Disusun oleh:
Slamet Muhanif
1801121293
Yang pertama dan paling utama penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT.
Tuhan yang maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah makalah ini dapat
terselesaikan dalam waktu yang telah di tentukan. Sholawat dan salam tak lupa penulis
tujukan untuk teladan kita Nabi Muhammad SAW., keluarga, sahabat, tabi’in dan tabi’at serta
seluruh kaum muslimin hingga yaumil qiyamah.
Penulis sangat berterima kasih kepada bapak Ahmad Syar’i M. Pd. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Filsafat Ilmu dan kepada seluruh pihak yang membantu dalam
penulisan makalah ini. Penulis tau makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih tedapat
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
agar kedepannya penulis dapat lebih baik lagi dalam penulisan makalah.
Semoga makalah ini dapat membantu membeikan penjelasan kepada kita mengenai
Kegunaan Pengetahuan Filsafat untuk Hukum dan Alidah Islam.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat merupakan ilmu yang petama kali ada di dunia. Filsafat adalah sebagai induk
dari semua ilmu yang ada pada saat ini. Filsafat merupakan kegiatan berfikir secara
mendalam mengenai sesuatu yang ada atau yang mungkin ada yang rasional baik itu Tuhan,
manusia atau alam semesta, sejauh dapat dicapai akal manusia, untuk memperoleh kebenaran
dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
Secara teoritis filsafat adalah suatu usaha untuk memahami alam semesta, mana dan
nilainya. Tujuan ilmu adalah kontrol, sedangkan tujuan seni adalah kretivitas, kesempurnaan,
keindahan komunikasi, dan ekspresi, tujuan filsafat adalah pengetian dan kebijaksanaan
(understand and widsom). Hal ini karena ilmu memberi kepada kita pengetahuan dan hikmah.
Filsafat membeikan kepuasan tehadap keinginan manusia akan pengetahuan yang tesusun
dengan tertib, yaitu kebenaran.
Filsafat sebagai philosophy of the life, sama dengan agama. Keduanya sama-sama
mempengaruhi sikap dan tindakan penganutnya. Agama berasal dari Tuhan, sedangkan
filsafat (sebagai pandangan hidup) berasal dari pemikiran manusia. Filsafat dapat diterapkan
dalam berbagai aspek kehidupan. Terbukti filsafat mampu merambah, tidak hanya pada aspek
fisik, tetapi juga metafisik.
Hal paling fundamental adalah filsafat mampu seiring dan bejalan dengan akidah.
Akidah merupakan salah satu hukum Islam yang mengaatur cara berkeyakinan. Dapat di
pahami bahwa filsafat (dalam hal ini akal logis) dapat berguna untuk memperkuat keimanan.
Filsafat pun memiliki hubungan yang signifikan dengan ilmu lain, seperti syari’at
(fikih), akidah (ilmu kalam) dan hakikat (tasawuf). Hubungan fikih dangan ketiga ilmu
tersebut bersifat hierarki. Artinya, ilmu fikih ditopang oleh ilmu filsafat (logika/akal) dan
ilmu kalam sebagai “instrumen proses pemahaman”. Begitu pula, hubungan ilmu fikih
dengan ilmu tasawuf, diibaratkan sebagai sebuah landasan untuk bangunan.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pengetahuan Filsafat, Akidah dan Hukum Islam?
2. Bagaimana Kegunaan pengetahuan filsafat untuk aqidah dan hukum Islam?
3. Apa manfaat mempelajari kegunaan penggetahuan filsafat untuk aqidah dan
hukum Islam?
1
Dedi Supriyadi, Pengantar Filsafat Isalm, (Bandung: CV PUSTAKA SETIA), 2010, hlm 5-6.
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian dari pengetahuan filsafat, aqidah dan hukum Islam.
2. Memahami kegunaan pengetahuan filsafat untuk aqidah dan hukum Islam.
3. Memahami manfaat mempelajari kegunaan penggetahuan filsafat untuk aqidah dan
hukum Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata filsafat berasal dari kata Yunani, filosofia, yang berasal dari kata kerja
filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan. Kata tersebut juga berasal dari kata
Yunani philosophis yang berasal dari kata kerja philein yang berarti mencintai, atau
philia yang berarti cinta, dan sophia yang berarti kearifan. Dari kata tersebut lahirlah
kata Inggris philosophy biasanya diterjemahkan sebagai “cinta kearifan”2. Filsafat
merupakan kegiatan berfikir secara mendalam mengenai sesuatu yang ada tau yang
mungkin ada yang rasional baik itu Tuhan, manusia atau alam semesta, sejauh dapat
dicapai akal manusia, untuk memperoleh kebenaran dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Pengertian akidah
Menurut bahasa, ‘akidah brasal dari kata al-aqdu yang berarti ikatan, at-
tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang artinya
mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah yang berarti mengikat dengan
kuat.
Menurut istilah, ‘aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada
keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.4
2
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, (Jakarta: RajaGrafindo Persada), 2014, hlm. 1.
3
Ahamad Tafsir, Filsafat IlmuI, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), 2006, hlm. 8-9.
4
Yazid Bin Abdul Qadir Jawas, Peinsp-prinsip ‘AQIDAH Ahlus Sunnah wal Jami’ah, (Bogor: PUSTAKA AT-
TAQWA), 2008, hlm 15.
5
Asmoro Achmadi, Op. Cit., hlm. XIII
3. Pengertian Hukum Islam
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari dan menjadi bagian agama
Islam. Sebagai sistem hukum ia mempunyai istilah kunci yang perlu dijelaskan
terlebih dahulu, sebab, kadangkala membingungkan, kalau tidak diketahui persis
maknanya.6
Ada beberapa hukum Islam diantaranya syari’ah dan fiqh. Namun yang akan
dibahas disini adalah fiqh (fikih).
Definisi Fiqh yang dikemukakan oleh Ustadz Abdul Hamid Hakim dalam
kitabnya sualam, antara lain:
Fiqh menurut bahasa: Faham, maka tahu aku akan perkataan engkau, artinya faham
aku.
Fiqh menurut istilah/ketetapan ialah mengetahui hukum-hukum agama Islam dengan
cara atau jalannya ijtihad.7
Dapat di pahami bahwa filsafat (dalam hal ini akal logis) dapat berguna
untuk memperkuat keimanan. Ini menurut sebagian filsuf, seperti thomas Aquinas;
tetapi menurut filsuf lain, seperti Kany, bukti-bukti alkilah (dalam arti rasio) tentang
adanya Tuhan sebenarnya lemah. Bukti yang kuat adalah suara hati karena suara hati
itu memerintah, bahkan rasio pun tidak mampu melawannya.9
6
Mohammad Daud Ali, Hukum Islam, (Jakarta: RajaGrafindo), 2014, hlm. 42.
7
Nazar Bakry, Fiqh dan Ushul Fiqh, (PT. RajaGrafindo Persada), 2003, hlm. 8.
8
Ahmad Tafsir, Op. Cit., hlm.91.
9
Dedi Supriyadi, Op. Cit., hlm. 135
2. Kegunaan pengetahuan filsafat untuk hukum (fikih)
Untuk menjamin kemaslahatan itu ditetapkan beberapa asas hukum islami, yaitu:
Itu berarti hukum islam dibentuk atas dasar prinsip menghilangkan kesempitan
karena kesempitan itu menyebabkan kesulitan
Dari sini lahirlah Kaidah ushul al-fiqh yang berbunyi ”menolak bahaya
daripada mengambil maslahat”.10
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berfikir tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena selama hidup manusia
akan diterus berfikir dan hal itu tidak bisa dihindari karena merupakan fitrah manusia.
Semoga setelah membaca makalah ini kita semua dapat lebih berfikir mengenai apa
yang akan kita lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Tafsir, Ahmad. 2006. Filsafat Ilmu. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Qadir Jawas, Yazid bin Abdul. 2008. Peinsp-prinsip ‘Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jami’ah.
Bogor: Pustaka At-Taqwa.