Buku Saku Nicu Rev PDF
Buku Saku Nicu Rev PDF
4 -6 : Gawat napas
>7 : Ancaman gagal napas
1
2
FOTOTERAPI (BAYI KURANG BULAN < 34 MINGGU)
Berat 1500 – 2000
Berat < 1500 gram Berat > 2000 gr
gr
Usia Kadar billirubin Kadar bilirubin
Kadar bilirubin
[µmol/L) [µmol/L]
[µmol/L]
Resiko tinggi & yang
Resiko tinggi: > 70
< 24 Jam lainnya: >85
yang lainnya: >70
>70
24 – 48 jam >85 >120 >140
49 – 72 jam >120 >155 >200
>72 jam >140 >170 >240
1 mg/dl = 17.1 µmol/L
KREMER
AREA OF JAUNDICE RANGE OF BILLIRUBIN
CONSENTRATION (%)
TERM 1 4.3 – 7.8
2 5.4 – 12.2
3 8.1 – 16.5
4 11.1 – 18.3
5 >15
PRETERM 1 4.1 – 7.5
2 5.6 – 12.1
3 7.1 – 14.8
4 9.3 – 18.4
5 >10.5
3
FOTOTERAPI USIA >35 MINGGU
4
TRANSFUSI TUKAR USIA >35 MINGGU
5
KECURIGAAN BESAR SEPSIS
- Bayi umur sampai usia 3 hari
o Riwayat ibu dengan infeksi rahim, demam dengan kecurigaan infeksi berat,
atau ketuban pecah dini
o Bayi memiliki dua atau lebih gejala tergolong dalam kategori A atau tiga
atau lebih gejala pada kategori B (lihat tabel)
- Bayi usia lenih dari 3 hari
o Bayi mempunyai dua atau lebih temuan kategori A atau tiga atau lebih
temuan kategori B
KATEGORI A KATEGORI B
Kesulitan bernapas (misalnya: apnea, napas lebih Tremor
dari 60 kali permenit, retraksi dinding dada,
grunting pada waktu ekspirasi, sianosis sentral
Kejang Letargi atau lunglai
Tidak sadar Mengantuk atau aktivitas berkurang
Suhu tubuh tidak normal (sejak lahir & tidak Iritabel atau rewel, muntah, perut kembung
memberi respon terhadap terapi) atau suhu
tidak stabil sesudah pengukuran suhu normal
selama tiga kali atau lebih
Persalinan di lingkungan yang kurang higenis Tanda-tanda mulai muncul sesudah hari ke
empat
Kondisi memburuk secara cepat atau dramatis Air ketuban bercampur mekonium
Malas minum, sebelumnya minum dengan baik
6
OBAT-OBAT NEOFAX NEONATOLOGI
1. AMPICILIN = 25 – 50 mg/kgBB/dosis/intravena
2. AMIKACIN
3. GENTAMICIN
MEROPENEM
SEPSIS: 20 mg/KgBB/dose/IV
7
5. METRONIDAZOL
6. VANCOMYCIN
Meningitis : 15 mg/kgBB/dosis
Bacteremia: 10 mg/kgBB/dosis
Anticonvulsant:
Loading dose: 20 mg/kgBB/iv, perlahan selama 10-15 menit, kejang berulang: tambahkan 5
mg/kgBB/dosis, dinaikan sampai total dosis 40 mg/kgBB.
Maintenance dose: 3-4 mg/kgBB/hari diberikan 12-24 jam setelah loading dose.
Frekuensi/rute: sehari/12 jam/iv
8. FUROSEMID
9. OMEPRAZOL
10. RANITIDIN
8
11. AMINOPHYLINE
Maintence dose: 1.5 – 3 mg/kgBB/dosis/ 8-12 jam/iv (start maintenance dose 8 – 12 jam setelah
loading dose)
12. CAFFEIN CITRAT ( jika diberikan secara oral saat enteral 30 ml/kgBB/hari)
Loading dose: 20 – 25 mg/kgBB/ iv caffein citrat (selama 30 menit) atau oral (Setara dengan
caffein base = 10 – 12.5 mg/kgBB)
Maintenance dose: 5 – 10 mg/kgBB/dose caffein citrat IV atau secara oral/24 jam (setara dengan
2.5 – 5 mg/kgBB caffein base) maintenance dimulai 24 jam setelah loading dose
13. DEXAMETHASON
14. Domperidon
15. Zamel drops 0.3 ml/24 jam/oral jika enteral 100 ml/KgBB/oral
= ml fentanyl = 1 ml fentanyl
Jadi, 1 ml fentanyl + 11 ml NaCl 0.9%/dijadikan 12 ml dalam spoit 20 cc = kecepatan infus 0.5
ml/jam/intravena via syring pump
o Midazolam maintenance dose = 0.01 – 0.06 mg/kgBB/jam/intravena
Cara pengenceran: contoh BB= 2 kg
9
DOPAMIN = 2 – 20 mcg/kgBB/menit/intravena dalam NaCl 0.9% 20 ml
Sediaan dopamin 200 mg/5ml = 40 mg/ml consentration 800 mcg/ml= 0.8 mg/ml
0.8 mg/ml x 20 ml = 16 mg dopamin
= = 0.4 ml dopamin
(tambahkan 0.4 ml dopamin (40 mg/ml) dalam 19.6 ml NaCl 0.9%)
Consentration (mcg/ml) Dosis (mcg/kgBB/menit) IV rate (ml/kg/jam)
500 2.5 0.3
5 0.6
7.5 0.9
10 1.2
800 2.5 0.19
5 0.38
7.5 0.56
10 0.75
1000 2.5 0.15
5 0.3
7.5 0.45
10 0.6
1600 2.5 0.094
5 0.19
7.5 0.28
10 0.38
Sediaan dobutamin 250 mg/20ml = 12.5 mg/ml consentration 800 mcg/ml= 0.8 mg/ml
Pengenceran = Dosis x BB x 24 x 60 = X ml
1000 x 40
= 10 mcg x 1 x 24 x 60
4000
= 3.6 ml dicampur dalam NaCl 0.9% sampai total 12 ml kecepatan 0.5 ml/jam/intravena
Pengenceran = Dosis x BB x 24 x 60 = X ml
1000 x 50
= 10 mcg x 1 x 24 x 60
5000
= 2.88 ml dicampur dalam NaCl 0.9% sampai total 12 ml
10
NUTRISI PARENTERAL
( )
Ivelip 20% = ( )
Ca glukonas = 0.5 x BB
NaCl 3% = (2 – 4) x BB x 2
KCl 7.4% = (1 – 2) x BB
Dextrose 40% =
Kecepatan =
GIR =
Catatan :
USIA GIR
H1–2 4-6
H3-4 6–8
H5 dan seterusnya 8 - 14
Kalori NP:
Aminoleban = keb x BB x 5
Hiperbillirubinemia yang
PC = mendekati ambang
fototerapi/transfusi tukar
Sepsis
NPC = Total kalori – kalori aminofusin Trombositpenia
Hipertrigliserida > 200 mg/dl
Kolestasis
11
JADWAL ROP
Bayi dengan BBL < 1500 gram atau UG < 32 minggu dengan/tanpa suplemen
oksigen
Bayi dengan BBL 1500 – 2000 gram atau UG > 32 minggu dengan klinis yang tidak
stabil dan memerlukan dukungan alat bantu napas
USG KEPALA
- Kejang neonatorum
- Bayi BB < 1500 gram
- Curiga perdarahan otak
TRANSFUSI
Hb ≤ 7 gr/dl or HT ≤ 20%
Hb ≤ 8 gr/dl or HT≤ 25% dengan kondisi:
Hb ≤ 10 gr/dl or HT ≤30% dengan moderate ARDS FiO2 > 0.35
Hb ≤ 12 gr/dl or HT ≤ 35% dengan:
o Severe RDS dengan penggunaan ventilator mekanik
o Severe CHD (Cyanosis atau gagal jantung)
Acute blood loss dengan schock 40%
12
13
14
PEMASANGAN VENTILATOR
Indikasi ventilasi mekanik
Gejala klinis: bayi apnue atau gagal napas berat yang tidak berhasil ditangani dengan VTP atau
bayi memerlukan bantuan VTP dalam jangka panjang (lebih 1 jam)
Kebutuhan oksigen (FiO2) > 60%
Bayi dengan usia kehamilan 25 minggu
Hasil analisa gas darah menunjukkan hipoksia dan asidosis berat yang ditandai dengan: Kadar
PaO2 < 50mmHg, PCO2 > 60 mmHg, dengan PH <7.25 dan secara klinis terdapat perburukkan
1. PEEP (Possitive end expiratory pressure) : tekanan yang mendukung paru pada akhir ekspirasi,
mencegah kolaps alveolar dan tidak menyebabkan overdistensi. Peningkatan PEEP
Peningkatan PaO2
2. PIP (Peak Inspiratory pressure) : Pe↑ PIP menurunkan PaCO2 dan meningkatkan MAP,
sehingga meningkatkan PaO2, PIP yang terlalu tinggi menyebabkan barotrauma dan penurunan
curah jantung. PIP ditingkatkan bila paru tidak mengembang.
3. Tidal Volume : semakin tinggi tidal volume semakin rendah CO2 atau sebaliknya.
4. Time inspiration (TI) : Normal 0.3 – 0.5 detik. Bila waktu inspirasi lama, bayi akan ekspirasi
melawan inflasi ventilator sehingga pneumothoraks
Time expiration (TE) : N= 0.3 – 0.4 detik. Bila waktu ekspirasi < 0.4 detik air trapping
Penentuan time inspirasi = jika kita mengubah frekuensi napas harus juga
dirubah time inspirasinya.
Meningkatkan FiO2
Meningkatkan MAP dengan me↑ PEEP, PIP, Flow rate, TI dan menurunkan TE,
15
PEMASANGAN ETT
Ukuran Pipa endotrakeal menurut berat bayi dan usia gestasi
= ml fentanyl = 1 ml fentanyl
Jadi, 1 ml fentanyl + 11 ml NaCl 0.9%/dijadikan 12 ml dalam spoit 20 cc =
kecepatan infus 0.5 ml/jam/intravena via syring pump
o Midazolam maintenance dose = 0.01 – 0.06 mg/kgBB/jam/intravena
Cara pengenceran: contoh BB= 2 kg
Penyiapan laringoskop
Bila laringoskop =
No. 0 untuk bayi premature
No.00 untuk bayi sangat prematur
No. 1 Bayi cukup bulan
16
Pengaturan awal ventilator mekanik
1. Modus : PC- AC
FiO2 = 100% ( diturunkan 5 tiap 15 menit)
PEEP 6 cmH20
Pinsp = 15 cmH2O
RR = 40 kali/menit
Tinsp = 0.5 detik
Volume tidal 4-6 ml/kgBB
2. Pantau: sianosis, pengembangan dada, perfusi dan suara napas
3. Bila ventilasi tidak adekuat naikkan PIP 1 cmH2O sampai suara napas dikedua
lapangan paru terdengar adekuat dengan stetoskop
4. Bila oksigenase buruk naikkan FiO2 5%, evaluasi setiap menit sampai sianosis
hilang
5. Lakukan Analisis gas darah
6. Lakukan penyesuaian ventilator selanjutnya.
17
WEANING (MENYAPIH) VENTILATOR
Cara I :
Ventilator diweaning dari AC ke SIMV dan kemudian ke CPAP
Modus AC dirubah ke SIMV bila: PIP ≤ 16 cmH2O, FiO2 < 35%, CO2 baik
Set modus SIMV dengan rate 50 x/menit
Turunkan rate SIMV sebesar 10 x/menit sampai mencapai rate 30 x/menit bila bayi
bernapas baik
EKSTUBASI
Pasca ekstubasi BKB sebaiknya menggunakan NCPAP untuk mengurangi reintubasi
kembali
BBLR > 1.5 kg weaning ke NCPAP biasanya berlangsung 12 – 24 jam.
BBLR < 1 kg weaning dengan NCPAP dapat berlangsung beberapa minggu
BBLR < 1.5 kg dan usia gestasi < 32 minggu, teofilin oral 5 mg/kgBB/hari atau kafein
sitrat oral 5 mg/kgBB/hari sebaiknya diberikan 12 jam sebelum ekstubasi untuk
memperpendek waktu weaning
Pemberian dexamethason intravena untuk mencegah kegagalan ekstubasi dan stidor
pasca ekstubasi dosis 0.25 mg/kgBB/kali 3 x/hari
Bayi sebaiknya puasa 6 jam sebelum dan sesudah ekstubasi untuk mencegah aspiasi.
Ekstubasi dilakukan bila setting ventilator minimal, elektrolit normal, AGD normal dan
Hb > 13 gr/dl.
Pasca ekstubasi beri O2 dengan kelembapan yang cukup, fisioterapi dan suction setiap 3
– 4 jam. Bayi sebaiknya dalam posisi prone.
MASALAH EKSTUBASI
1. Stirdor
Stridor jarang terjadi, berlangsung 1 – 24 jam sesudah ekstubasi. Bila persisten dapat
diberikan NCPAP dengan PEEP 6 – 10 cmH2O. Bila perburukkan reintubasi kembali dan
pertahankan setting minimal 2 – 3 hari, kemudian ekstubasi kembali dengan pemberian
dexamethason 0.5 mg/kgBB selama 24 jam sebelum ekstubasi dan 24 – 48 jam setelah
ekstubasi
2. Lobar Collapse
Pasca ekstubasi sering terjadi kolaps paru oleh karena sekresi cairan paru yang
menyumbat bronkhus. Ini dapat diatasi dengan fisioterapi dan sebaiknya dalam wktu 24
jam postekstubasi dilakukan rontgen thoraks
3. Kegagalan weaning
Dapat disebabkan laryngeal damage (jarang terjadi), fungsi paru yang buruk dan
neurogical problem (misalnya perdarahan intrakranial)
18
Bila ada hipotermi, naikan suhu 1o – 1.5o C diatas suhu tubuh
Bila hipertemi diturunkan suhu inkubator 0.4 oC
19
Target Berat Badan= 15 – 18 gram/kgBB/hari,
FENTON BAYI LAKI-LAKI BBLASR = 20 – 30 gr/kgBB/hari
Target Panjang Badan = 0.8 – 1.0 cm/minggu
Memonitor bayi prematur sampai Target Lingkar kepala = 0.5 – 1 cm/minggu
usia kehamilan 50 minggu
20
Target Berat Badan= 15 – 18 gram/kgBB/hari,
FENTON BAYI PEREMPUAN BBLASR = 20 – 30 gr/kgBB/hari
Memonitor bayi prematur sampai Target Panjang Badan = 0.8 – 1.0 cm/minggu
usia kehamilan 50 minggu Target Lingkar kepala = 0.5 – 1 cm/minggu
21
22
Panduan Fasilitator TOT Resusitasi Neonatus IDAI
Station: Resuscitation in limited fascilities
Tujuan:
Objektif:
Waktu: 45 menit
5 menit
Tell:
10 menit
Show:
25 menit
Do:
23
5 menit
Feedback:
Boneka Anne 1
Boneka hidung bolong 1
Boneka biasa 1
Bag+Mask dengan PEEP Valve 1
Jackson Reese 1
Pulse Oxymeter 1
Oxygen Blender gambar
Tabung Oksigen+Air+Y Connector 1
Oxygen Concentrator 1
Kompresor 1
Mixsafe® 1
Suction Unit 1
Sungkup Lengkap 1
Manometer gambar
Resusitasi Kit (beserta isinya) 1
Laringoskop Lengkap 1
Lampiran 3
24
Lampiran 4
Sambungkan sumber gas oksigen bertekanan ke inlet port, sesuaikan tekanan 8L/menit.
Sambungkan sirkuit pasien dengan T-piece resuscitator melalui outlet port
Tutup ujung sirkuit pasien (lubang sungkup dan lubang PIP) selama 2 tahap berikutnya
Putar katup PIP satu putaran searah jarum jam sampai tekanan yang diinginkan terlihat di
manometer. Sesuaikan tekanan maksimum sampai manometer menunjukkan 50 cm H2O
Atur tekanan inspirasi puncak yang diinginkan dengan memutar katup PIP hingga tekanan yang
dibutuhkan tampak pada manometer. Tekanan awal yang direkomendasikan adalah 30 cm H2O
untuk bayi cukup bulan dan 20-25 cm H2O untuk bayi kurang bulan.
Pertahankan penutupan ujung outlet pasien dari t-piece, tapi buka ujung outlet yang PEEP dan
putar katup hingga manometer menunjukkan angka PEEP yang diinginkan (5-8 cm H20)
Pilih sungkup wajah yang berukuran tepat
Berikan ventilasi pada bayi baru lahir dengan menutup dan membuka lubang di katup PEEP.
Lakukan sebanyak 40-60x/menit dengan waktu inspirasi sekitar 0,3-0,5 detik 2
25
Jackson Rees
Cuci tangan
Pastikan peralatan berfungsi dengan baik
Pasang manometer pada ujung Infant T-Piece System
Hubungkan selang inspirasi ke tabung oksigen
Atur aliran oksigen (flow) minimum 6 LPM
Setting PIP sesuai dengan yang diinginkan atur flow sambil memompa reservoir
bag
Setting PEEP putar katup ke kanan atau kiri
Pipa ETT dapat langsung disambungkan ke elbow (bila pasien terintubasi atau saat
transpor pasien)
26
SKOR PMK
(KANGAROO DISCHARGE/PEMULANGAN)
Skor dinilai bila > 17 penderita dapat dipulangkan dan selanjutnya
kontrol kembali pada hari ke-3
EVALUASI SKOR 0 1 2 KETERANGAN
Dukungan sosial Tidak membantu Terkadang Dukungan yang
ekonomi atau mendukung membantu atau baik
mendukung
Produksi ASI 0-10 ml 10 – 20 ml 20 – 30 ml Skor harus 2
Posisi dan Selalu butuh Terkadang butuh Tidak butuh
rangkulan bayi di bantuan bantuan bantuan
dada
Kemampuan bayi Singkat Sedang Sangat baik
menyusu
Kepercayaan dalam Sangat Terkadang butuh Tidak butuh
menangani bayi membutuhkan bantuan bantuan
termasuk menyusu bantuan
memandikan, ganti
popok
Tambahan berat 0 – 10 gram 10 – 20 gram 20 – 30 gram Skor harus 1 atau 2
bayi perhari
Kepercayaan dalam Tidak percaya diri Sedikit percaya diri Sangat percaya diri
pemberian vitamin
dan zat besi
Pengetahuan PMK Tidak tahu Cukup tahu Sangat tahu
Penerimaan dan Tidak menerima/ Terima/ terapkan Terima / terapkan Menerapkan tanpa
penerapan PMK Menerapkan sebagian semuanya disuruh
Kepercayaan dalam Tidak pasti atau Cukup percaya dan Sangat percaya diri
merawat bayi di tidak mampu mampu
rumah
PMK terbagi atas 2 yaitu:
TANDA-TANDA VITAL
STATUS OKSIGEN
27
CPAP (CONTINOUS POSITIVE AIRWAYS PRESSURE)
- FiO2 = 40%
- Flow = 8 liter/menit
- PEEP = 7 cmH2O
- Turunkan FiO2 setiap 15 menit jika tidak ada distress napas sampai FiO2 21% dan
- Sirkuit CPAP
- Nasal tubing : ukur lubang hidung bayi pakai alat pengukur khusus
- Nasal prong
- Duoderm
- Topi CPAP : ukur lingkar kepala bayi
- Elektroda
- Saturasi portable
- Connector (resepkan saja alat nebulizer)
- OGT
OKSIGEN FLOWMETER
BLENDER
NASAL PRONG
HUMIDIFIER
PENGATUR PEEP
CPAP BOTTLE
SIRKUIT CPAP
29
SUSU dan Vitamin serta Mineral
Penentuan susu
BB < 1.500 gram = susu BBLR
Untuk priming 10 – 30 ml/kgBB/hari bila tidak pakai susu ASI segar pakai susu
pregistimil selanjutnya susu BBLR
Jika enteral sudah 100 ml/kgBB/hari tambahkan zamel drops dosis 0.3 ml/24
jam/oral (zink 1.4 – 2.5 mg/kgBB/hari)
Jika bayi sudah usia 30 hari berikan Ferlyn drops dosis 3 mg/kgBB/hari bila bayi
sudah stabil
INTOLERANSI FEEDING
Residu lambung: cairan empedu (atau kehijauan)
Residu: > 25% pemberian asupan atau lebih dari jumlah yang diberikan per jam apabila
asupan diberikan per drips secara berkesinambungan
Peningkatan akut lingakaran abdomen (> 2 cm)
Feses berdarah atau heme-positif berkaitan dengan tanda penyakit yang lain
Jika bayi terlihat sehat & perut lemas: observasi singkat (2-6 jam), pertimbangkan
pemberian asupan ulang perlahan-lahan
Jika tidak yakin: hentikan asupan selama 24 jam dan dimlai kembali dengan volume
yang lebih kecil
Jika perut kembung/keras, feses berdarah atau cairan residu berwarna hijau: hentikan
asupan dan buat foto RO abdomen untuk menyingkirkan EKN
30
TATALAKSANA KEJANG NEONATORUM
31
TATALAKSANA KEJANG NEONATORUM (BAHAN KULIAH SLIDE)
32
HIPOGLIKEMIA PADA NEONATUS TANDA KLINIS:
GD 36 - < 47mg/dL
GD < 47 mg/dL GD < 36 mg/dL
Periksa GDS: Heel prick: kaki harus
Oral: ASI atau PASI yang dilarutkan
Desktrose dengan Dekstrosa 5% hangat, merah, usap pakai alkohol 70%
- Volume sampai maks 100 mL/kg/hari (hari I) dan tunggu sampai kuning
atau
- Konsentrasi vena perifer maks 12,5% ,
umbilikal dapat mencapai 25% GD ulang (1 jam)
GD 47 mg/dL
Ulang GD tiap 2-4 jam, 15 menit sebelum jadwal minum berikut, sampai 2 kali berturut-turut normal 56
33