B
Kelas : IV
Batik Pekalongan
Batik asli Pekalongan konon memiliki nilai historis yang berkaitan dengan pergolakan di zaman
kolonial Belanda. Ketika Panembahan Senopati mengumumkan perang terbuka melawan Belanda
perpecahan terjadi di lingkungan keraton Yogyakarta. Keluarga keraton sempat terpecah belah.
Para bangsawan meninggalkan keraton bersama para pengikutnya dan menetap di berbagai
daerah termasuk Pekalongan. Di daerah-daerah baru tersebut kerajinan batik tetap dikembangkan
keluarga keraton disertai modifikasi yang terinspirasi kondisi daerah di tempat tinggal baru
tersebut.
Corak Batik Pekalongan hampir sama dengan batik Yogyakarta, bedanya lebih atraktif dan
berwarna cerah.
Batik Yogyakarta
batik kawung
Batik Solo
Motif parang
Motif batik parang adalah motif batik solo yang paling tua. Motif batik ini menampilkan huruf s
yang dipadukan dengan garis lurus berbentuk diagonal atau dalam istilah solo adalah perengan.
Uniknya motif batik parang mempunyai filosofi tersendiri. Yaitu tidak mudah menyerah dan tidak
mudah berputus asa. Filosofi ini bisa dilihat dari posisi huruf s berbentuk ombak bergulung gulung
yang mengingatkan kita untuk tahan dan tangguh menghadapi segala macam tantangan.