ISALATOR RENTENG
JENIS KAP DAN PIN
Disusun oleh:
Diterbitkan oleh :
DAFTAR ISI
Halaman:
1. Ruang lingkup 1
2. Tujuan 1
PASAL 2 - DEFINISI
3. Dcfinisi 1
PASAL 3 - KONSTRUKSI
4. Bentuk
2
5. Sifat tampak
5.1. Bagian keramik (untuk isolator kap dan pin dari bahan keramik) 2
5.2. Bagian gelas (untuk isolator kap dan pin dari banan gelas) 2
5.3. l3agian logam 2
PASAL 4-BAHAN
6. B ahan 3
6.1. Piringan isolator 3
6.2. Permukaan piringan 3
6.3 Bagian logam 3
PASAL 5 - KARAKTERISTIK
7. Karakteristik listrik 4
8. Karaktcristik mekanik 4
9. Karakteristik dimensi dan toleransi 4
9.1 Karakteristik dimensi 4
9.2 Toleransi 4
Halaman
11. Penandaan 5
I1.1 Penandaan pada isolator 5
PASAL 7 - PENGGUNAAN
12. Penggunaan 5
PASAL 9 - PENGUJIAN
14. Pengujian 5
Gambar 1 : Unit isolator renteng jenis kap dan pin dengan kopling bola dan sendi 6
Tabel 1 : Spesifikasi nilai karakteristik dimensi, mekanis dan listrik unit isolator renteng 7
Jenis kap dan pin
SPLN 10-1A:1996
1. Ruang lingkup
Standar ini berlaku untuk unit isolator renteng jen.is kap dan pin dengan bagian isolasi dari bahan keramik atau
gclas untuk saluran udara dan gardu induk dengan tegangan nominal lebih besar dari 1000 volt dan frekuensi 50
Hz.
Standar ini berlaku untuk unit isolator renteng yang dipasang pada saluran udara di kawasan bersih atau
terpolusi. Bila dipasang pada kawasan dengan tingkat polusi sangat berat dan pada kondisi lingkungan khusus
atau ekstrim, dimensi tertentu perlu diubah dan untuk isolator yang mempunyai jarak rambat, spasi dan bentuk
yang berbeda lebih disukai (sebagai contoh profil datar, profil hemispherical dan lain-lain).
Catalan:1) untuk definisi tingkat polusi lihat SPLN 10-3B "Tingkat intensitas polusi sehubungan dengan
pemilihan isolator".
2) Dimensi kopling bola dan sendi tercakup dalam IEC 120 : 1984, "Dimension of ball and
socket coupling of string insulator units".
2. Tujuan
Standar ini dimaksudkan untuk memberikan pegangan yang terarah bagi pemesanan dan pengujian oleh PT.
PLN (PERSERO) serta membatasi dan menyeragamkan jenis dan kontruksinya.
Standar ini menentukan nilai spesifikasi untuk karakteristik listrik dan mekanik serta dimensi utama unit isolator
renteng jenis kap dan pin.
PASAL 2 - DEFINISI
3. Definisi
3.1 Isolator
Isolator adalah gawai yang berfungsi sebagai isolasi listrik dan pemegang mekanik dari perlengkapan atau
penghantar yang dikenai beda potensial.
3.3 Spasi
Spasi adalah jarak antara dua titik yang sama letakrrya pada sirip yang berurutan dari suatu isolator atau rakitan
isolator
3.5 Isolator kap dan pin dengan kopling bola dan sendi
SPLN 10-1A:1996
Isolator jenis kap dan pin dengan kopling bola dan sendi adalah isolator kap dan pin dengan kopling yang terdiri
dari bola, sendi dan gawai pengunci sehingga menyebabkan rentengan isolator fleksibel.
PASAL 3 - KONSTRUKSI
4. Bcntuk
Bcntuk unit isolator rentcng jcnis kap dan pin dcngan koplig bola dan scndi dapat dilihat pada Gambar l
5. Sifaf tampak
5.1 Bagian keramik (untuk isolator kap dan pin dari bahan keramik)
Bagian kerarnik setiap unit isolator renteng jenis kap dan pin harus bcbas dari lubang atau cacat dan harus
diglasur.
Warna glasur harus cokIat, dan warna yang lcbih tua atau lebih muda diijinkan.
Hal itu juga berlaku untuk daerah dimana glasur Iebih tipis dan lebih terang, sebagai contoh pada bagian tepi
dengan radius kecil.
Daerah yang diglasur harus dilingkupi glasur halus dan mcngkilat, bebas dan retak dan cacat lain.
Cacat glasur antara lain : bercak tanpa glasur, ada bahan lain dalam glasur atau bintik lubang.
Tolera.nsi cacat glasur yang diizinkan dapat dilihat pada SPLN 10-1E
Luas total cacat glasur setiap unit isolator tidak melebihi :
Dimana D adalah diameter terbesar isolator dalam mm dan F adalah jarak rambat isolator dalam mm.
SPLN 10-3B memberikan penjelasan rinci mengenai parameter penting profiI sirip isolator anti polusi.
Akumulasi benda yang masuk (sebagai contoh butir-butir pasir) dianggap sebagai cacat glasur tunggaJ.
Bintik sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 mm (sebagai contoh disebabkan oleh partikel debu selama
pengglasuran) tidak dimasukkan dalam luas total cacat glasur. Dalam sctiap luas 50 mm x 10 mm, jumlah
bintik tidak melebihi 15.
Jumlah total bintik pada unit isolator tidak melebihi :
50 + DxF mm2
1500
5.2 Bagian gelas (untuk isolator kap dan pin dari bahan gelas)
Bagian gelas harus bebas dari lubang atau cacat termasuk adarrya gelembung dalam gelas . warna gclas harus
hijau, warna yang lebih tua atau Iebih muda diijinkan.
Bercak kecil tak terlapisi diijinkan. Luas maksimum satu bercak tak terlapisi 4 mm 2 , tetapi seluruh
permukaan y a n g tak terlapisi tidak melebihi 0,5% dan permukaan total bagian logam dengan
maksimum 20 mm 2.
Pelapisan lulus tahan terhadap akibat penanganan pada penggunaan normal barang terscbut tanpa
mcngelupas atau menyerpih.
Massa lapisan seng :
- Untuk besi dan baja tuang atau tempa minimum : 500 g/m 2, rata – rata 600g/m 2
- Untuk baut, mur dan ring minimum 300g/m 2 , rata-rata g/m 2 .
Catatan : Se bagai pe doman e ki val e n ke te bal an pe nde kaan ni l ai masa adal ah:
500 g/ m 2 = 70 m. 600 gr / m 2 = 80 m
300 g/ m 2 = 70 m , 375 g/ m' = 80 m
PASAL 4 - BAHAN
6. Bahan
6.1 Piringan isolator
Piringan isolator dari isolator kap dan pin terbuat dan keramik proses basah atau gelas yang diperkeras.
Piringan harus kuat dan bebas dari kerusakan.
6.2 Permukaan piringan
Permukaan piringan isolator kap dan pin dan bahan keramik harus diglasur, licin dan bebas dari cacat lapisan,
permukaan isolator kap dan pin dan bahan gelas harus licin dan bebas dari cacat lubang.
6.3 Bagian logam
Bagian logam isolator kap dan pin, kecuali gawai pengunci terbuat dan besi tempa dengan tingkat yang baik, besi
tuang atau baja.
Bagian yang terbuat dari besi baja harus dilapisi bahan tahan karat dengan cara galvanisasi.
6.4 Gawai pengunci
Gawai pengunci terbuat dari kawat tarik dingin, kawat terbuat dari bahan : campuran tembaga dengan timah,
kuningan, baja tahan karat atau aluminium.
Catal an 1 ) Syar at gl asur dan l api san se ng di bcr i kan dal am SP L N 10-1E
PASAL 5 - KARAKTERISTIK
7. Karakteristik listrik
Setiap unit isolator kap dan pin dicirikan oleh tegangan ketahanan impuls petir pengenal dan tegangan ketahanan
frekuensi kerja basah pengenal dan tegangan tembus minimum sesuai SPLN 7A dan 7B: Koordirasi Isolasi.
Catatan T cgangan operasi tidak ditetapkan, jumlah rentengan tergantung kondisi dan tegangan pelayanan
8. karakteristik mekanik
Setiap urut isolator kap dan pin dicirikan oleh beban gagal mekanik atau elektromekanik.
SPLN 10-1A:1996
Karaktcristik listrik, mekanik atau elektromekanik dan dimensi harus sesuai Tabel l.
Catatan hal berikut perlu diperhatikan untuk isolator yang dipasang dikawasan terpolusi
a) walaupun jarak rambat sama, karakteristik tegangan ketahanan dapat berubah
sesuai bentuk sirip isolator.
b) Walapun panjang renteng sama, karakteristik tegangan ketahanan dapat berkurang sesuai
dengan bertambahnya kekuatan isolator karena efisiensi jarak rambat yang Iebih rendah pada
diameter rata-rata yang lebih besar.
9.2 Toleransi
Kecuali spasi nominal, toleransi dimensi yang dinyatakan dalam SPIN 10-IE berlaku untuk semua nilai nominal
termasuk nilai diameter nominal maksimum dan nilai jarak rambat nominal minimum dalam Tabel 1.
Toleransi spasi nominal adalah
± (0,03 p + 0,3) mm
11. Pcnandaan
11.1 Pcnandaan pada isolator
isolator ditandai pada bahan isolasinya dengan kode pengenalnya sesuai Tabel 1 ditambah merek dagang
pabrikan dan tahun pembuatan. Tanda ini harus jelas terbaca dan tak dapat dihapus. Tanda inu harus tercetak
pada bagian bahan isolasinya dan atau pada bagian kapnya.
- Tahun pembuatan
PASAL 7 - PENGGUNAAN
12. Penggunaan
Penggunaan isolator jenis kap dan pin disesuaikan dengan tingkat polusi dimana
isolator itu akan dipasang (scsuai SPLN 10-3B "Tingkat intcnsitas sehubungan dengan
pedoman pemilihan isolator").
PASAL 8
PASAL 9 - PENGUJIAN
14. Pengujian
Metoda dan kriteria penerimaan pengujian isolator jenis kap dan pin berdasarkan pada SPLN 10-IE.
Pengujian yang perlu dilakukan adalah:
Uji jenis:
- Verifikasi dimensi
- Uji tegangan ketahanan impuls petir kering
- Uji tegangan ketahanan frekuensi kerja basah
- Uji beban gagal mekanik ( untuk bahan gelas )
- Uji beban gagal elektro mekanik (untuk bahan keramik )
- Uji termal mekanis
Uji contoh :
- Veril fi kasi dimensi
- Verifikasi pergeseran aksial, radial dan sudut
- Uji beban gagal elektro mekanik (untuk keramik)
- Uji daur suhu
- Uji kejut termal ( untuk bahan gelas )
SPLN 10-1A:1996
Uji rutin:
- Pemeriksaan sifat tampak
- Uji mekanik rutin
- Uji elektrik rutin ( untuk bahan keramik )
Gambar 1. Unit isolator renteng jertis kap dan pin dengan kopling bola dan sendi
SPLN 20:1980
Tabcl 1 Spesifikasi nilai karakteristik dimensi, mekanis dan listrik unit isolator renteng jenis kap dan pin dengan kopling bola dan sendi