Anda di halaman 1dari 4

UAS 2017/2018

KERUSAKAN FORMASI:

I. FORMATION DAMAGE: kerusakan formasi di sekitar lubang sumur migas, yang


menyebakan pengurangan kemampuan alir fluida reservoir di bawah kemamampuan
asalnya.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA:
a. clay swelling
b. penyumbatan partikel-partikel padatan dari lumpur pemboran
c. pengendapan aspaltic dan paraffin
II. pengaruh formation damage terhadap hambatan di sekitar lubang sumur (fenomena skin
factor): Luas daerah formasi yang mengalami kerusakan akibat formation damage ini relatif
tipis hanya di sekitar lubang sumur maka disebut Skin, sehingga aliran dari formasi
terhambat mengalir ke lubang sumur. Hal ini dikarenakan oleh permeabilitas di sekitar
lubang sumur menurun akibat adanya skin.

PENGASAMAN:

III. PENGASAMAN DAPAT MENINGKATKAN LAJU PRODUKSI:


a. Acid washing : proses untuk menghilangkan endapan scale yang terdapat di pipa atau di
perforasi dengan menempatkan asam di posisi scale dan dibiarkan bereaksi.
b. Matrix acidizing : proses penginjeksian asam kedalam formasi produktif pada tekanan
dibawah tekanan rekah formasi dengan tujuan agar reaksi dapat menyebar secara
radial.
c. Acid fracturing : proses pelarutan yang bertujuan memperbesar rekahan sehingga
terjadi peningkatan permeabilitas. Acid Fracturing ini hanya dapat diterapkan pada
batugamping dan dolomit.
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN PENGASAMAN :
a. Prosedur lapangan yang salah
b. Design yang salah
c. Kesalahan pemakaian/komposisi asam

Cara meminimalkan kemungkinan kegagalan:

a. Mengevaluasi segala jenis pekerjaan


b. Mengecek ulang segala bentuk keteknisan
c. Teknik mendesign berdasarjan rules of thumb atau past experience

PEREKAHAN HIDROLIK:

V. KAPAN DAPAT DILAKUKAN PEREKAHAN HIDROLIK:


a. Volume hidrokarbon (cadangan hidrokarbon) dalam formasi yang akan direkahkan
tersebut masih cukup besar (ekonomis) untuk dilakukannya pekerjaan tersebut
b. masih mempunyai tekanan reservoar yang cukup untuk mengalirkan fluida reservoar ke
dalam rekahan kemudian masuk ke dalam lubang sumur
c. Sumur yang diproduksikan dari lapisan yang permeabilitasnya rendah
d. Sumur dengan kerusakan formasi yang disebabkan oleh proses pemboran (invasi
padatan lumpur, invasi filtrat lumpur), proses penyemenan (invasi filtrat semen), proses
perforasi (pecahan formasii)
VI. Analisa tekanan pada proses hydraulic fracturing

FRACTURE TREATMENT : FORMASI MULAI REKAH, P NAIK

FRACTURE CLOSING : PROPAN MASUK

TRANSIENT RESERVOIR PRESSURE : TEKANAN KEMBALI KE Pres


SOAL HITUNGAN:

VII. PADA PERENCANAAN PENGASAMAN DIKETAHUI DATA-DATA SEBAGAI BEIKUT:


KEDALAMAN FORMASI, Ft = 5000
Pres, psi = 2000
INTTERVAL PERFO, Ft = 20
Grf, psi/ft = 0,65
K, Md = 20
GRADIEN HIDROSTATIK ASAM, Psi/ft = 0,46
Re, ft = 2000
Rw, ft = 0,354
VISKOSITAS ASAM, Cp =1
a. Tekanan injeksi maksimum di permukaan
P max = (Gf-G)(D)
= (0,65-0,46)(5000)
= 1000 Psi
b. Laju injeksi maksimum
4,917 × 10−6 𝑘𝑎𝑣𝑔 ℎ𝑎 (𝐺𝑓 𝐷−𝑃𝑟𝑒𝑠 )
Qmax = 𝑟
𝜇𝑎 𝑙𝑛( 𝑒⁄𝑟𝑤 )
4,917 × 10−6 ×20×20(0,65×5000−2000)
=
1×𝑙𝑛(2000⁄0,354)
= 0.28 bbl/mnt

SOAL PILIHAN GANDA

1. Metoda hydraulic fracturing meningkat penggunaannya sejak tahun 90-an :


c-karena teknologi fluida dan proppant meningkat
2. perekahan hidrolik pada formasi ber-permeabilitas besar sebaiknya:
a-berbentuk Panjang dan tipis
3. penggunaan prepad pada suatu perekahan hidrolik untuk:
d-mendinginkan formasi
4. lebar rekahan akan meningkat dengan:
c-bila net pressure meningkat
5. overburden stress adalah:
c-bisa ditentukan dengan density log
6. fluida perekah biasanya berbentuk viscous gel, maka bahan dasar fluida perekah yang digunakan
dapat berupa:
a-fluida perekah bahan dasar solar
b-fluida perekah bahan dasar air
c-fluida perekah bahan dasar emulsi
7. fluida perekah yang dipilih idantaranya harus memenuhi kriteria:
a-tidak menimbulkan kerusakan formasi
b-tidak menimbulkan swelling
c-memiliki friction loss kecil
8. material pengganjal yang sering digunakan sebagai proppant agent adalah:
a-natural proppant
b-ceramic proppant
d-resin coated propant
9. pemilihan proppant diantaranya harus memenuhi kriteria:
a-mampu menahan rekahan agar tidak menutuo
b-ukuran partikel yang seragam
d-kebulatan yang tidak mempengaruhi permeabilitas
10. pada Analisa tekanan proses perekahan hidrolik terdapat 3 (tiga) tahapan:
a-fracture treatment
b-fracture closing
c-transient reservoir pressure

Anda mungkin juga menyukai