.2 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang akan didapatkan dari tugas akhir ini antara lain:
1. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengalaman praktik dalam merancang dan membuat mesin
pembuatan tepung daun kelor dan dapat menganalisis masalah secara
ilmiah, serta mengasah ketajaman berfikir secara kritis dan mampu
memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia sebagai
bahan baku dalam pembuatan tepung daun kelor.
2. Bagi Industri
Dapat dijadikan sebagai informasi bagi pihak industri tentang kinerja alat
pengering vakum dalam pembuatan tepung daun kelor.
3. Bagi Akademik
Dapat dijadikan sebagai alat praktikum bagi mahasiswa/mahasiswi terkait
dengan praktikum pengolahan pangan.

4. Bagi Masyarakat
Sebagai media informasi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan
teknologi pangan khususnya mengenai pengaplikasian daun kelor yang
dapat diolah menjadi tepung.

1.5 Relevansi
3

Penelitian ini berkaitan dengan ilmu teknik kimia di bidang operasi teknik
kimia (OTK) dan industri agro.
4

Anda mungkin juga menyukai