1 SM PDF
1 SM PDF
Kelas X SMA
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kualitas buku teks pelajaran matematika wajib
kelas X SMA yang mencakup aspek materi, bahasa, penyajian materi dan kegrafikaan. Analisis buku
teks dilakukan untuk setiap indikator berdasarkan rumusan Kurikulum 2013, Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, serta mempertimbangkan kompetensi abad 21. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui kualitas buku teks serta mendeskripsikan
kelebihan dan kekurangan dalam buku teks yang mencakup aspek materi, bahasa, penyajian materi,
dan kegrafikaan. Objek penelitian ini adalah buku teks pelajaran matematika wajib kelas X SMA yang
diterbitkan oleh Erlangga dan ditulis oleh Sukino. Buku teks ini digunakan dalam pembelajaran
matematika di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Terdapat dua instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data, yaitu: (1) instrumen penilaian buku yang diisi oleh peneliti dan guru dan (2)
instrumen penggunaan buku yang diisi oleh siswa sebagai pengguna buku. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa buku teks pelajaran matematika yang dianalisis menunjukkan kriteria baik yaitu
mendapat skor penilaian dari peneliti dan guru yaitu 81,00 dari skor maksimal 100,00 dan skor
penilaian penggunaan buku dari siswa yaitu 50,83 dari skor maksimal 68,00. Kelebihan dan
kekurangan dianalisis untuk setiap indikator. Buku teks pelajaran menunjukkan kriteria baik sehingga
baik digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran matematika di kelas.
Kata kunci : analisis buku teks matematika, aspek materi, aspek bahasa, aspek penyajian materi,
aspek kegrafikaan
Abstract
The aims of this research is describe the quality of 10th grade mathematics textbooks includes
content aspect, language aspect, presentation aspect, and graphical aspect. Textbooks analysis is
conducted for each indicator based on the formulation of Curriculum 2013, curriculum and book
center, and considering 21st century competence. This research is a descriptive research of qualitative
and quantitative to know the quality of textbooks and describe the advantages and disadvantages in
textbooks includes content aspect, language aspect, presentation aspect, and graphical aspect. The
object of this research is the textbooks of mathematics lesson for 10th grade, that published by
Erlangga and written by Sukino. This textbooks is used on mathematics learning activity in SMA
Negeri 5 Yogyakarta. There are two instruments that were used to gather data, namely: (1) textbooks
assessment which was filled by researcher and teacher and (2) textbooks usage assessment which was
filled by students who use this textbooks. The results of this research indicate that the textbooks of
mathematics lesson showed good criteria. The obtained score from textbooks assessment is 81,00 of
100,00 and the obtained score from textbooks usage assessment is 50,83 of 68,00. Advantages and
disadvantages from this textbooks analyzed for each indicator. The mathematics textbooks shows
good criteria so that it is well be used on mathematics learning activity in the class.
Kata kunci : analysis of mathematics textbook, content aspect, language aspect, presentation aspect,
graphical aspect
‘Azzanie Karima Arroida (14301241017)
persentase paling sedikit dalam pengembangan Tabel 1 Kriteria Penilaian Buku Oleh Peneliti
aspek kognitif ranah pengetahuan yang meliputi Rerata Skor Kriteria
fakta dan konsep. Akan tetapi, buku teks > 85 Sangat Baik
tersebut mendapatkan persentase paling banyak 70 < ≤ 85 Baik
dibandingkan dua buku lain dalam 55 < ≤ 70 Cukup
pengembangan aspek kognitif ranah 40 < ≤ 55 Kurang
pengetahuan yang meliputi prinsip dan prosedur. ≤ 40 Sangat Kurang
Dari hasil penelitian tersebut, mengindikasikan Dan kriteria penilaian penggunaan buku olh
bahwa terdapat beberapa kekurangan dalam siswa disajikan pada Tabel 2.
buku teks matematika yang ditulis oleh Sukino
meskipun buku teks tersebut telah dinilai sangat Tabel 2 Kriteria Penilaian Buku Oleh Siswa
baik oleh konsumen. Oleh karena itu, perlu Rerata Skor Kriteria
adanya analisis buku teks pelajaran matematika > 57,80 Sangat Baik
yang diterbitkan oleh Erlangga dan ditulis oleh 47,60 < ≤ 57,80 Baik
Sukino yang digunakan di SMA Negeri 5 37,40 < ≤ 47,60 Cukup
Yogyakarta guna mengetahui kesalahan- 27,20 < ≤ 37,40 Kurang
kesalahan pada buku teks untuk kemudian ≤ 27,20 Sangat Kurang
diperbaiki atau menemukan kelebihan-kelebihan
dari buku teks yang dapat menjadi penguat buku HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut digunakan di sekolah.
Pertanyaan penelitian yang kemudian Penilaian buku dilakukan oleh peneliti
muncul adalah bagaimana kualitas buku teks dan guru serta penilaian oleh pengguna
pelajaran Matematika Wajib Kelas X SMA dilakukan oleh siswa kelas X di SMA Negeri 5
Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Erlangga Yogyakarta. Peneliti menilai dari hasil analisis
dan ditulis oleh Sukino ditinjau dari rumusan buku dan pengguna menilai dari pengalaman
Kurikulum 2013 dan Pusat Kurikulum dan menggunakan buku selama pembelajaran
Perbukuan (Puskurbuk) serta memperhatikan matematika. Indikator-indikator penilaian
kompetensi abad 21 yang mencakup aspek disusun berdasarkan Permendikbud No. 8 Tahun
materi, bahasa, penyajian materi, dan 2016 dan mengadaptasi instrumen penilaian
kegrafikaan. buku Pusat Kurikulum dan Perbukuan
(Puskurbuk).
METODE Hasil penilaian buku teks matematika
yang dilakukan oleh peneliti dan satu orang guru
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif disajikan pada Tabel 3. Sedangkan, hasil
dan kuantitatif yang akan menunjukkan penilaian penggunaan buku yang dilakukan oleh
gambaran tentang kualitas buku teks pelajaran 189 orang siswa kelas X SMA Negeri 5
matematika wajib SMA kelas X kurikulum 2013 Yogyakarta disajikan pada Tabel 4. Data siswa
edisi revisi 2016. Penelitian yang dilakukan diperoleh menggunakan angket yang telah
mengacu pada Permendiknas No. 8 Tahun 2016 disusun oleh peneliti dan skor didapat dari rata-
yaitu menilai dari aspek materi, aspek rata skor yang diberikan oleh 189 siswa.
kebahasaan, aspek penyajian materi, dan aspek
kegrafikaan.
Penelitian dilakukan pada tanggal 5 Maret
– 19 Maret 2018. Subjek penelitian yaitu seluruh
siswa kelas X SMA Negeri 5 Yogyakarta.
Instrumen penelitian untuk menelaah
buku teks pelajaran ini berupa lembar penilaian
buku teks pelajaran matematika wajib.
Instrumen penelitian ini terdiri atas lembar
penilaian oleh peneliti dan guru dan lembar
penilaian penggunaan buku oleh siswa.
Kriteria penilaian buku oleh peneliti dan
guru didapat dari rumus yang dikemukakan oleh
Widoyoko (2017: 238) yang hasil dari rumus
tersebut disajikan pada Tabel 1.
‘Azzanie Karima Arroida (14301241017)
Tabel 3 Hasil Penilaian Buku Oleh Peneliti dan Guru Tabel 4 Hasil Penilaian Penggunaan Buku Oleh
Nilai Siswa
No. Indikator Skor
No. Indikator Skor
P G
1 Kecakapan Personal 4 3 3,50 1 Kecakapan Personal 2,83
2 Kecakapan Sosial
2 Kecakapan Sosial 3 3 3,00 3 Kelengkapan Materi
3 Kelengkapan Materi 4 4 4,00 4 Kedalaman Materi
4 Kedalaman Materi 3 3 3,00 Keakuratan Fakta, Konsep,
5 3,08
Keakuratan Fakta, Prinsip, Prosedur
5 4 3 3,50 6 Kemutakhiran Materi 2,94
Konsep, Prinsip, Prosedur
6 Kemutakhiran Materi 3 3 3,00 Kesesuaian Materi, Contoh,
7 2,84
dan Soal Latihan
Kesesuaian Materi,
7 4 3 3,50 Kesesuaian Materi dengan
Contoh, dan Soal Latihan
8 Konteks Kehidupan Sehari- 2,72
Kesesuaian Materi dengan Hari
8 Konteks Kehidupan 3 2 2,50 9 Akurasi Kegiatan
Sehari-Hari Orientasi Materi Berpusat pada
9 Akurasi Kegiatan 2 3 2,50 10 2,86
Peserta Didik
Orientasi Materi Berpusat Bebas SARA, Pornografi, dan
10 2 3 2,50 11 3,52
pada Peserta Didik Bias (gender, profesi, wilayah)
Bebas SARA, Pornografi, Kelengkapan Cakupan
12 2,86
11 dan Bias (gender, profesi, 4 4 4,00 Keterampilan
wilayah) Penggunaan Pendekatan yang
13
Kelengkapan Cakupan Mendukung Keterampilan
12 4 3 3,50 14 Ketepatan Penggunaan Bahasa 3,14
Keterampilan
Penggunaan Pendekatan 15 Kejelasan Penggunaan Bahasa 2,94
13 yang Mendukung 3 3 3,00 Kekomunikatifan dan
Keterampilan 16 Kecukupan Informasi dari 3,00
Ketepatan Penggunaan Bahasa yang Digunakan
14 4 3 3,50 Konsistensi Sistematika Sajian
Bahasa 17 3,22
Kejelasan Penggunaan dalam Bab
15 4 3 3,50 Kelogisan/Keruntutan
Bahasa 18 2,99
Kekomunikatifan dan Penyajian
16 Kecukupan Informasi dari 4 2 3,00 19 Kelengkapan Penyajian
Bahasa yang Digunakan Ketepatan Pendukung
20 2,66
Konsistensi Sistematika Penyajian Materi
17 4 2 3,00 Ketepatan Penomoran Tabel,
Sajian dalam Bab 21
Kelogisan/Keruntutan Rumus, Lampiran
18 4 3 3,50 Kesesuaian Ukuran Buku dan
Penyajian 22 3,05
19 Kelengkapan Penyajian 4 2 3,00 Kontennya
Ketepatan Pendukung 23 Kerapian Tampilan Tata Letak 3,05
20 4 3 3,50 24 Kesesuaian Pemberian Warna 3,13
Penyajian Materi
Ketepatan Penomoran Ketepatan Gambar, Tabel, dan
25
21 4 3 3,50 Grafik
Tabel, Rumus, Lampiran
Skor Akhir 50,83
Kesesuain Ukuran Buku
22 4 3 3,50
dan Kontennya
Dari Tabel 3 diperoleh skor akhir 81,00
Kerapian Tampilan Tata
23 3 3 3,00 dan berdasarkan Tabel 1 maka buku termasuk
Letak
dalam kriteria baik. Sedangkan dari Tabel 4
Kesesuaian Pemberian diperoleh skor akhir yaitu 50,83 dan berdasarkan
24 4 2 3,00
Warna Tabel 2 maka buku termasuk dalam kriteria
Ketepatan Gambar, Tabel, baik. Hal tersebut berarti buku teks matematika
25 4 3 3,50
dan Grafik yang dianalisis baik digunakan untuk
Skor Akhir 81,00 pembelajaran di kelas dengan memperhatikan
kelebihan dan kekurangan yang ada dalam buku,
‘Azzanie Karima Arroida (14301241017)
sehingga kegunaan buku sebagai sumber acuan kegiatan berupa latihan soal yang dapat
dalam pembelajaran di kelas akan lebih dikerjakan secara berkelompok.
maksimal. Kelebihan dan kekurangan yang ada Dalam “BEKEL” terdapat kalimat
dalam buku teks dibahas untuk setiap indikator yang dituliskan secara eksplisit bahwa dengan
berdasarkan analisis yang dilakukan oleh mengerjakan latihan dalam “BEKEL” akan
peneliti dan hasil angket guru dan siswa serta dapat mengembangkan karakter-karakter
komentar-komentar dari guru dan siswa yang tertentu baik yang berkaitan dengan kecakapan
dituliskan dalam angket yang diberikan. personal maupun kecakapan sosial. Selain itu
1. Aspek Materi juga mengandung makna tersirat bahwa
a. Kecakapan Personal dengan melakukan kegiatan berkelompok,
Kecakapan personal berarti sikap yang siswa akan belajar tentang kerja sama,
dapat timbul dari diri siswa masing-masing, kesediaan membantu, kepedulian, toleransi,
seperti disiplin, kreatif, inovatif, teliti, jujur, dan sebagainya disertai dengan pengawasan
pantang menyerah, percaya diri, kritis, guru agar kemampuan tersebut terkembangkan
bertanggung jawab, dan sebagainya. Buku teks dengan baik. Contoh tampilan “BEKEL” yang
pelajaran matematika kelas X SMA yang di dalamnya termuat karakter-karakter yang
diterbitkan oleh Erlangga dan disusun oleh dikembangkan disajikan dalam Gambar 5.
Sukino mengembangkan kecakapan personal
melalui gambaran tentang pentingnya belajar
matematika yang dituangkan dalam halaman
sampul setiap bab dan juga dituliskan secara
eksplisit karakter-karakter yang dapat
Gambar 2 Karakter yang Dikembangkan dalam "BEKEL"
dikembangkan dalam bab tersebut yang
ditunjukkan pada Gambar 1. Kegiatan kelompok yang ada dalam
“BEKEL” adalah kegiatan mengerjakan soal-
soal latihan dan cenderung kurang dapat
mengembangkan kemampuan kerja sama
siswa. Kegiatan kelompok lebih efektif jika
tugas yang diberikan berupa tugas proyek
karena siswa dapat merencanakan sendiri
Gambar 1 Karakter yang Dikembangkan
kegiatannya, melakukan kegiatan yang telah
Karakter yang dikembangkan yang direncanakan, dan membuat laporan hasil
tertulis pada Gambar 1 tersebut telah sesuai kegiatan mereka (Krismanto, 2003: 9).
dengan yang tercantum dalam Permendikbud Menurut Krismanto (2003: 9), tugas proyek
No. 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD yaitu dapat dilakukan untuk materi yang berkaitan
bahwa perilaku yang harus dikembangkan dengan statistika, pengukuran tinggi, atau
adalah jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, lainnya yang berkaitan dengan trigonometri,
santun, dan proaktif. sehingga dapat dicantumkan tugas proyek
pada bagian “BEKEL” dalam bab tentng
b. Kecakapan Sosial trigonometri yaitu kegiatan pengukuran tinggi
Kecakapan sosial berarti kemampuan menggunakan sudut elevasi.
siswa dalam berbaur dengan sekitarnya,
terutama kemampuan bekerja sama dengan c. Kelengkapan Materi
siswa lain dalam kelas. Kecakapan sosial yang Materi yang disajikan dalam buku teks
terdapat dalam buku teks pelajaran dideteksi dikatakan lengkap apabila mencakup semua
dengan adanya kalimat yang membangkitkan materi yang sesuai dengan setiap KD. Dari
aspek sikap sosial seperti kerja sama, hasil analisis kelengkapan materi dalam buku
kesediaan membantu, kepedulian, toleransi, teks matematika, didapatkan bahwa 9 dari 10
bertanggung jawab, terbuka, dan sebagainya. bab dalam buku teks lengkap sesuai dengan
Dalam buku teks yang dianalisis, terdapat yang diatur dalam KD. Terdapat satu bab yang
suatu bagian yang mengakomodasi kecakapan dinilai kurang lengkap jika dilihat dari KD
sosial siswa dalam setiap bab yaitu bagian yaitu bab “Analisis Fungsi dan Grafik Fungsi”
“BEKEL” (Belajar Kelompok) yang berisikan yang tertera dalam KD 3.5 yaitu “Menjelaskan
dan menentukan fungsi (terutama fungsi linier,
fungsi kuadrat, dan fungsi rasional) secara
‘Azzanie Karima Arroida (14301241017)
formal yang meliputi notasi, daerah asal, harus disajikan dengan benar agar tidak
daerah hasil, dan ekspresi simbolik, serta menimbulkan kesalahan konsep pada siswa.
sketsa grafiknya”. Dalam KD 3.5 dituliskan Semua simbol atau lambang sebagai fakta
bahwa fungsi yang dipelajari difokuskan pada dalam matematika yang dituliskan dalam buku
fungsi linier, fungsi kuadrat, dan fungsi harus akurat dan sesuai dengan kesepakatan
rasional, jenis-jenis fungsi yang lain disajikan internasional.
hanya sebagai pendukung materi. Akan tetapi, Terdapat ketidakkonsistenan simbol
dalam buku teks tidak menampilkan tentang pada simbol bilangan real, kesalahan pada
fungsi rasional, fungsi rasional hanya pengklasifikasian fungsi dalam bentuk
disajikan sebagai contoh-contoh fungsi tetapi himpunan pasangan berurutan, kesalahan pada
tidak dibahas detail seperti pada bagian fungsi rumus cepat invers fungsi, kesalahan penulisan
kuadrat. Persamaan linier, kuadrat, maupun prosedur, kurangnya prosedur look back pada
rasional telah dibahas pada bab sebelumnya, suatu soal cerita, dan adanya prosedur yang
tetapi cakupan materi pada bab fungsi berbeda kurang tepat seperti yang disajikan pada
dengan cakupan materi pada bab sebelumnya. Gambar 3, 4, 5, dan 6.
d. Kedalaman Materi
Materi yang disajikan dalam buku teks
dikatakan mendalam apabila setiap bab
memuat dimensi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan pemecahan
masalah. Dalam hal ini, materi dalam buku
teks dianalisis muatannya, jika hanya memuat
objek langsung matematika yang terdiri atas Gambar 3 Ketidakkonsistenan Simbol
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur maka
materi tersebut dikatakan tidak mendalam dan
jika memuat objek langsung dan tidak
langsung matematika maka materi tersebut
dikatakan mendalam. Dari 10 bab yang ada
dalam buku, terdapat dua bab yang kurang
mendalam yaitu bab “Persamaan dan
Pertidaksamaan Rasional dan Irasional” serta
bab “Operasi Aljabar Fungsi, Komposisi
Fungsi, dan Invers Fungsi”. Gambar 4 Kesalahan Konsep
Dalam buku teks, pada bab “Persamaan
dan Pertidaksamaan Rasional dan Irasional”,
materi disajikan lengkap tetapi hanya
pengenalan konsep, contoh soal dan soal
latihan yang cukup sederhana dan tidak
mengembangkan kemampuan pemecahan
masalah atau kemampuan berpikir kritis siswa.
Padahal, bab persamaan dan pertidaksamaan
rasional serta materi tentang konposisi fungsi Gambar 5 Kesalahan Penulisan Rumus
dan invers fungsi dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari Beberapa buku teks
matematika menyajikan latihan soal cerita
yang berkaitan dengan materi persamaan dan
pertidaksamaan rasional serta pada materi
komposisi fungsi dan invers fungsi.
dikembangkan melalui berbagai bentuk yaitu ini dilakukan dalam pembelajaran kelompok
dengan memberikan soal-soal yang di kelas belum tentu akan membentuk
melibatkan beberapa konsep dan strategi pembelajaran kooperatif yang diharapkan.
penyelesaian yang disebut rich problem atau
dengan memberikan tugas-tugas semacam 2. Aspek Bahasa
tugas proyek yang dapat dilakukan secara a. Ketepatan Penggunaan Bahasa
individu atau kelompok. Dalam buku teks, hal Penggunaan bahasa dalam
tersebut dapat disajikan dalam bentuk adanya pembelajaran matematika harus tepat agar
soal-soal rich problem yang harus dikerjakan tidak menimbulkan multitafsir. Penggunaan
oleh siswa pada setiap bab yang ada dalam bahasa harus tepat dari segi ejaan, pemilihan
buku. Akan tetapi, tugas proyek belum kata, rangkaian kalimat, dan paragraf.
ditemukan dalam buku teks ini padahal Komponen tersebut harus sesuai dengan ejaan
terdapat banyak materi yang dapat dijadikan yang disempurnakan serta tepat dalam
bahan untuk tugas proyek yang mengembang- menjelaskan matematika. Bahasa yang
kan keterampilan siswa. Contoh tugas proyek digunakan dalam buku teks yang dianalisis ini
yang dapat dicantumkan dalam buku adalah terdiri atas Bahasa Indonesia (mayoritas) dan
siswa diminta untuk mencari permasalahan Bahasa Inggris (hanya untuk beberapa soal
yang ada dalam kehidupan di sekitarnya atau soal yang disadur dari sumber luar
tentang sistem persamaan linier tiga variabel, negeri). Bahasa Indonesia yang digunakan
fungsi komposisi dan invers fungsi, rasio telah sesuai dengan ejaan yang
sudut-sudut berelasi, atau aturan sinus cosinus. disempurnakan, begitu pula dengan Bahasa
Inggris yang digunakan telah sesuai secara
m. Penggunaan Pendekatan yang grammar.
Mendukung Keterampilan Bahasa yang sesuai dengan ejaan yang
Penggunaan pendekatan yang disempurnakan belum tentu tepat dalam
mendukung keterampilan berkaitan erat matematika. Kata “lukis” dan “sketsa”
dengan cakupan keterampilan. Cakupan keduanya tepat dan sesuai dengan ejaan yang
keterampilan dapat berupa adanya rich disempurnakan, tetapi memiliki arti yang
problem atau tugas proyek, maka pendekatan berbeda dalam matematika. Kata “lukis”
yang disajikan dalam buku teks harus berarti siswa harus menggambarkan suatu
mendukung ketercapaian keterampilan. Rich grafik dengan sangat presisi, dengan titik
problem yang terdiri atas soal-soal pemecahan potong yang tepat, skala yang tepat, dan
masalah dapat didukung dengan adanya sebagainya. Sedangkan kata “sketsa” berati
penerapan model pembelajaran berbasis siswa menggambarkan suatu grafik tidak
masalah atau problem based learning. Jika secara presisi, hal yang terpenting adalah
dalam buku teks terdapat tugas proyek, maka bentuk gambar sama dengan gambar
telah menggunakan pembelajaran berbasis sebenarnya tetapi tidak presisi dalam ukuran
proyek atau project based learning dan tugas dan sebagainya. Dalam buku teks yang
proyek dapat diberikan secara berkelompok dianalisis, terdapat kalimat “Lukiskan sketsa
yang dapat menjadi kegiatan cooperative grafik”.
learning. Buku teks yang dianalisis juga
Dalam buku teks yang dianalisis, telah menggunakan Bahasa Inggris di beberapa soal
menggunakan pembelajaran berbasis masalah, yang diberikan untuk melatih siswa
ditunjukkan dengan adanya bagian yang mengerjakan soal-soal dalam Bahasa Inggris.
menyajikan contoh penerapan suatu konsep Bahasa Inggris yang digunakan tepat dan
dalam kehidupan sehari-hari melalui “i- cukup mudah untuk dipahami.
Mabel” kemudian disajikan banyak soal
latihan yang berkaitan dengan contoh tersebut. b. Kejelasan Penggunaan Bahasa
Selain itu, dalam buku teks terdapat kolom Bahasa yang digunakan dalam buku
“BEKEL” yang dapat dijadikan kegiatan teks tidak hanya harus tepat sesuai ejaan yang
cooperative learning dalam pembelajaran di disempurnakan, tetapi juga harus jelas.
kelas. Akan tetapi, kekurangan dalam Kejelasan penggunaan bahasa berarti pilihan
“BEKEL” ini adalah hanya menampilkan soal- kata yang digunakan tidak hanya tepat tetapi
soal latihan yang hampir sama dengan soal- juga jelas dan tidak menggunakan kalimat
soal latihan individu sehingga jika “BEKEL” yang berbelit-belit apabila digunakan untuk
‘Azzanie Karima Arroida (14301241017)
menjelaskan materi matematika. Kejelasan disajikan dengan sistematika yang sama yaitu
penggunaan bahasa dapat dinilai dari hasil pendahuluan, isi, penutup. Dalam buku teks
survei dari siswa karena siswa yang merasakan yang dianalisis, materi yang disajikan dimulai
secara langsung bahasa yang digunakan jelas dari materi pendukung, kemudian materi
dan mudah dipahami atau tidak. Dari hasil pokok, dan yang terakhir penutup atau
survei yang dilakukan pada siswa kelas X ringkasan atau berupa materi tambahan (yang
SMA Negeri 5 Yogyakarta, didapatkan skor tidak termuat di setiap bab dalam buku ini).
2,94 yang berarti bahasa yang digunakan
dalam buku teks jelas. b. Kelogisan/Keruntutan Penyajian
Isi dalam buku disajikan runtut dan
c. Kekomunikatifan dan Kecukupan logis agar lebih mudah dipahami oleh
Informasi dari Bahasa yang Digunakan pembaca, terlebih untuk materi yang cukup
Bahasa yang digunakan dalam buku sulit untuk dipahami. Keruntutan dan kelogis-
teks disebut komunikatif dan informatif jika an penyajian materi berarti materi disajikan
dapat memudahkan siswa dalam memahami mulai dari materi yang mudah dilanjutkan ke
materi bukan justru membingungkan siswa. materi yang sukar, materi yang sederhana
Bahasa disebut komunikatif apabila dilanjutkan ke materi yang kompleks. Materi
penempatan kalimat tepat, misalnya kalimat yang mudah disajikan lebih dahulu agar siswa
perintah dituliskan dengan kata perintah dan termotivasi dan telah memiliki pedoman untuk
ditempatkan di bagian awal latihan soal untuk mempelajari materi-materi berikutnya yang
meminta siswa mengerjakan, kalimat tanya semakin sulit. Selain itu, materi dalam satu
dituliskan dengan kata tanya dan tanda tanya bab yang disajikan pada bagian awal harus
yang tepat yang dapat menstimulus siswa berkesinambungan dengan bagian selanjutnya
memberikan jawaban. Dalam buku teks yang dalam bab tersebut.
dianalisis, bahasa yang digunakan sudah cukup Materi dalam buku teks yang di-
komunikatif dan informatif. analisis, sebagian besar telah memenuhi
kelogisan dan keruntutan penyajian dan hanya
3. Aspek Penyajian Materi ditemukan satu bagian yang kurang runtut
a. Konsistensi Sistematika Sajian dalam dalam penyajiannya yaitu pada subbab “Rasio
Bab Trigonometri Dasar pada Segitiga Siku-Siku”.
Sistematika sajian dalam bab harus taat Dalam subbab ini, belum dijelaskan tentang
azas dan runtut yaitu terdiri atas pendahuluan, kuadran karena penjelasan tentang kuadran
isi, dan penutup. Materi yang disajikan harus berada di bab setelahnya, tetapi penjelasan
memiliki pendahuluan yaitu materi apersepsi yang ada pada bagian ini sedikit terkait dengan
berupa materi yang telah dipelajari pada sistem kuadran yang dapat mengakibatkan
jenjang sebelumnya atau dimulai dari materi siswa kurang paham. Penjelasan untuk
yang mudah dipahami oleh siswa. Setelah perbandingan trigonometri untuk sudut 0° dan
diberikan materi apersepsi untuk dasar dan 90° akan lebih mudah diterima siswa jika
motivasi mempelajari materi berikutnya, dijelaskan menggunakan definisi sudut yang
selanjutnya adalah bagian isi yaitu bagian telah dijelaskan sebelumnya.
utama dari materi yang akan disajikan dan
penutup berarti berupa kesimpulan dari materi c. Kelengkapan Penyajian
utama atau materi tambahan untuk menambah Penyajian materi dalam buku dikatakan
wawasan siswa. Sebagai contohnya, bab kedua lengkap apabila terdapat pendahuluan
dalam buku teks yang dianalisis, terdapat bab (penjelasan singkat tentang isi buku), daftar isi
“Persamaan dan Pertidaksamaan Rasional dan (daftar tabel, daftar gambar), glosarium, daftar
Irasional”, materi apersepsi untuk bab ini pustaka, indeks, dan ada pula kolom untuk
adalah pertidaksamaan kuadrat yang telah komunikasi dengan penulis yaitu dengan
dipelajari pada jenjang SMP, materi utama mencantumkan salah satu alamat untuk
dari bab ini adalah pertidaksamaan rasional komunikasi dengan penulis. Pendahuluan yang
dan pertidaksamaan irasional, kemudian dimaksud adalah bagian awal dari buku yang
penutupnya dengan memberikan materi dapat berisikan tentang informasi penerbit,
tambahan yaitu pertidaksamaan nilai mutlak. kata pengantar, halaman persembahan, dan
Konsistensi berarti materi dalam bab juga penjelasan-penjelasan tentang cara
pertama hingga bab terakhir dalam buku menggunakan buku atau bagian-bagian yang
‘Azzanie Karima Arroida (14301241017)
terdapat dalam buku. Dalam buku teks yang terlalu menimbulkan masalah ketika buku teks
dianalisis, terdapat bagian pendahuluan yang digunakan oleh guru dan siswa dalam
lengkap dan juga menyajikan dan menjelaskan pembelajaran. Akan tetapi, jika penomoran
bagian-bagian buku terutama bagian-bagian dalam buku teks tepat akan menambah
menarik pada buku untuk menambah motivasi keunggulan buku teks tersebut. Dalam buku
dan ketertarikan siswa dalam mempelajari teks yang dianalisis, seluruh penomoran yang
buku tersebut. Daftar isi, glosarium, daftar ada untuk tabel, gambar, rumus, contoh,
pustaka, indeks, dan kolom untuk komunikasi lampiran, dan sebagainya dituliskan dengan
dengan penulis juga lengkap tercantum dalam benar.
buku teks yang dianalisis.
4. Aspek Kegrafikaan
d. Ketepatan Pendukung Penyajian a. Kesesuaian Ukuran Buku dan
Materi Kontennya
Penyajian dalam buku teks tidak hanya Ukuran buku juga memengaruhi
tentang materi pokok, tetapi juga dilengkapi motivasi pembaca untuk membaca buku teks
dengan bagian lain yang mendukung materi pelajaran dan juga disesuaikan dengan tingkat
dan memudahkan siswa dalam mempelajari usia pembaca. Dalam instrumen penilaian
materi dalam buku. Pendukung penyajian buku teks oleh Puskurbuk pada penilaian
tersebut dapat berupa gambaran singkat kegrafikaan disebut-kan bahwa ukuran buku
tentang bab yang akan dipelajari dan yang mengikuti standar ISO yaitu ukuran B5
manfaatnya, peta konsep di awal bab, dan (176 mm × 250 mm) dengan toleransi
rangkuman atau ringkasan di akhir bab. perbedaan ukuran antara 0-15 mm, semakin
Pendukung penyajian materi dikatakan tepat kecil selisih ukuran buku dengan standar ISO
apabila sesuai dengan materi yang disajikan. maka buku tersebut semakin baik. Buku yang
Gambaran singkat tentang bab yang dianalisis, memiliki ukuran lebar 175 mm dan
akan dipelajari terdapat pada halaman sampul memiliki ukuran panjang 250 mm, jika
setiap bab. Gambaran singkat ini diharapkan dibandingkan dengan standar ISO maka buku
dapat menumbuhkan semangat siswa karena teks yang dianalisis memiliki selisih ukuran 1
siswa mengetahui kegunaan mempelajari bab mm untuk ukuran lebar dan tepat untuk ukuran
tersebut. Gambaran singkat dikatakan tepat panjang. Hal tersebut berarti buku teks
jika penjelasan kebermanfaatan materi yang memiliki ukuran sesuai standar yang telah
disajikan sesuai dengan materi yang dipelajari ditetapkan dan baik digunakan. Hal tersebut
dan mudah diterima oleh siswa. Peta konsep di juga diatur oleh UNESCO menurut Hartley
awal setiap bab berupa gambaran dua dimensi dan Burnhill (1976: 10) bahwa ukuran buku
mengenai keterkaitan antarkonsep yang yang disarankan adalah A4, A5, atau ukuran
dijelaskan dalam bab. Peta konsep di awal bab diantara A4 dan A5 yaitu B5.
dikatakan tepat apabila peta konsep Ukuran huruf pada konten, disusun
menggambarkan isi materi dan keterkaitan- dengan jenis huruf dan ukuran huruf yang
keterkaitannya dengan tepat. Dalam buku teks mudah dibaca tetapi tidak terlalu besar. Pada
yang dianalisis, peta konsep yang ditampilkan instrumen penilaian kegrafikaan dari
di awal bab telah sesuai dengan materi yang puskurbuk disebutkan bahwa ukuran huruf
dipelajari. Rangkuman atau ringkasan terdapat yang sesuai untuk tingkat SMA adalah 10-12
pada akhir materi yang berguna untuk point untuk teks dan 14-18 point untuk judul
memberikan catatan ringkas tentang materi dan subbab. Hal tersebut juga diatur oleh
yang telah dipelajari. Rangkuman atau UNESCO menurut Hartley dan Burnhill
ringkasan yang tepat berarti seluruh materi (1976: 27) bahwa ukuran huruf yang
yang telah disajikan terangkum ringkas dan disarankan adalah 12 point tetapi karena setiap
mudah dipahami. jenis huruf (font type) memiliki standar ukuran
yang berbeda-beda, sehingga ukuran huruf
e. Ketepatan Penomoran Tabel, Gambar, disesuaikan menurut standar ukurannya, dapat
Rumus, dan Lampiran lebih besar dari 12 atau lebih kecil dari 12
Penomoran dalam buku untuk point. Buku teks yang dianalisis telah
menomori tabel, gambar, rumus, lampiran, dan menggunakan ukuran huruf sesuai standar
sebagainya bukan hal yang sangat vital dalam yaitu sekitar 12 point.
buku teks. Kesalahan dalam penomoran tidak
‘Azzanie Karima Arroida (14301241017)