Anda di halaman 1dari 8

BANGSAL KEPERAWATAN

1. Pengertian Bangsal perawatan

Adalah : Ruang tertentu untuk pasien menjalani rawat inap (Rumah Sakit)
lebih dari satu hari menjalani perawatan untuk menjalani perawatan secara
terus menerus untuk memperoleh penyembuhan atau perbaikan status
kesehatan.

2. Fungsi Bangsal Keperawatan

Secara Garis Besar Dibagi menjadi 2 :

1. Fungsi terapi atau penyembuhan

Kondisi ruang rawat inap yang mampu menghadirkan keamanan,


kenyamanan dan keselamatan pada klien yang menginap.Kenyamanan
sendiri memiliki faktor-faktor pendukung yaitu, kebersihan bangsal,
keindahan, ketegan, tidak bising,suhu tidak panas atau tidak dingin, dan
tata ruangan jelas.

Faktor-faktor penukung keamanan adalah terciptanya rasa aman dari


gangguan yang mengancam jiwa.

Keselamatan pasien selama ada di ruang inap menjadi salah satu


indikator utama kinerja RS.

2. Fungsi pendukung penyembuhan


Kondisi bangsal perawatan yang dapat mendukung, memfasilitasi, dan
memudahkan pelaksanaan asuhan keperawatan dan prosedur tindakan
lain.
Dukungan bangsal keperawatan dalam pelaksanakan prosedur :
- Tata Ruang
- Tata Kerja
- Ketersediaan sarana air bersih, pencahayaan, nurse station, sarana
kebersihan.

3. Persyaratan rancang bangun dan desain bangsal perawatan


- Spesifikasi Kegiatan
- Sirkulasi Umum
- Pola sirkulasi pada ruang utamanya
- Tata letak
- Layout elemen pengisi ruang pendukung aktifitas peghuni
- Efisiensi ruangan
- Tingkat kepadatan
- Kegunaan ruang rawat mendukung kegiatan
- Estetika

* Persyaratan sesuai lingkungan

- Harus menjadi tetngga yang baik bagi lingkungan

- Mudah bagi pengunjung

- Ramah lingkungan

- Tampak bangunan menarik

- Main entrance yang jelas

- Pintu khusus yang mudah dilihat

- Jalur yang sederhana

- Jelas dan Mudah

- Pencahayaan bangsal

* Klasifiksi bangsal perawataan

- Berdasarkan Kelas : VIP, Kelas I , Kelas II , Kelas III

- Berdasarkan Jenis kasus / penyakit

Adalah : Penyakit jantung, Bedah Tulang , Nifas, Penyakit dalam

-Berdasaran Sifat kasus : ICU , HCU, Isolasi , NICU

4. Klasifikasi pengaturan ruang


Dibedakan menjadi bangsal perawatan laki dan bangsal perawatan
wanita
Jika menurut Usia klasifikasinya adalah :
- Perawatan anak
- Perawatan Neonatus
- Perawatan geriatri
5. Pengelolaan bangsal perawatan
Pengelolaan bangsal perawatan perlu dilakukan dengan pendekatan
“Good Clnical Goverment”. Pengelolaan bangsal perawatan harus
berdasarkan bukti dan fakta hal ini dimaksudkan agar dapat
meningkatkan kualitas pelayanan keselmatan pasien.
Terdapat deklarasi perawat indonesia untuk menjadikan momentum bagi
perawat untuk melakukan perilaku asuhan sebagai kunci pelayana
perawatan prima, yang isinya adalah sebagai berikut :
- Pelayanan yang holistik dan berfokus pada pasien
- Membina hubungan saling percaya dan jujur serta tanggung jawab
- Memfasilitasi proses pembelajaran klien
- Mencipakan lingkungan terapeutik bagi klien
- Membatu pemenuhan dasar kebutuhan manusia
- Mefasilitasi kebutuhan spiritual klien
- Menggunakan pendektan prosedur perawatan
A. Komunikasi
Komunikasi menjadi hal yang penting untuk dapat berlangsungnya
pelayanan yang baik. Ketersediaan informasi yang kritis sangat penting
untuk dapat merumuskan suatu tndakan atau keputusan yang penting.

B. Sumber Daya Manusia


Beberapa hal yang berhubungan dengan masalah SDM adalah tidak
mampu mengikuti kebijakan, SPO, kesalahan berbasis pengetahuan
(minimnya pengetahuan perawat).
Sedangkan yang berhubungan dengan pasien adalah mengidentifikasi
pasien yang tidak tepat, assesment pasien yang tidak lengkap, kegagalan
memperoleh persetujuan, pendidikan kesehatan atau KIE pada keluarga
klien.
C. Kegagalan Dalam Teknis
- Kegagalan dalam keterbatasan peralatan / perlengkapan
- Kompilasi / Kegagalan implant atau grafts
- Instruksi tidak adekuat
- Peralatan dirancang secara buruk sehingga dapat menyebabkan
pasien cidera
- Kegagalan tidak teridentifikasi dengan tepat.

D. Kebijakan dan prosedur tetap


Pedoman pelaksanaan pelayanan dapat menjadi faktor penentu
terjadinya terjadinya banyak kesalahan atau ketidakberhasilan dalam
melaksanaan pelayanan yang baik, maka dibutuhkan SOP yang
adekuat

Proses Keperawatan :

- Pengkajian

- Analisis Data

- Perencanaan asuhan keperawatan

- Implementasi

- Evaluasi

6 Tujuan pengelolaan pasien safety :

- Identifiasi pasien dengan benar

- Meningakan komunikasi secara efektif

- Memastikan keamanan dari high alert medication

- Memastikan tepat lokasi, benar prosedur dan benar tindakan


keperawatan

- Mengurangi resiko infeksi nosokomial

- Mengurangi resiko pasien cidera atau jatuh

Prosedur Mutu Pemberian Obat :

- Tepat obat

- Tepat dosis

- Tepat waktu

- Tepat pasien

- Tepat cara pemberian

- Tepat dokumentasi
Pelayanan yang profesional identik dengan pelayanan yang bermutu
untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melakukan
kegiatan penerapan standart asuhan keperawatan dan pendidikan
berkelanjutan. Model pemberian asuhan keperawatan terdiri dari model
kasus, model fungsional, model tim, model primer dan model
perawatan berfokus pada pasien. Untuk fokusnya sendiri terdapat di
model fungsional, tim dan primer.

Model keperawatan fungsional berorientasi pada penyelesaian tugas


dan prosedur perawatan, model ini digambarkan sebagai keperawatan
yang berorientasi pada tugas dimana fungsi keperawatan tertentu
ditugaskan pada setiap perawat yang ada.

Kelebihan metode fungsional :

- Efisiensi waktu

Dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dengan pembagian tugas

- Cocok untuk RS yang kekurangan tenaga

- Perawat akan terampil pada tugas tertentu

- Mudah memperoleh kepuasan kerja

- Mempermudah kepala ruangan untuk pengawasan

Kelemahan Model Fungsional :

- Pelayana keperawatan menjadi terpisah pisah

- Perawat cenderung meninggalkan pasien setelah melakukan tugas


ketrampilan nya

- Persepsi perawat dalam memberikan asuhan hanya sebatas


ketrampilan tertentu nya saja

- Tidak menimbulkan kepuasan pasien

- Menurunkan tanggung jawab atas tugas yang ketrampilan nya tidak


dimiliki

- Hubungan perawat dan pasien sulit terbentuk.


Model Tim Keperawatan

Adalah : pengorgnisasian pelayana keperawatan dengan menggunakan


tim yang terdiri atas kelompok klien dan perawat.

Pada model ini perawat bekerjasama memberikan asuhan keperawatan


untuk sekelompok pasien dibawah arahan / pimpinan seorang perawat
profesional. Model tim keperawatan dapat memfasilitasi pelayanan
eperwatan secara komprehensif serta memungkinkan terlaksananya
proses eperawatan dengan baik.

Kelemahan Model Tim Keperawatan

- Ketua tim menghabisan banyak waktu untuk berkoordinasi dan


supervisi anggota tim.

Model Keperawatan Primer

Adalah : Metode pemberian asuhan keperawatan dimana perawat


primer bertanggung jawab 24 jam terhadap perencanaan
pelaksanaan evaluasi sejak klien masuk RS sampai dinyatakan
pulang.

Ketika perawat primer tidak sedang bertugas, maka akan didelegasikan


kepada perawat asosiet. Seorang perawat primer mempunyai
kewenangan untuk melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial masyarakat, membuat jadwal perjanjian klinik
dan mengadakan kunjungan rumah.

Kriteria menjadi Perawat Primer adalah :

- Kemampuan bersikap asertif

- Self direction

- Kemampuan pengambilan keputusan

- Menguasai keperawatan klinik

- Akuntabel serta mampu berkolaborasi dengan baik


Karakteristik Modalitas keperawatan primer untuk menghasilkan
layanan yang berkualitas termasuk mengelola resiko klinis adalah :

- Perawat primer bertanggung jawab 24 jam dari enerimaan sampai


pemulangan

- Perawat primer melakukan pengkajian kebutuhan keperawatan

- Pelaksanaan perawatan asuhan di delegasikan kepada perawat


asosiet

- Perawat primer berkonsultasi kepada perawat penyelia

- Aotoritas, tanggung gugat dan otonomi ada pada perawat primer

Kelebihan keperawatan Primer :

- Perawat primer lebih bisa mengembangkan diri

- Dapat meningkatkan motivasi, tanggung jawab dan tanggung gugat

- Bersifat kontinuitas dan komprehensif

- Membebaskan manajer perawat klinis untuk melakukan peran


manajer operasional

- Kpuasan kerja perawat tinggi

- Terciptanya kepuasan staff medis

- Perawat dituntut untuk bekerja total

- Lebih efisien waktu untuk hal koordinasi

- Terciptanya sikap saling menghargai antara klien dan perawat

Kelemahan Model Keperawatan Primer

- Hanya dapat dilasanakan oleh perawat profesional

- Tidak setiap perawat dapat bertindak mandiri


- Perlu tenaga yang cukup banyak dan kemampuan dan dasar yang
sama

- Biaya relatif tinggi

Manajemen resiko klinis di rumah sakit pada level teknis operasional


sebagian besar berada di bangsal keperawatan, oleh karena itu
keberhasilan rumah sakit mengelola resiko klinik, tergantung dari
kemampuan bangsal keperawatan melakukan manajemen resiko klinik.

Anda mungkin juga menyukai