Abstract: The relapse rates of mental disorder in Central Java in 2018 have
reached 2,2% per 1.000 population. Bandarharjo Primary Health Center
(Puskesmas) itself was a health center with the highest mental health cases in
Semarang. The objective of this research was to evaluate the Mental Health
Program implementation in the work areas of Bandarharjo Primary Health
Center. The research design is qualitative with a descriptive analytic approach.
Data was collected from in-depth interviews and observations based on
purposive sampling criteria. Subjects in the study consisted of two executive
doctors, a coordinator in Mental Health Program, and a nurse. These four
subjects were categorized as the main informant. Representatives from mental
disorder patient's family and health cadres were included as well to be part of
triangulation informants. The results, the implementation of mental health
program in Bandarharjo Primary Health Center had not been optimal. This was
because the number of patients with severe mental disorder, who received
mental health services according to standard were only 94.7%. Therefore, there
were still about 5.3% patients who had not received mental health services. The
was a lacking in Standard Operation Procedures (SOP) for each stages of
program implementation, especially the initial management stage (drug
administration) and socialization regarding Mental Health Program. It is better to
improve the socialization and promotion of Mental Health Program in Bandarharjo
Primary Health Center. There needs to be an improvement in the distribution
system of medicines from the City Health Office to the Puskesmas so that there
are no delays as well as a review of the latest BPJS rules related to the tiered
referral system which is still a problem in the field.
75
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
76
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
b. Dana
Hasil dan Pembahasan Dana yang diterima
1. Variabel Input puskesmas untuk
a. Tenaga menjalankan program Upaya
Tenaga atau sumber daya Kesehatan Jiwa berasal dari
manusia yang terlibat di BOK (Biaya Operasional
dalam program Upaya Kesehatan) dari pusat. Dana
Kesehatan Jiwa di puskesmas yang sudah diterima oleh
berjumlah 5 orang, yaitu Puskesmas harus dicukupkan
kepala pemegang program, dalam menjalankan program
dokter, perawat, bidan, karena sudah diplot. Dana ini
promkes, dan kader digunakan untuk memenuhi
kesehatan. Kepala pemegang berbagai kebutuhan
program bertugas untuk Puskesmas dalam
mengoordinir pelaksanaan menjalankan program, seperti
program. Dokter bertugas untuk membeli barang saat
untuk anamnesa, melakukan penyuluhan (snack dan ATK),
pemeriksaan fisik, mengobati biaya perjalanan untuk
(kuratif), juga melakukan pelatihan kader ke luar, dan
rujukan. Perawat mempunyai biaya operasional
tugas untuk membantu dokter Puskesmas.
dalam melakukan anamnesa. c. Sarana
Bidan bertugas untuk Sarana diperlukan untuk
menangani secara spesifik mendukung terlaksananya
bagian KIA yakni ibu hamil program Upaya Kesehatan
yang mengalami gejala Jiwa di wilayah kerja
depresi post partum setelah puskesmas. Sarana yang
persalinan juga anak kecil dibutuhkan sama seperti
usia di bawah 7 tahun yang sarana untuk menangani
mengalami waham/gejala pasien umum (tidak
gangguan jiwa. Promkes dibutuhkan alat khusus)
mempunyai tugas dalam karena hanya menangani
melakukan penyuluhan pasien gangguan jiwa yang
kesehatan jiwa. Sementara sudah terkontrol, diantaranya
itu, kader juga ikut terlibat yaitu 1 buah mobil ambulans,
secara tidak langsung di laboratorium untuk
dalam program kesehatan pemeriksaan apabila terjadi
jiwa. Kader mempunyai tugas infeksi pada pasien dengan
untuk membantu pencatatan gangguan jiwa, juga obat-
dan pelaporan di wilayah. obatan bagi pasien gangguan
Jumlah SDM yang terlibat jiwa.
dalam program Upaya Sarana pendukung
Kesehatan Jiwa Puskesmas program Upaya Kesehatan
sudah cukup, karena untuk Jiwa juga harus dilihat dari
pengobatan lebih banyak segi kualitas dan kuantitasnya
merujuk. Namun untuk untuk kelancaran dan
kegiatan di luar Puskesmas keberhasilan dalam
masih dibutuhkan tenaga pelaksanaannya. Dari segi
untuk melakukan kunjungan kuantitas sarana pendukung
rumah. program Upaya Kesehatan
77
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm