Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KOMPETENSI KEAHLIAN : KIMIA INDUSTRI


MATA PELAJARAN : AZAS TEKNIK KIMIA
SEMESTER : 3 (GASAL)
KELAS : XI
KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menghitung Kebutuhan Bahan Baku
Dan Bahan Penunjang Dalam Suatu
Industri Kimia berdasarkan azas
stoikhiometri.
4.1 Mengoperasikan sistem persiapan,
bahan baku dan bahan penunjang
mengikuti intruksi kerja industry
bersangkutan, sifat fisika, kimia bahan dan
stokhiometri.
MATERI POKOK : Menghitung kebutuhan bahan baku dan
bahan penunjang dalam suatu industri
kimia
ALOKASI WAKTU : 22 JP (@45MENIT)
PERTEMUAN KE : 1-4

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Meyakini anugerah Tuhan pada pembelajaran azas-azas teknik kimia sebagai amanat
untuk kemaslahatan umat manusia
2.1 Menghayati sikap cermat,teliti dan tanggungjawab sebagai hasil dari pembelajaran
identifikasi azas-azas teknik kimia
2.2 Menghayati pentingnya kerja sama sebagai hasil dari pembelajaran azas-azas teknik
kimia
2.3 Menghayati pentingnya kepedulian terhadap kebersihan lingkungan
workshop/bengkelpraktek industri sebagai hasil dari pembelajaran menerapkan sistem
persiapan, bahan baku dan bahan penunjang mengikuti instruksi kerja industri
bersangkutan, sifat fisika, kimia bahan dan stokhiometri, menerapkan penyiapan bahan
kimia mengikuti formulasi tertentu, menerapkan sistim kestimbang phase, sistim konveksi,
& sifat kimia fisika, memproses bahan baku dan bahan pembantu mengikuti
stokhiometri, sifat kimia fisika bahan dan SOP industri tersebut, menganalisis serta
menerapkan sistim inventori kimia berdasarkan sifat fisika, kimia bahan dan mengikuti
instruksi kerja dari industri, meng-analisis pelaksanaan Plan Product Inventory Control
(PPIC), menerapkan sistim managemen mutu dan produksi
2.4 Menghayati pentingnya bersikap jujur, disiplin serta bertanggung-jawab sebagai hasil
dari pembelajaran azaz azaz teknik kimia
3.1 Menghitung kebutuhan bahan baku dan bahan penunjang dalam suatu industri kimia
berdasarkan azaz stoikhiometri

Indikator
1. menjelaskan prinsip dasar stoikhiometri dan aplikasinya di industri
2. menjelaskan besaran dan satuan
3. mengkonversi satuan dan gc
4. menjelaskan prinsip dasar penyusunan neraca massa (material)
5. menjelaskan hukum kekekalan massa
6. menjelaskan dasar-dasar perhitungan neraca massa
7. menjelaskan sifat dasar bahan kimia untuk proses
8. menghitung reaktan ekses
9. menjelaskan sistem batch dan kontinu
10. menjelaskan sistem by pass dan recycle
4.1 Mengoperasikan sistem persiapan, bahan baku dan bahan penunjang mengikuti
intruksi kerja industri bersangkutan, sifat fisika, kimia bahan dan stokhiometri.
Indikator
1. menghitung kebutuhan bahan baku dan pendukung sesuai stoikhiometri
2. menetapkan sifat fisika bahan
3. menetapkan sifat kimia bahan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan di dalam kelas maupun di luar kelas, siswa dapat
1. menjelaskan prinsip dasar stoikhiometri
2. menghitung neraca bahan
3. menghitung reaktan ekses
4. menetapkan sifat fisika dan kimia bahan
5. menjelaskan sistem batch, by pass dan recycle

D. Materi Pembelajaran
1. Besaran pokok dan besaran turunan
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan satuan.
Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil
pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan
satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukur dengan
cara berbeda.Mengukur sebenarnya adalah kegiatan membandingkan suatu Besaran
dengan Besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
diturunkan dari besaran lain
Simbol dalam
Nama Simbol dimensi Satuan SI Simbol satuan
rumus
Panjang l, s, r, h, dll. [L] Meter m
Waktu T [T] Second s
Massa M [M] Kilogram Kg
Arus listrik I [I] Ampere A
Suhu T [θ] Kelvin K
Jumlah molekul N [N] Mol mol
Intensitas cahaya J [J] Candela Cd

Besaran turunan adalah besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok
Besaran Satuan Singkatan
Kecepatan meter per sekon m/s
Percepatan, percepatan gravitasi meter per sekon kuadrat m/s²
Luas meter persegi m²
Volume meter kubik m³
Newton (kilogram meter per sekon
Gaya, berat, tegangan tali kg m/s²
persegi)
Debit meter kubik per detik m³/s
Energi, usaha Joule J
Rapat tenaga joule per meter kubik J/m³
Tegangan permukaan, tetapan
Newton per meter N/m
pegas

(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Besaran)
2. Sistem satuan
Panjang Waktu Massa Gaya Energi* Temper
atur
Sistem absolut(dynamic)
Cgs centimeter Sekon gram dyne* erg, joule, K, oC
kalori
o
Fps (ft-lb-s atau foot Sekon pound poundal* ft poundal R, oF
English absolute)
SI meter Sekon kilogram newton* joule K, oC
Sistem Gravitasional
o
British Engineering foot Sekon slug* pound berat Btu, (ft)(lbf) R, oF
o
American Engineering foot sekon, jam pound mass pound force Btu, R, oF
(lbm) (lbf) (hp)(jam)

3. Konversi satuan dan gc


Untuk mempermudah perhitungan sering digunakan persamaan dimensional.Persamaan
ini terdiri dari kuantitas (angka) dan satuan. Satu kuantitas dikalikan dengan sebuah
angka perbandingan yang dinamakan faktor konversi (yaitu suatu kombinasi dari 2
besaran) untuk merubah atau mengkonversi ke satuan lain

Ada beberapa sistem satuan yang hingga saat ini berlaku, seperti ditunjukkan dalam
tabel 1.
Dari tabel 1 terlihat bahwa sistem SI, cgs, fps (English absolute) dan British Engineering
menggunakan 3 satuan dasar, sedangkan sistem American Engineering 4 satuan dasar.
Maka agar satuan yang diterapkan sesuai, dalam pemakaiannya sistem American
Engineering perlu menggunakan faktor konversi, gc, suatu konstanta yang harganya
bukan 1.
Sebagai ilustrasi kita terapkan pada hukum Newton.
F=Cma

dimana
F = gaya
C = konstanta yang harga dan satuannya tergantung pada satuan F, m dan a
m = massa
a = percepatan
Dalam sistem cgs, gaya dinyatakan dalam dyne.

Jika
dyne
C 1 2
, massa 1 gram dan percepatan 1 cm/s2, maka:
( g )(cm) / s

 
 x1g x1 2   1dyne
dyne cm
F  1
 s 
2
 ( g )(cm) / s 

Dengan cara yang sama, dalam SI gaya dinyatakan dalam Newton (N)
Jika
N
C 1 2
, massa 1 kg dan percepatan 1 m/s2, maka:
(kg)( m) / s

 
 x1kg x1 2  = 1 N
N m
F  1
 s 
2
 (kg)( m) / s 

Tetapi dalam American Engineering, massa 1 lbm dan percepatan g ft/s2 (sekitar 32,2
ft/s2 tergantung tinggi permukaan tanah), untuk mendapatkan gaya 1 lbf dipilih harga
dan satuan C yang berbeda dengan sistem cgs maupun SI.

 ft 
F  C x1lb m x g 2   1lb f
 s 
lb f (lb f )( s 2 )
Satuan C  
(lbm )( ft) / s 2 (lbm )( ft)

Harga C = 1/32,174. Harga ini dipilih karena 32,174 merupakan harga numeris untuk
percepatan gravitasi rata-rata pada permukaan laut.
Sehingga:

 (lb f )( s 2 
F  1  x1lb m x g ft   1lb f
 32,174(lb m )( ft)   s 
2
 
Kebalikan dari C adalah gc atau C = 1/gc, maka :

( ft )(lb m )
g c  32,174
(lb f )( s 2 )
Perlu diingat bahwa kedua kuantitas g dan gctidaklah sama. Demikian juga pound
(massa) dengan pound (force/gaya) dalam sistem satuan American Engineering bukan
satuan yang sama meskipun dalam percakapan kita menyebut pound untuk menyatakan
gaya, berat atau masa. Secara teoritis pound mass (lbm) adalah satuan massa sedangkan
pound force (lbf) adalah satuan gaya. Untuk selanjutnya dalam modul ini kita akan selalu
gunakan lb (tanpa subskrip m) untuk satuan massa dan untuk satuan gaya kita gunakan
lbf.
4. Prinsip dan dasar stoikhiometri, neraca massa dan energi
Dalam industri jarang dijumpai bahan yang jumlahnya tepat (sama) secara
stoikhiometrik. Untuk mencapai reaksi seperti yang diinginkan atau untuk menghemat
reaktan yang berharga hampir selalu digunakan reaktan ekses (berlebih). Dalam kaitan
ini ada beberapa definisi sebagai berikut:

(a) Reaktan pembatas adalah reaktan yang berada dalam jumlah terkecil
secara stoikhiometris. Dengan kata lain, jika dua atau lebih reaktan dicampur maka
reaktan yang habis lebih dulu disebut reaktan pembatas, entah reaksinya sempurna atau
tidak. Sebagai contoh, jika 1 g mol C7H16 dan 12 g mol O2 dicampur, C7H16 merupakan
reaktan pembatas.

Untuk mempermudah menentukan reaktan pembatas digunakan perbandingan


seperti di bawah ini:

Perbandingan Perbandingan
dalam umpan dalam persamaan kimia

O2 12 11
: = 12 > = 11
C7H16 1 1

Karena perbandingan dalam umpan lebih besar daripada dalam persamaan kimia, maka
O2 berlebih atau C7H16 merupakan reaktan pembatas

Jika ada lebih dari dua reaktan, Anda harus menggunakan salah satu reaktan
sebagai zat referensi (patokan), hitung perbandingan mol reaktan lain dalam umpan
terhadap referensi, buat pasangan perbandingan dan bandingkan dengan perbandingan
dalam persamaan kimia lalu urutkan tiap-tiap senyawa. Sebagai contoh, diberikan
persamaan sebagai berikut:

A + 3B + 2C produk

Jika 1,1 mol A, 3,2 mol B, dan 2,4 mol C diumpankan sebagai reaktan ke dalam reaktor,
kita pilih A sebagai referensi zat dan referensi hitung

Perbandingan Perbandingan
Dalam umpan dalam persamaan kimia

B 3,2 3
:  2,91 < 3
A 1,1 1

C 2,4 2
:  2,18 > 2
A 1,1 1

Kita dapatkan bahwa B reaktan pembatas terhadap A, dan A reaktan pembatas terhadap
C, sehingga B reaktan pembatas dari ketiga reaktan. Dalam simbol dapat ditulis B < A,
C > A (atau A < C) sehingga B < A < C.

(b) Reaktan ekses (berlebih) adalah reaktan yang berada dalam jumlah
berlebih terhadap reaktan pembatas. Persen ekses reaktan dihitung berdasar jumlah
reaktan yang berlebih terhadap kebutuhan untuk bereaksi dengan reaktan pembatas.
Persamaannya:

mol reaktan ekses

% ekses = ------------------------------------------------------------ x 100 %

mol dibutuhkan utk bereaksi dgn reaktan pembatas

Meskipun hanya sebagian dari reaktan pembatas yang secara aktual bereaksi,
jumlah yang dibutuhkan atau ekses selalu dihitung berdasar pada seluruh jumlah
reaktan pembatas sebagaimana jika reaksinya berlangsung sempurna.
(c) Konversi adalah bagian dari umpan atau beberapa bahan yang
diumpankan yang terkonversi (berubah) menjadi produk. Persen konversi adalah:

mol umpan (atau beberapa senyawa dlm umpan) yg bereaksi

--------------------------------------------------------------------------------- x 100%

mol umpan (atau beberapa senyawa dlm umpan) yang dimasukkan

Reaktan apa dalam umpan yang digunakan sebagai basis perhitungan dan berubah
menjadi produk apa harus dinyatakan secara jelas agar tidak menimbulkan kebingungan.
Konversi berhubungan dengan derajad kesempurnaan reaksi yang didefinisikan
sebagai persen atau fraksi reaktan pembatas yang terkonversi menjadi produk.

(d) Selektifitas adalah perbandingan mol produk khusus yang dihasilkan


(biasanya yang diinginkan) terhadap produk lain yang dihasilkan (biasanya yg
tidak diinginkan)

(e) Yield, untuk reaktan atau produk tunggal adalah berat (massa) atau mol produk
akhir dibagi dengan berat (massa) atau mol reaktan mula-mula. Contoh: reaksi berurutan
seperti di bawah ini

A B C

Jika B diinginkan dan C tidak diinginkan, maka yield B adalah mol (atau massa) B yang
dihasilkan dibagi dengan mol (atau massa) A diumpankan atau dikonsumsi. Selektifitas
B adalah mol B dibagi dengan mol C yang dihasilkan.

5. Hubungan stoikhiometri dan komposisi


Perhitungan bahan baku dan produk dalam sebuah reaksi kimia selalu memperhitungkan
komposisi atau kadar bahan baku. Sedangkan hasil reaksi kimia yang keluar dari sebuah
reaktor dianalisa untuk mengetahui komposisinya. Analisa hasil bisa dinyatakan dalam
persen atau fraksi. Jika hasil berupa campuran gas, umumnya komposisi dinyatakan
dengan persen mol dan jika berupa cair dan padat dinyatakan dalam persen massa.

6. Prinsip-prinsip dasar penyusunan neraca massa (material)


Dalam menyusun neraca bahan (juga neraca energi) untuk sebuah proses, harus
ditetapkan terlebih dahulu sistem dan batasnya. Proses adalah serangkaian aksi atau
operasi atau perlakuan yang hasilnya berada di akhir (biasa disebut produk). Sedangkan
sistem adalah bagian tertentu atau seluruh proses yang ditentukan secara bebas untuk
dianalisa atau dipelajari. Sistem terbuka (atau proses kontinyu) adalah sistem dimana
bahan ditransfer melewati batas sistem, yaitu masuk sistem, keluar sistem atau
keduanya. Sistem tertutup (atau proses batch) adalah sistem dimana tidak ada transfer
bahan selama selang waktu tertentu.
Batas sistem mungkin berupa batas yang tetap sesuai peralatan prosesnya (lihat
gambar 1.1) atau sebuah permukaan imajiner yang dapat membesar atau menyusut
sebagaimana proses berlangsung.
Neraca bahan sebenarnya tidak lebih dari suatu penghitungan bahan yang
mengalir dan berubah (masuk maupun keluar) dalam sistem (lihat gambar 1.2).

Persamaan di bawah ini menggambarkan prinsip neraca bahan dalam kata-kata


yang dapat diterapkan pada proses dengan atau tanpa reaksi kimia.

Akumulasi  Masuk melewati  Keluar melewati  Dihasilkan  Dikonsumsi 


   -   - 
dalam sistem  batas sistem  batas sistem  dalam sistem  dalam sistem 

Sebagai sebuah peristilahan umum, neraca bahan dapat mengacu pada neraca pada
sebuah sistem untuk:

1. Massa total
2. Mol total
3. Massa dari suatu senyawa kimia
4. Massa dari suatu jenis atom
5. Mol dari suatu senyawa kimia
6. Mol dari suatu jenis atom
7. Volume (memungkinkan)

Ruang
Bahan Nozzle Gas hasil pembakaran
pembakara
bakar
n

Batas sistem

Oksigen

Gambar 1.1. Sistem terbuka untuk pembakaran

Untuk neraca massa total, “dihasilkandalam sistem” dan “dikonsumsidalam


sistem” sama dengan nol, baik terjadi reaksi kimia ataupun tidak dalam sistem,
sehingga:
Akumulasi = masuk - keluar

Untuk neraca mol total, jika terjadi reaksi kimia, Anda harus memasukkan dalam
perhitungan yang “dihasilkandalam sistem” dan “dikonsumsidalam sistem”.

Dalam bab ini hanya akan dibahas persoalan steady state, yaitu keadaan dimana
variabel dalam sistem tidak berubah terhadap waktu sehingga akumulasi nol. Jika tidak
ada akumulasi, dan istilah “dihasilkandalam sistem” dan “dikonsumsi dalam sistem”
dihilangkan, maka neraca bahan menjadi hubungan yang sangat sederhana:

massa/mol masuk  massa/mol keluar 


  
melalui batas sistem  melalui batas sistem 

Atau

Input = Output

7. Prinsip dan sifat dasar bahan kimia untuk proses

a. Densiti

Densitiadalah perbandingan massa per satuan volume, misalnya kg/m3 atau lb/ft3
Specific Gravity adalah perbandingan dua densiti, yaitu densiti zat yang akan
ditentukan, A, terhadap densiti acuan (referensi). Karena satuan kedua densitinya sama
maka specific gravity tidak bersatuan. Dalam simbol:

(lb / ft 3 ) A ( g / cm 3 ) A (kg / m 3 ) A
sp gr = specific gravity =  
(lb / ft 3 ) ref ( g / cm 3 ) ref (kg / m 3 ) ref

Zat referensi untuk cairan biasa digunakan air. Oleh karena itu specific gravity
merupakan perbandingan densiti zat yang akan ditentukan dengan densiti air. Untuk gas
biasanya sebagai referensi adalah udara. Densiti cairan sedikit dipengaruhi oleh tekanan,
namun cukup banyak dipengaruhi temperatur. Oleh karena itu agar penentuan specific
grafity tepat, temperatur kedua zat harus ditentukan. Maka:

20 o
sp gr = 0,73 o
4

dapat diinterpretasikan sebagai berikut: specific gravity larutan pada 20 oC dan zat
referensi (air) pada 4 oC adalah 0,73.

Dalam industri petroleum, specific gravity sering dinyatakan dalam skala hidrometer
yang disebut oAPI dimana temperatur standar yang digunakan adalah 60 oF.
Persamaannya seperti di bawah ini :

141,5
o
API   131,5
60o
sp gr o
60

atau

60o 141,5
sp gr o
60 o
API  131,5

Ada beberapa cara lain dalam pengukuran densiti dan specific grafity seperti Baume
(oBe) dan Twaddell (oTw) yang dapat diperoleh di beberapa buku referensi.

b. Specific Volume (Volume Jenis)


Adalah kebalikan dari densiti, yaitu volume per satuan massa atau satuan jumlah bahan.
Volume jenis dapat dinyatakan dalam : ft3/lbm, ft3/lb mol, cm3/g, cm3/g mol, m3/kg,
m3/kg mol atau perbandingan sejenis.

c. Fraksi Mol dan Fraksi Massa (berat)

Fraksi mol adalah mol zat atau komponen tertentu dibagi dengan total jumlah mol yang
ada. Definisi ini berlaku untuk gas, cair maupun padatan.

Fraksi Massa (berat) adalah massa (berat) zat atau komponen tertentu dibagi dengan
total massa (berat) dari semua zat atau komponen yang ada. Meskipun fraksi massa
adalah istilah yang lebih tepat namun sering juga digunakan fraksi berat yang tidak akan
merubah arti.

Pernyataan di atas secara matematis dapat ditulis :

mol A
fraksi mol A 
mol total

massa (berat) A
fraksi massa (berat) A 
massa (berat) total

Persen mol atau persen massa (berat) adalah fraksi dikalikan 100

d. Analisa

Analisa gas seperti udara, hasil pembakaran dan sejenisnya biasanya dalam basis kering,
yaitu uap air dikeluarkan dari analisa atau tidak dimasukkan dalam perhitungan analisa.
Analisa seperti ini disebut Analisa Orsat yang akan dibahas lebih lanjut di bab
berikutnya. Jika gas berlaku seperti gas ideal dan tiap komponennya diukur dalam
volume, maka persen volume dalam kondisi biasa (standar) sama dengan persen mol.
Sebagai contoh, anggap komposisi sample udara sebagai berikut :

21% oksigen

79% nitrogen

100% total

Maksudnya adalah : pada tekanan dan suhu kamar, sampel udara mengandung 21%
volume dan juga 21% mol.

Dalam modul ini, komposisi gas akan selalu dianggap dinyatakan dalam persen
mol atau fraksi mol kecuali ada pernyataan lain yang telah disebutkan
Untuk cairan dan padatan:

Dalam modul ini, analisa cairan dan padatan akan selalu dianggap dinyatakan
dalam persen berat kecuali ada pernyataan lain yang telah disebutkan

e. Konsentrasi
Konsentrasi adalah jumlah solut per jumlah solven atau larutan dalam campuran dua
atau lebih komponen. Misalnya:

 Massa per volume ( lbm solut / ft3, g solut / L, kg solut / m3)


 Mol per volume (lb mol solut / ft3, g mol solut / L, g mol solut / cm3)
 Par per million (ppm) atau bagian per juta (bpj), metode untuk menyatakan
konsentrasi larutan yang sangat encer. Ppm ekuivalen dengan fraksi berat untuk cairan
dan padatan dan fraksi mol untuk gas.
 Metode lain: molaritas (g mol / liter), normalitas (g ekuivalen / liter), molalitas ( g
mol solut / kg pelarut)

8. System batch dan kontinu


Sistem batch adalah proses dengan satu kali proses. Maksudnya adalah bahan
dimasukkan untuk diproses dan setelah selesai proses bahan dikeluarkan. Sistem kontinu
adalah proses yang berlangsung secara terus menerus. Bahan secara kontinu mengalir
masuk dan produk secara kontinu dikeluarkan dari proses.

9. System by pass dan recycle


Sistem by pass adalah proses dimana satu atau lebih tahap dalam proses dilewati dan
menuju tahap berikutnya secara langsung
Recycle adalah proses yang menghubungkan antara produk keluar ke arus masuk. Dengan
kata lain, recycle adalah proses memasukkan kembali arus keluar ke arus masuk di unit
(peralatan) yang sama.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik (scientific) dengan kelompok diskusi yang berbasis Problem Based
Learning

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media
 Gambar, Video, whiteboard, spidol, notebook, LCD proyektor
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
 Perry’s Chemical Engineering Hand Book, six edition, MC. Graw Hill
 Plant Design, Vilbrandt, MC. Graw Hill
 Chemical Process Industrial, Sherve Norris, Joseph Brink, MC. Graw Hill

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1
No Kegiatan Deskripsi Waktu
1 Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan menanyakan 10 menit
kabar pada peserta didik.
b. Guru mengkondisikanpeserta didik agar
siap menerima materi pembelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai tentang
tujuan dilakukannya proses kimia dan
penentuan bahan baku
d. Guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan pentingnya tujuan
dilakukannya proses kimia dan
penentuan bahan baku
e. Motivasi: guru memberikan gambaran
tentang tujuan dilakukannya proses kimia
dan bahan baku
f. Apersepsi: guru bertanya pada peserta
didik:
Apa yang harus disiapkan ketika akan
membuat produk?
g. Selama proses pembelajaran, guru
mengobservasi dan menilai afektif,
kinerja, dan sosial peserta didik
2 Inti a. Mengamati 50 menit
Menyebutkan berbagai bahan kimia yang
ada di sekitar kita
Mencari informasi tentang tujuan manusia
melakukan proses kimia dan penentuan
bahan baku yang dibutuhkan
b. Menanya
Diskusi kelompok tentang tentang tujuan
dilakukan proses kimia dan penentuan
bahan baku (raw material) dan bahan
penunjang dalam industri kimia
Pertanyaan:
 apa saja tujuan manusia melakukan
proses kimia?
 apa saja bahan dari bumi yang bisa
menjadi bahan baku dalam proses
kimia

3 Penutup a. Guru memberikan tugas kelompok (1 10 menit


kelompok terdiri atas 4 orang) untuk
mendiskusikan aplikasi Perhitungan
Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan
Penunjang pada Industri Kimia
b. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya yaitu perhitungan bahan baku
dan bahan penunjang berdasarkan
stoikhiometri
c. Gurumengucapkan salam penutup

Pertemuan 2
No Kegiatan Deskripsi Waktu
1 Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar pada peserta didik.
b. Guru mengkondisikan peserta didik agar
siap menerima materi pembelajaran.
d. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai tentang
tujuan melakukan proses kimia dan
penentuan bahan baku dan
pengelompokannya
e. Guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan pentingnya tujuan
melakukan proses kimia dan penentuan
bahan baku
f. Motivasi: guru memberikan gambaran
tentang pengelompokaan tujuan
melakukan proses kimia
c. Apersepsi: guru bertanya pada peserta
didik:
Apa tujuan melakukan proses kimia
d. Selama proses pembelajaran, guru
mengobservasi dan menilai afektif,
kinerja, dan sosial peserta didik
2 Inti a. Mengumpulkan informasi 50 menit
Mengelompokkan tujuan melakukan
proses kimia dari hasil diskusi
b. Mengasosiasikan
Memaknai hasil diskusi yang telah
dilakukan
c. Mengkomunikasikan hasil
Wakil masing-masing kelompok
mempresentasikanhasil diskusi tujuan
melakukan proses kimia dan penentuan
bahan baku
3 Penutup a. Guru memberikan tugas kelompok (1 10 menit
kelompok terdiri atas 4 orang) untuk
mendiskusikan aplikasi Perhitungan
Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan
Penunjang pada Industri Kimia
b. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya yaitu perhitungan bahan baku
dan bahan penunjang berdasarkan
stoikhiometri
c. Gurumengucapkan salam penutup

Pertemuan 3

No Kegiatan Deskripsi Waktu


1 Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar pada peserta didik.
b. Guru mengkondisikan peserta didik agar
siap menerima materi pembelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai tentang
perhitungan bahan baku dan bahan
penunjang berdasarkan stoikhiometri
d. Guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan pentingnya tujuan
perhitungan bahan baku dan bahan
penunjang berdasarkan stoikhiometri
e. Motivasi: guru memberikan gambaran
tentang perhitungan bahan baku dan
bahan penunjang berdasarkan
stoikhiometri
f. Apersepsi: guru bertanya pada peserta
didik:
Hukum apa yang berlaku dalam menulis
reaksi kimia
g. Selama proses pembelajaran, guru
mengobservasi dan menilai afektif,
kinerja, dan sosial peserta didik
2 Inti a. Mengamati 50 menit
Mengamati reaksi kimia
 pembuatan pupuk ZA
 pembuatan gas amoniak
 pembakaran etana
b. Menanya
Diskusi kelompok dengan pertanyaan
 bagaimana reaksi kimia masing-
masing proses
 apa bahan baku dan bahan
pendukungnya
 menghitung bahan baku untuk
membuat 10 ton pupuk ZA, 500 kg
gas amoniak, kebutuhan udara untuk
pembakaran 10 kg gas etana (O2 di
udara 21%)

3 Penutup a. Guru memberikan tugas kelompok (1 10 menit


kelompok terdiri atas 4 orang) untuk
mendiskusikan kondisi reaksi
b. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya yaitu stoikhiometri (lanjutan)
c. Gurumengucapkan salam penutup

Pertemuan 4

No Kegiatan Deskripsi Waktu


1 Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar pada peserta didik.
b. Guru mengkondisikan peserta didik agar
siap menerima materi pembelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai tentang
perhitungan bahan baku dan bahan
penunjang berdasarkan stoikhiometri
d. Guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan pentingnya tujuan
perhitungan bahan baku dan bahan
penunjang berdasarkan stoikhiometri
e. Motivasi: guru memberikan gambaran
tentang perhitungan bahan baku dan
bahan penunjang berdasarkan
stoikhiometri
f. Apersepsi: guru bertanya pada peserta
didik:
Hukum apa yang berlaku dalam menulis
reaksi kimia
g. Selama proses pembelajaran, guru
mengobservasi dan menilai afektif,
kinerja, dan sosial peserta didik
2 Inti a. Mengumpulkan informasi 70 menit
 Reaksi kimia pembuatan ZA, NH3
dan pembakaran etana
 Koefisien reaksi
 Bahan baku
 Bahan pendukung
 Sumber bahan baku dan pendukung
 Cara mengangkut bahan
 Cara menyimpan bahan
 Cara menghitung jumlah kebutuhan
b. Mengasosiasikan/mengolah informasi
 Menghitung kebutuhan bahan
berdasar prinsip stoikhiometri
 Reaktan pembatas
 Reaktan ekses
 Konversi reaksi
 Selektifitas
 Yield
c. Mengkomunikasikan hasil
 Menuliskan reaksi kimia pembuatan
ZA, NH3 dan pembakaran etana
 Menyebutkan bahan baku dan bahan
pendukung pembuatan ZA dan
amoniak
 Menulis hasil perhitungan kebutuhan
bahan baku pembuatan ZA dan
amoniak dan kebutuhan udara dalam
pembakaran etana

3 Penutup a. Guru memberikan tugas kelompok (1 10 menit


kelompok terdiri atas 4 orang) untuk
mendiskusikan neraca bahan dan neraca
energi
b. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya yaitu stoikhiometri (lanjutan)
c. Gurumengucapkan salam penutup

Pertemuan 5

No Kegiatan Deskripsi Waktu


1 Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar pada peserta didik.
b. Guru mengkondisikan peserta didik agar
siap menerima materi pembelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai tentang
perhitungan bahan baku dan bahan
penunjang berdasarkan stoikhiometri
d. Guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan pentingnya tujuan
perhitungan bahan baku dan bahan
penunjang berdasarkan stoikhiometri
e. Motivasi: guru memberikan gambaran
tentang perhitungan bahan baku dan
bahan penunjang berdasarkan
stoikhiometri
f. Apersepsi: guru bertanya pada peserta
didik:
Hukum apa yang berlaku dalam menulis
reaksi kimia
g. Selama proses pembelajaran, guru
mengobservasi dan menilai afektif,
kinerja, dan sosial peserta didik
2 Inti a. Mengasosiasikan/mengolah informasi 70 menit
 Menghitung kebutuhan bahan
berdasar prinsip stoikhiometri
 Reaktan pembatas
 Reaktan ekses
 Konversi reaksi
 Selektifitas
 Yield
 Menerapkan perhitungan reaktan
pembatas, reaktan ekses, konversi
reaksi, selektifitas dan yield dari
sebuah reaksi kimia
b. Mengkomunikasikan hasil
 Mempresentasikan hasil perhitungan
3 Penutup a. Guru memberikan tugas kelompok (1 10 menit
kelompok terdiri atas 4 orang) untuk
mendiskusikan besaran dan turunan
b. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya yaitu besaran dan turunan
c. Gurumengucapkan salam penutup

Pertemuan 6

No Kegiatan Deskripsi Waktu


1 Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar pada peserta didik.
b. Guru mengkondisikan peserta didik agar
siap menerima materi pembelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai tentang
besaran dan satuan
d. Guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan pentingnya mempelajari
besaran dan satuan
e. Motivasi: guru memberikan gambaran
tentang besaran dan satuan yang
diterapkan di sebuah industri
f. Apersepsi: guru bertanya pada peserta
didik:
Dalam percakapan sehari-hari pernahkah
kita menyebutkan besaran dan satuan?
g. Selama proses pembelajaran, guru
mengobservasi dan menilai afektif,
kinerja, dan sosial peserta didik
2 Inti a. Mengamati 70 menit
Tabel sistem satuan
b. Menanya
 Besaran-besaran apa saja yang
digunakan?
 Satuan-satuan apa saja yang
digunakan?
 Sistem satuan apa saja yang berlaku?
 Berapa jumlah besaran pokok dan
turunan untuk masing-masing sistem
satuan?
c. Mengumpulkan informasi
 Besaran dasar (pokok)
 Besaran turunan (sekunder)
 Sistem satuan British, Sistem
International
d. Mengasosiasikan
 Perbedaan antara sistem American
Engineering dengan Sistem
International
 Konsekuensi perbedaan sistem
satuan
 Faktor konversi gc
3 Penutup a. Guru memberikan tugas kelompok (1 10 menit
kelompok terdiri atas 4 orang) untuk
mendiskusikan konversi satuan
b. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya yaitu konversi satuan
c. Gurumengucapkan salam penutup

Pertemuan 7

No Kegiatan Deskripsi Waktu


1 Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar pada peserta didik.
b. Guru mengkondisikan peserta didik agar
siap menerima materi pembelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai tentang
konversi satuan
d. Guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan pentingnya konversi satuan
e. Motivasi: guru memberikan gambaran
tentang konversi di sebuah pabrik
f. Apersepsi: guru bertanya pada peserta
didik:
Jika kita melakukan perhitungan dengan
satuan yang berbeda, apa yang harus kita
lakukan sebelumnya agar perhitungannya
benar?
g. Selama proses pembelajaran, guru
mengobservasi dan menilai afektif,
kinerja, dan sosial peserta didik
2 Inti a. Mengamati 70 menit
Soal tentang konversi satuan (dalam soal
terdapat beberapa satuan yang berbeda,
peserta didik mengidentifikasi satuan-
satuan yang ada)
b. Menanya
Bagaimana mengkonversi (merubah)
satuan?
c. Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil
mengkonversi atuan
3 Penutup a. Guru memberikan tugas kelompok (1 10 menit
kelompok terdiri atas 4 orang) untuk
mendiskusikan prinsip dasar penyusunan
neraca bahan (massa)
b. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya yaitu prinsip dasar
penyusunan neraca bahan
c. Gurumengucapkan salam penutup

Pertemuan 8

No Kegiatan Deskripsi Waktu


1 Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar pada peserta didik.
b. Guru mengkondisikan peserta didik agar
siap menerima materi pembelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai tentang
prinsip dasar penyusunan neraca massa
d. Guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan pentingnya memahami
prinsip penyusunan neraca massa
e. Motivasi: guru memberikan gambaran
tentang neraca massa
f. Apersepsi: guru bertanya pada peserta
didik:
Ketika kita akan memproduksi sesuatu
dan menyiapkan bahan baku, bagaimana
kita menyusun neracanya
g. Selama proses pembelajaran, guru
mengobservasi dan menilai afektif,
kinerja, dan sosial peserta didik
2 Inti a. Mengamati 70 menit
Sebuah danau yang dialiri air dari
pegunanungan. Air yang menggalir
membawa ikan dan material lain. Di
dalam danau terkumpul air, ikan,
tumbuhan dan material lain. Danau
dibatasi oleh permukaan air yg kontak
dengan udara dan permukaan tanah
(batas sistem). Ikan di dalam danau bisa
bertambah karena terbawa aliran sungai,
bertelor. Ikan bisa berkurang karena ada
yang dimakan ikan yg lebih besar,
dimakan beruang atau terbawa aliran air
ke luar danau
b. Menanya
Bagaimana menghitung jumlah ikan
yang tetap berada di dalam danau?
c. Mengumpulkan informasi
 Prinsip dasar penyusunan neraca
bahan
 Neraca bahan di industri
d. Mengasosiasikan
 Menyusun persamaan neraca bahan
3 Penutup a. Guru memberikan tugas kelompok (1 10 menit
kelompok terdiri atas 4 orang) untuk
mendiskusikan prinsip dan sifat dasar
bahan kimia untuk proses
b. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya yaitu prinsip dan sifat dasar
bahan kimia untuk proses
c. Gurumengucapkan salam penutup

Pertemuan 9

No Kegiatan Deskripsi Waktu


1 Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar pada peserta didik.
b. Guru mengkondisikan peserta didik agar
siap menerima materi pembelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai tentang
prinsip dan sifat dasar bahan kimia untuk
proses
d. Guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan pentingnya memahami
prinsip dan sifat dasar bahan kimia untuk
proses
e. Motivasi: guru memberikan gambaran
tentang prinsip dan sifat dasar bahan
kimia untuk proses
f. Apersepsi: guru bertanya pada peserta
didik:
Ketika kita akan memproduksi sesuatu
dan menyiapkan bahan baku, bagaimana
kita mengidentifikasi prinsip dan sifat
dasar bahan kimia untuk proses
g. Selama proses pembelajaran, guru
mengobservasi dan menilai afektif,
kinerja, dan sosial peserta didik
2 Inti a. Mengamati 70 menit
Bahan yang akan digunakan dalam
proses pembuatan pupuk ZA
b. Menanya
 Apa wujud (fase) bahan baku dan
produk
 Bagaimana sifat sifik dan kimianya
c. Mengumpulkan informasi
 Wujud bahan baku dan produk
 Sifat fisik bahan baku dan produk
 Sifat kimia bahan baku dan produk
d. Mengasosiasikan
 Sifat fisik bahan: densiti, spesifik
gravity, volume jenis, fraksi massa
dan fraksi mol
3 Penutup a. Guru memberikan tugas kelompok (1 10 menit
kelompok terdiri atas 4 orang) untuk
mendiskusikan jenis sistem (batch,
kontinu, semi batch, by pass, recycle),
mencari prsoes (batch atau kontinu) yang
terdapat by pass dan recycle
b. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya yaitu jenis sistem (batch,
kontinu, semi batch, by pass, recycle)
c. Gurumengucapkan salam penutup

Pertemuan 10

No Kegiatan Deskripsi Waktu


1 Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar pada peserta didik.
b. Guru mengkondisikan peserta didik agar
siap menerima materi pembelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai tentang
jenis sistem (batch, kontinu, semi batch,
by pass, recycle)
d. Guru memberikan motivasi dengan
menjelaskan pentingnya memahami jenis
sistem (batch, kontinu, semi batch, by
pass, recycle)
e. Motivasi: guru memberikan gambaran
tentang jenis sistem (batch, kontinu, semi
batch, by pass, recycle)
f. Apersepsi: guru bertanya pada peserta
didik:
Ketika Anda melakukan proses
pembuatan di laboratorium, bagaimana
prosesnya berlangsung? Secara kontinu
atau tidak?
g. Selama proses pembelajaran, guru
mengobservasi dan menilai afektif,
kinerja, dan sosial peserta didik
2 Inti a. Mengamati 70 menit
Gambar proses batch, kontinu, semi
batch, by pass dan recycle
b. Menanya
 Apa perbedaan proses batch dan
kontinu?
 Apa pengertian by pass dan recycle?
c. Mengumpulkan informasi
 Pengertian proses bacth, kontinu,
semi batch, by pass dan recycle
 Mencari proses (batch atau kontinu)
dan terdapat proses by pass dan
recycle
d. Mengasosiasikan
 Menerapkan jenis-jenis proses dalam
sebuah proses produksi
e. Mengkomunikasikan
 Mempresentasikan proses yang
dipilih (didapatkan dari tugas)
3 Penutup a. Guru memberikan tugas kelompok (1 10 menit
kelompok terdiri atas 4 orang) untuk
mendiskusikan azas kekekalan energi
b. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya yaitu azas kekekalan energi
c. Gurumengucapkan salam penutup

H. Penilaian

No Aspek Mekanisme dan Prosedur Instrumen Keterangan

1. Sikap - Observasi Kerja - Lembar Observasi


Kelompok - Rubrik Penilaian
2. Pengetahuan - Penugasan - Soal Penugasan
- Tes Tertulis - Soal Objektif
- Rubrik Penilaian
3. Ketrampilan - Kinerja Presentasi - Kinerja Presentasi
- Menyelesaikan - Rubrik Penilaian
masalah (soal)
Mengetahui Rawalo, Juni 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Muhammad, S.H.I, M.H. Ening Budhi Rahayu, S.Si.


NIP. NIP. -
Lampiran 1
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Lampiran 2
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI

Lampiran 4
Tes Tertulis

Kisi-kisi soal

Dimensi
No Kompetensi Dasar Materi Indikator
Kognitif
1 Menghitung kebutuhan  Bahan baku dan  Menjelaskan tujuan C1
bahan baku dan bahan bahan penunjang dilakukannya (pengetahuan)
penunjang dalam suatu suatu proses proses kimia
industri kimia dalam kimia  Mengklasifikasikan
suatu industri kimia bahan dari alam
berdasarkan azas yang bisa menjadi
stoikhiometri dan bahan baku dalam
mengoperasikan sistem proses kimia
persiapan  Prinsip dan dasar  Menentukan C3 (penerapan)
stoikhiometri reaktan pembatas,
reaktan ekses
 Menghitung %
ekses reaktan
 Menghitung
derajad
kesempurnaan
reaksi
 Konversi satuan  Mengkonversi C3 (penerapan)
satuan
 Menjelaskan  Menjelaskan sistem
sistem batch, C1
batch, kontinu, by
kontinu, by pass (pengetahuan)
pass dan recycle
dan recycle

Soal Tes Tertulis

Kerjakan soal di bawah ini dengan sebaik-baiknya!

1. Jelaskan tujuan manusia melakukan proses kimia!


2. Sebutkan dan kelompokkan bahan dari alam yang bisa digunakan sebagai bahan baku
dalam proses kimia!
3. Gas klorin dibuat dari larutan NaCl, reaksinya sebagai berikut:

2 NaCl + 2 H2O 2 NaOH + H2 + Cl2

Jika 50 kg larutan HCl dengan kadar HCl 5% direaksikan dengan 10 kg H2O,


a. Tentukan reaktan pembatas
b. Tentukan reaktan ekses
c. Hitung persen ekses reaktan
d. Komponen apa saja yang ada di dalam larutan produk jika kesempurnaan reaksi
60%
4. Air mengalir dalam sebuah pipa yang berdiamater dalam 5 cm. Jika laju alir air 0,01
m3/menit berapakah energi kinetik spesifik air dalam satuan BTU/jam
5. Jelaskan pengertian proses dengan sistem batch, kontinu, by pass dan recycle

Anda mungkin juga menyukai