Para kritikus akuntansi biaya historis telah berulang menyarankan bahwa system gagal dalam
fungsi yang mendasarinya memeberikan informasi objektif. Ada begitu banyak keputusan
yang berkaitan dengan pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi, diaman system
biaya historis itu jauh dari objektif dan terbuka untuk manipulasi. Pada tahun 1998 AARP
menulis Accounting Theory Monograph 10. Measurement in financial accounting.
Monograph 10 (p22) mempertanyakan validitas informasi biaya historis dan menentang
prinsip dasar dan system yaitu bahwa informasi sejarah menjamin pemeliharaan modal dasar
entitas.
Biaya historis tidak cukup untuk evaluasi bisnis. Asset tetap yang diperoleh, biaya historis
relevan karena mengacu pada kejadian saat ini. Namun, satu periode akuisisi telah berlalu
dan artinya tidak baru lagi dan tidak konsekuensial. Laba pada tahun tertentu seharusnya
mewakili kenaikan bersih nilai modal entitas untuk tahun itu, yaitu kegiatan yang terjadi pada
tahun tertentu yang meningkatkan modal entitas.
Kritikus berpendapat keuntungan dilaporkan dalam harga perolehan tidak memiliki semacam
interpretasi prospektif. Sebaliknya, keuntungan tersebut sepenunya retrospektif. Akuntansi
biaya harus mengadopsi konsep modal keuangan, dimana modal dianggap sebagai nominal
dasar pembelian investasi, biaya historis tidak berkorelasi dengan peristiwa tahun lalu. Untuk
mencocokkan harga perolehan terhadap pendapatan saat ini, tidak memungkinkan untuk
pembagian total ke untungan dalam aktivitas operasi dan holding componens. Biaya historis
mungkin lebih objektif dari pada harga sat ini, tetapi kritikus menyatakan bahwa relevansinya
untuk pengambilan keputusan dipertanyakan.
Matching
Pada pemeriksaan lebih dekat tentang teori konvensional, kita menemukan bahwa asumsi
going concern tidak menggarisbawahi penggunaan biaya historis. Konsep matching
mensyaratkan bahwa ketika pendapatan diperoleh, biaya ditanggung oleh pendapatan tersebut
untuk mencocokan pendapatan dalam menghitung keuntungan. Akuntansi konvensonal
menempatkan penekanan pada memutuskan apakah biaya harus dikurangkan dari pendapatan
periode berjalan atau di tangguhkan dimasa yang akan datang.
- Akuntansi memiliki pandangan naïf, pandangan sederhana terhadap investor dan kebutuhan
investor
- Akuntan menerima gaya kuno, pandangan fundamental tentang bagaimana perusahaan –
perusahaan dan saham – saham dianalisis
Diketahui bahwa adanya perbedaan antara analisis pangsa pasar dan analisis perusahaan.
Untuk analisis pangsa pasar sebagian besar menentukan apakah investor lain berfikir tentang
ilmu psikologi pasar. Mereka tertarik pada “pendapat rata – rata” dari pendapat rata – rata