Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana


dengan adanya proses ini terjadi perubahan – perubahan. Perubahan tersebut
meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Begitu pula dengan kehamilan
trimester III akan banyak terjadi perubahan pada wanita baik fisik maupun
psikologis, dimana beberapa perubahan-perubahan tersebut merupakan
penyebab terjadinya ketidaknyamanan pada ibu hamil. Ketidaknyamanan
merupakan suatu perasaan ataupun yang tidak menyenangkan bagi kondisi
fisik maupun mental pada ibu hamil. Kebanyakan dari ketidaknyamanan ini
berhubungan dengan perubahan fisiologis dan psikologis yang terjadi juga
berhubungan dengan aspek-aspek emosi dalam kehamilan (Walsh, 2007).

Salah satu ketidaknyamanan yang sering timbul adalah nyeri


punggung. Nyeri punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh
ibu hamil yang tidak hanya terjadi pada trimester tertentu, tetapi dapat dialami
sepanjang masa-masa kehamilan hingga periode pascanatal (Fraser, 2009).
Perubahan fisik pada ibu hamil trimester III yaitu membesarnya uterus dan
penambahan berat badan maka pusat gravitasi akan berpindah kearah depan
sehingga ibu hamil harus menyesuaikan posisi berdirinya. Postur tubuh yang
tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh,
terutama pada daerah punggung belakang (Ahmad et al.,2012). Nyeri
punggung bawah juga bisa disebabkan karena perubahan hormonal yang
menimbulkan perubahan pada jaringan lunak penyangga dan penghubung,
sehingga menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot (Prabawo& Wahyuni,
2012). Nyeri punggung bawah dapat menimbulkan dampak negatif pada
kualitas hidup ibu hamil karena terganggunya aktifitas fisik sehari-hari
(Katonis et al., 2011).
Nyeri punggung bawah lazim terjadi pada kehamilan dengan insiden
yang dilaporkan bervariasi sekitar 50% di Inggris dan Skandinavia, sedangkan
di Australia mendekati 70% (Eileen, 2007). Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Mudayyah tahun 2010 di Bidan Praktik Swasta (BPS) Siti
Halimah Kabupaten Lamongan dari 12 responden ibu hamil ditemukan 10
responden (83 %) ibu hamil yang mengalami nyeri punggung dan 2 responden
(17%) ibu hamil yang tidak mengalami nyeri punggung (Mudayyah, 2010).

Nyeri punggung dapat berubah menjadi patologi apabila tidak diatasi


dengan tepat. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang
menyeluruh dari bidan agar dapat membantu ibu dalam mengatasi nyeri
punggung selama kehamilan. Manajemen untuk mengatasi nyeri punggung
bawah (NPB) pada ibu hamil dilakukan dengan tujuan melatih ibu agar
mempunyai respon positif terhadap nyeri punggung bawah. Menurut
Kusyati (2012) manajemen non farmakologis dengan menggunakan
kompres hangat yaitu memberikan rasa hangat kepada pasien dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian
tubuh yang memerlukan. Tujuan kompres hangat dapat meredakan
iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus, melancarkan sirkulasi
darah, merangsang paristaltik usus dan mengurangi rasa sakit.

Selain kompres air hangat, terdapat beberapa langkah sederhana yang


dapat dianjurkan oleh bidan kepada ibu untuk mengurangi nyeri punggung,
seperti mempertahankan postur yang baik,dengan memperhatikan mekanisme
tubuh yang baik terutama saat mengangkat benda, melakukan latihan
tranversus serta latihan menengadakan pelvis dalam posisi berdiri, duduk
dan berbaring, tidak berdiri terlalu lama. (Diane M Fraser. 2009).
Mekanika tubuh merupakan suatu usaha mengkoordinasikan sistem
muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan,
postur, dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak,
dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Peran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan
diatur dalam KEPMENKES RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang
standar profesi bidan dalam kompetensi ke-3 : Bidan dalam memberikan
asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama
kehamilan meliputi deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi
tertentu. Kualitas pelayanan antenatal diberikan selama masa hamil secara
berkala sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang telah ditentukan
untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan ibu sesuai kebutuhan
sehingga dapat menyelesaikan kehamilannya dengan baik dan melahirkan bayi
sehat.
Praktik berdasarkan penelitian merupakan suatu penggunaan yang
sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini. Dalam
pengambilan keputusan tentang asuhan pasien secara individu. Hal ini
menghasilkan asuhan yang efektif dan tidak selalu melakukan intervensi.
Dengan demikian praktik berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat
diterapkan oleh bidan dalam memberikan asuhan antenatal agar bisa
menjalankan fungsi dan peran bidan secara maksimal.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.E usia … tahun G..P..A.. Usia
kehamilan … minggu dengan kehamilan normal?
C. Tujuan
1. Untuk mendiskripsikan asuhan kebidanan kehamilan yang dilakukan pada
Ny.E usia … tahun G..P..A.. Usia kehamilan … minggu dengan kehamilan
normal.
2. Untuk mendiskripsikan efektivitas penatalaksanaan yang diberikan pada
kasus Ny.E usia … tahun G..P..A.. Usia kehamilan … minggu dengan
kehamilan normal.
D. Manfaat
1. Untuk mengetahui asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.E usia … tahun
G..P..A.. Usia kehamilan … minggu dengan kehamilan normal.
2. Untuk mengetahui efektivitas asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.E usia
… tahun G..P..A.. Usia kehamilan … minggu dengan kehamilan normal

Anda mungkin juga menyukai