A. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
akan tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh. Terlibatnya
sendi pada pasien Artritis Rhemathoid terjadi setelah penyakit ini berkembang
lebih lanjut sesuai dengan sifat progesifitasnya. Pada umumnya selain gejala
kekakuan dan kemerahan pada sendi. Akibat Artritis, timbul inflamasi umum
(Nugroho, 2012)
(Anderson, 2013).
2. Etiologi
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa
faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain;
adalah yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan
akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda
Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-
laki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher.
sama antara pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50 tahunh (setelah
osteoartritis.
c. Suku bangsa
bangsa. Hal ini mungkin berkaitan dnegan perbedaan pola hidup maupun
d. Genetik
Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus
g. Kelainan pertumbuhan
h. Kepadatan tulang
timbulnya osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih
3. Patofisiologi
dan degenerasi yang terlihat pada penyakit rematik. Inflamasi akan terlihat
(Nugroho, 2012).
yang dihasilkan akan membentuk komplek imun yang akan berdifusi secara
menyebabkan erosi rawan sendi dan tulang. Radikal oksigen bebas dapat
terjadinya penurunan viskositas cairan sendi. Selain itu radikal oksigen bebas
enzim proteolitik serta aktivasi jalur asam arakidonat yang akan memecah
kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan akhirnya
4. Manifestasi klinis
a. Nyeri persendian
c. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
d. Terbatasnya pergerakan
f. Demam (pireksia)
g. Anemia
i. Kekuatan berkurang
5. Pemeriksaan penunjang
Rhemathoid terutama bila masih aktif. Sisanya dapat dijumpai pada pasien
c. LED meningkat.
f. Trombosit meningkat.
Pada pemeriksaan rontgen, semua sendi dapat terkena, tapi yang tersering
penyempitan ruang sendi karena hilangnya rawan sendi. Terjadi erosi tulang
pada tepi sendi dan penurunan densitas tulang. Perubahan ini sifatnya tidak
6. Penata laksanaan
Oleh karena kausa pasti arthritis Reumatoid tidak diketahui maka tidak
ada pengobatan kausatif yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Hal ini harus
berikut :
penderita
c. Untuk mencegah dan atau memperbaiki deformitas yang terjadi pada sendi
a. Pendidikan
b. Istirahat
yang hebat. Walaupun rasa lelah tersebut dapat saja timbul setiap hari,
tetapi ada masa dimana penderita merasa lebih baik atau lebih berat.
Penderita harus membagi waktu seharinya menjadi beberapa kali waktu
sendi. Latihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif pada semua sendi
yang sakit, sedikitnya dua kali sehari. Obat untuk menghilangkan nyeri
perlu diberikan sebelum memulai latihan. Kompres panas pada sendi yang
dengan suhu yang bisa diatur serta mandi dengan suhu panas dan dingin
dapat dilakukan di rumah. Latihan dan termoterapi ini paling baik diatur
ahli terapi fisik atau terapi kerja. Latihan yang berlebihan dapat merusak
struktur penunjang sendi yang memang sudah lemah oleh adanya penyakit.
d. Obat-obatan
perjalanan penyakit.
radikal oksigen. Obat standar yang sudah dipakai sejak lama dalam
terbagi.
7. Komplikasi
ulkus peptik yang merupakan komlikasi utama penggunaan obat anti inflamasi
sukar dibedakan antara akibat lesi artikuler dan lesi neuropatik. Umumnya
A. Pengkajian
1. Biodata
2. Riwayat Kesehatan
a. Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan, atau pada tungkai.
3. Pemeriksaan fisik
Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres
pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan
simetris.
pekerjaan, keletihan.
Tanda : Malaise
sendi.
5. Kardiovaskuler
6. Integritas ego
7. Makanan/ cairan
8. Hygiene
Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan
pribadi. Ketergantungan
9. Neurosensori
Gejala : Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari
tangan.
Gejala : Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh pembengkakan
11. Keamanan
Gejala : Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutan, Lesi kulit, ulkus kaki.
mukosa.
peran; isolasi.
C. Intervensi keperawatan
Kriteria Hasil:
sesuai kemampuan.
Kriteria Hasil :
kontraktur.
aktivitas
Intervensi Rasional
a. Evaluasi/ lanjutkana. Tingkat aktivitas/ latihan
pemantauan tingkat inflamasi/ tergantung dari perkembangan/
rasa sakit pada sendi resolusi dari peoses inflamasi
b. Pertahankan istirahat tirahb. Istirahat sistemik dianjurkan
baring/ duduk jika diperlukan selama eksaserbasi akut dan
jadwal aktivitas untuk seluruh fase penyakit yang
memberikan periode istirahat penting untuk mencegah
yang terus menerus dan tidur kelelahan mempertahankan
malam hari yang tidak kekuatan
terganggu
c. Bantu dengan rentang gerakc. Mempertahankan/
aktif/pasif, demikiqan juga meningkatkan fungsi sendi,
latihan resistif dan isometris kekuatan otot dan stamina
jika memungkinkan umum. Catatan : latihan tidak
adekuat menimbulkan kekakuan
sendi, karenanya aktivitas yang
berlebihan dapat merusak sendi
d. Menghilangkan tekanan pada
d. Ubah posisi dengan sering jaringan dan meningkatkan
dengan jumlah personel cukup. sirkulasi. Memepermudah
Demonstrasikan/ bantu tehnik perawatan diri dan kemandirian
pemindahan dan penggunaan pasien. Tehnik pemindahan
bantuan mobilitas, yang tepat dapat mencegah
robekan abrasi kulit
e. Meningkatkan stabilitas
e. Posisikan dengan bantal, (mengurangi resiko cidera) dan
kantung pasir, gulungan memerptahankan posisi sendi
trokanter, bebat, brace yang diperlukan dan kesejajaran
tubuh, mengurangi kontraktor
Kriteria Hasil :
kemungkinan keterbatasan.
Kriteria Hasil :
kemampuan individual.
b. Mendemonstrasikan perubahan teknik/ gaya hidup untuk memenuhi
Smeltzer, Suzanne C., Bare, Brenda G.. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth.. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2012