Anda di halaman 1dari 4

DIARE

PENDAHULUAN
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi
dari tinja yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air menjadi
lebih banyak biasanya, 3 kali lebih dalam 1 hari. Jika tinja atau kotoran tersebut
mengandung lendir dan dan darah, penderita telah mengalami fase yang di sebut disenteri.
Diare dapat terjadi dalam kadar yang ringan maupun berat. Biasanya terjadi secara
mendadak, bersifat akut, dan berlangsung dalam waktu lama. Penyakit ini dapat disebabkan
oleh berbagai hal, dan kadang di perlukan pengobatan khusus namun sebagian besar diare
dapat di obati sendiri di rumah, meskipun kita tidak yakin penyebab yang menimbulkannya.
Diare dapata menyerang siapa saja. Diare sering kali dianggap sebagai penyakit sepele,
padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukan sebaliknya.

DEFINISI
Pada negara-negara maju, berat tinja normal orang dewasa kurang dari
200 gram/hari ; air tinja memberikan 60 hingga 85persen dari berat tersebut.
Frekuensi defekasi yang normal berkisar dari tiga kali seminggu hingga tiga kali
sehari. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat tinja, konsistensi dan frekuensi
defekasi mencakup kandungan serat dalam makanan, jenis kelamin ( berat
tinja rata-rata per hari pada perempuan lebih kecil dibandingkan pada laki-
laki), obat-obat yang di minum dan kemungkinan pula latihan serta stres. Diare
secara formal di artikan sebagai peningkatan berat tinja per hari di atas 200
gram.

Diare juga harus di bedakan dengan inkontinensia fekal yang m erupakan


pelepasan isi rektum atau otot pelvis yang abnormal.
PENYEBAB

Diare pada anak disebabkan sebagian besar oleh infeksi rotavirus sekitar 90%, dan
10% sisanya di sebabkan oleh bakteri, kuman, virus, jamur, dan alergi pada tanaman
tertentu bisa juga keracunan makanan.

Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali
akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan yang
mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum
dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau
kuarang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa
bila tanpa perawatan.

Penularan

Penularan diare dapat terjadi secara langsung maupun tak langsung ataupun dapat
di karenakan kurangnya pengetahuan dan perilaku terhadap lingkungan, yang menyebabkan
diare. Wabah yang di tularkan melalui makanan dan air dapat disebabkan oleh berbagai
jenis agens, antara lain bakteri, parasit, toksin alami, dan bahan kimia. Karakteristik agens
dalam infeksi yang di tularkan melalui makanan dan menyebabkan penyakit.

Pencegahan Diare
Untuk mencegah penularan diare adalah dengan cara kebiasaan mencuci tangan,
Tangan yang kotor mengandung kuman yang dapat masuk ke dalam tubuh ketika
melakukan tugas sehari-hari. Sangat penting untuk melakukan pencucian tangan dengan air
yang mengalir (bersih) dan sabun setelah keluar dari kamar mandi atau sebelum makan.

Makanan dan minuman juga dapat menyebabkan terjadinya diare. Untuk melindungi diri,
masak makanan dengan matang dan mencuci buah serta sayur mentah dengan baik
sebelum di konsumsi. Hindari mengkonsumsi daging yang masih berwarna merah muda
karena menandakan belum di masak dengan matang dan segera masukkan makanan ke
dalam pendingin supaya tidak terjadi pertumbuhannya bakteri pada daging. Pastikan juga
area dapur dan peralatan rumah tangga dalam keadaan bersih.
Pengobatan diare
Cara pengobatan diare yaitu dengan cara memberikan oralit.

Oralit merupakan terbesar abad ini untuk mencegah terjadinya kematian besar-besaran
pada balita akibat epidemi diare. Menurut catatan majalah kesehatan Lancet, oralit secara
potensial merupakan suatu kemajuan medis abad ini. Pada kasus ditemukannya oralit,
penderita diare di berikan infus di rumah sakit yang biayanya relatif mahal.

Dengan oralit, diare ringan dapat di tanggulangi sendiri oleh ibu rumah tangga untuk
mencegah dehidrasi. Oralit bersifat praktis, .udah di gunakan, dan dapat di buat. Jika perlu,
cairan oralit dapat diganti (substitusi) dengan gula, garam, air tajin, dan kuah sup. Oralit ini
harus dimasyarakatkan dan didistribusikan kepada masyarakat sampai ke pelosok-pelosok
desa.

Jika tidak memperoleh oralit atau dalam keadaan darurat, dapat dibuat “oralit”
buatan sendiri dengan bahan 1 sendok teh garam, 1 sendok makan gula pasir, dan 200 cc
air hangat. Campurkan lalu di aduk dapat juga di tambah air tajin kuah sup.

Kesimpulan
Pada penyakit diare dapat di simpulkan bahwa diare dapat menyarang manusia di
karenakan kurangnya pengetahuan dan perilaku terhadap lingkungan, yang dapat
menyebabkan diare, seperti kebersihan di setiap rumah tangga, tempat pembuangan
sampah berjauhan dengan ruang makan dan tempat memasak, dan membuang dan
membakar sampah pada tempat sampah yang sudah di sediakan.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Ahmad H. Asdie, Sp.PD-KE. PRINSIP-PRINSIP ILMU PENYAKIT DALAM. JAKARTA :
DEPARTEMEN PENDIDIKAN 1995 Penerbit Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai