BAB - I (1) New
BAB - I (1) New
PENDAHULUAN
2
BAB II
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
2.1 Waktu
Rem cakram adalah sistem pengereman yang menggunakan metode jepit untuk
mengurangi dan menghentikan putaran sebuah piringan yang terletak pada roda
kendaraan.
Sistem rem cakram ini, dinilai lebih simpel dan lebih responsif, karena dengan
luas penampang rem yang kecil namun arah gaya gesek saling menekan membuat
sistem pengereman menjadi lebih efektif.
4
Kekurangan Rem Cakram:
Memiliki luas kampas yang lebih kecil sehingga daya pengereman tidak
sekuat rem tromol
Lebih cepat aus karena metode "jepitan" pada rem cakram membuat
penekanan kampas menjadi besar
Dengan model terbuka, kaliper berpotensi kemasukan kotoran yang bisa
merusak kaliper.
Pada beberapa jenis, velg pada roda yang menggunakan rem cakram akan
lebih kotor.
Prinsip Kerja Rem Cakram
Seperti yang disinggung diatas, rem cakram bekerja dengan metode jepitan
pada sebuah piringan.
Jepitan kampas rem pada sebuah piringan ini, digerakkan oleh piston yang
terdapat di dalam caliper rem.
Saat kita menginjak pedal rem, maka cairan hidrolik akan mengalir dan menekan
piston didalam kaliper rem. Piston yang tertekan ini akan bergerak menekan dua
buah kampas rem dengan arah saling mendekati secara segaris.
Ditengah dua kampas rem terdapat sebuah piringan rem yang terhubung dengan
roda. Sehingga gerakan kampas rem yang saling mendekati akan menjepit
piringan rem.
Untuk lebih detail, anda bisa simak Cara kerja rem cakram hidrolik.
5
Komponen Rem Cakram
Secara umum, ada tiga buah komponen pada rem cakram. Yakni;
1. Piringan rem
Disc brake atau piringan rem adalah komponen berbentuk lingkaran pipih mirip
piringan yang dihubungkan dengan roda kendaraan. Piringan ini terbuat dari besi
solid sehingga kuat digunakan untuk bergesekan dengan kampas rem.
2. Kampas rem
Kampas rem adalah bahan organic yang di tempatkan pada kedua sisi piringan
rem. Fungsi kampas rem adalah sebagai media gesek yang akan menghentikan
putaran piringan.
Sebagai komponen yang bergesekan, maka kampas rem dibuat dari bahan yang
memiliki ketahanan panas baik. Dalam artian, bukan bahan yang bersifat
6
konduktor. Ini karena gesekan antara kampas rem dan piringan akan
menghasilkan panas.
3. Kaliper rem
Kaliper rem adalah komponen yang berfungsi menggerakan kampas rem untuk
menjepit atau lepas dari piringan rem.
Selain tiga komponen utama diatas, masih ada sekitar 4 komponen tambahan.
Untuk mengetahuinya, simak artikel ini; 7 Komponen sistem rem cakram beserta
fungsinya
1. Single piston, merupakan kaliper rem yang hanya memiliki satu buah
piston untuk menggerakan dua kampas rem.
2. Multi piston, merupakan kaliper rem yang memiliki dua atau lebih piston
untuk menggerakan kaliper rem. Biasanya semakin banyak piston semakin
tinggi pula permukaan gesek rem.
7
Sementara kalau dikategorikan berdasarkan tipe aliran fluida, juga ada dua macam
Yakni:
1. Tipe fixed caliper, tipe ini biasanya memiliki dua atau lebih piston yang
terletak disamping kanan dan kiri kampas rem. Saat rem ditekan, maka
piston-piston ini saling menjepit.
2. Tipe floating caliper, tipe ini biasanya hanya memiliki satu piston yang
terletak di sisi dalam. Namun, posisi caliper bisa digerakan ke kanan dan
kekiri. Sehingga ketika rem ditekan, gerakan piston akan mendorong
kaliper untuk bergerak sehingga bisa menjepit kampas
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan hasil prakerin merupakan bentuk evaluasi ahir bagi siswa-
siswa, yang akan mengikuti ujian semester, laporan ini mempunyai
prospek yang sangat baik dimana dapat meningkatkan
keterampilan/kompetensi lulusan SMK yang baik, selain itu juga dapat
menambah wawasan berfikir dan daya kreatifitas siswa sebagai bekal
untuk bekerja di industri nantinya.
Lewat laporan ini diharapkan agar kelak siswa yang diturunkan dapat
merencanakan untuk dapat memberikan tenaga kerja yang lebih mandiri,
yang akan dapat memberikan contoh kerja yang baik dan terampil kepada
masyarakat luas.
3.2 Saran
1. Bagi siswa yang akan datang untuk di ikutkan dalam Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) diharapkan dapat menjaga kedisiplinan di
bengkel agar nantinya tidak mengalami kendala pada saat penyusunan
laporan
2. Bagi pihak bengkel dapat membimbing siswa yang lebih baik dan
mandiri, sehingga siswa dapat menyerap ilmu yang baik
3. Pihak dari sekolah diharapkan dapat meningkatkan pengontrolan
terhadap siswa yang ada disetiap perusahaan/bengkel, karena semua ini
akan menjadi motivasi tersendiri bagi diri seorang siswa.
4. Bagi pembimbing di sekolah maupun di industri dapat bekerja sama
dengan baik, agar siswa yangsedang menjalani program Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) dapat merasa nyaman.
9
3.3 Faktor Pendukung dan Penghambat
3.3.1 Faktor Pendukung
Adanya dukungan dan dorongan material maupun spiritual dari Orang
tua, Saudara dan teman-teman untuk melakukan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN).
Perusahaan yang turut mendukung dan menerima penulis untuk
melakukan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dengan cara
membimbing dan mengajarkan penulis.
3.3.2 Faktor Penghambat
Alhamdulillah tidak ada hal-hal yang menghambat selama Prakerin
berlangsung.
10
TATA TERTIB
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
SMK BINA POTENSI PALU
A. KEWAJIBAN SISWA
1. Mematuhi peraturan yang berlaku dalam industri tempat Prakerin.
2. Berada di tempat praktek 15 menit sebelum praktek dimulai.
3. Berlaku sopan, jujur, bertanggung jawab, berinisiatif dan kreatif dalam
tugas.
4. Memberi salam pada saat datang dan mohon diri pada saat pulang.
5. Memberitahu kepada ketua kelompok atau pembimbing di industri apabila
berhalangan hadir atau bermaksud meninggalkan tempat praktek.
6. Mentaati peraturan dalam menggunakan bahan atau alat yang akan
dipakai.
7. Melaporkan dengan segera bila terjadi kerusakan alat atau kesalahan
dalam menggunakan bahan.
8. Membersihkan dan mengatur kembali peralatan yang dipakai setelah
selesai digunakan.
9. Mengisi dan menyerahkan agenda harian kepada pembimbing di Industri.
B. SISWA DILARANG
1. Mengisap rokok di tempat praktek.
2. Menerima tamu pribadi di tempat praktek pada jam kerja.
3. Menggunakan pesawat telepon instansi untuk kepentingan apa pun tanpa
izin petugas.
4. Pindah tempat Prakerin kecuali atas persetujuan pembimbing sekolah dan
disetujui oleh ketua panitia Prakerin.
5. Meninggalkan tempat Prakerin atau tidak hadir tanpa alasan yang jelas.
6. Khusus untuk siswa wanita dilarang :
a. Memakai rok mini
b. Memakai sepatu bertumit tinggi
11
c. Memakai perhiasan yang menyolok
d. Memakai make up yang berlebihan
C. SANKSI-SANKSI
Kepada siswa yang melanggar tata tertib diatas akan mendapat sanksi sebagai
berikut :
1. Peringatan secara lisan
2. Peringatan secara tertulis
3. Pengurangan nilai Praktek Kerja Industri
4. Dikeluarkan dari Industri tempat Praktek Kerja Industri
5. Dikeluarkan dari sekolah
DAFTAR PUSTAKA
12
13