Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

3.1 Pengkajian Keperawatan


3.1.1 Identitas Pasien
1) Nama : Tn. S
2) Umur : 64 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) No. MR : 26.00.34
5) Diagnosa Medis : BPH
3.1.2 Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada bagian perut bawah selama ± 2 hari akibat
tidak bisa BAK.
1) P: nyeri pada bagian perut saat bergerak.
2) Q: seperti di tusuk-tusuk.
3) R: nyeri muncul saat bergerak.
4) S: skala nyeri 6 (sedang).
5) T: nyeri hilang timbul kadang-kadang berlangsung selama 3-5 menit
3.1.3 Data Primer
1) Airway: pasien dapat berbicara dengan jelas, tidak ada penumpukan sekret,
tidak ada sumbatan pada jalan nafas.
2) Breathing: RR: 20 x/menit, suara nafas vesikuler +/+, irama nafas teratur,
tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak menggunakan otot bantu pernafasan.
3) Circulation: TD: 120/60 mmHg, Nadi: 90 x/menit, S: 36,4 oC, CRT < 2 detik,
akral klien hangat, tidak ada edema pada kaki dan tangan.
4) Disability: keadaan umum klien lemah, kesadaran compos menthis dengan
nilai GCS: E(4), V(5), M(6) = 15. Respon pupil +/+, reflek cahaya +/+, uji
kekuatan otot ekstermitas atas dan bawah 5/5 (normal).
5) Exposure: pada bagian abdomen region 8 tampak menonjol saat dipalpasi.
6) Triase: Kuning
3.1.4 Data Sekunder
1) B1 (Breathing): pola nafas efektif, RR: 20 x/menit, SPO2 99 %, suara nafas
vesikuler +/+, irama nafas teratur, tidak ada bunyi nafas tambahan.
2) B2 (Blood): tidak ada anemis, sklera putih, CRT < 2 detik, TD: 120/60
mmHg, Nadi: 90 x/menit, Suhu: 36,4 oC, akral hangat.
3) B3 (Brain):
(1) Olfaktorius : pasien dapat mencium bau
(2) Optikus : pasien dapat membuka mata secara spontan
(3) Okulomotorius : Pasien dapat menggerakkan mata ke kiri dan ke kanan,
kelopak mata membuka ke kiri dan kanan.
(4) Troklear : pasien dapat menggerakkan mata ke atas dan ke bawah
(5) Trigeminus : pasien dapat mengunyah makanan
(6) Abdusen : pasien dapat menggerakkan mata ke kiri dan kanan
(7) Fasial : pasien dapat mengerutkan wajah
(8) Akustikus : pasien dapat mendengar dengan jelas
(9) Glosofaringeal : pasien dapat menelan dengan baik
(10) Vagus : pasien dapat berbicara dengan jelas
(11) Asesoris: pasien dapat menggerakkan bahu dan kepala
(12) Hipoglosus: pasien dapat menggerakkan lidah
4) B4 (Bladder): tidak bisa kencing ± 2 hari, saat palpasi abdomen bagian bawah
region 8 teraba keras, distensi kandung kemih.
5) B5 (Bowel): muaal dan muntah tidak ada, ada nyeri tekan, perut kembung,
BB: 58 kg, TB: 168 cm.
6) B6 (Bone) Uji kekuatan ekstermitas atas dan bawah 5/5 (normal).
3.1.5 Riwayat Penyakit
3.1.5.1 Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. S dibawa ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya pada tanggal 22
Mei 2019 pukul 23.00 WIB dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah
selama ± 2 hari akibat tidak bisa BAK. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik
dan mengukur tanda-tanda vital dengan hasil: TD: 120/60 mmHg, Nadi: 90
x/menit, RR: 20 x/menit, SPO2: 99 % dan Suhu: 36,4 oC. Klien dibawa di IGD
dalam keadaan sadar dengan kesadaran compos menthis, kemudian pasien
diberikan terapi infus Nacl 0,9% 20 tpm pada tangan kiri, injeksi ranitidine 50
mg/iv, injeksi keterolac 30 mg/iv. Selanjutnya klien akan dirawat inap ke ruangan
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
3.1.5.2 Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat/masuk di Rumah Sakit
dengan kasus yang sama sebanyak 3 x pada tahun 2017.
3.1.5.2 Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada memiliki riwayat penyakit DM,
hipertensi dan lain-lain.
3.1.5.3 Data Penunjang (Radiologis, Laboratorium, Penunjang Lainnya)
1) Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan
22 Mei 2019 Ureum 26 mg/dl 21-53 mg/dl
Creatinin 0.71 mg/dl 0.17-1.5 mg/dl
HGB 9.0 g/dL 11.0-16.0 g/dL
Natrium 124 mmol/L 135-148 mmol/L
Kalium 3.9 mmol/L 2.5-5.3 mmol/L
Calcium 1.05 mmol/L 0.98-1.2 mmol/L
WBC 6.43 x 10^3/uL 4.00 - 10.00 x 10^6/uL
RBC 4.47 x 10^6/uL 3.50 - 5.50 x 10^6/uL
PLT 343 x 10^3/uL 150 – 400 10x^3/uL
2) Penatalaksanaan Medis
Tanggal Terapi Dosis Rute
22 Mei 2019 Infus Nacl 0.9 % 20 tpm Intravena
Inj. Ranitidin 10 mg/iv Intravena
Inj. Ketorolac 30 mg/iv Intravena
3.1.6 Analisa Data
Data Subyektif dan Data
Penyebab Masalah
Obyektif
DS: Distensi kandung kemih, Nyeri (Akut)
Klien mengatakan nyeri iritasi mukosa, obstruksi
pada bagian perut bawah 
selama ± 2 hari akibat Merangsang reseptor
tidak bisa BAK. nyeri di SPP
1) P: nyeri pada bagian 
perut saat bergerak. Rasa nyeri pada waktu
2) Q: seperti di tusuk- berkemih (disuria)
tusuk. 
3) R: nyeri muncul saat Nyeri (Akut)
bergerak.
4) S: skala nyeri 6
(sedang).
5) T: nyeri hilang timbul
kadang-kadang
berlangsung selama 3-
5 menit
DO:
1) Klien tampak
meringis kesakitan
pada saat
menggerakan
badannya.
2) Klien tampak
melindungi area nyeri
dan sangat berhati-hati
saat menggerakan
badannya.
3) TTV:
TD: 12060 mmHg
N: 90 x/menit
R: 20 x/menit
S:36,4 0C
SPO2: 99 %
DS: Proses penuaan Gangguan eliminasi
Klien mengatakan tidak  urine
bisa BAK ± 2 hari. Kelenjar prostat
DO: mengalami pembesaran
1) Palpasi abdomen 
bagian bawah region 8 Prostat memanjang ke
teraba keras. atas saluran kemih
2) Klien tampak tidak 
mampu BAK. Menutup aliran urin
3) Distensi kandung 
kemih. Menutup orifisium

Gangguan eliminasi urine

3.1.7 Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri (akut) b.d distensi kandung kemih d.d klien mengatakan nyeri pada
bagian perut bawah, nyeri saat digerakkan, rasa nyeri seperti di tusuk-tusuk,
skala nyeri 6 (sedang), nyeri hilang timbul kadang-kadang berlangsung selama
3-5 menit.
2. Gangguan eliminasi urine b.d kelenjar prostat mengalami pembesaran d.d
klien mengatakan tidak bisa BAK ± 2 hari, palpasi abdomen bagian bawah
region 8 teraba keras, klien tampak tidak mampu BAK dan distensi kandung
kemih.

Anda mungkin juga menyukai