298 3783 1 PB
298 3783 1 PB
Rudi Hartono1
E-mail: rudi.hartono.fis@um.ac.id
Abstrak: Erosi tanah adalah penyumbang terbesar dari terjadinya degradasi la-
han. Citra penginderaan jauh google earth merupakan salah satu alat yang digu-
nakan untuk mempermudah kegiatan manusia dalam penelitian erosi tanah. Kri-
teria kawasan rawan bencana alam adalah kawasan yang diidentifikasi sering
dan berpotensi tinggi mengalami bencana alam seperti banjir, letusan gunung
berapi, gempa bumi, dan tanah longsor/erosi. Berdasarkan hasil kajian dari peta
kontur, ketinggian, geologi dan jenis tanah serta vegetasi yang ada di wilayah
berlereng (kemiringan diatas 50%) untuk kawasan rawan bencana di Kota Batu
yang perlu dikendalikan secara ketat adalah laju erosi tanah yang mengancam
terutama lahan pertanian. Beberapa tahun yang lalu kondisi lahan di Junggo
Bumiaji Batu masih berfungsi sebagaimana mestinya tidak ada ahli fungsi lahan
seperti sekarang. Tetapi, karena pertambahan masyarakat di Sumberbrantas
mengakibatkan sebagian dari hutan dimanfaatkan oleh penduduk di sekitar se-
bagai lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Interpretasi citra
satelit merupakan salah satu teknologi yang digunakan dalam kajian geografi.
Citra satelit yang ada di google earth merupakan mosaic citra dari hasil pengin-
deraan jauh yang diperoleh menggunakan satelit yang mengorbitkan ke angkasa
luar, untuk aplikasi dalam bidang cuaca, pertanian, kehutanan, pemetaan sum-
berdaya alam, kajian bencana alam, lingkungan dan kelautan. Dari penggunaan
citra google earth ini dapat diinterpretasi bentuk erosi lembar, erosi alur dan ero-
si parit.
PENDAHULUAN
Erosi tanah adalah penyumbang terbesar Dampak langsung dari erosi tanah
dari terjadinya degradasi lahan. Walau- yang utama adalah penurunan produktivi-
pun degradasi lahan bukan merupakan tas tanaman yang diakibatkan oleh keme-
peristiwa ekonomi akan terapi proses ini rosotan produktivitas tanah, kehilangan
berkaitan erat dengan penurunan mutu unsur hara tanah dan kehilangan lapisan
la-han yang menyebabkan menurunnya tanah yang baik/subur bagi berjangkarnya
pro-duksi pertanian dan meningkatnya akar tanaman, sedangkan dampak tidak
biaya pencegahan degradasi lahan yang langyung adalah pelumpuran dan pen-
meru-pakan problem ekonomi. dangkalan waduk, kerusakan ekosistem
1 30
Dosen Jurusan Geografi UM
31
JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 21, No.1, Jan 2016
Luas kawasan Kota Batu secara ke- breksi gunung api, tuf, lava, aglomerat
seluruhan adalah 19908,750 Ha atau dan lahar. Batuan gunung api diduga be-
199 km2, terdiri dari 3 Kecamatan yaitu: rumur plistosen akhir dan tertindih oleh
Ke-camatan Batu dengan luas 4545,81 batuan gunung yang lebih muda. Daerah
Ha; Kecamatan Junrejo dengan luas yang termasuk ke dalam daerah batuan
2565,02 Ha; dan Kecamatan Bumiaji gunung api kwarter bawah ini adalah ba-
dengan luas 12797,92 Ha. Jumlah gian selatan desa Tlekung kecamatan Ju-
Kelurahan dan De-sa terdapat 23, nrejo, 4) Batuan Gunung Api Arjuno/
dengan jumlah RW 220, dan RT 1017. Welirang, terbentuk karena aktifitas Gu-
Wilayah Kota Batu secara geologis nung Arjuno dan Gunung Welirang yang
tersusun atas endapan gunung api yang terjadi di masa kuarter dan tersusun oleh
aktif pada masa lampau. Secara berurutan breksi gunung api, lava, breksi tufan dan
(dimulai yang tertua), tata urutan strati- tuf. Daerah yang termasuk kedalam dae-
grafi tersusun atas: 1) Batuan Gunung Api rah Batuan Gunung Api Arjuna-Welirang
Anjosmoro Tua , tersusun atas breksi ini adalah meliputi sebagian besar desa
gunung api, tufbreksi, tuf dan lava. Ba- Tulungrejo, desa Sumbergondo, desa
tuan Gunung Api Anjosmoro diduga se- Bumiaji, desa Giripurno, desa Pandan-
bagi alas dan berumur plistosen awal- rejo, desa Sidomulyo, desa Bulukerto, 5)
tengah. Beberapa tempat tertindih tak se- Batuan Gunung Api Kwarter Atas, te-
laras oleh batuan gunung api Arjuno- rutama dibentuk oleh aktifitas Gunung
Welirang. Desa yang termasuk Batuan Panderman pada masa kuarter atas dan
Api Gunung Anjosmoro tua ini adalah tersusun oleh breksi gunung api, lava, tuf,
sebagian kecil di daerah utara desa Tu- breksi tufan, aglomerat dan lahar. Daerah
lungrejo kecamatan Bumiaji, 2) Batuan yang termasuk daerah batuan gu-nung api
Gunung Api Kwarter Bawah, Batuan ini kuarter atas atau Panderman ini adalah,
terbentuk hasil aktifitas Gunung Api An- meliputi : kelurahan Ngaglik, ke-lurahan
josmoro muda dan terdir atas breksi gu- Sisir, kelurahan Temas, desa Beji, desa
nung api, tuf breksi, lava dan aglomerat. Torongrejo, desa Mojorejo, desa Da-
Batuan gunung api ini diduga berumur daprejo, desa Pendem, desa Oro-oro Om-
plistosen tengah dan tertindih oleh batuan bo, sebagian utara desa Tlekung, kelura-
gunung api kwarter tengah. Daerah yang han Songgokerto, desa Pesanggrahan, de-
termasuk ke dalam daerah batuan gunung sa Junrejo.
api kwarter bawah ini meliputi: desa Pun- Secara umum wilayah Kota Batu
ten kecamatan Bumiaji, desa Gunungsari merupakan daerah perbukitan dan pegu-
kecamatan Bumiaji, desa Sumberejo ke- nungan. Ada tiga gunung yang telah di-
camatan Batu. 3) Batuan Gunung Api akui secara nasional, yaitu Gunung Pan-
Kwarter Tengah, terbentuk dari aktifitas derman (2.010 m dpl), Gunung
Gunung Api Kawi-Butak dan aktifitas Welirang (3.156 m dpl), dan Gunung
Gunung Api Ringgit yang terjadi di masa Arjuno (3.339 m dpl).
kwarter tengah. Batuan ini tersusun atas
1 30
Dosen Jurusan Geografi UM
35
JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 21, No.1, Jan 2016
Adapun jenis tanah yang ada di Ke- nya sedikitnya 35 cm pada kedalaman 60
camatan Bumiaji terdiri dari: 1) Alfisol, cm teratas. Jenis tanah andosol umumnya
adalah tanah yang relatif muda banyak adalah tanah yang subur dan tidak me-
mengandung beberapa mineral yaitu min- nimbulkan erosi. Kandungan bahan orga-
eral primer yang mudah lapuk, mineral nik yang tinggi dan cenderung kompleks
kristalin dan kaya unsur hara. Proses membuat tanah ini terhindar dari limpa-
pembentukan alfisol memerlukan waktu san permukaan, penurunan infiltrasi, dan
yang lama hingga 5000 tahun karena pengurangan agregat tanah yang menye-
lambatnya proses akumulasi tanah liat. 2) babkan erosi. Tanah ini dapat menimbul-
Andosol, adalah tanah yang berkem-bang kan erosi apabila dalam pengelolaanya
dari bahan vulkanik seperti abu vul-kan, salah, sehingga kandungan bahan organik
batu apung, sinter, lava serta dido-minasi yang ada menjadi berkurang dan perlin-
oleh mineral short range order (alophan, dungan tanah terhadap butiran-butiran air
imogolit, ferihidrit) atau kom-pleks Al- hujan juga ikut mengalami penurunan.
humus. Jenis tanah ini memiliki lapisan- Jenis tanah ini misalnya dijumpai di Desa
lapisan andik yang tebal seluruh- Giripurno. 3) Entisol, merupakan tanah
36
Rudi Hartono. Identifikasi Bentuk Erosi Tanah Melalui Interpretasi Citra Google
Earth Di Wilayah Sumber Brantas Kota Batu
yang baru berkembang yang berasal tidak mengaruhi erosi karena, kecepatan air sa-
hanya dari bahan induk saja tetapi sudah at terjadi limpasan umumnya ditentukan
proses pembentukan tanah yang mengha- oleh kemiringan lereng yang tidak terpu-
silkan epipedon okhrik. Hal ini terjadi tus dan panjang serta terkonsentrasi pada
akibat pembentukan struktur dan pencam- saluran-saluran sempit yang mempunyai
puran bahan organik dengan bahan min- potensi besar untuk terjadinya erosi alur
eral di lapisan atas. Entisol dapat terben- dan parit (Asdak, 2007: 353). 5) Mollisol
tuk karena dipengaruhi oleh beberapa adalah tanah yang mempunyai epipedon
faktor yaitu iklim yang sangat kering, ero- molik dan kejenuhan basa (pH 7) dan se-
si yang kuat, pengendapan terus-menerus, luruh bagian solum tanah lebih dari 50%.
imobilisasi tanah, bahan induk yang sulit Proses pembentukan mollisol yaitu pe-
mengalami pelapukan atau tidak permea- nyebaran akar-akar ke dalam profil tanah,
bel, bahan induk yang tidak subur, selalu pelapukan bahan organik yang memben-
terdapat genangan air, waktu yang sangat tuk senyawa-senyawa stabil dan gelap,
singkat belum memungkinkan perkem- pencampuran bahan organik dan bahan
bangan tanah, dan perubahan yang drastis mineral, eluviasi dan iluviasi organik ser-
dari vegetasi. Janis tanah ini terdapat pada ta beberapa koloid mineral melalui rong-
kedalaman kurang dari 50 cm. Jenis tanah ga-rongga tanah sehingga terdapat selaput
ini digunakan sebagai usaha pertanian. bahan organik, dan pembentukan senya-
Entisol dijumapai di teras-teras sungai di wa ligno protein yang resisten sehingga
desa Sidomulyo. 4) Inceptisol, adalah ta- warna tanah menjadi hitam. Jenis tanah
nah yang belum matang (immature) den- ini terdapat pada kedalaman 18 cm yang
gan perkembangan profil yang lebih le- merupakan persyaratan dari epipedon
mah dibanding dengan dengan tanah ma- molik. Jenis tanah ini dapat digunakan
tang dan masih banyak menyerupai sifat sebagai lahan pertanian. Molisol merupa-
bahan induknya. Beberapa faktor yang kan jenis tanah yang tahan terhadap erosi,
memengaruhi pembentukan inceptisol kerena dalam pembentukannya terdapat
yaitu bahan induk yang sangat resisten, penyebaran akar-akar ke profil tanah.
terdapat dalam posisi yang curam atau Akar-akar tersebut sangat membantu ta-
lembah dengan kemiringan lereng, per- nah dalam proses infiltrasi. Proses infil-
mukaan geomorfologi yang muda se- trasi yang berjalan dengan baik maka me-
hingga pembentukan tanah belum lanjut. nutup kemungkinan terjadi limpasan per-
Jenis tanah ini terdapat pada kedalaman mukaan saat terjadi hujan. Jenis tanah ini
20-50 cm di bawah permukaan tanah. Ke- selain tahan terhadap erosi juga sangat
gunaan dari inceptisol adalah untuk per- subur, sehingga pertumbuhan tanaman
tanian. dapat berkembang dengan baik. Tanaman
Jenis tanah ini merupakan tanah yang yang tumbuh dapat melindungi tanah dari
berada pada kemiringan lereng yang pukulan butiran air hujan yang menim-
curam atau lembah, hal ini memenyebab- bulkan erosi percikan.
kan tanah inceptisol memiliki potensi ter-
hadap erosi. Lereng yang curam me-
37
JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 21, No.1, Jan 2016
.
Gambar 3. Citra I - Liputan citra Google-Earth daerah Tulungrejo Bumiaji Batu
Adapun bentuk erosi permukan yang terdeteksi. Dengan demikian, pola garis-
dapat diinterpretasi adalah sebagai beri- garis yang terdeteksi pada citra itu adalah
kut: 1) Kenampakan erosi parit (Gully bentuk-bentuk erosi alur. 3) Kenampakan
Erosion), erosi parit adalah bentuk-bentuk erosi permukaan/erosi lembar (Sheet ero-
erosi tanah yang mempunyai kedalaman sion), erosi lembar hanya terjadi pada ba-
maksimum 0,5 meter. Kedalaman 0,5 me- gian atas tanah. Tanda-tanda di lapangan
ter ini akan terdeteksi bayangannya pada apabila telah terjadi erosi lembar adalah
citra google earth skala 1:20.000. Erosi dijumpainya kerikil/batu yang ditopang
parit dideteksi keberadaannya dari baya- oleh tanah, itu menunjukan bahwa tanah
ngan tebing paritnya yaitu kenampakan yang tidak terlindungi oleh batu/kerikil
dengan rona gelap memanjang (Lihat pa- sudah hilang tererosi.
da gambar 4.3. pojok kiri bawah). 2) Ke- Erosi ini dikenal pada citra Google
nampakan erosi alur (Rill erosion), erosi Earth dari perubahan rona tanah pada la-
alur adalah alur-alur erosi yang terbentuk han terbuka Rona pada tanah yang me-
oleh aliran alir. Alur ini akan hilang apa- ngalami erosi lembar terlihat lebih cerah
bila tanah dibajak untuk penyiapan lahan. dibandingkan rona tanah di sekitarnya
Pada citra Google Earth dengan skala yang tidak terkena erosi lembar.
1:1.000 pola alur masih bisa terdeteksi
(Lihat Citra 2 pada Titik No 2). Jarak 0,5
meter akan tergambar pada citra itu se-
jauh 0,5 milimeter. Jikalau itu jarak ver-
tikal (kedalaman alur) akan sangat sulit
39
JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI, Th. 21, No.1, Jan 2016