Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR - 4

ENTROPI DAN HUKUM KEDUA

A. TUJUAN
Agar Mahasiswa mampu memahami gagasan sentral dalam ilmu pengetahuan yang
menyatakan bahwa alam itu berperilaku sedemikian rupa sehingga dapat
diprediksikan. Dengan analisa Hukum Pertama saja kemungkinan atau kemustahilan
berlangsungnya suatu proses belum dapat diungkapkan, hukum pertama tidak mampu
menunjukan arah dari perubahan waktu. Gagasan yang menyatakan dapatnya entropi
diproduksi, tetapi tidak pernah dapat dibinasakan disebut Hukum Termodinamika
Kedua.
Hukum Termodinamika Kedua menebarkan kerangka yang diperlukan bagi
pelaksanaan analisa tersebut diatas, dengan menyatakan apakah suatu proses
berlangsung secara reversibel atau irreversibel, bahkan dapat dinyatakan bahwa suatu
proses mustahil berlangsung. Proses tersebut dinyatakan dengan bahasa produksi
entropi. Dalam Bahan Ajar ini membahas anatara lain : sistim yang diisolasi, proses
reversibel dan irreversibel, contoh kuantitatif, perpindahan dan perubahan entropi,
rangkuman konsep entropi dan definisi statistik dari entropi.

B. MATERI KULIAH
1 Sistim yang Diisolasi dan Adiabatik
T.K.1 : Roda Gila berputar,
sistem dingin karena
tabrakan mol.

T.K.2 : Roda Gila diam,


sistem panas.

Gas dengan roda gila maka terjadi perpindahan energi dari roda gila ke mol gas.
Maka gas dan roda gila akan bertambah panas.
Balans energi :
(U + KE)1 = U2

Energi Energi
awal akhir

di mana : U = energi dalam total

BA-4 Entropi dan Hukum Kedua 15-Jan-18


1 of 9
KE = energi kinetik roda gila
Apabila ditinjau kemungkinan proses yang sebaliknya, maka :
Umpamakan uraian dimulai dari T.K 2 yaitu sistem yang panas dan tak bergerak,
kemudian dibiarkan ke T.K 1 yaitu sistem dingin dan roda gila berputar, balans energi :
U2 = (U + KE)1
Energi Energi
awal akhir

Secara analisa hukum pertama adalah benar, namun proses tidak mungkin berjalan. Jadi
hukum pertama tidak peka terhadap arah proses. Apabila kekacauan molekular
diproduksikan kemampuan untuk melakukan kerja berguna menciut.
Entropi adalah sifat zat yang mengukur derajat keacakan atau ketidak teraturan pada
tingkat mikroskopik.
Keadaan alamiah menjelaskan bahwa entropi selalu diproduksikan oleh semua proses.
Berkaitan dengan produksi entropi adalah hilangnya kemampuan untuk melakukan
kerja berguna.
Besarnya entropi mencerminkan ketidakpastian manusia akan tingkat keadaan
mikroskopik.
Entropi adalah sifat yang ekstensif yaitu entropi suatu sistem yang kompleks adalah
jumlah dari entropi berbagai bagian yang membentuk sistem tersebut.
Untuk sistem terisolasi, berlaku :

s = Sakhir – Sawal

Produksi Pertambahan entropi yang


entropi terkandung

Hukum kedua mengharuskan :


Produksi entropi sama atau lebih besar nol :

Sakhir – Sawal  0

S  0
atau
(besarnya produksi entropi = perubahan entropi yang terkandung dalam sistem).
Hukum kedua dapat :
a). menjelaskan mungkin atau tidaknya berlangsung suatu proses.

BA-4 Entropi dan Hukum Kedua 15-Jan-18


2 of 9
b). untuk menganalisa berbagai reaksi kimia, dapat berlangsung atau tidak.
c). untuk menentukan prestasi terbaik yang dapat dicapai dalam suatu situasi tertentu.

2 Proses Reversibel dan Irreversibel


Konsep proses reversibel sangat penting dalam termodinamika dan kemampuan untuk
mengenal, mengevaluasi serta menciutkan irreversibilitas suatu proses merupakan hal
yang essensial.
Apabila sistem yang ditinjau adalah sistem yang diisolasi, dimana entropi tidak berubah
selama proses maju berlangsung, maka entropi tidak berubah pula selama proses ke
balikannya dan proses dapat berlangsung dalam arah maju ataupun mundur tanpa
melanggar hukum kedua, proses demikian dinamakan riversibel.
Gagasan penting dari proses riversibel adalah bahwa proses tidak memproduksi entropi
temperatur rendah.

Aliran arus yang tidak Gerakan tak berfriksi


bertahanan

Berbagai proses diidealisasikan reversibel meliputi :


a). Gerakan tak berfriksi
b). Kompressi atau ekspansi yang terbatas
c). Perpindahan energi sebagai panas oleh ketidak seragaman temperatur yang
infinitesimal.
d). Magnetisasi polarisasi
e). Aliran listrik melalui tahanan nol
f). Reaksi kimia yang terbatas
Proses irreversibel adalah proses yang tidak reversibel.
Semua proses yang real adalah irreversibel hingga suatu derajat tertentu, walaupun
banyak proses yang dapat dianalisa dengan ketelitian yang memadai atas dasar
pengandaian reversibel.

BA-4 Entropi dan Hukum Kedua 15-Jan-18


3 of 9
Aliran arus melalui tahanan. Gerakan dengan friksi pegas
Capasitor (c) lambat laun massa bergetar dengan
kosong, rangkaian panas, arus amplitudo yang mengecil,
berhenti diam.

Proses yang irreversibel meliputi :


a. Gerakan yang berfriksi
b. Ekspansi yang tidak terbatas
c. Perp. energi sebagai panas karena beda temperatur
d. Magnetisasi dan polarisasi dengan histerisis
e. Aliran arus listrik melalui tahanan
f. Reaksi kimia yang spontan
g. Pencampuran zat yang berbeda komposisi

3 Contoh Kuantitatif
Entropi spesifik didefinisikan :
Sé BTU ù
s = êëJ/kg.K, ú
m lbm. o R û
Suatu sistem yang diisolasi, pr Proses irreversibel memproduksi entropi.
Awal : uap (kukus)
m = 4,22 kg
p = 10 MPa
dan cair jenuh
m = 5,78 kg
p = 1 MPa
Karena interaksi spontan sama dengan terjadi keseimbangan tekanan dan temperatur.
Dari tabel B.1.b, maka :
a). Cairan jenuh : (m = 5,78 kg, p = 1 MPa, T = 180 oC)
u = 761,7 kJ/kg

BA-4 Entropi dan Hukum Kedua 15-Jan-18


4 of 9
v = 0.001127 m3/kg
s = 2,1391 kJ/kg.K
b) Uap jenuh (m = 4,22 kg, p = 10 MPa, T = 311 oC)
u = 2544,4 kJ/kg
v = 0,01803 m3/kg
s = 5,6149 kJ/kg.K
Dalam keadaan keseimbangan : (T.K. awal)
U1 = 5,78 x 761,7 + 4,22 x 2544,4
= 15140 kJ
V1 = 5,78 x 0,001127 + 4,22 x 0,01803 = 0,0826 m3
S1 = 5,78 x 2,1391 + 4,22 x 5,6149 = 36,07 kJ/K
Tingkat keadaan akhir (dengan analisa hukum pertama), maka balans energi :
U2 = U1
V2 = V1
U2 15.140
Sehingga : u2 = = =1514 kJ/kg
m (4,22 + 5,78)
V2 0,0826
v2 = = = 0,00826 m3/kg
m 10
Untuk menganalisa tingkat keadaan akhir, yang berada pada campuran uap dan cairan.
Dengan metoda coba-coba (trial and error) didapat tekanan akhir p = 6 MPa,
sehingga :
vf = 0,001319 m3/kg vg = 0,03244 m3/kg
uf = 1205,4 kJ/kg ug = 2589,7 kJ/kg
sf = 3,0273 kJ/kg K sg = 5,80 kJ/kg K
Dari v2 dihitung kualitas akhir :
(1 – x)vf + x (vg) = v2

(1 – x) 0,001319 + x . 0,03244 = 0,00826


x = 0,223
Pada kualitas ini energi dalam :
u2 = (1 – x) uf + x . ug
= (1 – 0,223).1205,4 + 0,223.2589,7
= 1514 kJ/kg

BA-4 Entropi dan Hukum Kedua 15-Jan-18


5 of 9
Mengingat harga u2 hasil coba-coba sama dengan diatas, maka :
x = 0,223
p = 6 MPa
Entropi sistem pada T.K ini adalah :
S2 = m (1 – x)sf + M.x.sg
= 10 (1 – 0,223) 3,0273 + 10 (0,223) 5,89
= 36,66 kJ/k
Produksi entropi :
 s = S2 – S1  0
= 36,66 – 36,07 = 0,59 kJ/K
Kesimpulan : karena proses memproduksi entropi, maka proses tersebut irreversibel.

4 Perpindahan dan Perubahan Entropi


Tinjau suatu sistem yang tidak diisolasi. Apabila suatu zat
dibekukan, entropinya
menciut. Tetapi entropi
gabungan dari zat dan
lingkungannya tidak
menciut.

Pada T.K. awal berbagai molekul cairan bergerak lebih bebas dalam pola yang tak
terorganisasi.
Dengan memindahkan energi keluar dari cairan pembekuan dapat terjadi. Dalam
keadaan padat terjadi disorganisasi molekul yang lebih sedikit. Jadi entropi harus turun
kalau terjadi pembekuan. Harus dianalisa kemana perpindahan energi yang berasal dari
cairan tesebut.
Sewaktu energi berpindah dari cairan ke luar, sehingga zat pertama menjadi lebih
terorganisasi secara mikroskopik serta entropinya menurun, namun molekul zat kedua
(luar) lebih tak terorganisasi serta entropinya meningkat.
Dalam kasus ini menurunnya entropi pada zat pertama disertai dengan meningkatnya
entropi pada zat kedua.
Kondisi yang dituntut oleh hukum kedua hanyalah agar entropi total sistem yang
diisolasi lebih meningkat.

BA-4 Entropi dan Hukum Kedua 15-Jan-18


6 of 9
Pada proses evaporasi memerlukan masukan energi sebagai panas dan entropinya
meningkat selama proses.

Contoh :
Air pada temperatur 100 oC didapat (Tabel B.1a)
sf = 1,3071 kJ/kg.K
sg = 7,3557 kJ/kg.K
Dari hasil tersebut didapat :
sg > sf
Uap (kukus) dapat dikondensasikan menjadi air dengan pendinginan, dengan demikian
entropinya menciut dari sg ke sf. Energi yang berpindah ke tempat lain untuk
menimbulkan penurunan entropi ini akan menghasilkan kenaikan entropi ditempat lain,
sehingga kenaikan entropi total akan berharga positif.

5 Rangkuman Konsep Entropi


Gagasan dasar yang essensial bagi konsep entropi :
1. Setiap sistem mempunyai entropi, entropi mengukur derajat disorganisasi
mikroskopik atau ketidak pastian manusia akan tekanan mikroskopik.
2. Entropi adalah ekstensif, entropi suatu sistem adalah jumlah berbagai entropi dari
bagian-bagiannya.
3. Entropi dapat diproduksi, tapi tidak pernah dapat dibinasakan, sebagai
konsekwensinya entropi suatu sistem yang diisolasi tidak pernah dapat berkurang.
4. Entropi suatu sistem yang selalu berada pada tekanan mikroskopik yang unik
adalah nol.
Proses reversibel adalah suatu proses yang tidak memproduksi entropi.
Proses irreversibel adalah suatu proses yang memproduksi entropi.
Hukum kedua menyatakan bahwa produksi entropi tidak dapat negatif, produksi entropi
adalah nol bagi proses reversibel.

s > 0 proses irreversibel


s = 0 proses reversibel
s < 0 proses mustahil

BA-4 Entropi dan Hukum Kedua 15-Jan-18


7 of 9
6 Definisi Statistik Dari Entropi
Pengertian entropi akan sangat ditingkatkan dengan meninjau hakekat mikroskopik dari
zat.
Konsep mikroskopi yang mendasari hukum kedua dapat dikuasai dengan suatu
ANALOGI, yaitu kacang merah dan biru pada suatu nampan.

Kacang merah dan biru dibiarkan bergerak sehingga bercampur (berdifusi). Distribusi
kacang merah dan biru semakin lama semakin merata. Kadang-kadang terdapat
konsentrasi warna merah atau biru, kemudian lenyap lagi. Cara percampuran dapat
dirubah dengan menggetarkan nampan, namun tidak boleh mempunyai kendali yang
permanen terhadap prilaku biji kacang secara individu, jadi biji kacang harus dibiarkan
secara bebas bergerak. Dengan mengamati dari dekat biji kacang, dibuat suatu teori
STATISTIK dengan mempostulasikan bahwa biji-biji kacang dibiarkan bergerak bebas,
maka susunannya cenderung untuk semakin acak (random), sehingga susunan sesaatnya
semakin tidak pasti (uncertain). Dengan berlalunya waktu, maka keacakan dan ketidak
pastian semakin bertambah. Teori tersebut didasarkan atas postulasi bahwa ukuran dari
keacakan dan ketidak pastian Tidak Pernah Dapat Berkurang.
Analogi tersebut di atas merupakan gagasan mengenai entropi dan hukum kedua
termodinamika. Arah dari semua proses yang terjadi di dalam alam dapat dijelaskan
dengan teori yang dikembangkan dari postulasi bahwa keacakan mikroskopik (entropi)
dapat diproduksi, namun tidak dapat dibinasakan.

C. TUGAS
1. Mengapa kita memerlukan “hukum kedua” termodinamika?
2. Sifat konseptual dasar mana yang mendasari hukum kedua?

BA-4 Entropi dan Hukum Kedua 15-Jan-18


8 of 9
3. Apakah hukum pertama memustahilkan kemungkinan penguraian air secara spontan
menjadi hidrogen dan oksigen di dalam sebuah wadah yang diisolasi?
4. Apakah entropi dari sesuatu pernah akan menciut?
5. Entropi dari 1 gmole O2 pada 600 oR dan 1 atm adalah 49,7 cal/K. dengan
mengandaikan bahwa kemungkinan terjadinya setiap tingkat keadaan kuantum sama,
hitung jumlah tingkat keadaan kuantum sistem untuk 1 gmole dan perbandingan di
antara besaran ini dengan jumlah molekul.
6. Entropi 1 kg H2O berubah sebesar 6,05 kJ/K apabila H2O diuapkan pada 1 atm. Dengan
mengandaikan bahwa bagi tingkat keadaan cair jenuh maupun bagi tingkat keadaan uap
jenuh tingkat keadaan kuantum mempunyai probabilitas yang sama, hitung jumlah
tingkat keadaan kuantum sistem untuk 1 gmole dan perbandingan di antara bilangan ini
dengan jumlah molekul.
7. Sebuah tangki berkompartemen dua, pada belahan yang satu berisi air jenuh pada 4
MPa dan pada belahan yang lain berisi uap air pada temperatur yang sama tetapi berada
pada 0,1 MPa. Setiap kompartemen dibuka dan air dibiarkan mencapai keseimbangan
secara adiabatik. Hitung perubahan entropi sistem yang diisolasi ini dengan
menggunakan data entropi pada Tabel B.1.
8. Sebuah tangki berkompartemen dua mengandung aup air jenuh pada 4 MPa pada
belahan pertama dan uap air pada 20 MPa dan 800oC pada belahan yang lain. Setiap
kompartemen mempunyai volume 0,5 M3. Energi sebagai panas dipindahkan
menembus dinding sekat yang diam yang membatasi kedua kompartemen, dan sitem
dibiarkan mencapai keseimbangan. Hitung perubahan entropi bagi sistem yang diisolasi
ini dengan menggunakan data dalam Tabel B.2.

D. DAFTAR PUSTAKA

1. William C. Reynold, Henry C. Perkins, Engineering Thermodynamics, Six


Edition, Mc Graw Hill, Tokyo, 1986
2. Michel J. Moran, Howard N. Shapiro, Fundamental of Engineering
Thermodynamics, Eighth Edition, John Wiley & Sons, Singapore, 2015
3. Yunus A. Cengel and M. A. Boles, Thermodynamics, An Engineering
Approuch, Eighth Edition, Mc Graw Hill, 2015

BA-4 Entropi dan Hukum Kedua 15-Jan-18


9 of 9

Anda mungkin juga menyukai