Teori Pembelajaran
Teori Pembelajaran
Memang ada kecenderungan orang lebih terkesan atau fokus pada sisi kognitif.
Tetapi sebenarnya kurikulum kita (Kurikulum 13) dalam penilaian tidak melulu pada sisi
kognitif. Ada berbagai aspek penilaian seperti aspek sosial, sikap, dan spiritual.
Dan masyarakat kita juga sebagian masih menganggap siswa pandai hanya
dilihat dari satu mata pelajaran tertentu saja. Tidak jarang terjadi anak yg memilik
kelbihan dalam matematika dianggap pintar, sementara siswa yg pandai di bidang lain
olahraga misalnya dianggap tidak pandai.
Sebagai kritik atas hal tersebut ada sebuah cerita yg menyinggung ttg ini.
Di sebuah hutan belantara ada sebuah sekolah ''animal school''. Kurikulum sekolah ini
mewajibkan setiap siswanya harus lulus dalam semua mapel.
Ada lima mapel, yaitu: terbang, berenang, memanjat, berlari, dan menyelam.
Pada awal mula masuk sekolah masing2 memiliki keunggulan pada mapel tertentu.
Elang unggul dalam terbang, katak pandai menyelam.
Beberapa waktu kemudian sekolah ini mewajibkan para siswanya lulus kelima mapel
tersebut.
Maka mulailah elang belajar memanjat dan berlari sekuat tenaga, Tupai berkali-
kali jatuh karena belajar terbang. Bebek masih saja ditertawakan walau mulai sedikit bisa
berlari dan terbang. Semua siswa berusaha dengan susah payah dan terus beejuang,
akan tetapi tetap belum menampakkan hasil yang memuaskan.
saya kira bukan berarti dalam teori humanis melepas usaha sejenis punishment
atau tidak ada tindakan yang dapat memotivasi siswa. mungkin bentuknya saja yang
didesain sedemikian rupa, yaitu suatu tindakan yang lebih manusiawi. sebagai contoh
adalah tidak menghukum ketika siswa melakukan kesalahan melainkan menasihati
mereka dengan menggunakan bahasa yang halus. jadi penyelesaiannya adalah bersifat
dialogis. tentunya ini akan menjadikan motivasi karena dengan demikian eksistensi
siswa sebagai manusia dihargai keberadaanya.
hal ini menurut saya selaras dengan prinsip dakwh Islam dalam al-Qur’an surah An-Nahl
[16]: 125
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang terbaik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari JalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.”