Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana
dengan adanya proses ini terjadi perubahan – perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Begitu pula dengan kehamilan trimester III akan banyak terjadi perubahan pada wanita baik fisik maupun psikologis, dimana beberapa perubahan-perubahan tersebut merupakan penyebab terjadinya ketidaknyamanan pada ibu hamil. Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan ataupun yang tidak menyenangkan bagi kondisi fisik maupun mental pada ibu hamil. Kebanyakan dari ketidaknyamanan ini berhubungan dengan perubahan fisiologis dan psikologis yang terjadi juga berhubungan dengan aspek-aspek emosi dalam kehamilan (Walsh, 2007).
Salah satu ketidaknyamanan yang sering timbul adalah nyeri
punggung. Nyeri punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh ibu hamil yang tidak hanya terjadi pada trimester tertentu, tetapi dapat dialami sepanjang masa-masa kehamilan hingga periode pascanatal (Fraser, 2009). Perubahan fisik pada ibu hamil trimester III yaitu membesarnya uterus dan penambahan berat badan maka pusat gravitasi akan berpindah kearah depan sehingga ibu hamil harus menyesuaikan posisi berdirinya. Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh, terutama pada daerah punggung belakang (Ahmad et al.,2012). Nyeri punggung bawah juga bisa disebabkan karena perubahan hormonal yang menimbulkan perubahan pada jaringan lunak penyangga dan penghubung, sehingga menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot (Prabawo& Wahyuni, 2012). Nyeri punggung bawah dapat menimbulkan dampak negatif pada kualitas hidup ibu hamil karena terganggunya aktifitas fisik sehari-hari (Katonis et al., 2011). Nyeri punggung bawah lazim terjadi pada kehamilan dengan insiden yang dilaporkan bervariasi sekitar 50% di Inggris dan Skandinavia, sedangkan di Australia mendekati 70% (Eileen, 2007). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mudayyah tahun 2010 di Bidan Praktik Swasta (BPS) Siti Halimah Kabupaten Lamongan dari 12 responden ibu hamil ditemukan 10 responden (83 %) ibu hamil yang mengalami nyeri punggung dan 2 responden (17%) ibu hamil yang tidak mengalami nyeri punggung (Mudayyah, 2010).
Nyeri punggung dapat berubah menjadi patologi apabila tidak diatasi
dengan tepat. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang menyeluruh dari bidan agar dapat membantu ibu dalam mengatasi nyeri punggung selama kehamilan. Manajemen untuk mengatasi nyeri punggung bawah (NPB) pada ibu hamil dilakukan dengan tujuan melatih ibu agar mempunyai respon positif terhadap nyeri punggung bawah. Menurut Kusyati (2012) manajemen non farmakologis dengan menggunakan kompres hangat yaitu memberikan rasa hangat kepada pasien dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Tujuan kompres hangat dapat meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus, melancarkan sirkulasi darah, merangsang paristaltik usus dan mengurangi rasa sakit.
Selain kompres air hangat, terdapat beberapa langkah sederhana yang
dapat dianjurkan oleh bidan kepada ibu untuk mengurangi nyeri punggung, seperti mempertahankan postur yang baik,dengan memperhatikan mekanisme tubuh yang baik terutama saat mengangkat benda, melakukan latihan tranversus serta latihan menengadakan pelvis dalam posisi berdiri, duduk dan berbaring, tidak berdiri terlalu lama. (Diane M Fraser. 2009). Mekanika tubuh merupakan suatu usaha mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur, dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Peran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan diatur dalam KEPMENKES RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang standar profesi bidan dalam kompetensi ke-3 : Bidan dalam memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan meliputi deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu. Kualitas pelayanan antenatal diberikan selama masa hamil secara berkala sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang telah ditentukan untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan ibu sesuai kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan kehamilannya dengan baik dan melahirkan bayi sehat. Praktik berdasarkan penelitian merupakan suatu penggunaan yang sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini. Dalam pengambilan keputusan tentang asuhan pasien secara individu. Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif dan tidak selalu melakukan intervensi. Dengan demikian praktik berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diterapkan oleh bidan dalam memberikan asuhan antenatal agar bisa menjalankan fungsi dan peran bidan secara maksimal. B. Rumusan Masalah Bagaimana Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.E usia … tahun G..P..A.. Usia kehamilan … minggu dengan kehamilan normal? C. Tujuan 1. Untuk mendiskripsikan asuhan kebidanan kehamilan yang dilakukan pada Ny.E usia … tahun G..P..A.. Usia kehamilan … minggu dengan kehamilan normal. 2. Untuk mendiskripsikan efektivitas penatalaksanaan yang diberikan pada kasus Ny.E usia … tahun G..P..A.. Usia kehamilan … minggu dengan kehamilan normal. D. Manfaat 1. Untuk mengetahui asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.E usia … tahun G..P..A.. Usia kehamilan … minggu dengan kehamilan normal. 2. Untuk mengetahui efektivitas asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.E usia … tahun G..P..A.. Usia kehamilan … minggu dengan kehamilan normal