Supervisor :
1. Dr. Muktiningsih, M.Si
2. Irma Ratna Kartika, M.Sc.Tech
INDONESIAN
VERSION 1
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi ..................................................................................................... 2
Kompetensi ................................................................................................ 3
Sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari ................................ 4
Sosok Ilmuwan .......................................................................................... 6
Petunjuk Pembelajaran ............................................................................. 7
Diskusi Pra Lab ......................................................................................... 7
Pertanyaan Awal ........................................................................................ 9
Peralatan .................................................................................................... 10
Bahan-bahan ............................................................................................. 11
Material Safety Data Sheet (MSDS) .......................................................... 11
Prosedur .................................................................................................... 12
Data Pengamatan ...................................................................................... 14
Pertanyaan ................................................................................................. 15
Informasi untuk Analisis Data .................................................................. 16
Rancangan Laporan Percobaan ............................................................... 16
Pengayaan ................................................................................................. 17
Percobaan Mandiri .................................................................................... 18
Rangkuman ................................................................................................ 19
Glosarium .................................................................................................. 19
Daftar Pustaka ........................................................................................... 21
Jawaban Pertanyaan Awal ....................................................................... 22
Kompetensi untuk
Sifat Koligatif Larutan
Gambar 1. Es Goyang
4
Garam pada dasarnya merupakan
Gambar 3. Pencairan salju
pengotor, bila dicampur dengan salju atau es
Orang yang tinggal di daerah yang memiliki musim dingin dan musim es biasanya
menggunakan garam untuk mencairkan es dan salju di trotoar dan jalanan untuk menjaga
dari membekunya kembali es dan salju tersebut. Garam bekerja dengan menurunkan titik
leleh atau titik beku air. Efek ini disebut 'penurunan titik beku'.
Selain contoh-contoh yang disebutkan di atas, ada banyak manfaat lainnya dari mempelajari
sifat koligatif larutan yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber
http://chemistry.about.com/cs/howthingswork/a/aa120703a.htm , diakses pada
bulan Maret 2011
http://www.chacha.com/question/what-is-an-example-of-colligative-properties-in-
daily-life , diakses pada bulan Maret 2011
http://www.schools.utah.gov/curr/Science/core/plans/antifreez.html , diakses pada 5
bulan Maret 2011
Sosok Ilmuwan
Raoult lahir di Fournes Provinsi Nord. Ia menjadi kandidat di Lycée
répétiteur Reims pada tahun 1853, dan setelah memegang beberapa
posisi menengah pada tahun 1862 diangkat ke jabatan profesor kimia di
Sens lycée. Di sana ia menyiapkan tesis tentang gaya gerak listrik yang
membuatnya mendapatkan gelar doktor di Paris tahun berikutnya.
Raoult dikenal dengan pekerjaan yang berhubungan dengan larutan, yang ia jalani dalam
dua dekade kehidupannya. Tulisan pertamanya menggambarkan bagaimana penurunan titik
beku larutan yang diterbitkan pada tahun 1878. Selanjutnya percobaan dengan berbagai
pelarut selain air, seperti benzena dan asam asetat, membuat mereka percaya pada
hubungan sederhana antara berat molekul zat terlarut dan titik beku suatu larutan. Ia
mengungkapkan hubungan tersebut sebagai suatu loi générale de la congélation, yang
artinya jika satu molekul suatu zat terlarut dalam 100 molekul dari setiap pelarut yang
diberikan, suhu pemadatan akhir akan diturunkan sebesar 0,63°C. Pekerjaan Raoult yang
lain mengungkapkan bahwa penurunan tekanan uap pelarut dikarenakan zat terlarut
sebanding dengan berat molekul zat terlarut tersebut. Hubungan ini merupakan solusi
terbaik dalam hal pembatasan larutan encer. Kedua teori ini menjadi landasan bagi metode
baru untuk menentukan berat molekul zat terlarut dan dimanfaatkan oleh Jacobus van 't
Hoff dan Wilhelm Ostwald dalam mendukung hipotesis disosiasi elektrolitik dalam larutan.
Teori penurunan titik beku larutan Raoult bahkan lebih berguna setelah diperbaiki oleh
Ernst Otto Beckmann dan menjadi teknik standar untuk menentukan berat molekul zat
organik.
Bagaimana kehidupan dan hasil kerja Raoult disampaikan oleh Profesor van 't Hoff dalam
sebuah kuliah peringatan sebelum Chemical Society of London pada tanggal 26 Maret 1902.
Sumber
Wikipedia, “François-Marie Raoult”, diakses
pada bulan Maret 2011 6
PETUNJUK PEMBELAJARAN
Siswa melakukan percobaan dalam kelompok yang terdiri dari empat siswa.
Baca teori yang terkait dengan percobaan pada materi sifat koligatif larutan(kenaikan
titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik).
Setelah siswa melakukan percobaan, siswa diharuskan membuat laporan percobaan
dalam kelompok. Laporan ini mencakup:
• Tujuan pembelajaran
• Laporan percobaan
• Analisis data
• Jawaban pertanyaan
• Daftar pustaka
Terdapat beberapa sifat larutan yang bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dan
jumlah pelarut. Sifat-sifat tersebut diantaranya: 1) penurunan tekanan uap (∆P)
2) penurunan titik beku (∆Tf)
3) kenaikan titik didih (∆Tb)
4) tekanan osmotik (π)
Sifat-sifat tersebut dikenal sebagai sifat koligatif larutan karena sifat-sifat tersebut
bergantung pada banyaknya jumlah partikel dan tidak bergantung pada jenisnya. Hubungan
antara penurunan tekanan uap larutan dengan fraksi mol dirumuskan dalam Hukum Raoult.
o
With : Plarutan = tekanan parsial pelarut dari suatu larutan
P =χ P Xpelarut = fraksi mol pelarut dalam larutan
larutan pelarut
Diagram fasa di
samping
menggambarkan
bagaimana
penurunan
tekanan uap
mempengaruhi
titik beku dan
titik didih
larutan.
Dari gambar diagram fasa kita dapat melihat bahwa pada setiap suhu tekanan uap
larutan lebih rendah dari pelarut murni, kurva untuk larutan terletak di bawah pelarut
murni. Akibatnya, garis ini memotong garis horisontal pada suhu lebih rendah dari titik beku
pelarut dan lebih tinggi dari titik didih pelarut.
Disosiasi zat terlarut ionik menghasilkan produk partikel zat terlarut yang lebih
banyak. Misalnya, disosiasi lengkap LiCl akan menghasilkan dua kali lebih banyak mol zat
terlarut dibandingkan jumlah mol LiCl saja dengan cara yang sama, disosiasi lengkap dari
0,40 mol Ca(NO3)2 akan menghasilkan 1,20 mol ion.
Sifat koligatif bergantung pada jumlah partikel terlarut, disosiasi menjadi ion-ion
akan menghasilkan peningkatan efek koligatif.
PERTANYAAN AWAL
JAWABAN :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERALATAN
Bagian ini membahas peralatan yang digunakan di dalam percobaan. Bacalah dengan cermat dan ingat untuk
selalu menjaga kebersihan alat setelah digunakan. Peralatan yang digunakan terdiri dari:
10
BAHAN-BAHAN
Bagian ini menjelaskan tentang bahan-bahan yang digunakan pada setiap percobaan. Akan dilakukan
tiga percobaan. Bahan-bahan yang digunakan untuk tiap percobaan adalah:
Percobaan pertama (penurunan titik beku)
1. Garam dapur
2. Urea
3. Air suling
4. Es batu
Percobaan kedua (kenaikan titik didih)
1. Air suling
2. NaCl
3. Gula
Percobaan ketiga (tekanan osmotik)
1. Sirup merah
2. Air suling
Informasi ini sangat penting bagi praktikan untuk mengetahui sifat-sifat bahan
yang akan digunakan selama percobaan. Material Safety
UREA Data Sheet dapat
Efek Kesehatan
Berbahaya jika terkena kulit (iritasi), kontak dengan mata (iritasi), pencernaan, pernafasan.
Pertolongan Pertama
Mata:
Bila terjadi kontak dengan mata, segera bilas dengan air yang banyak selama kurang lebih 15
menit. Dapat menggunakan air dingin. Segera hubungi medis.
Kulit:
Bila terjadi kontak, segera bilas dengan air yang banyak. Tutupi luka iritasi dengan
bioplasenta. Lepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Dapat menggunakan air
dingin. Cuci pakaian dan sepatu sebelum digunakan kembali. Segera hubungi medis.
Pernafasan:
Jika terhirup, pindahkan korban ke udara terbuka. Jika tidak bernafas, berikan nafas buatan.
Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Segera hubungi medis.
Pencernaan:
Jangan memberikan apapun ke mulut korban yang tidak sadar. Longgarkan pakaian yang
ketat seperti sabuk, kerah, dan lain-lain. Lakukan penanganan lebih lanjut terhadap gejala
yang timbul.
PROSEDUR
DATA PENGAMATAN
Setelah melakukan percobaan, tuliskan semua gejala yang terjadi selama percobaan ke dalam data
pengamatan. Jangan lupa untuk melaporkan data pengamatan percobaan ini kepada guru.
Percobaan pertama (Penurunan titik beku)
PERTANYAAN
Setelah melakukan percobaan, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan tuliskan di dalam
laporan percobaan. Gunakan referensi untuk menjawab pertanyaan!
1. Bagaimana cara menentukan suhu yang menunjukkan titik beku dan titik didih larutan
dari hasil pengamatan Anda?
2. Bagaimana titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku air suling?
3. Untuk konsentrasi yang sama, bagaimana pengaruh penambahan garam dibandingkan
dengan pengaruh penambahan urea terhadap penurunan titik beku larutan?
4. Bagaimana titik didih larutan dibandingkan dengan titik didih air suling?
5. Untuk konsentrasi yang sama, bagaimana pengaruh penambahan NaCl dibandingkan
dengan pengaruh penambahan gula terhadap kenaikan titik didih ?
6. Mengapa terjadi perubahan ketinggian larutan pada percobaan tekanan osmotik?
7. Apa yang dapat Anda simpulkan dari percobaan tekanan osmotik? 15
Berikut ini adalah rancangan laporan percobaan yang akan Anda buat. Anda diharuskan menuliskan
laporan percobaan sesuai rancangan ini. Laporan percobaan ini harus diketik dan dilarang
menggunakan tulisan tangan.
LAPORAN PERCOBAAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
NOMOR KELOMPOK :
NAMA : 1.
2.
3.
4.
KELAS :
Tujuan Percobaan
-
-
Data Pengamatan
Tuliskan kembali data pengamatan Anda di laporan percobaan ini!
Analisis Data
Jelaskan semua gejala yang Anda amati selama melakukan percobaan. Selain itu, jelaskan
mengapa gejala tersebut terjadi dan bandingkan dengan teori dari referensi!
Jawaban Pertanyaan
Tuliskan semua jawaban pertanyaan percobaan dengan baik dengan landasan teori dari
referensi! 16
Daftar Pustaka
Tuliskan semua referensi yang Anda gunakan untuk membuat laporan percobaan!
PENGAYAAN
A
ntifreeze digunakan dalam pencegahan pembekuan mesin
pembakaran internal dan aplikasi transfer panas lainnya,
seperti pendingin HVAC dan pemanas air matahari. Tujuan
penggunaan antifreeze adalah untuk mencegah mesin
mengalami bahaya deformasi karena ekspansi ketika air berubah
menjadi es. Kebanyakan senyawa kimia yang dibuat untuk ditambahkan
ke dalam air untuk mengurangi titik beku campuran di bawah suhu
terendah bahwa sistem ini mungkin ditemui. Entah aditif atau
campuran dapat disebut sebagai antifreeze, yang memungkinkan
persaingan antara antibeku adalah campuran (aditif) dengan campuran
antibeku (air + aditif) dalam kemasan ritel umum. Gambar 7. Antifreeze
Biasanya agen antifreeze bersifat koligatif bila dicampur dengan air, sehingga
memungkinkan untuk tidak hanya menghasilkan penurunan titik beku ke lingkungan dingin,
namun terjadi untuk mencapai kenaikan titik didih air. Suatu agen koligatif disebut sebagai
“anti beku” dan "anti didih" ketika digunakankarena memiki kedua sifat tersebut.
Kebanyakan mesin otomotif "didinginkan air" untuk menghilangkan limbah panas,
meskipun "air" yang digunakan sebenarnya antifreeze/campuran air dan bukan air biasa.
Istilah pendingin mesin ini banyak digunakan di industri otomotif, yang meliputi fungsi
utama dari transfer panas konvektif dengan mesin pembakaran internal. Ketika digunakan
dalam konteks otomotif, inhibitor korosi juga ditambahkan untuk membantu melindungi
sistem pendingin kendaraan yang seringkali mengandung berbagai logam elektrokimia yang
tidak kompatibel (aluminium, besi cor, tembaga, solder, dll). Air (pendingin) pelumas segel
pompa juga ditambahkan.
Antifreeze dikembangkan untuk mengatasi kekurangan air sebagai fluida
perpindahan panas. Pada kebanyakan mesin, busi beku ditempatkan dalam blok mesin yang
dapat melindungi mesin jika antifreeze tidak ada, atau jika suhu turun di bawah titik beku
campuran antifreeze/air. Jika pendingin mesin terlalu panas, mungkin mendidih sementara
di dalam mesin, menyebabkan gigi berlubang (kantong uap), yang menyebabkan hot spot
lokal dan kegagalan mesin. Jika air digunakan untuk mendinginkan mesin, itu akan membuat
terjadi korosi galvanik. Pendinginan yang tepat dan mesin tekanan sistem pendingin dapat
membantu menghilangkan masalah-masalah yang membuat air biasa tidak kompatibel
dengan mesin otomotif. Dengan antifreeze yang tepat, rentang suhu yang lebar dapat
ditoleransi oleh mesin pendingin, seperti -34°F (-37°C) untuk 265°F (129°C) selama 50%
(volume) propilena glikol diencerkan dengan air dan sistem pendingin bertekanan 15 psi.
Sumber
Wikipedia, “Antifreeze”, diakses pada bulan 17
Maret 2011
PERCOBAAN MANDIRI
Membuat Asinan
1. Buatlah larutan garam 10%.
2. Cucilah ketimun hingga bersih, kemudian timbang dan catat bobot awalnya.
3. Masukkan ketimun ke dalam wadah yang sudah diketahui bobotnya. Lalu, masukkan
larutan garam 10%. Timbanglah sehingga bobot larutan yang digunakan dapat
diketahui.
4. Tambahkan garam sekitar 10% dari larutan yang dipakai. Catat bobot total larutan
garam dan padatan garam.
5. Aduk dan biarkan selama 1 minggu.
6. Setelah seminggu, pisahkan ketimun dan larutan garam, kemudian masing-masing
ditimbang.
7. Bandingkan bobot ketimun sebelum dan sesudah perendaman.
8. Diskusikanlah hasil kegiatan ini dan hubungkan dengan proses osmosis.
Membuat Es Mambo
1. Buatlah beberapa bungkus es mambo rasa sirup.
2. Sediakan 2 buah wadah dengan ukuran sama dan isikan es batu ke dalam wadah
tersebut. Es batu pada salah satu wadah ditambahkan garam dapur.
3. Masukkan es mambo tersebut sama banyak ke dalam 2 wadah yang telah disediakan.
Nyalakan stopwatch.
4. Amati proses pembekuan es mambo pada kedua wadah tersebut.
5. Amati, wadah mana yang proses pembekuannya lebih cepat dan hubungkan dengan
sifat penurunan titik beku larutan.
Memasak air
1. Sediakan 2 panci dengan ukuran sama dan isikan air sama banyak. Salah satu panci
ditambahkan gula pasir.
2. Panaskan kedua panci secara bersamaan. Nyalakan stopwatch.
3. Amati proses pendidihan air pada kedua panci tersebut. 18
4. Amati, panci mana yang proses pembekuannya lebih cepat dan hubungkan dengan sifat
kenaikan titik didih.
RANGKUMAN
Sifat larutan yang bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam
larutan dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut dinamakan sifat
koligatif larutan. Sifat-sifat ini terdiri dari penurunan tekanan uap,
penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik.
Perbedaan sifat antara larutan elektrolit dan larutan non elektrolit dapat
ditentukan berdasarkan data percobaan.
Ilmuwan yang berjasa dalam penemuan sifat koligatif larutan adalah
Raoult dan van’t Hoff.
GLOSARIUM
Titik didih – suhu pada saat tekanan uap larutan sama dengan tekanan atmosfer luar.
o Di daerah laut, titik didih air adalah 100°C (212 °F).
o Air mendidih pada suhu yang lebih rendah di dataran tinggi karena tekanan udara
menjadi lebih rendah disana.
Sifat koligatif – Sifat larutan yang bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut
dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut.
o Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan
titik didih, dan tekanan osmotik.
o Sifat koligatif bergantung kepada konsentrasi zat terlarut atau banyaknya zat terlarut
yang terdisosiasi.
Konsentrasi – banyaknya komposisi suatu senyawa di dalam campuran senyawa lainnya
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Sutresna, Nana. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII Semester 1. Bandung: Grafindo Media
Pratama.
Tim Kimia Dasar. 2007. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Dasar II. Jakarta: FMIPA UNJ.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Wikipedia. 2011. “Antifreeze”, http://en.wikipedia.org/wiki/Antifreeze , diakses pada
tanggal 12 Maret 2011, pukul 18:45 WIB.
Wikipedia. 2011. “Francois Marie Raoult”, http://en.wikipedia.org/wiki/Fran%C3%A7ois-
Marie_Raoult , diakses pada tanggal 12 Maret 2011, pukul 13:45 WIB.
21
2. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang bergantung pada banyaknya partikel zat
terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut.
3. a. Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uap-
oonya.
b. Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap larutan sama dengan tekanan atmosfer
luar.
c. Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap fase cair sama dengan tekanan uap
fase padat.
d. Tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan proses
osmosis.
4. a. Dalam larutan, sebagian zat terlarut berada di dekat permukaan larutan. Karena
oobersifat tidak mudah menguap, zat terlarut ini tetap berada di dalam larutan.
ooKeberadaan zat terlarut di dekat permukaan larutan tersebut menyebabkan sebagian
oozat pelarut tidak dapat menguap atau meninggalkan larutan. Akibatnya, jumlah zat
oopelarut yang menguap menjadi berkurang dan menyebabkan penurunan tekanan
oouap.
b. jika ke dalam air murni dilarutkan zat yang tidak menguap sehingga membentuk
larutan ideal, kemudian didinginkan sampai suhu 0°C, ternyata larutan tersebut
belum membeku. Agar larutan tersebut dapat membeku, suhu larutan harus
diturunkan di bawah titik beku air (0°C). Selisih antara titik beku pelarut dan titik
beku larutan disebut penurunan titik beku larutan.
c. air murni mendidih pada suhu 100°C dan pada tekanan 760 mmHg. jika ke dalam air
tersebut ditambahkan zat yang tidak menguap hingga terbentuk larutan, ternyata
pada suhu 100°C larutan belum mendidih dan tekanan uap yang dihasilkan kurang
dari 760 mmHg. Agar larutan tersebut mendidih, tekanan uap harus mencapai 760
mmHg. Untuk menaikkan tekanan uap tersebut suhu larutan harus dinaikkan.
Kenaikan suhu tersebut disebut kenaikan titik didih larutan.
d. perpindahan pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat dinamakan
peristiwa osmosis. Tekanan pada sisi larutan pekat lebih tinggi dibandingkan tekanan
pada larutan encer. Perbedaan tekanan tersebut besarnya sama dengan tekanan
osmotik. Tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan 22
agar pelarut tidak berpindah dari larutan encer ke larutan pekat.